Anda di halaman 1dari 9

ASI

ANALISIS FARM
Penetapan Kadar Berberin
dari Ekstrak Etanol Akar dan
Batang Sekunyit
(Fibraurea tinctoria Lour)
dengan Metode Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

PRESENTED BY :
KELOMPOK 3
PENDAHULUAN
Sekunyit (Fibraurea tinctoria Lour)
merupakan salah satu tumbuhan obat yang
sudah digunakan oleh masyarakat. Akar dan
batang tumbuhan ini dilaporkan berkhasiat
dapat menyembuhkan beberapa penyakit
seperti konjungtivitis, disentri, diabetes dan
kanker
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kadar senyawa berberin yang terkandung
dalam ekstrak etanol akar dan batang
Fibraurea tinctoria Lour. Penelitian
dilakukan menggunakan metoda
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
dengan fase diam kolom C-18 (ODS) dan
(Utami dkk, 2017).
eluen berupa campuran methanol : dapar
fosfat (gradien elusi)
SEKUNYIT (Fibraurea tinctoria Lour)

Fibraurea tinctorial adalah spesies tumbuhan liana


berkayu, memanjat, dari family Menispermaceae,
banyak ditemukan di hutan rawa gambut yang
terbuka dan agak teduh di Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Halmahera, Filipina, Thailand, Indocina dan
Malaya. Masyarakat sekitar hutan menggunakan
tumbuhan Fibraurea tinctorial sebagai bahan baku
obat tradisional untuk pengobatan penyakit yang
berhubungan dengan gangguan fungsi hati seperti
liver, penyakit malaria, diabetes dan penyakit kuning
karena tumbuhan ini mengandung berbagai zat alami,
seperti senyawa berberin (Kalima, 2021) .
HPLC/KCKT

Salah satu metode kromatografi yaitu High Perfomance Liquid Chromatography (HPLC),
merupakan Teknik kromatografi cair (LC) yang digunakan untuk pemisahan berbagai
komponen dalam campuran. HPLC juga digunakan untuk identifikasi dan kuantifikasi
senyawa dalam proses pengembangan obat dan telah digunakan diseluruh dunia sejak
beberapa dekade (Annissa dkk, 2019). Prinsip kerja HPLC adalah pemisahan komponen
analit berdasarkan kepolarannya, setiap campuran yang keluar akan terdeteksi dengan
detektor dan direkam dalam bentuk kromatogram. Dimana jumlah peak menyatakan
jumlah komponen, sedangkan luas peak menyatakan konsentrasi komponen dalam
campuran (Sumar, 2006).
METODE PENELITIAN
PENYIAPAN EKSTRAK Utami dkk, 2017

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM

UJI KESESUAIAN SISTEM FASE GERAK

PEMBUATAN KURVA KALIBRASI STANDAR BARBERIN

PENETAPAN KADAR BARBERIN EKSTRAK

ANALISIS DATA
HASIL & PEMBAHASAN Penentuan panjang gelombang maksimum analisa senyawa berberin

dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Dan diiperoleh

serapan tertinggi senyawa berberin pada panjang gelombang 346 dan

266 nm. Panjang gelombang ini kemudian digunakan pada instrument

KCKT untuk mendeteksi sampel yang akan dianalisa.

Campuran metanol dan phosphate buffer (pH 6,8)


memberikan kromatogram terbaik. Dengan sistem fase
gerak ini menghasilkan puncak yang lebih sedikit
pada garis alas dan cepat mencapai kondisi
kromatografi yang stabil. Hasil pengujian KCKT
ekstrak etanol menghasilkan kadar berberin sebesar
25,8 %.
KESIMPULAN

Berdasarkan analisa ekstrak etanol akar dan batang


sekunyit (Fibraurea tinctoria Lour) menggunakan
metode KCKT dengan fase gerak berupa campuran
eluen metanol : buffer fosfat pH 6,8 (gradien elusi), laju
alirnya 1 ml/menit dideteksi dengan detektor UV pada
panjang gelombang 346 nm yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa ekstrak mengandung senyawa
berberin dengan kadar 25,8%
DAFTAR PUSTAKA
Annissa, S., Musfiroh, I., Indriati, L. 2019. Perbandingan Metode Analisis Instrumen
HPLC dan UHPLC : Artickle Review. Jurnal (Fibraurea tinctorea Lour)dihutan
Rawa Gambut KFarmaka. Universitas Padjajaran. Vol. 17 No 3.
Kalima, T. 2021. Potensi Akar kuning abupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan.
Vol. 18 No. 1.
Sumar, H. 2006. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern.
Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.
Utami, R., Fernando, A., Sari, I. P., Furi, M. 2017. Penetapan Kadar Barberin dari
Ekstrak Etanol Akar dan Batang Sekunyit (Fibraurea tinctorea Lour)dengan
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Jurnal Sains Farmasi dan
Klinis. IAI : Sumatera Barat. Vol. 3 No. 2.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai