Anda di halaman 1dari 8

Pharmacy Medical Journal Vol.1 No.

2, 2018

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI FLAVONOID BEBAS


ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO(Andrographis
paniculata)
Eka Prasasti Nur Rachmani1,2*), Suwijiyo Pramono1), Agung Endro Nugroho1)
1)
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2)
JurusanFarmasi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman,Purwokerto, Jawa
Tengah
Corresponding author: ekasholehah@yahoo.com
081391280002

ABSTRACT

This study aims to determine the antioxidant activity of andrographolide-free flavonoid


fraction (FFBA) from bitter herbs (Andrographis paniculata). FFBA is a fraction that contains
flavonoids and the andrographolide compounds has been removed. The antioxidant activity of FFBA
was tested using the method of reducing free radicals from DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil) and
using quercetin as a standard. The results showed that FFBA has antioxidant activity with strong
activity with IC50 value of 88.98 μg / mL while quercetin has a very strong activity with IC50 value of
3.42 μg / mL.

Key Words : antioxidant, Andrographis paniculata, DPPH, flavonoid

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada fraksi flavonoid bebas
andrografolid (FFBA) dari herba sambiloto (Andrographis paniculata). FFBA merupakan fraksi yang
mengandung flavonoid dan sudah dihilangkan kandungan senyawa andrografolid. Aktivitas
antioksidan FFBA diuji dengan menggunakan metode peredaman radikal bebas dari DPPH (1,1-
diphenyl-2-pikrilhidrazil) dengan baku pembanding kuersetin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
FFBA memiliki aktivitas antioksidan dengan aktivitas yang kuat yaitu dengan nilai IC50sebesar88.98
μg/mL sedangkan kuersetin memiliki aktivitas yang sangat kuat yaitu dengan nilai sebesar 3,42
μg/mL.

Kata kunci :antioksidan, Andrographis paniculata, DPPH, flavonoid

42
Eka prasasti nur rachmani dkk…
Pharmacy Medical Journal Vol.1 No.2, 2018

PENDAHULUAN tertingggi terdapat pada fraksi etil asetat


Sambiloto (Andrographis yaitu sebesar 9,26% (Rachmania dkk,
paniculata) secara turun-temurun telah 2016). Hal ini menunjukkan bahwa
dimanfaatkan untuk berbagai macam ekstrak etil asetat memiliki kandungan
pengobatan. Sambiloto dipercaya dapat flavonoid yang cukup tinggi. Fraksi etil
mengobati diabetes (Wahyuningrum dkk., asetat herba sambiloto dari ekstrak air juga
2016), tekanan darah tinggi, rematik, memiliki aktivitas antioksidan yang cukup
gatal-gatal, keputihan dan diuretik. tinggi yaitu dinyatakan dengan nilai IC50
Herba sambiloto mengandung sebesar 402,5 μg/mL (Rachmanib dkk,
lebih dari 55 diterpenoid, 30 flavonoid, 8 2016).
asam quinat dan 4 xanton (Hossain, dkk., Ekstrak etil asetat herba sambiloto
2014). Jenis flavonoid yang terkandung memiliki kandungan andrografolid dan
adalah apigenin, kuersetin, 7-O- flavonoid (Rachmanib dkk, 2016).
metilwogonin, luteolin, golongan flavon Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
yang termetoksilasi serta golongan aktivitas antioksidan melalui metode
xanthon yang termetoksilasi (Hossain peredaman radikal bebas dari fraksi
dkk., 2014). flavonoid yang tidak mengandung
Flavonoid adalah salah satu andrografolid. Fraksi ini selanjutnya
senyawa yang memiliki aktivitas disebut sebagai fraksi flavonoid bebas
antioksidan. Salah satu mekanismenya andrografolid (FFBA).
adalah flavonoid dapat mereduksi radikal
bebas. Flavonoid seperti kalkon, flavon, METODE PENELITIAN
flavonol, flavanone, dan katekin memiliki Bahan Penelitian
aktivitas antioksidan (Edy dkk., 2017; Bahan penelitian adalah herba
Markham, 1988). sambiloto (Andrographis paniculata) yang
Sebagian besar penyakit diawali diambil dari daerah Kulon Progo,
oleh reaksi oksidasi yang berlebihan Yogyakarta pada bulan Maret 2016.
didalam tubuh. Radikal bebas merupakan Difenilpikril Hidrazil Hidrat (DPPH) dari
molekul yang mempunyai satu atau lebih Sigma. Pelarut yang digunakan adalah
elektron tidak berpasangan dalam orbital aquades, kloroform, etil asetat, metanol,
luarnya sehingga sangat reaktif mencari dan silika gel 60 F254 from coloum dari
pasangannya. Kejadian seperti ini E’Merck.
menimbulkan reaksi berantai dan sel-sel Prosedur Penelitian
tubuh mengalami kerusakan. Oleh karena Penyiapan Bahan (Edy dkk., 2016)
itu dibutuhkan antioksidan untuk Tanaman sambiloto yang dipanen
menghambat atau mencegah proses reaksi pada umur 3-4 bulan. Herba sambiloto
radikal bebas. yang digunakan adalah daun dan batang.
Penelitian sebelumnya Herba yang sudah dikumpulkan kemudian
menunjukkan bahwa ekstrak air herba disortasi dan dibersihkan dengan dengan
sambiloto memiliki kandungan flavonoid air mengalir. Pengeringan herba sambiloto
total sebesar 3,7%. Fraksinasi dari ekstrak dilakukan dalam oven suhu 50-60⁰C.
air diperoleh bahwa kandungan flavonoid Herba sambiloto yang kering(ditandai
43
Eka prasasti nur rachmani dkk…
Pharmacy Medical Journal Vol.1 No.2, 2018

