JAR TEST
Nama : Windiyatmoko
Kelas : TPKP-B
NIM : 1503087
Kelompok 1 Grup 2
LABORATORIUM KIMIA
2016/2017
A. Tujuan
Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat
yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya dan
lazimnya muncul karena hasil aktivitas manusia. Penentuan tercemar atau
tidaknya air limbah sangat dipengaruhi oleh sifat fisik yang mudah dilihat.
Adapun sifat fisik yang penting adalah kandungan zat padat yang berefek estetika,
kejernihan, warna, bau dan temperatur. Zat organik yang ada pada air limbah
sebagian besar mudah terurai ( degradable ) yang merupakan sumber makanan
dan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Salah satu faktor yang
mempengaruhi sifat fisik tersebut adalah turbiditas atau kekeruhan.
Koagulasi dan flokulasi adalah salah satu proses kimia yang digunakan
untuk menghilangkan bahan cemaran yang tersuspensi atau dalam bentuk koloid.
Dimana partikel-partikel koloid ini tidak dapat mengendap sendiri dan sulit
ditangani oleh perlakuan fisik. Pada proses koagulasi, koagulan dan air limbah
yang akan diolah dicampurkan dalam suatu wadah atau tempat kemudian
dilakukan pengadukan secara cepat agar diperoleh campuran yang merata
distribusi koagulannya sehingga proses pembentukan gumpalan atau flok dapat
terjadi secara merata pula.Koagulasi didefinisikan sebagai proses destabilisasi
muatan koloid padatan tersuspensi termasuk bakteri dan virus, dengan suatu
koagulan. sehingga akan terbentuk flok-flok halus yang dapat diendapkan.
Pengadukan cepat (flash mixing) merupakan bagian integral dari proses koagulasi.
Tujuan pengadukan cepat adalah untuk mempercepat dan menyeragamkan
penyebaran zat kimia melalui air yang diolah. Bahan yang dipakai pada proses
koagulasi disebut dengan koagulant, seperti tawas dan PAC, sedangkan bahan
yang dipakai dalam proses flokulasi disebut flokulan. Kadang-kadang flokulan
disebut juga koagulant aid karena fungsinya sebagai bahan pembantu pada proses
koagulasi. Bahan tersebut ditambahkan setelah penambahan bahan koagulan,
biasanya berupa senyawa polimer rantai panjang. Salah satu pengukuran yang
dapat dilakukan untuk mengetahui baku mutu air limbah adalah melalui
pengukuran kandungan TS (Total Solids), TSS (Total Suspended Solid) dan TDS
(Total Dissolve Solid).
Total Padatan (Total Solids/TS) adalah semua bahan yang terdapat dalam
contoh air limbah setelah dipanaskan pada suhu 103°-105°C selama tidak kurang
dari 1 jam. Bahan ini tertinggal sebagai residu melalui proses evaporasi. Total
solid pada air limbah terdiri dari total padatan terlarut (total dissolved solids) dan
total zat padat tersuspensi total suspended solids).
Total Padatan Terlarut (Total Dissolve Solid /TDS) adalah semua bahan dalam
contoh air limbah yang lolos melalui saringan membran yang berpori 2,0 m atau
lebih kecil dan dipanaskan 180°C selama 1 jam. Sumber utama untuk TDS dalam
perairan adalah limpahan dari pertanian,limbah rumah tangga, dan industri. Unsur
kimia yang paling umum adalah kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium dan
klorida.Bahan kimia dapat berupa kation, anion, molekul atau aglomerasi dari
ribuan molekul.
Sedangkan total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid/TSS) adalah
residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel
maksimal 2,0 m atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Total suspended
solids dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton,
bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-
partikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk
endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat
organik di suatu perairan.Penetrasi cahaya matahari ke permukaan dan bagian
yang lebih dalam tidak berlangsung efektif akibat terhalang oleh zat padat
tersuspensi, sehingga fotosintesis tidak berlangsung sempurna.
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT
a. Flokulator
b. 2 buah Gelas beker 1000 ml
c. Pipet tetes
d. Pipet ukur 50 ml dan 100 ml
e. kertas pH
f. cawan penguapan
g. oven
h. desikator
i. gelas ukur 50 ml
j. pro pipet
k. penjepit
l. corong
m. botol semprot
n. neraca analitik
o. turbidimeter
BAHAN
D. CARA KERJA
= 47740,1 mg – 47532,6 mg
=207,5 mg
= 41500 mg/l
= 4264,9 mg - 4265,2 mg
= 3 mg
TS total = 3 mg x 1000/5 ml
= 600 mg/l
= 44914,6 mg - 44901,4 mg
= 13,2 mg
= 2640 mg/l
= 39337,2 mg - 39334,9 mg
= 2,3 mg
= 39486,4 mg - 38811,2 mg
= 1,4 mg
= 280 mg/l
= 39394,5 mg - 38802,9 mg
= 0,1 mg
= 20 mg/l
1. Analisis TS
= 49538,9 mg - 49342,3 mg
= 196,6 mg
= 39320 mg/l
2. Analisis TDS
= 49238,4 mg - 49201,4 mg
= 37 mg
= 7400 mg/m
3. Analisis TSS
= 39568,2 mg - 39055,9 mg
=33,4 mg
= 6680 mg/l
= 37038,28 mg - 36982,8 mg
= 55,48 mg
= 6680 mg/l
2. Analisis TDS
= 49462,4 mg - 4987mg
= 37 mg
TDS total = 175,4 mg x 1000/5 ml
= 35080 mg/l
3. Analisis TSS
= 47817,3 mg - 47166,2 mg
=28,6 mg
= 5720 mg/l
Perbandingan
F. Pembahasan
Dalam praktikum ini, kita menggunakan sampel air limbah pabrik industri
karet yang berisi padatan yang terlarut dan yang tersuspensi. Pada uji coba
pertama, kita menentukan Total Solid ( TS) limbah industri karet sebelum diolah,
dengan langsung menuangkan sampel air limbah sebanyak 5 mL ke dalam cawan
penguap yang sudah di keringkan dan ditimbang beratnya, kemudian dikeringkan
dalam oven dan di dinginkan dalam desikator tujuannya agar supaya pada saat
penimbangan, tidak ada gangguan berat dari air yang tersisa. Setelah ditimbang
dan setelah dimasukan kedalam perihtungan maka didapatkan hasil konsentrasi
Total Solid yakni sebesar 41500 mg/L dan hasil pengujian kekeruhannya di
turbidimeter yaitu sebesar 204 NTU.
G. Kesimpulan