Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN 4

MENENTUKAN KADAR PADATAN TERSUSPENSI TOTAL (TOTAL


SUSPENDED SOLID,TSS) SECARA GRAVIMETRI

I.TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan praktikum : Untuk menentukan residu tersuspensi yang terdapat


dalam contoh uji air limbah secara Gravimetri

II. DASAR TEORI

Total Suspended Solid adalah Padatan tersuspensi yang menyebabkan


kekeruhan pada perairan partikel ini tidak dapat langsung menghadap.
Konsentrasi TSS apabila terlalu tinggi akan menghambat penetrasi cahaya ke
dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis. Nilai TSS ini
merupakan salah satu bagian yang berperan dalam menentukan kualitas
lingkungan suatu perairan (Kamajaya,dkk,2021)

TSS (Total Padatan Tersuspensi) atau total padatan tersuspensi adalah


padatan yang tersuspensi dalam air berupa bahan bahan organik dan anorganik
yang dapat disaring dengan kertas organik berpori-pori 0,45 NM. Disamping itu,
oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan bahan organik dan anorganik
dalam proses aerobic. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari
suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup
dalam perairan tersebut kecepatan difusi oksigen dari udara tergantung dari
beberapa faktor seperti kekeruhan air, suhu, sanitasi pergerakan massa air dan
udara seperti arus, gelombang dan pasang surut (Muslim,dkk,2020)

Lingkungan perairan seperti daerah aliran sungai merupakan salah satu


lingkungan yang paling sering terkena dampak pencemaran karena hampir semua
limbah dibuang melalui sungai penurunan kualitas air akan menurun daya guna
hasil guna produktivitas dan daya dukung dan daya tampung dari sumber daya
pada akhirnya akan menurun kekayaan sumber daya alam (Masriatini,dkk,2019).
Parameter yang dapat digunakan untuk mengukur sedimentasi yaitu TSS
(Total Suspended Solid). Metode Penginderaan jauh dengan citra satelit dapat
menjadi solusi untuk melakukan penelitian masalah sedimentasi karena metode ini
lebih efisien dan efektif dalam penelitian berskala luas. Salah satu citra satelit
yang dapat digunakan untuk memilih meneliti masalah TSS adalah lensa karena
memiliki band dengan panjang gelombang yang dapat digunakan untuk mengukur
nilai TSS, memiliki resolusi spasial yang baik dan multitemporal
(Krisananda,2019).

Metode yang biasa digunakan untuk mengetahui nilai TSS adalah metode
pengamatan langsung atau Gravimetri. Namun metode ini memerlukan waktu
yang lama, biaya serta tenaga yang banyak solusi yang dapat digunakan adalah
menggunakan penginderaan jauh metode ini terdapat keunggulan dibandingkan
dengan metode lain (Surdawati,2021)

Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah Jat dengan cara penimbangan hasil


reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling
tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Kesederhanaan itu kelihatan karena dalam gravimetric jumlah zat ditentukan
dengan cara menimbang langsung masa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain.

Tahap pengukuran dalam metode gravimetri adalah penimbangan.


Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu
maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling luas
penggunaannya untuk memisahkan analit dari pengganggu pengganggunya
(Rini,2020).

Total padatan tersuspensi (Total Suspended Solid) adalah partikel - partikel


atau komponen hidup (biotik) seperti fitoplanton, zooplankton, bakteri, fungsi
ataupun komponen mati seperti detritus dan zat padat (pasir, lumpur dan tanah
liat) yang tersuspensi dalam air. Total padatan tersuspensi berkaitan dengan
kekeruhan. Oleh karena itu kekeruhan dan total padatan tersuspensi dapat
dijadikan sebagai parameter kualitas air, yang bisa menentukan apakah kondisi
perairan tersebut baik atau tidak (Sinaga,dkk,2020).

Air limbah merupakan air yang tidak bersih serta mengandung senyawa
senyawa dan berbagai macam zat yang berbahaya. Air limbah dapat
membahayakan kehidupan manusia, hewan dan lingkungan sekitar. Air limbah
mempunyai sifat fisik, kimia dan biologi. Sifat fisik pada air limbah adalah
kejernihan, warna, bau, temperatur dan kandungan zat padat berefek estetika.
Pada air limbah biasanya mengandung zat organik yang bersifat degradable
(mudah terurai). Zat organik tersebut merupakan sumber energi dan nutrisi bagi
mikroorganisme dalam air.

Faktor yang dapat mempengaruhi sifat fisik adalah turbinitas atau kekeruhan
terjadi karena adanya zat yang tersuspensi seperti plankton, lumpur, zat organik
dan gak halus lainnya. Turbiditas dapat diukur dengan beberapa metode seperti
Nefelometri, Hellige turbiditImetri (kekeruhan silike) dan metode
Spektrofotometer (Harahap,dkk,2020).

Dampak TSS terhadap kualitas air dapat menyebabkan penurunan kualitas


air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi semua
makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. TSS menyebabkan
kekeruhan dan mengurangi cahaya yang dapat masuk ke dalam air. Jika, manfaat
air dapat berkurang dan organisme butuh cahaya akan mati. Kematian organisme
ini akan mengganggu ekosistematik. Bila jumlah materi tersuspensi ini akan
mengendap, maka pembentukan lumpur dapat sangat mengganggu aliran dalam
saluran, pendangkalan cepat terjadi artinya pengaruhnya terhadap kesehatan
menjadi tidak langsung (Khairiyyah,2018).

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik


Indonesia Standar baku mutu bagi air limbah bagi usaha atau kegiatan industri
tekstil untuk parameter padatan tersuspensi total (TSS) sebesar 50 mg/L dan untuk
parameter logam krom Total (cr) sebesar 1,0 mg/L untuk mengatasi hal tersebut
perlu dilakukan analisis kadar TSS dan logam krom total apakah sudah sesuai
dengan standar baku mutu air limbah industri tekstil. Analisis kadar TSS dapat
dilakukan dengan metode gravimetri dan analisis kadar logam krom total
menggunakan instrumen AAS (Samsunar,2021).

III. ALAT DAN BAHAN


 ALAT
 Desikator yang berisi silica gel
 Oven untuk pengoprasian pada suhu 103°C sampai 105°C
 Timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg
 Pengaduk magnetic
 Pipet volum
 Gelas kimia
 Cawan aluminium
 Penjepit
 Kaca arloji
 Pompa vacuum

 BAHAN
 Kertas saring whatman no.42
 Air suling

IV. PROSEDUR KERJA

Persiapan kertas saring

 Diletakkan kertas pada peralatan filtrasi pasang pakum dan wadah pencuci
dengan air suling baru lebih 20 ml. Lanjutkan penyedot untuk menghilangkan
semua sisa air, matikan pakum dan hentikan pencucian.
 Dipindahkan kertas saring dari peralatan filtrasi ke wadah timbangan
aluminium.
 Dikeringkan dalam oven pada suhu 103 ° Celcius sampai dengan 105 °
Celcius selama satu jam, dinginkan dalam desikator kemudian timbang.
 Diulangi langkah pada butir tiga sampai diperoleh berat konstan atau sampai
perubahan berat lebih kecil dari 4% terhadap penyimpangan sebelumnya atau
lebih kecil dari 0,5 mg.

Prosedur Kerja

 Dilakukan Penyaringan dengan peralatan pakum. Basahi saringan dengan


sedikit air suling.
 Diaduk contoh uji dengan pengaduk magnetik untuk memperoleh contoh uji
yang lebih homogen.
 Dipipet contoh uji dengan volume tertentu, pada waktu contoh di aduk
dengan pengaduk magnetik.
 Dicuci kertas saring atau saringan dengan tiga kali 10 ml air suling, biarkan
kering sempurna dan lanjutkan Penyaringan dengan pakum selama 3 menit
agar diperoleh penyaringan sempurna. Contoh uji dengan padatan tersebut
terlarut yang tinggi memerlukan pencucian tambahan.
 Dipindahkan kertas saring secara hati hati dari peralatan penyaringan dan
dipindahkan ke wadah timbangan aluminium sebagai penyangga keringkan.
 Dikeringkan dalam oven setidaknya selama satu jam pada suhu 103 ° Celcius
sampai 105 ° Celcius di dinginkan dalam desikator untuk menyeimbangkan
suhu dan timbangan.
 Diulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator dan lakukan
penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau sampai perubahan berat
lebih kecil dari 4% terhadap penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari
0,5 mg.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1. Hasil Percobaan
Tabel 5.1