dengan remuk ketika diremas) kemudian untuk mendapatkan larutan DPPH 0,1
dibuat serbuk untuk memperbesar luas mM. Larutan DPPH harus dibuat baru. 2
permukaan. mL larutan DPPH ditambahkan dengan 1
Pembuatan fraksi flavonoid bebas mL etanol.Campuran DPPH dan larutan
andrografolid (FFBA) FFBA dibiarkan ditempat gelap selama
Sebanyak 300 mg serbuk simplisia 30 menit.Larutan diukur dengan
sambiloto ditimbang kemudian dilakukan spektrofotometri UV-Vis pada panjang
perebusang dengan metode dekokta, yaitu gelombang 400-800 nm dengan blanko
dengan mendidihkan serbuk simplisia metanol.
selama 30 menit.Waktu dihitung setelah Penetapan operating time
suhu mencapai 90⁰C. Filtrat hasil dekokta dilakukan berdasarkan waktu yang
kemudian dikentalkan menggunakan dibutuhkan antara ekstrak dan DPPH
cawan porselen di atas penangas air. bereaksi secara optimal. Larutan DPPH
Filtrat kental herba sambiloto dimasukkan ke dalam 8 tabung reaksi,
kemudian dipartisi berturut-turut dengan masing-masing 2 mL. Kemudian
menggunakan kloroform dan etil asetat. ditambahkan 1 mL FFBA dengan
Filtrat kental herba sambiloto ditambah konsentrasi 100 μg/mL. Setiap tabung
kloroform kemudian dilakukan reaksi diinkubasi di tempat gelap dengan
penggojogan.Setelah terbentuk dua waktu yang berbeda dalam baku 5 menit,
lapisan, lapisan kloroform (bagian 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit,
bawah) dipisahkan.Partisi dengan 30 menit, 35 menit, dan 40
kloroform diulang tiga kali. Filtrat menit.Absorbansi sampel diukur pada
kloroform yang diperoleh kemudian panjang gelombang 515,5 nm dengan
dijadikan satu dan diuapkan hingga blanko metanol.
diperoleh fraksi kloroform.Partisi FFBA herba sambiloto dibuat
dilanjutkan dengan menambahkan pelarut dengan konsentrasi yang berbeda yaitu
etil asetat pada residu. Partisi dilakukan 15, 30, 60 dan 120 ppm. Setiap
dengan cara yang sama seperti partisi konsentrasi sampel diambil 1 mL, dan
dengan menggunakan kloroform, maka ditambahkan 2 mL larutan DPPH.sampel
akan diperoleh fraksi etil asetat. Fraksi yang homogen dan kemudian didiamkan
etil asetat yang diperoleh kemudian selama 30 menit di tempat gelap.
dihilangkan kandungan andrografolidnya Pengukuran peredaman radikal bebas
dengan cara dilakukan kromatografi dilakukan pada panjang gelombang 515,5
kolom vakum (KVC). Penentuan fraksi nm.
yang tidak mengandung andrografolid Senyawa yang digunakan sebagai
dilakukan berdasarkan kromatografi lapis pembanding adalah kuersetin yang sudah
tipis (KLT). Fraksi yang sudah tidak diketahui memiliki aktivitas antioksidan.
mengandung andrografolid ini Kuersetin juga merupakan senyawa yang
selanjutnya disebut dengan fraksi terkandung dalam herba sambiloto.
flavonoid bebas andrografolid (FFBA). Pengukuran peredaman radikal bebas
Penetapan Aktivitas Antioksidan kuersetin dilakukan dengan cara yang
7,88 mg DPPH serbuk sama seperti FFBA.
ditambahkan ke volume 200 mL metanol Analisis Data
44
Eka prasasti nur rachmani dkk…
Pharmacy Medical Journal Vol.1 No.2, 2018

