Oleh:
DOSEN:
Elvi Yenie ST.,M.Eng
ASISTEN:
Mutiara Zikron
2. Besi
Kawat besi dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat dijadikan sebagai
standar primer. Unsur ini larut dalam asam klorida encer, dan semua besi (III)
yang diproduksi selama proses pelarutan direduksi menjadi besi (II). Oksidasi dari
ion klorida oleh permanganat berjalan lambat pada suhu ruangan. Namun
demikian, dengan kehadiran besi, oksidasi akan berjalan lebih cepat. Meskipun
besi (II) adalah agen pereduksi yang lebih kuat daripada ion klorida, ion yang
belakangan disebut ini teroksidasi secara bersamaan dengan besi. Kesulitan
semacam ini tidak ditemukan dalam oksidasi dari As2O3 ataupun Na2C2O4 dalam
larutan asam klorida (Underwood, 1998).
Sebuah larutan dari mangan (II) sulfat, asam sulfat dan asam fosfat,
disebut larutan “pencegah”, atau larutan Zimmermann-Reinhardt, dapat
ditambahkan ke dalam larutan asam klorida dari besi sebelum dititrasi dengan
permanganat. Asam fosfat menurunkan konsentrasi dari ion besi (III) dengan
membentuk sebuah kompleks, membantu memaksa reaksi berjalan sampai selesai,
dan juga menghilangkan warna kuning yang ditunjukkan oleh besi (III) dalam
media klorida. Kompleks fosfat ini tidak berwarna, dan titik akhirnya lebih jelas
(Underwood, 1998).
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
NO
GAMBAR KETERANGAN
.
1 Erlenmeyer 250ml
5 Pipet tetes
6 Termometer
7 Kertas saring
8 Buret + Statif
9 Alat pemanas
2 H2SO4 0,01N
3 Asam oksalat 4N
4 KMnO4 0,01N
5 Keramik
2.3 Prosedur Percobaan
3.2 Pembahasan
Pada percobaan ini terdapat dua sampel yang digunakan. Yang pertama
adalah air Sungai Hitam di jalan Srikandi, Pekanbaru. Air sungai hitam yang akan
di jadikan sampel guna untuk mengukur dan menentukan nilai permanganat.
Sampel air sungai ini diambil pada tanggal 06 Desember 2017 pukul 17.50 WIB
dengan kondisi cuaca yang berawan. Cara pengambilan sampel adalah dengan
memasukkan botol kedalam sungai tetapi botol tidak ditenggelamkan. Mulut botol
diarahkan kearah yang berlawanan dengan arah arus sungai. Sampel air sungai
berwarna coklat bening. memiliki bau dan tidak ada endapan. Sampel yang kedua
yaitu sampel air PDAM, yang didapat dari kelompok yang melakukan praktikum
percobaan BPC.
Setelah itu ditambahkan asam sulfat 4 N sebanyak 2,5 ml kedalam larutan itu,
penambahan asam sulfat ini berfungsi untuk mereduksi KMnO4. Penambahan
asam sulfat penting supaya reaksi berada dalam suasana asam sehingga MnO4-
tereduksi menjadi Mn2+dan merubah warna sampel air sungai hitam dari
berwarna coklat pudar menjadi sedikit lebih bening dan warna sampel air PDAM
dari berwarna merah muda menjadi bening. Jika larutan dalam keadaan netral
atau sedikit basa maka KMnO4 akan tereduksi menjadi MnO2 berupa endapan
coklat yang akan mempersulit penentuan titik akhir titrasi. Oleh karena itu,
digunakan asam kuat yang dapat mengionisasi sempurna dan dapat berfungsi
untuk menciptakan suasana asam yang stabil, bukan sebagai indikator karena
KMnO4 bersifat autoindikator. Dalam hal ini dipilih asam sulfat (H2SO4) sebagai
pencipta suasana asam yang paling baik dan juga berfungsi mengikat air yang
akan dipanaskan supaya menguap.
Dari hasil titrasi I pada Erlenmeyer 1 yaitu sampel air sungai hitam diperoleh
volume titran sebanyak 2 ml dan pada titrasi II Erlenmeyer 2 yaitu sampel air
PDAM diperoleh volume titran sebesar 3,3 ml. Setelah dilakukan perhitungan,
nilai permanganat yang didapat dari sampel air Sungai Hitam adalah sebesar
20,856 mg/l dan nilai permanganant dari sampel air PDAM adalah sebesar 12,64
mg/l.
Nilai baku mutu zat organik (KMnO4) yang ditetapkan pada Peraturan
Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010 adalah sebesar 10 mg/l. Hal ini
menunjukkan bahwa air sampel Sungai hitam dan air sampel PDAM melebihi
nilai baku mutu air minum, sehingga tidak layak dikonsumsi dan membutuhkan
pengolahan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Keenan, W dan Charles. 1986. Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, R.H. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT.
Kalman
LAMPIRAN I
PERHITUNGAN
Diketahui:
Ditanya:
Penyelesaian :
= 20,856 mg/L
Diketahui:
Ditanya:
Penyelesaian :
= 12,64 mg/L
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI