Oleh
Siti Nurhalisa Thamrin
202033026
ii
A. Tujuan Percobaan
Menentukan kadar klor aktif dalam sampel air
B. Prinsip Percobaan
Prinsip pada percobaan ini adalah penentuan kadar klor aktif dengan titrasi iodometri. Prinsip
analisa klor aktif melalui titrasi iodometri adalah membebaskan iodin dari kalium iodida pada pH
<8 (terbaik adalah pH <3 atau 4) menggunakan kanji sebagai indikator dan natrium tiosulfat
sebagai titran (Asnawi, 2020).
C. Metode Kerja
C.1 Alat
1. Buret 25 ml (2 buah)
2. Erlenmeyer 250 ml (6 buah)
3. Gelas kimia 50 ml (1 buah)
4. Gelas kimia 100 ml (1 buah)
5. Gelas kimia 500 ml (1 buah)
6. Labu ukur 50 ml (1 buah)
7. Labu ukur 100 ml (2 buah)
8. Labu ukur 250 ml (1 buah)
9. Pipet volume 25 ml (1 buah)
10.Pipet volume 10 ml (1 buah)
11.Pipet volume 5 ml (1 buah)
12.Spatula (3 buah)
13.Corong (2 buah)
14.Bulb (3 buah)
15.Batang pengaduk (3 buah)
16.Pipet tetes (3 buah)
17.Statif dan klem (2 pasang)
18.Neraca analitik (1 buah)
19.Botol semprot (1 buah)
20.Magnetic stirrer (1 buah)
21.Hotplate (1 buah)
C.2 Bahan
1. Sampel air
2. Kaporit (Ca(OCl)2)
3. Natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,005 N
4. Asam asetat glasial (CH3COOH)
1
5. Larutan kalium iodide (KI) 20%
6. Larutan kalium dikromat (K2Cr2O7) 0,01 N
7. Aquades
8. Kertas pH universal
9. Indikator kanji
Padatan K2Cr2O3
Padatan Na2S2O3
Ditimbang sebanyak 0,0788 g (hasil perhitungan) di gelas
kimia 50 ml menggunakan neraca analitik
Dilarutkan dengan aquades
Dipindahkan pada labu ukur 250 ml
Ditambahkan aquades hingga batas tanda lalu dihomogenkan
Padatan KI
Ditimbang sebanyak 20 g (hasil perhitungan) di gelas kimia
50 ml menggunakan neraca analitik
Dilarutkan dengan aquades
Dipindahkan pada labu ukur 100 ml
Ditambahkan aquades hingga batas tanda lalu dihomogenkan
Larutan KI 20%
2
C.3.4 Pembuatan indikator kanji
Tepung kanji
Ditimbang sebanyak 3 gr
Dilarutkan dengan aquades hingga 100 ml
Dipanaskan pada hotplate sambal diaduk dengan magnetic
stirrer hingga mengental
Didinginkan hingga suhu ruang
Hasil
Hasil
3
C.3.6 Pengujian kadar klor aktif
Sampel air
Hasil
4
D.1.2 Perhitungan
D.1.2.1 Perhitungan Standarisasi
N K Cr O7 ×V K Cr O
Normalitas Na2S2O3 ¿
2 2 2 2 7
V Na S O 2 2 3
0,01 N ×25 mL ×
Normalitas Na2S2O3 = = 0.0036 N
70 mL
D.1.2.2 Perhitungan Klor Aktif (mg/L)
(A-B) × N × 35453
klor aktif (mg Cl2/L) =
V
A = Volume titran Na2S2O3 untuk sampel (mL)
B = Volume titran Na2S2O3 untuk blanko (mL)
N = Normalitas larutan titran Na2S2O3
V = Volume sampel (ml)
Diketahui :
A sampel 1 = 2,8 mL
A sampel 2 = 3 mL
A rata-rata = 2,9 mL
B =0
N H2SO4 = 0,0036 N
V sampel = 100 mL
Penyelesaian :
(A-B) × N × 35453
klor aktif (mg Cl2/L) =
V
= 3,7 mg Cl2/L
D.1.3 Gambar
5
Gambar 2. Sampel air setelah dititrasi
6
bersifat oksidator, dimana zat ini akan mengoksidasi iodide yang ditambahkan dan akan
membentuk iodin. Iodin yang terbentuk akan ditentukan dengan menggunakan larutan baku
tiosulfat (Sudarsana, 2014).
Pertama-tama larutan titran harus distandarisasi terlebih dahulu. Standardisasi larutan
merupakan proses saat konsentrasi larutan standar sekunder ditentukan dengan tepat dengan cara
mentitrasi dengan larutan standar primer. Larutan standar primer adalah larutan standar yang
dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi
(konsentrasi diketahui dari massa volume larutan). Larutan standar sekunder adalah larutan standar
yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif
rendah sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi (Kenkel, 2003). Standarisasi pada
percobaan ini menggunakan larutan standar primer berupa K 2Cr2O7. Setelah standarisasi diperoleh
konsentrasi pasti dari larutan Na2S2O3 adalah sebesar 0,0036 N.
Sampel air yang digunakan ditambahkan kaporit karena klor yang terkandung di dalamnya
sangat sedikit sehingga sulit untuk diamati. Adapun reaksi yang terjadi adalah :
OCI⁻ + 2 KI + 2 HAs I₂ + 2KAs + CI⁻ + 2H2O
Percobaan ini menggunakan larutan asam asetat glasial sebagai pemberi suasana asam pada
sampel dan KI sebagai senyawa pengganti, larutan kanji sebagai indikator. Larutan kanji digunakan
sebagai indikator karena dapat memberikan warna biru pada larutan yang mengandung klor aktif,
dan bahan titrasi berupa Na2S2O3 0,01 N (Putra, 2008). Fungsi penambahan asam asetat yaitu agar
iodium bereaksi dengan hidroksida dari asam asetat dan akan menjadi ion iodida (Ulfa, 2015),
kemudian penambahan amilum dipecah kembali oleh Na₂S₂O₃ dengan reaksi sebagai berikut :
I₂ + Kanji (biru)
I₂ + Na₂S₂O₃ Na₂S4O6+ 2NaI
Berdasarkan reaksi yang terjadi, titrasi dapat digolongkan sebagai titrasi tidak langsung.
Titrasi tidak langsung adalah proses titrasi dimana larutan sampel direaksikan dulu dengan pereaksi
pada konsentrasi tertentu, setelah itu baru dilakukan titrasi (Rusgiyono, 2013). Pada percobaan ini,
sampel terlebih dahulu direaksikan dengan KI dan asam glasial asetat barulah dititrasi
menggunakan Na2S2O3.
Berdasarkan PERMENKES No.32 Tahun 2017 standar baku mutu kadar maksimun untuk
kolam renang untuk klor bebas adalah 1-1,5 mg/L untuk kolam beratap/tidak beratap, 2-3 mg/L
untuk kolam panas dalam ruangan, sedangkan untuk klor terikat 3 mg/L semua jenis kolam renang.
Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa kadar klor aktif dalam sampel air yang diuji sebesar 3,7
mg Cl2/L sehingga tidak memenuhi standar.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan diperoleh kadar klor aktif dalam sampel air sebesar
3,7 mg Cl2/L.
7
Daftar Pustaka
Asnawi, Isran dan Ika Fitriani Juli Palupi. Modul Praktikum Pengolahan Limbah. Morowali:
Politeknik Industri Logam Morowali. 2020.
Hasan, Achmad. Dampak Penggunaan Klorin. Jurnal Teknik Lingkungan P3TL-BPPT. Vol 7(1):
90-96. 2006.
Kenkel, John. Analytical Chemistry for Technicians. Washington: Lewis Publishers. 2003
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku
Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum.
Putra A.A.B, dkk. Kajian Kapasitas dan Efektivitas Resin Penukar Anion untuk Mengikat Klor dan
Aplikasinya pada Air. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana: Bali. 2008.
Rusgiyono, Agus, dkk. Pemetaan Produksi dan Komposisi Garam. Prosiding Seminar Nasional
Statistika Universitas Diponegoro. 2013. ISBN: 978-602-14387-0-1.
Sudarsana, I Dewa Agung K. dkk. Jurnal Chemistry Laboratory. Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika PPNI Bali:
Denpasar. 2014.
Ulfa, M. Penetapan Kadar Klorin (Cl2) pada Beras Menggunakan Metode Iodometri. Pustaka
Pelajar: Yogyakarta. 2015.