Persen peredaman diperoleh dari HASIL DAN PEMBAHASAN


rata-rata nilai absorbansi sampel. % Pembuatan fraksi flavonoid bebas
peredaman radikal bebas dihitung dengan andrografolid (FFBA)dari ekstrak air
menggunakan rumus : herba sambiloto dilakukan dengan metode
 Absorbansi sampel uji  kromatografi kolom vakum. FFBA yang
% Peredaman  1  x 100 %
diperoleh kemudian dideteksi bahwa
 Absorbansi pembanding 
sudah tidak mengandung andrografolid
Kurva hubungan konsentrasi sampel vs dengan metode KLT seperti pada gambar
persen penghambatan akan menghasilkan 1.
persamaan regresi sehingga dapat dihitung
nilai IC50.

1 2
Gambar 1. Isolat andrografolid (1) dan FFBA (2). Fase diam silika dan fase gerak
heksan : etil asetat (1:4). Dilihat pada UV254. ( : Rf isolat andrografolid
yaitu 0,65).
Dari gambar 1 menunjukkan pengukuran DPPH.Metode DPPH dipilih
bahwa eluasi andrografolid dengan fase karena mudah, cepat, peka dan
gerak diatas diperoleh bercak memerlukan sedikit sampel.Sebelum
andrografolid pada Rf 0,65. Pada FFBA melakukan pengukuran absorbansi
sudah tidak mengandung andrografolid. sampel, dilakukan terlebih dahulu
Hal ini dibuktikan bahwa pada FFBA pengukuran panjang gelombang maksimal
tidak terdapat berdcak andrografolid pada DPPH. Panjang gelombang maksimum
Rf yang sama, DPPH diperoleh pada 515,5 nm.Hasil
Aktivitas peredaman radikal bebas pengukuran panjang gelombang maksimal
diukur dengan menggunakan metode dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Panjang gelombang maksimum DPPH dalam metanol

Pengukuran absorbansi aktivitas FFBA dalam larutan DPPH dilakukan


kuersetin sebagai pembanding dan sampel pada panjang gelombang 515,5 nm.
45
Eka prasasti nur rachmani dkk…
Pharmacy Medical Journal Vol.1 No.2, 2018

Penentuan operating time (OT) bereaksi sempurna dengan DPPH.


dilakukan untuk mengetahui waktu Penentuan OT dapat dilihat pada gambar 3
pengukuran paling stabil saat sampel

Gambar 3. Penentuan operating time


Hasil scanning OT diperoleh radikal dalam metanol.Pengukuran
waktu optimal pengukuran terjadi pada dilakukan pada FFBA pada beberapa
menit ke-30 sehingga pengukuran konsentrasi yang berbeda.Pengukuran
absorbansi sampel dilakukan pada menit dilakukan tiga kali pada tiap-tiap sampel
ke-30. pada menit ke-30.Hasil rata-rata
Pengukuran aktivitas antioksidan pengukuran peredaman radikal bebas
menggunakan blanko larutan DPPH dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Aktivitas peredaman radikal bebas
Senyawa Konsentrasi Rata-rata
(µg/mL) % penghambatan
Kuersetin 0,5 21,756
1 31,238
2 42,116
4 56,886
6 68,663
FFBA 62,5 13,024
125 25,399
250 40,369
500 62,226
Aktivitas peredaman radikal bebas penghambatan. Grafik persen
dari kuersetin dan FFBA pada tabel 1 penghambatan dapat dilihat pada gambar
menunjukkan bahwa semakin besar 4.
konsentrasi, semakin besar persen

