46
Journal I
Judul Extraction Isolation and Identification of
Flavonoid From Chenopodium album aerial
parts
Peneliti Sumit Arora dan Prakash Itankar
Tahun Terbit Journal 2017
Jenis Journal Journal of Traditional and Complementary
Medicine
47
BAB I
PENDAHULUAN
48
penelitian dalam pembuatan antibiotik untuk menghadapi resistensi bakteri
tersebut baik dari bahan sintesis maupun dari sumber alami (Rizka, 2012). Salah
satu sumber alami atau tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat untuk
mengobati berbagai penyakit dan infeksi bakteri adalah Chenopodium album.
49
2. Sebagai informasi tambahan dalam pemanfaat tumbuhan alam
Chenopodium album sebagai bahan obat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
50
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllidae
Family : Chenopodiaceae
Genus : Chenopodium
Spesies : Chenopodium album
2.3 Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu golongan metabolit sekunder yang
dihasilkan oleh tanaman yang termasuk dalam kelompok besar polifenol.
Senyawa ini terdapat pada semua bagian tanaman termasuk daun, akar, kayu,
kulit, tepung sari, nektar, bunga, buah, dan biji. Flavonoid mempunyai
kemampuan sebagai penangkap radikal bebas dan menghambat oksidasi lipid.
Uji fitokimia terhadap ekstrak daun Alstonia scholaris mengandung
alkaloid, tanin, saponin, triterpenoids, dan flavonoid. Selain itu, pengujian
aktivitas antioksidan dengan ekstrak etanol Alstonia scholaris dengan metode
DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl), terbukti mempunyai aktivitas antioksidan
secara in vitro.
51
kardioprotektif flavonoid sebagai sumber diet telah ditinjau oleh Cook dan S.
Samman (1996). Antioksidan alami seperti flavonoid yang banyak terdapat pada
minuman dan buah anggur, diketahui memiliki kontribusi dalam menghambat
oksidasi LDL (low density lipoprotein) secara ex-vivo (Kanner et al., 1994).
Produk oksidatif LDL dapat menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh
darah koroner. Tampaknya aktivitas minuman anggur dalam melindungi LDL
manusia dari oksidasi terdistribusi cukup luas diantara komponen-komponen
phenolik utamanya (Frankel et al., 1995).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
52
- KLT
- Kromatografi Kolom
b. Pemisahan Alkaloid
- Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
c. Identifikasi Terpenoid
- Spektrofotometri UV-Vis
- Spektrofotometri 1H NMR
- Spektrofotometri 13C NMR
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun butha, silica
gel (G) 60F, metanol, etil asetat, asam format, kloroform, toluena, diethylamine,
AlCl3, dan CH3COONa.
53
Dipekatkan dengan Rotary Evaporator pada suhu 40oC
Karakterisasi Senyawa
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
54
atau tanaman, dan meningkatkan gradien elusi waktu dengan faktor 4 atau 5.
RP-KLT fase gerak dengan penggunaan terbatas. Namun, untuk fase normal
pemisahan flash pemisahan silika gel, mobile phase terpilih pada trial-and-error
dasar untuk memberikan Rf nilai-nilai dari senyawa antara 0,5 dan lebih dari 0.1.
Dengan demikian tergantung pada fase gerak atau normal pada tahap
pemisahan yang berbeda fase gerak. Reverse-phase flash kromatografi pemisahan
dari ACCA ekstrak mengakibatkan pemisahan senyawa tunggal, yang diwakili
sebagai puncak 1 di flash kromatogram (Gbr. 1). Puncak 1 (P1) adalah sebagai
fraksi, fraksi ini telah dikumpulkan bersama-sama dengan konsentrasi di bawah
vakum. Pada pengeringan, puncak 1 yang dihasilkan berwarna kuning (13 mg),
memberikan tes positif untuk flavonoid.
55
pemurnian dan titik leleh adalah 312e315 C. UVspectra, IR, Massa dan 13C dan
proton NMR spectra tercatat.
56
Gambar 3. Spektrum UV isolasi ACCA
Spektrum IR menunjukkan puncak pada 3624, 3473, 3295 cm-1 (OH), 1616
cm-1 (Aromatic C=C), 1458 cm-1, (CH2 dan CH3, RCH2CH3), 1165 cm-1 (C-CO-C
stretch dan bonding Keton).
57
Gambar 4. Spektrum 1H NMR ekstrak Isolasi Flavonoid ACCA
Berat molekul dari senyawa ini 302.12. Sementara fragmen pada m/z 325
mewakili (M+ Na+), þpeak. Fragmen lain yang diamati pada m/z 287, 196, 149.
Fragmen pada m/z 287 (Sesuai dengan 285 m/z) adalah (M+ H-H2O), kehilangan
satu molekul air atau (M+ H)+ produk ion dehidrasi (M+ H-H2O)+.16 Fragmen
puncak pada m/z 196 (Sesuai dengan 193 m/z) mewakili (M+H-B-ring)+ion,
58
menegaskan dihidroksi-substitusi-ring. Fragmen pada m/z 149 menunjukkan
bahwa fisi cincin C hasil dalam fragmen 1, 3 B+ orang-orang dengan m/z ¼ 149.
(B mewakili utuh cincin sedangkan superscript di sebelah kiri menunjukkan rusak
obligasi terprotonasi molekul) 15,17 dan fragmen-fragmen lainnya di 365, 413
dan 467 adalah hasil dari beberapa adisi pembentukan. Massa spektral tugas dan
identifikasi.
59
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa analisis
tanaman yang mengandung flavonoid dilakukan dengan Fitokimia skrining,
kemudian diisolasi menjadi flavonoidal molekul. TLC dengan standar juga
dilakukan dan hasilnya menunjukkan nilai Rf yang sama. Titik leleh senyawa
terisolasi adalah sama seperti Quercetin. Dari penjelasan di atas spektral data
diisolasi senyawa kemiripan dengan Quercetin.
DAFTAR PUSTAKA
60
Harbone, J.B., (1987), Metode Fitokimia : Penentuan cara modern menganalisis
tumbuhan, terbitan ke-2, Alih Bahasa: Dr. Kosasih Padmawinata dan Iwang
Soediro, Institut Teknologi Bandung, Bandung,84-85.
Rizka, H., (2012), Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pelepah dan Batang Tanaman
Pisang Ambon (Musa paradisiacal var.sapientum) terhadap Staphylococcus
aureus, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang
Kanner, Joseph, Edwin Frankel, Rina Granit, Bruce German and John E.
Kinsella.,(1994), Natural Antioksidant in Grapes and Wines, J. Agric.
Food. Chem. (42): 64-69.
61