Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JURNAL

Judul : HPLC Analysis of Methanolic Extract of Herbs for Quercetin Content


Jurnal : Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry
Volume & Halaman : Volume 2 Nomor 1
Tahun : 2013
Reviewer : Haura Thya Efendi
Rahmawati
Ziana Zaer
Tanggal : 24 Mei 2018

Tujuan Penelitian : Untuk mendeteksi senyawa bioaktif pada flavonoid dengan analisis
HPLC yang dapat digunakan untuk klasifikasi herbal berdasarkan metabolit skunder.

Objek Penelitian : Herbal, dikarenakan herbal merupakan sumber senyawa flavonoid.


Flavonoid merupakan senyawa yang terdapat banyak di alam dan dikategorikan berdasarkan
struktur kimianya. Karena manfaatnya yang lebih menguntungkan bagi kesehatan manusia.

Metode Penelitian :
a. Persiapan Sampel
Herbal dikeringkan dan kemudian dihancurkan untuk memperkecil luas permukaan pada
bahan. Kemudian 1% ekstrak dari bahan disiapkan dalam metanol kadar HPLC. Kemudian
sampel disonikasi menggunakan ultrasonicator selama 10 menit. Sonikasi adalah suatu
teknologi yang memanfaatkan gelombang ultrasonik. Proses sonikasi adalah proses
pengubahan sinyal listrik menjadi getaran fisik yang dapat diarahakan untuk suatu bahan
dengan menggunakan sonikator, sonikasi biasa digunakan untuk memecah senyawa atau
sel, hasil dari getaran sonikator itulah yang dapat memecah molekul dan putusnya sel .
Kemudian ekstrak disaring dan disuntikkan ke kolom HPLC menggunakan fase gerak
36:64 (asetonitril dan 0,1% asam fosfat).
b. Persiapan Standar
Quercetin digunakan sebagai standar. Kuersetin adalah senyawa kelompok flavonol
terbesar. Kuersetin memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi dengan cara
menangkap radikal bebas dan menghelat ion logam transisi.

Hasil : Hasil yang di dapat ditunjjukkan pada kromatogram yang dimana pada mint
terdapat peak (daerah puncak) yang mencapai maksimum, hal ini menunjukkan bahwa
kandungan dari Quercetin yang terkandung dalam mint banyak. Berbeda dengan hasil sisa herba
yang lain menunjukkan bahwa kandungan dari Quercetin redah dengan dilihat daerah puncak
yang didapat juga rendah. Sehingga mint dapat digunakan sebagai sumber quercetin yang kaya
dari herba.
Kesimpulan : Mint menunjukkan konsentrasi kuersetin tertinggi. Jadi itu dapat digunakan
sebagai sumber quercetin yang baik. Finger print HPLC, dapat disimpulkan bahwa teknik
analisis ini adalah metode yang mudah untuk mengidentifikasi keberadaan berbagai konstituen
yang ada dalam ekstrak metanol. Digunakannya teknik ini karena hasi yang di dapat berupa
kromatogram sehingga mempermudah untuk mengidentifikasi kandungan dari masing-masing
tanaman herba.

Anda mungkin juga menyukai