80
peredaman radikal
% Penghambatan

60
40
bebas

Kuersetin
20
FFBA
0
0 100 200
Konsentrasi μg/mL

46
Eka prasasti nur rachmani dkk…
Pharmacy Medical Journal Vol.1 No.2, 2018

Gambar4. Aktivitas peredaman radikal bebas

Grafik 4 menunjukkan hubungan Aktivitas antioksidan (melalui


antara konsentrasi dengan persen mekanisme peredaman radikal bebas)
peredaman radikal bebas dari kuersetin dinyatakan dengan nilai IC50. Nilai IC50
dan FFBA dari herba sambiloto. Semakin merupakan bilangan yang menunjukkan
tinggi konsentrasi, %peredaman radikal konsentrasi sampel(µg/mL) yang mampu
bebas juga semakin tinggi. Konsentrasi menghambat proses oksidasi sebesar
yang kecil pada kuersetin dapat meredam 50%.Dari persamaan regresi diatas
radikal bebas dengan aktivitas yang tinggi. diperoleh nilai IC50 seperti terdapat pada
Pada FFBA membutuhkan konsentrasi tabel 2 berikut ini.
yang lebih tinggi untuk dapat meredam
radikal bebas.
Tabel 2. Nilai persamaan regrasi linear dan aktivitas antioksidan
dari FFBA herba sambiloto
No Sampel uji Persamaan regresi Aktivitas Antioksidan
IC50 (µg/mL)
1 Kuersetin y = 8.1774x + 22.053 3.42

2 FFBA (fraksi flavonoid y = 0.4505x + 9.9128 88.98


bebas andrografolid)

Aktivitas antioksidan ditetapkan sebesar 88,98 µg/mLsedangkan kategori


dengan nilai IC50. Kuersetin memiliki aktivitas antioksidan kuersetin termasuk
aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sangat kuat sebesar 3,42 µg/mL. FFBA
sebesar 3,42 µg/mLsedangkan FFBA merupakan fraksi yang mengandung
memiliki nilai IC50 sebesar flavonoid yang dominan. Hal ini
88,98µg/mL.Semakin rendah nilai menunjukkan bahwa flavonoid dari herba
IC50mengindikasikan bahwa semakin kuat sambiloto memiliki aktivitas antioksidan
aktivitas suatu senyawa ujidalam meredam melalui peredaman radikal bebas.
adanya radikal bebas sehingga semakin DPPH larut dalam pelarut polar
tinggi aktivitas antioksidan. misalnya metanol dan etanol. DPPH
Kategori penentuan kekuatan adalah radikal yang stabil dan dapat
aktivitas antioksidan menurut Mardawati diukur intensitasnya pada panjang
pada tahun 2008 menyatakan bahwa jika gelombang 515,5nm. Pencampuran
IC50<50 µg/mL menunjukan aktivitas radikal DPPH dengan senyawa yang dapat
antioksidan yang sangat kuat. pada 50-100 menyumbangkan atom hidrogen. Hal ini
µg/mL menunjukkan aktivitas kuat, pada akan memunculkan bentuk tereduksi yang
101-150 menunjukkan aktivitas sedang, ditunjukkan dengan perubahan warna
dan jika 151-200 µg/mL menunjukkan ungu menjadi kuning. Perubahan warna
aktivitas lemah. ini dapat diukur secara spektrofotometri.
Pengujian antioksidan pada FFBA Penelitian sebelumnya menyatakan
dengan pembanding kuersetin bahwa ekstrak etanol sambiloto
menunjukkan bahwa kategori aktivitas menunjukkan nilai IC50 sebesar 792,126
antioksidan FFBA termasuk kuat yaitu μg/mL dengan baku standar kuersetin
47
Eka prasasti nur rachmani dkk…
Pharmacy Medical Journal Vol.1 No.2, 2018

