Anda di halaman 1dari 18

LAPORANKIMIA LINGKUNGAN

MODUL VIII

MANGAN (Mn) METODE SPEKTROFOTOMETRI

BintangFitraFahren 1806200803

Cindy Yurika 1806200633

La Ode Bachrul Hayat 1806200684

AsistenPraktikum : Anisya Nurpratina

TanggalPraktikum :Senin, 2 Maret 2020

TanggalDikumpulkan :Senin, 9 Maret 2020

NilaiLaporan :

ParafAsisten :

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK
2020
1.1 TUJUAN
Untukmenghitungkadarmanganpada air sampael yang
dilakukansecarakalorimetridenganmetode persulfate yang
diukurdenganspektrofotometripadaPanjanggelombangmaksimum 525 nm.

1.1 DASAR TEORI


Mangan adalah unsur kimia yang memiliki symbol Mn dan mempunyai nomor
atom 25. Unsur mangan di temukan pada tahun 1774 di Swedia oleh Johann Gahn .
Unsur mangan ini memiliki warna keabu-abuan. Mangan adalah unsur yang mudah
teroksidasi dan termasuk kedalam logam berat yang sangat rapuh. Mangan memiliki
konfigurasi yang elektron yang penuh pada orbital d sehingga dapat dikatakan bahwa
mangan bersifat paramgnetic. Mangan mempunyai isotop yang stabil yaitu 55Mn.

Mangan merupakan golongan transisi. Mangan bereaksi dengan airhangardan


membentuk hidrogen dan mangan (II) hidroksida. Mangan memiliki titik lebur yang
cukup tinggi yaitu sekitar 1250 °C. Mangan mudah larut dalam asam yang bukan
pengoksidasi dan Ia dapat dikatakan cukup elektropositif. Selain itu, mangan memiliki
kekerasan yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak hal ini diakibatkan karena
cepat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam.

Mangan merupakan unsur ke-12 yang paling berlimpah di kerak bumi. Ia


merupakan penyusun 0,1% kerak bumi. Air laut memiliki 10ppm mangan dan dengan
suasana mengandung 0,01μg / m 3. Sedangkan tanah mengandung lebih banyak
mangan, yaitu sebesar 7-9000 ppm dengan rata-rata 440ppm.

Bentuk mangan yang paling penting yang tersedia di alam adalah Pyrolusite
bijih mangan (MnO2). Kaitan bijih besi dan bijih mangan sangat erat. Lebih dari 80%
bijih mangan memunjukan keterkaitan tersebut. Tanah yang berbasis mangan dunia
tererkanal ditemukan di Afrika selatan dan Ukraina. Selain itu, Di Australia, India,
Cina, Gabon, dan Brazil juga terdapat endapan mangan penting. Pada tahun 1978
setikar 500 miliar ton nodul mangan terdapat di dasar laut. Pada tahun 1970-an usaha
unutk menemukan metode ekonomis nodul panen di tinggalkan.

Universitas Indonesia 1
Gambar 1
Sumber :[ CITATION ntt20 \l 1033 ]

Secara alamiah mangan sudah ada di dalam air, namun kadarnya sangat dikit.
Namun dengan seiring dengan pertumbuhan manusia maka semakin meningkat juga
kebutuhan manusia. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbagai
aktivitas, salah satunya industri. Banyak dari industri yang tidak mengolah limbahnya
dengan baik. Sehingga banyak dari limbah tersebut yang masih mengandung berbagai
jenis logam berat misalnya Fe, Pb, dan juga Mn. Limbah yang belum terproses dengan
baik itu sering kali dibuang ke lingkungan dengan sembarangan dan menyebabkan
pencemaran lingkungan. Termasuk pencemaran air oleh mangan. Dengan terpaparnya
sumber baku air dengan mangan, maka kandungan makan di dalam air bertambah besar.
Sehingga saat kadar mangan di dalam air bertambah dan melebihi baku mutu yang ada.
Maka air tersebut tidak layak untuk digunakan lagi.

