Anda di halaman 1dari 2

Material Bambu

Bambu merupakan salah satu material bangunan yang dapat menunjukkan kesan natural pada bangunan
tersebut. Selain itu bentuknya yang unik menambah kesan estetik pada bangunan. Di dunia terdapat 600
jenis bambu namun yang umum digunakan untuk bangunan hanya 10 jenis yaitu:

o Bambu Ater, bamboo ini mempunyai warna buluh hijau tua. Tingginya dapat mencapai 15 meter dan
banyak tumbuh di P. Jawa terutama di dataran-dataran rendah. Kegunaan bamboo ini antara lain : untuk
pipa air, dinding rumah, pagar, alat musik dan alat-alat rumah tangga.

o Bambu Petung. Tinggi batang bamboo ini dapat mencapai 20 meter, dengan garis tengah buluh sampai
20 cm dan panjang ruasnya 40-60 cm. Tebal dinding buluh 1-1,5 cm. Warnanya coklat muda keputih-
putihan. Biasanya digunakan untuk bahan bangunan.

o Bambu Duri. Tinggi buluhnya sampai 20 m dengan garis tengah buluhnya 10 cm. Biasanya berwarna
hitam dan banyak tumbuh di Jawa Timur. Tumbuhnya rapat dan banyak cabangnya. Biasanya digunakan
sebagai bahan bangunan, anyaman dan bahan pembuatan kertas.

o Bambu Duri Ori. Bambu ini hamper sama dengan bamboo duri, bedanya cabang-cabangnya lebih
renggang, warnanya gelap. Kegunaannya adalah untuk bahan banguanan, anyaman dan bahan
pembuatan kertas.

o Bambu Gombong. Bambu ini berwarna hijau kekuning-kuningan. Tinggi buluhnya mencapai 20 meter
dengan diameter 10 cm. Biasanya digunakan untuk bahan bangunan dan kerajinan.

o Bambu Sembilang. Tinggi buluhnya mencapai 30 meter dengan garis tengah 18 – 25 cm. panjang
ruasnya 25 – 50 cm dengan tebal dinding buluh sampai 2,5 cm. Bambu ini dapat digunakan untuk
berbagai macam keperluan bangunan baik bangunan air maupun bangunan gedung.

o Bambu Talang. Bambu ini batangnya tegak dengan tinggi mencapai 15 m. Panjang ruas maksimum 50
cm, dengan garis tengah 8-10 cm. Warna buluhnya hijau muda, hijau tua dan kuning

o Bambu tutul. Tinggi buluh mencapai 12 meter, warnanya hijau pada saat bambu masih muda dan
sering kali bergaris-garis kuning sejajar dengan buluhnya. Ketika dewasa muncul warna tutul coklat.
Diameter buluhnya mencapai 10 cm. Bambu ini digunakan sebagai bahan dinding, alat-alat rumah
tangga, kursi, hiasan dinding , tirai, dll.

o Bambu balcoa. Berasal dari India, dengan tinggi buluhnya mencapai 20 meter. Warna buluhnya putih.
Biasanya digunakan untuk tiang-tiang rumah, jembatan, atau turap.

o Bambu plymorpha. Berasal dari Burma dengan tinggi buluh mencapai 30 meter, garis tengah 15 cm.
Warna buluhnya hijau muda sampai hijau tua. Biasanya digunakan untuk konstruksi rumah dan
jembatan.
Bambu sendiri memiliki rongga pada bagian tengahnya, hal ini ternyata dapat memperkuat bambu dan
membuat elemen yang biasa digunakan sebagai struktur menjadi lebih ringan dan tidak kaku. Bambu
juga memiliki karakter elastis dan tidak mudah pecah sehingga struktur bambu menjadi lebih dapat
diandalkan. Bambu dapat dibentuk dengan mudah dibandingkan material kayu namun tingkat
durabilitasnya rendah, hal ini yang membuat material kayu lebih banyak digunakan agar bangunan awet.
Bambu tidak tahan terhadap air hujan, serangan kumbang bubuk dan hama serta mudah berlumut.
Masih banyak lagi sifat-sifat dari material bambu:

Sifat Fisik

1. Bambu tergolong mudah menyusut. Penyusutan bambu yang ditebang pada musim hujan sampai
keadaan kering udara adalah pada arah longitudinal sebesar 0,2 – 0,5 %, arah tangensial sebesar 10 – 20
% dan arah radial sebesar 15 – 30 %.

2. Kemampuan menyerap air yang cukup tinggi bahkan dapat menyerap air sampai 300 %.dari volume
bambu sendiri.

3.Bambu memiliki tingkat durabilitas yang rendah. Sehingga mudah rusak atau pecah, dan rusak akibat
diserang serangga atau hama. Sehingga dilakukan pengawetan dan ditambahkan zat kimia agar
mencegah serangga merusak bambu itu sendiri.

4. Berat jenis berbeda- beda menurut jenis bambu (ρ = 670 - 720 kg/m3) dan padabagian batang mana
yang diperhatikan (ρ = 570 - 760 kg/m3), serta padabagian dinding batang dalam (ρ = 370 - 830 kg/m3)
atau bagian luar (ρ =700 - 850 kg/m3). Kemudian juga dapat diamati bahwa berat jenis cepatturun sesuai
proses pengeringan. Namun, untuk konstruksi bangunan bambu(bahan bangunan yang kering dengan
kadar air 12% ) berat jenis bambu diIndonesia dianggap rata- rata sebagai 700 kg/m3.

5. Kuat lekat antara bambu kering dengan beton berkisar antara 2 – 4 kg/cm2. Sehingga bambu jarang
digunakan sebagai Tulangan pada beton.

6. Mudah terbakar terutama saat keadaan kering.

7. Sambungan cenderung lemah, dan biasanya digunakan anyam dari rotan, pasak, atau paku untuk
menyambungkan dan mudah rusak atau pecah jika menggunakan paku.

Anda mungkin juga menyukai