yang memiliki nilai IC50 sebesar 3,403 andrografolid dari herba sambiloto
μg/mL (Rais, 2015). Penelitian yang memiliki aktivitas antioksidan dengan
dilakukan Saranya dkk yaitu menguji katagori kuat yaitu dengan nilai IC50
aktivitas antioksidan dari isolat sebesar 3,42 μg/mL.
andrografolid dari ekstrak sambiloto dan
standar asam askorbat. Nilai IC50 dari DAFTAR PUSTAKA
andrografolid 6 μg/mL, tidak jauh berbeda Edy, H.J., Marchaban, Wahyuono, S., dan
dengan IC50 standar asam askorbat yaitu Nugroho, A.E., 2016. Formulasi
5.0μg/mL (Saranya dkk, 2010).Didalam Dan Uji Sterilitas Hidrogel
ekstrak dan fraksi dari herba sambiloto Herbal Ekstrak Etanol Daun
terdapat kandungan flavonoid dan Tagetes erecta L. Pharmacon, 5:
andrografolid. Aktivitas antioksidan dari 9–16.
herba sambiloto karena adanya kandungan
flavonoid dan andrografolid. Edy, H.J., Marchaban, Wahyuono, S., dan
Flavonoid memiliki aktivitas Nugroho, A.E., 2017.
sebagai antioksidan karena sifatnya Formulation and Evaluation of
sebagai akseptor yang baik terhadap Hydrogel Containing Tagetes
radikal bebas, yaitu suatu spesies yang erecta L. Leaves Etanolic
memiliki satu atau lebih elektron tak Extract. International Journal of
berpasangan dalam orbitalnya seperti Current Innovation Research, 3:
hidroksi radikal dan superoksida yang 627–630.
biasa disebut sebagai ROS (Reactive
Oxigen Species) (Sathiskumar et al., Eka Prasasti Nur Rachmania, Suwijiyo
2008). Pramono, and Agung Endro
Aktivitas antioksidan senyawa Nugroho. 2016.Total flavonoid
flavonoid dikarenakan adanya content of extract and fractions
penangkapan radikal bebas melalui donor from andrographis paniculata
proton hidrogen dari gugus hidroksil dari herbs and its thin layer
flavonoid. Aktivitas antioksidan pada chromatographic
flavonoid dipengaruhi substitusi gugus profile.ProceedingBook
hidroksi pada posisi orto dan para International Conference
terhadap gugus OH dan OR. Cardiovascular Diseases Cvd-Ia:
Adanya kandungan flavonoid pada Integrated Approach from Basic,
herba sambiloto, menyebabkan herba Clinical Science, Public Health
sambiloto memiliki aktivitas antioksidan. and
Herba sambiloto memiliki potensi yang BioethicsScience.Yogyakarta,
besar untuk dikembangkan sebagai May 14-17, 2ISBN : 978-979-
antioksidan. 3232-24. Hal 145-152.

KESIMPULAN Eka Prasasti Nur Rachmanib dan Tuti Sri


Dari hasil penelitian yang Suhesti.2016. Aktivitas
diperoleh maka dapat diambil kesimpulan antioksidan ekstrak dan fraksi
bahwa fraksi flavonoid bebas herba sambiloto (Andrographis

48
Eka prasasti nur rachmani dkk…
Pharmacy Medical Journal Vol.1 No.2, 2018

paniculata). Media T. Sathish kumar *, m. Sampath, s. V.


Pharmaceutica Indonesiana.Vol. Sivachandran, s. Shanmugam and
1 No. 2. Hal 100-105. p. Rajasekaran. 2009. Optimal
process for the extraction and
Hossain, M.S., Urbi, Z., Sule, A., dan identification of flavonoids from
Rahman, K.M.H., 2014. the leaves of Polyalthia
Andrographis paniculata (Burm. longifolia using L16 Orthogonal
f.) Wall. ex Nees: A Review of design of experiment. Int. J. Biol.
Ethnobotany, Phytochemistry, Chem. Sci. 3(4): 736-745.
and Pharmacology. The Scientific
World Journal, 2014: 1–28. Wahyuningrum, R., Wahyono, D.,
Mustofa, M., dan Prabandari,
Mardawati, E., F. Filianty dan H. Harta. Y.S., 2017. A Qualitative Study
2008. Kajian Discovering the Common
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Medication-Therapy Problems in
Kulit Manggis (Garcinia Patients with Type 2 Diabetes
mangostana L.) dalam Rangka Mellitus (T2DM) in Indonesia.
Pemanfaatan Limbah Kulit Asian Journal of Pharmaceutical
Manggis di Kecamatan and Clinical Research, 10: 246.
Puspahiang Kabupaten
Tasikmalaya. Hal. 4.

Molyneux, P., 2004, The use of the stable


free radical
diphenylpicrylhydrazyl (DPPH)
for estimating antioxidant
activity Songklanakarin J. Sci.
Technol., 26 (2) : 211-219.

Rais, I.R, 2016, aktivitas antioksidan


ekstrak andrographis paniculata,
(burm.f.) Ness dengan dua
perbedaan penguapan,
pharmaciana, vol. 6, no.1,
2016:95-100.

Saranya et al.2010,the antioxidant and


h+k+ atpase inhibitory effect of
andrographis paniculata and
andrographolide in vitro and
in vivo studies,
pharmacologyonline 1: 356-376.

49
Eka prasasti nur rachmani dkk…

Anda mungkin juga menyukai