Pengukuran kadar mangan di dalam air dapat dilakukan salah satunya dengan
cara metode spektofotometer. Spektofotometer adalah suatu alat ukur yang dapat
digunakan unutk mendeteksi konsetrasi suatu zat berdasarkan absorbansi cahaya pada
panjang gelombang tertentu. Pada spektofotometer, di cairan yang ingin diketahui
konsentarsi dan absorbansinya diletakkan pada suatu kuvet, lalu kuvet tersebut
dimasukan ke dalam spektofotometer. Kemudian nilai absorbansi dari cahaya yang
diserap akan dikonversikan menajdi konsentrasi pada kuvet tersebut.

Spektofotometer menggunakan prinsip kerja hubungan linier antara absorbansi


dengan konsentrasi suatu zat yang menyerap cahaya, prinsip ini dikenal dengan hukum

Universitas Indonesia 2
Lambert-Beer. Hukum ini berlaku apa bila cahaya yang ditembakan kepada kuvet tidak
menimbulkan proses fisis ataupun reaksi kimia pada zat yang dilewati. Persamaan yang
menyatakan hukum Lambert-Beer adalah
I = T x Io
Dimana I adalah intensitas berkas cahaya keluar, Io adalah intensitas berkas
cahaya datang, sedangkan T adalah transmitansi. Nilai konsentrasi didapatkan dari nilai
transmintasi senyawa dalam larutan tersebut. dengan kata lain, kadar logam atau
konsentrasi mangan pada air dapat diukur dengan hukum, berikut :

T%=I/Io x 100 = exp (-ε c l)

Dimana :
ε : absorbtivitas molar (ml mol-1cm-1)
l : tebal kuvet (cm)
c : konsentrasi senyawa dalam larutan (mol/ml)

Spektofotometer mempunyai komponen penting yang disebut dengan


monokromator. Monokromator berfungsi sebagai pemecah cahaya polikromatis menjadi
cahaya monokromatis. Hal ini dikarenakan setiap senyawa memiliki spektrum
absorbansi cahaya yang berbeda. Oleh karena itu, spektofotometer penggunaan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu akan menyatakan kadar senyawa tertentu.
Salah satu monokromator yang umum digunakan adalah monokromator kisi.
Monokromator kisi dikenal dengan istilah kisi difraksi. Monokromator kisi mempunyai
kemampuan pengurai warna yang lebih baik dibandingkan monokromator prisma yang
umum digunakan. Hal ini dikarenakan monokromator kisi memiliki guratan yang sangat
banyak dalam ukuran mikroskopis.
Pada pengukuran kadar mangan dengan alat ukur kadar logam spektofotometer
memiliki nilai kesalahan. Untuk engetahui nilai akurasi, nilai presisi, dan nilai
kesalahnya kita dapat menggunakan pengujian karakteristik alat uku. Lalalalalala

Jika suatu sumber air memiliki kadar mangan lebih dari 0,05 mg/l maka
air tersebut perlu untuk diolah terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Diperlukan

Universitas Indonesia 3
pemilihan cara pengolahan air yang paling tepat untuk menangani masalah ini. Salah
satu cara yang paling sering digunakan untuk menghilangkan mangan di dalam air
adalah dengan cara oksidai yang dilanjutkan dengan proses pedatan atau yang sering
disebut dengan suspended solid. Untuk mengoksidasi mangan dibutuhkan usaha yang
lebih dibandingkan mengoksidasi logam besi. Hal ini dikarenakan mangan memiliki
kecepatran oksidasi yang lebih rendah dibandingkan dengan oksidasi besi.
Ada beberapa cara untuk mengngoksidasi mangan, metode yang paling sering
di gunakan antara lain adalah proses aerasi-filtrasi, proses khlorinasi-filtrasi dan proses
oksidasi kalium permanganat-Filtrasi dengan mangan zeolit. Pemilihan proses tersebut
berdasarkan besarnya konsentrasi kadar mangan serta kondisi air baku yang digunakan.
Terdapat beberapa proses lain yang sering digunakan untuk menangani masalah mangan
ini. Yaitu dengan proses pertukaran ion, proses filtrasi dengan penambahan
chlorinedioxide, proses pengaturan pH, proses filtrasi dengan katalis dengan media yang
sesuai serta proses oksidasi dengan ozone jarang digunakan karena alasan biaya dan
operasional.
Proses aerasi-filtrasi pada umumnya terdiri dari bak aerator, aerator, dan
filer atau penyaring. Aerator adalah alat yang digunakan untuk mengontak oksigen dari
udara dengan air. Hal ini lakukan agar zat mangan yang ada di dalam air baku bereaksi
dengan oksigen membentuk senyawa mangan oksida yang relatif tidak larut dengan air.
Kecepatan oksidasi mangan dipengaruhi oleh nilai pH air tersebut. Jika nilai pH air
tersebut lebih tinggi maka kecepatan reaksi oksidasi makin cepat. Waktu tunggu untuk
proses aerasi reaksi berjalan memerlukan waktu berjam-jam tergantung dari
karakteristik air bakunya.
Pada saat nilai konsentrasi mangan cukup tinggi, maka dibutuhkan bak
pengendap yang dilengkapi dengan pengumpul lumpur atau sering disebut dengan
sludgecollection. Unit fitrasi disarankan untuk menggunakan filter yang memiliki
tekanan dengan pasir silika dan anthrasite sebagai filternya. Proses aerasi filtrasi ini
memiliki beberapa kekurangan yaitu besar biaya diawal untuk pembuatan unit
peralatannya. Selain itu saat konsentrasi mangan lebih besar dari 1 mg/l makan reaksi
akan membutuhkan waktu tunggu yang lebih lama sehingga membutuhkan tambahan
bahan kimia untuk mempercepat proses oksidasi mangan sampai tingkat konsentrasi
yang diharapkan.

Universitas Indonesia 4
Jikasaatpengihilangankadarmangan di dalam air
menggunakanmetodeAerasiterdapatkandunganalkalinitasberupaHCO3- yang
cukupbesardalam air,
akanmengakibatkanmanganakanberadadalambentuksenyawamanganobikarbonat
(MnHCO3)3. DikarenakanbentukCO2 lebihstabildibandingkandengan HCO3-
makasenyawabikarbonatakancenderungberubahmenjadikarbonat,
denganreaksisepertiberikut ;
Mn(HCO3)2 ===> MnCO3 + CO2 + H2O
Dari reaksidiatasdapatdiketahuibahwajika CO2
berkurangmakanreaksiakanbergesekekanandanselanjutnyaakanmenghasilkanreaksiberik
ut ;
MnCO3 +CO2 ===>Mn(OH)2 + CO2
Hidroksidamangan yang bervalensiduamasihmemilikikelarutan yang cukupbesar,
olehkarenaitujikaterusdilakukan proses
aerasiatauoksidasidenganudaramakaakanterjadireaksi ion sepertiberikut ;
2 Mn2+ + O2 + 2 H2O ===> 2 MnO2 + 4 H+
Berdasarkanreaksidiatas, dapatdiketahuibahwauntukmengoksidasisetiap 1 mg/l
mangandibutuhkan 0,29 mg/l oksigen.
Untukmelakukan proses aerasidibutuhkanbeberapaalat, yang paling
seringdigunakanantara lain adalahaerator baki (tray aerator), aerator cascade, aerator
dengantowervertikalmisalnyabubble cap tray danlainnya.

1.2 REAKSI KIMIA


Oksidasi Mn2+ oleh persulfat menjadi Mn7+ (sebagai MnO4-) yang berwarna merah
ungu dalam suasana asam menggunakan Ag+ sebagai katalis.

Ag+

2 Mn2+ + 5(S2O8)2-+8 H2O 2 MnO4- + 10 SO42- + 16H+

merah ungu

Universitas Indonesia 5
Atau :

AgNO3

2 Mn2+ + 5 K2S2O8 + 8 H2O 2 KMnO4- + 5 K2SO4 +

6 H+ + 5 H2SO4 merah ungu

Warna merah ungu yang timbul dibandingkan dengan warna standard KMnO 4 dan
diukur dengan spektrofotometri.

1.3 ALAT DAN BAHAN


A, Alat
a.spektrofotometer yang dapatdigunakanpadapanjanggelombang 420 nm;
b. labuukur 50 mL dan 100 mL
c.pipetukur 10 mL
d. beakerglass
e. botol semprot
f. buret 50 mL
B. Bahan
a. Pereaksi Khusus

Melarutkan 75 g HgSO4 dalam HNO3 400 mL dan akuades 200 mL. Tambahkan
200 mL asam fosfat (H3PO4) 85% dan kemudian kedalamnya ditambahkan
AgNO3 35 mg. Seluruhnya diencerkan sampai 1000 mL.

b. Kalium persulfat K2S2O8 padat.


c. Hidrogen peroksida 30%.
d. Asam nitrat pekat.
e. Asam sulfat pekat.
f. Larutan natrium nitrit
Melarutkan 5,0 g NaNO2 dalam akuades 95mL

g. Larutan natrium bisulfit

Universitas Indonesia 6
Melarutkan 10 g NaHSO3 di dalam akuades 100 mL.

h. Natrium oksalat

i. Larutan standard Mangan

Melarutkan 3,2 g KMnO4 dengan akuades sampai volume 1 L tepat untuk


membuat larutan 0,1 N. Dididihkan selama 10-15 menit, dan mengatur kembali
volumenya sampai 1 L dengan menambahkan akuades. Biarkan dalam tempat
gelap selama 3 hari. Kemudian menyaring dengan menggunakan filter dan
simpan dalam botol berwarna coklat

j. Pembakuan larutan standard mangan

Mentimbang 100-200 mg natrium oksalat dan memasukkan ke dalam


beakerglass ditambahkan 100 mL akuades dan diaduk. Kemudian menambahkan
H2SO4 (1+1)10 mL dan secara cepat dipanaskan pada suhu 90-95 oC. Secepat
mungkin mentitrasi dengan larutan KMnO4 sampai warna merah muda timbul.
Usahakan agar suhu selama titrasi tidak turun menjadi 85 oC, bila perlu selama
titrasi gelas piala sambil dipanaskan. Setiap 100 mg natrium oksalat akan
menghabiskan 15 mL larutan permanganate. Blanko menggunakan aquades dan
natrium oksalat

Normalitas KMnO4 = bobot natrium oksalat

(A-B) x 0,06701

k. Larutan standard mangan untuk pengukuran spektrofotometer

 Menghitung berapa mL larutan KMnO4 yang perlu diencerkan menjadi 1 L


agar diperoleh 1,00 mL = 50,0 µg Mn sebagai berikut :

mL KMnO4 = 4,55 = C mL

normalitas KMnO4

Universitas Indonesia 7
 Kedalam larutan C mL KMnO4menambahkan 2-3 mL H2SO4, kemudian
tambahkan pula larutan NaHSO3 setetes demi setetes sampai warna
permanganate hilang.
 Mendidihkan campuran agar SO2 berlebih lepas semua, dinginkan dan
diencerkan sampai 1000 mL.
 Larutan tersebut diencerkan lagi untuk memperoleh kadar yang lebih kecil.

1.4 CARA KERJA


1. Larutansampel

1. Mengambil 50 2. Menam 3. Menambahkan 1 tetes H2O2


mL sampel bahkan
yang 5 mL
akandiperiksad pereaksi
anmenuangka khusus
nkedalam
Erlenmeyer
250 mL

4. Menambahk 5. Menimb 6. Menambahkan 1 gr K2S2O8


an air ang 1 gr
sulinghingga K2S2O8
90mL

Universitas Indonesia 8
7. Memanaskan 8. Mendin 9. Menuangkansampelkedalamkuvetdanmenguk
sampelselam ginkansa urabsorbansidankonsentrasidenganspektrofot
a 1 mpel di ometer
menithingga bawah
mendidih air
mengalir

2. LarutanStandarMangan

1. Mengambil 50 mL 2. Menambahkan 5 mL 3. Menambahkan 1


sampel yang pereaksikhusus tetes H2O2
akandiperiksadanmenu
angkankedalam
Erlenmeyer 250 mL

4. Menambahkan air 5. Menimbang 1 gr K2S2O8 6. Menambahkan 1


sulinghingga 90mL gr K2S2O8

Universitas Indonesia 9
7. Memanaskansam 8. Mendinginkansampel di bawah air 9.Memindahkanlaru
pelselama 1 mengalir tankelabuukur
menithinggamend
idih

10. Menambahkan air 11. Membersihkanleherlabuukurdenga 12. Menambahkan


sulinghingga 1 cm nkertasserap air
di bawahbatastera sulinghinggabata
stera

13. Menghomogenkans 14. Mengambil 1mL 15. Mengulanglangk


ampel larutandanmemindahkankelabuuku ah 10-12
r ke-2 untuksampel ke-
2

Universitas Indonesia 10
16. Menuangkansampe 17. Mengukurabsorbansidankonsentrai
lkekuvet sidenganspektrofotometer

3. DeretMangan

1. Mengambil x 2. Memindahkanlarutankemasing- 3. Mengulanglangkah


mL sampel masinglabuukur 10-13
(sesuaideret) percobaanlarutanstan
darilabuukur 2 darmangan

4. 5.
Menuangkansamp Mengukurabsorbansidankonsentrasideng
elkekuvet anspektrofotometer

Universitas Indonesia 11
1.5 DATA PENGAMATAN

Mangan
JenisLarutan Konsentrasi
Absorbansi
(mg/L)
Larutanstandarmanga
 1,1  0,115
n

Larutansampel  0,1  0,011

Konsentrasi
Deret
Teori Praktek Absorbansi
1 0,1 0,1 0,006
2 0,2 0,2 0,017
3 0,3 0,3 0,032
1.6 PENG
OLAHAN DATA
Rumus :
V 1 N 1=V 2 N 1

100 x 0,1
1. V 1= =9,09 ≈ 9
1,1

100 x 0,2
2. V 1= =18,18 ≈ 18
1,1

100 x 0,3
3. V 1= =27,27 ≈ 2 7
1,1

Universitas Indonesia 12
Grafik Hubungan Konsentrasi dan Absorbansi
0.04

0.03 f(x) = 0.13 x − 0.01


R² = 0.99
0.03
Absorbansi

0.02

0.02

0.01

0.01

0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Konsentrasi

Dari data dan pengolahan data yang diperoleh dapat dibuat grafik seperti diatas.
Sehingga diperoleh persamaan nilai y = 0,13x – 0,007 dan R2 = 0,992.
Selain itu kita dapat menghitung kesalahan relatif dengan rumus

1.7 ANALISIS
1.7.1 Analisis Percobaan
Pada praktikum ini langkah yang pertama kali dilakukan yaitu menyiapkan alat terlebih
dahulu, seperti erlenmeyer 250ml, pipet ukur 10ml, labu ukur 100ml, beaker glass,
spektrofotometer, bulb, botol semprot, batang pengaduk, kertas serap, kompor listrik, spatula,
dan neraca analitik. Selain itu terdapat bahan yang disiapkan juga terlebih dahulu yaitu, air
sampel, air suling, pereaksi khusus, hidrogen peroksida, kalium persulfat, dan larutan standar
mangan. Setelah semua alat dan bahan telah disiapkan maka praktikan sudah bisa memulai
praktikum mangan ini.

