ANALISIS KUALITATIF
OLEH :
KELAS C
MAKASSAR
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
ada suatu sampel cairan dalam gelas kimia. Bila kita ingin tau apa sampel
cair itu maka kita lakuan analisis kuantitatif terhadap sampel cairan itu.
warna, bau, indeks, bias, titik didih, dan massa jenis suatu kelarutan.
warna, bau, warna nyala, titk leleh, bentuk Kristal seta keseluruhannya.
dan tepat diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai sifat fisik bahan-
fisik, yaitu menentuan sifat fisik dan keasaman. Kedua, analisis bahan
kation-kation yang terdapat didalam sampel dan apa jenis dan kation yang
asam oksalat standar dan penetapan kadar asam cuka. Manfaat dari
B. Maksud percobaan
C. Tujuan percobaan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori umum
banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel. Zat yang
analit, menyusun entah sebagian kecil atau besar sampel yang dianalisis
(Underwood, 1999).
atau zat yang ada dalam senyawa campuran. Analisa kuantitatif berkaitan
dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam
Jika zat yang dianalisa tersebut menyusun lebih dari sekitar 1% dari
sampel maka analisis ini dianggap konstituen utama zat itu. Hal itu dapat
dari sampel terakhir, serta apabila dikatakan konstituen trace jika suatu zat
1. Volumetri
2. Gravimetri
(Rosenberg , 1994).
1990).
dengan asam yang diukur jumlah asam atau garam (Haryadi, 1990).
larutan basa bebas atau garam yang berasal dari basa lemah dengan
suatu proses titrasi larutan asam bebas atau larutan garam yang berasal
4. Presipitrimetri
5. Idiometri
iodida merupakan suatu pereaksi dan reaksi yang cukup kuat , lebih
dengan Na2S2O3.
(Rosenberg , 1994).
6. Spektofotometri
B. Uraian bahan
eter P.
cahaya.
Kegunaan : Sampel
hilang.
Kelarutan :-
mendidih.
menusuk kuat.
11. Perak Nitrat (FI Edisi III, Hal 97, Tahun 1979)
terkena cahaya.
ethanol (95%)
12. Raksa (II) Klorida (FI Edisi III, Hal 287, Tahun 1979)
bagian liesrol P.
13. Timbal Asetat (FI Edisi III, Hal 503, Tahun 1979)
seperti cuka.
PROSEDUR KERJA
A. Alat
antara lain, yaitu gegep/penjepit tabung, gelas kimia, kaki tiga, kawat kasa,
lampu spiritus, lap halus, lap kasar, pipet skala, pipet tetes, rak tabung,
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan antara lain, yaitu Ag+ (Perak), Ba2+
NH4S (Amonium sulfat), Pb+ (Timbal), SO42- (Sulfat), dan Zn2+ (Seng).
C. Cara Kerja
a. Kation
1. Golongan I Pb2+, Ag+, dan Hg2+
ditambahkan NH4OH.
ditambahkan K4(Fe(CN)6).
b. Larutan Zn2+ dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan K2CrO4.
5. Golongan V K+
b. Anion
1. Golongan Sulfat
Larutan SO42- dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan
larutan BaCl2.
BAB IV
B. Pembahasan
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam
skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk
tertentu diantaranya:
2. Golongan II: Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
mineral encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.
3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida
sulfida dalam suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe,
adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion
bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih
diantaranya :
kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan
reaksi basah untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering yang di
kecil.
bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termaksud dalam lebih
Menemukan adanya kation dan anion dalam suatu analit, baik yang
terdiri dari zat tunggal atau zat majemuk lebih dari satu kation dan anion,
dan cair, perlu dicari pelarut yang sesuai. Analisis kation dalam tiap – tiap
garam dalam air, dapat diperkirakan jenis anion yang mungkin terdapat
dalam sampel.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan