Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENDAHULUAN

PERCOBAAN 8 Analisa Zat Padat Tersuspensi dan Terlarut

Nama : Rizki Hardiono

NIM : 202133032

Kelompok : 4

1. Tuliskan alur prosedur kerja dalam bentuk bagan proses!

Jawab :

a) Analisa Zat Padat Tersuspensi Total

Sampel air limbah



 disiapkan cawan porselin dan kertas saring yang telah dikeringkan pada
suhu 105 ℃ selama 30 menit
 didiinginkan cawan porselin dan kertas saring tersebut di dalam
desikator
 ditimbang cawan dan kertas saring secara terpisah dan dicatat nilainya
 diletakkan kertas saring tersebut sedemikian rupa diatas corong.
 disiapkan sampel air sebanyak 100 ml dan dikocok merata,
 dituangkan sampel tersebut sebanyak 100 ml melalui kertas saring,
hingga air habis dan diperoleh residu pada kertas saring. Tampung filtrat
dalam gelas beker.
 diletakkan kertas saring berisi residu pada cawan yang telah diketahui
massanya sebelumnya
 dimasukkan cawan berisi kertas saring dan residu sampel dalam oven
dan panaskan pada suhu 105℃ selama 1 jam hingga kering
 didinginkan dalam desikator,
 ditimbang dengan cepat massa kertas saring dan resdi sampel setelah
pengeringan pada neraca analitik
 diulangi pemanasan dan penimbangan sampai beratnya konstan
(berkurangnya berat kurang dari 0,5 mg).
 dilakukan percobaan sebanyak dua kali
 dhitung mg/L zat padat tersuspensi total
Hasil
b) Analisa Zat Padat Tersuspensi Anorganik

Residu sampel air limbah

 Kertas saring dan residu hasil prosedur D1 kemudian ditaruh pada cawan
porselin (yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 105 ℃ selama 30
menit dan diketahui massanya).
 dlipat kertas bagian luar saring secara menyeluruh hingga menutupi
permukaan residu. Pastikan kertas saring tetap berada pada cawan.
 ditambahkan alkohol 2 ml secara merata pada cawan berisi kertas saring
berisi residu. Pastikan seluruh bagian kertas saring dan residu terkena alkohol.
 dipijarkan cawan berisi kertas saring dan residu sampel pada furnace suhu
550 ℃ selama 20 menit. Pastikan kertas saring habis terbakar selama
pemijaran tersebut.
 pindahkan cawan tersebut ke dalam oven suhu 105℃ selama 30 menit, lalu
dinginkan dalam desikator.
 timbang dengan cepat massa cawan dan residu hasil pemijaran.
 dicatat nilainya
 dhitung mg/L zat tersuspensi organik dan anorganik
Hasil

c) Analisa Zat Padat Terlarut


Filtrat sampel air limbah

 disiapkan cawan porselin yang telah dikeringkan pada suhu 105 ℃ selama
30 menit, kemudian didinginkan, ditimbang, dan dicatat massanya.
 Filtrat hasil prosedur D1 (pada gelas beker) dituang dalam cawan penguapan.
Volum sampel diatur hingga akan dihasilkan ± 200 mg zat padat terlarut.
 diuapkan dan dikeringkan cawan yang berisi sampel dalam oven pada suhu
105℃ sampai semua air menguap.
 ditimbang dan catat hasilnya
 dilakukan percobaan sebanyak dua kali.
 dhitung mg/L zat padat terlarut

Hasil
2. Jelaskan yang dimaksud zat padat tersuspensi dan zat padat terlarut! Jelaskan
perbedaan keduanya dengan meninjau dari segi ukuran partikel, cara pengujian, dan
bahayanya!
 Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid) adalah semua zat padat (pasir,
lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat
berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton,zooplankton, bakteri, fungi,
ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel anorganik.
Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang
heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan
dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan (Tarigan,
2003).
 Zat Padat Terlarut atau Total Dissolved Solids (TDS) adalah terlarutnya zat padat,
baik berupa ion, berupa senyawa, koloid di dalam air (Nicola, 2015). TDS biasanya
disebabkan oleh bahan anorganik yang berupa ion-ion yang biasa ditemukan di
perairan (Effendi, 2003). Menurut Slamet (1994), bila total zat padat terlarut
bertambah maka kesadahan pada perairan akan naik pula.
Perbedaan
a) Ukuran Partikel
Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid) dengan partikel ukurannya lebih
besar dari 2 micron yang ditemukan dilapisan kolom air. Sedangkan Zat Padat
Terlarut atau Total Dissolved Solids (TDS) ukuran partikelnya lebih kecil dari 2
mikron (rata-rata ukuran filter).
b) Cara Pengujian
c) Bahayanya
Bahaya Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid) yaitu dapat
mengakibatkan penurunan kedalaman eufotik sehingga kedalaman perairan
produktif menjadi turun.
Bahaya Zat Padat Terlarut atau Total Dissolved Solids (TDS) yang tinggi
menyebabkan peralatan dapur menjadi berkerak baik pada pipa maupun
peralatan rumah tangga selain itu dapat mrnyebabkan sabun maupun deterjen
tidak berbusa

3. Tuliskan syarat baku mutu zat padat tersuspensi dan telarut yang diperbolehkan
oleh Permenkes No. 32 Tahun 2017, PP No. 82 Tahun 2001, Permen LH No. 9
Tahun 2006!
Jawab :
Syarat baku mutu zat padat tersuspensi dan telarut yang diperbolehkan oleh
Permenkes No. 32 Tahun 2017
Tabel 1. Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Untuk
Media Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi

No Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu


(Kadar maksimum)
1 Zat Padat Terlarut mg/l 1000
(Total Dissolved Solid)
Syarat baku mutu zat padat tersuspensi dan telarut yang diperbolehkan oleh
PP No. 82 Tahun 2001

Parameter Satuan Kelas


I II III IV
Fisika
Temperatur °C Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 5 Deviasi
temperature
dari alamiah
Residu Mg/L 1000 1000 1000 2000
Terlarut
Residu Mg/L 50 50 400 400 Bagi
Tersuspensi pengolahan
air minum
secara
konvensial,
residu
tersuspensi
≤5000 mg/L

Syarat baku mutu zat padat tersuspensi dan telarut yang diperbolehkan oleh
Permen LH No. 9 Tahun 2006

Anda mungkin juga menyukai