Mula-mula praktikan memasukan larutan sampel ke dalam erlenmeyer 1 dan


memasukan larutan standar mangan ke erlenmeyer 2 masing-masing 50mL dengan
menggunakan pipet ukur agar takaran volume nya tepat dan mencegah larutan tumpah
selain ke erlenmeyer. Kemudian kedua larutan ditambahkan 5mL pereaksi khusus,
dimana pereaksi khusus ini merupakan senyawa logam Ag+. Setelah itu menambahkan
setetes larutan H2O2. Untuk langkah berikutnya dengan bantuan ukuran volume
erlenmyer, praktikan bisa dengan tepat menambahkan air suling agar total volume
larutan tersebut menjadi 90mL. Kemudian praktikan mengukur banyaknya K2S2O8 yang

Universitas Indonesia 13
akan digunakan yaitu sebanyak 1 gram dan aduk menggunakan batang pengaduk agar
K2S2O8 larut dalam larutan tersebut. Fungsi dari K2S2O8 ini sendiri adalah sebagai
oksidator. Jika kedua larutan itu telah berhasil melarutkan K2S2O8 maka kedua larutan
akan dipanaskan pada suhu 200o C. Untuk larutan sampel dipanaskan hingga berubah
warna menjadi pink sedangkan untuk larutan standar mangan dipanaskan sampai
mendidih (kurang lebih 2-3 menit jika pemanas baru dinyalakan). Jika kedua larutan
telah berhenti dipanaskan maka langkah selanjutnya praktikan akan mendinginkan
kedua larutan dengan air mengalir sampai kedua larutan siap (sudah tidak panas lagi)
untuk dimasukan kedalam kuvet atau labu ukur.

Setelah proses pendinginan maka tahap selanjutnya akan berbeda antara larutan
sampel dengan larutan standar mangan. Untuk larutan sampel, langkah selanjutnya yaitu
dengan memasukkan sampel sebanyak 25 mL ke dalam kuvet yang kemudian akan di
ukur konsentrasi dan absorbansinya di spektrofotometer, setelah itu catat hasil dari
pengukuran tersebut. Sedangkan untuk larutan standar mangan akan dimasukkan
kedalam labu ukur dan ditambahkan air suling sampai 1 cm dibawah batas tera. Setelah
itu bagian dalam labu ukur akan dilap menggunakan kertas serap dan akan ditambahkan
lagi air suling sampai batas tera. Sehabis proses ini larutan akan dihomogenkan, yang
kemudian hasilnya akan dimasukkan kedalam labu ukur 2 sebanyak 1 mL dan dilakukan
proses pengenceran kembali dengan penambahan air suling seperti sebelumnya. Hal ini
dilakukan karena larutan standar mangan sangatlah pekat, sehingga perlu dikurangi
dengan sejumlah proses pengenceran karena nantinya akan dibandingkan dengan
larutan sampel yang kandungan mangannya tidak pekat. Setelah itu larutan yang ada di
dalam labu ukur 2 dipindahkan sebanyak 25 mL ke dalam kuvet dan diukur konsentrasi
dan absorbansinya.

Selain pengukuran konsentrasi dan absorbnsi dari sampel dan larutan standar
mangan, juga ada perhitungan deret untuk larutan sampel. Mula-mula dilakukan
penentuan konsentrasi yang akan digunakan sebanyak 3 berdasarkan konsentrasi sampel
inlet danau kenanga yang telah diuji. Setelah itu dilakukan pengukuran volume sampel
yang akan digunakan, dengan menggunakan rumus

V1 x N1 = V2 x N2

Dengan V1 sebagai volume sampel yang akan dicari, N1 sebagai konsentrasi


sampel, V2 sebagai volume larutan standar mangan dan N2 sebagai konsentrasi larutan
standar mangan. Dari hasil yang didapat maka praktikan mendapatkan 3 deret volume
yang akan digunakan untuk praktikum deret mangan. Setelah itu akan dilakukan
pengenceran seperti tahap sebelumnya, namun larutan akan dimasukkan kedalam labu
ukur terlebih dahulu. Setelah itu praktikan akan masukkan larutan kedalam kuvet

Universitas Indonesia 14
sebanyak 25mL dan mengukur konsentrasi dan absorbansinya dengan spektrofotometer.
Catatlah hasil pengukuran sampel dengan 3 volume yang berbeda tadi.

1.7.2 Analisis Hasil


Pada praktikum kali ini praktikan mendapatkan hasil dari data yang diperoleh berupa
konsentrasi sampel, larutan standar mangan, deret 1, deret 2 dan deret 3. Selain itu juga
volume deret 1,2,dan 3, serta absorbansi sampel, larutan standar mangan, dan deret 1,2, dan
3. Untuk konsentrasi sampel yang diperoleh yaitu 0,1 mg/l dan absorbansinya sebesar 0,011
abs. Sedangkan konsentrasi larutan standar mangan sebesar 1,1 mg/l dan absorbansinya
0,115 abs. Berdasarkan konsentrasi sampel 0,1 mg/l maka deret yang diambil menggunakan
0.1 , 0.2 , 0.3 dalam satuan mg/l. Hal ini untuk mempermudah perhitungan dan perbandingan
deret mangan serta untuk memenuhi jumlah sampel minimal yaitu 3 buah. Setelah dilakukan
perhitungan dengan rumus (V1.N1=V2.N2 ) maka diperoleh volume deret 9, 18 dan 27 dalam
satuan mL. Namun setelah dilakukan pengenceran dan pengukuran konsentras ternyata
konsentrasi hasil praktikum sama dengan konsentrasi teori yaitu 0.1 , 0.2 , dan 0.3. Sedangkan
untuk absorbansinya, deret 1 sebesar 0,055 abs, deret 2 sebesar 0,136 abs dan deret 3 sebesar
0,254 abs. (Tunggu hasil pengolahan data)

Dari pengukuran yang diperoleh kita bisa menganalisis apakah sampel air dari
inlet danau kenanga memenuhi standar untuk kadungan mangan atau tidak. Berdasarkan
peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 32 tahun 2017 tentang standar
baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene
sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum, dituliskan bahwa baku
mutu kesehatan lingkungan untuk kadar maksimum mangan yang diperbolehkan dalam
air untuk keperluan higiene sanitasi adalah 0,5 mg/L. Sementara untuk konsentrasi
mangan dalam sampel yang diuji adalah 0,1 mg/L. Hal ini membuktikan bahwa sampel
air (inlet danau kenanga) telah memenuhi standar baku mutu terkhusus kadar mangan.
1.7.3 Analisis Kesalahan
Tunggu pengolahan data
1.8 KESIMPULAN
 Konsentrasi sampel sebesar 0,1 mg/L dan absorbansinya 0,011 abs.
 Semakin besar konsentrasi dari larutan maka akan semakin besar pula
absorbansi dari larutan tersebut.
 Persamaan garis dari pengolahan data diperoleh yaitu : y = 0,13x – 0,007 dan R 2
= 0,992.

Universitas Indonesia 15
 Kesalahan relatif yang diperoleh yaitu sebesar (tunggu pengolahan data)
 Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehataan Republik Indonesia No.32 Tahun
2007 maka konsentrasi air sampel telah layak terkhusus komponen mangan yaitu
kurang dari 0,5 mg/l (sebagai batas maksimum)

DAFTAR PUSTAKA
Automatis pakai inserttablefiguresPERATURAN

Universitas Indonesia 16

Anda mungkin juga menyukai