Sampel volume Berat Saringan (mg) Rata- TSS


kertas P1 P2 P3 rata (mg/l)
saring(mg) (mg)
Krueng Aceh 0,1 L 190 mg 210 211 212 211 210.000
(Fajar Studio) mg/l
Krueng Aceh 0,1 L 190 mg 220 221 222 221 310.000
(Matahari) mg/l
Krueng Aceh 0,1 L 190 mg 230 231 232 231 410.000
(SP. .5) mg/l

V.2. Pembahasan

Total Suspended Solid (TSS) merupakan tempat berlangsungnya reaksi


reaksi heterogen, yang berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling
awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan.
TSS yang tinggi dapat menimbulkan dampak lain seperti nilai konsentrasi padatan
tersuspensi total yang tinggi dapat menurunkan aktivitas fotosintesis tumbuhan
laut baik yang mikro maupun makro sehingga oksigen yang dilepaskan tumbuhan
menjadi berkurang dan mengakibatkan ikan ikan menjadi mati.

Dampak TSS terhadap kualitas air dapat menyebabkan penurunan kualitas


air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi semua
makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. TSS menyebabkan
kekeruhan dan mengurangi cahaya yang dapat masuk ke dalam air. Jika manfaat
air dapat berkurang dan organisme butuh cahaya akan mati. Kematian organisme
ini akan mengganggu ekosistematik. Bila jumlah materi tersuspensi ini akan
mengendap, maka pembentukan lumpur dapat sangat mengganggu aliran dalam
saluran, pendangkalan cepat terjadi, artinya pengaruh pengaruhnya terhadap
kesehatan menjadi tidak langsung.

Ringkasan SNI 06-6989. 3 : 2004 cara uji TSS tahapan pengujian:

 homogen kan contoh uji dengan pengaduk magnetic


 pipet contoh uji dengan volume tertentu lalu saring gunakan pompa pakum
 pindahkan kertas saring lalu keringkan dalam oven pada suhu 104 ° Celcius
kurang lebih 1 ° Celcius selama satu jam
 dinginkan dalam desikator lalu timbang hingga diperoleh berat konstan
(perubahan berat ≤ 4% atau ≤ 0,5 mg dari penimbangan sebelumnya)
 hitung kadar TSS dalam mg/L

Pada percobaan kali ini akan diuji residu tersuspensi yang terdapat pada air
limbah secara gravimetric. Air limbah yang digunakan dalam percobaan ini ada
tiga yaitu air sungai Krueng Aceh (Fajar studio), air sungai Krueng Aceh
(matahari) dan air sungai Krueng Aceh (simpang Lima). Adapun tujuan
percobaan ini yaitu untuk mendapatkan hasil berdasarkan rumus perhitungan TSS
yaitu:

( A−B) x 1000
Mg tss perliter =
volume contohuji , ml

Pada percobaan ini didapatkan hasil percobaan:

No Sampel Hasil
1 Air Krueng Aceh (Fajar Studio) 210.000 mg/L
2 Air Krueng Aceh (Matahari) 310.000 mg/L
3 Air Kruenf Aceh (Simpang Lima) 410.000 mg/L

Dari ketiga sampel hasil perhitungan diperoleh jika dibandingkan dengan


peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air
pengendalian pencemaran air, baku mutu air limbah untuk kesimbangan
kandungan padatan tersuspensi total (TSS) telah melebihi dari standar batas baku
mutu air limbah yaitu 50 mg/L.

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari percobaan menentukan kadar padatan tersuspensi total


(TSS) secara gravimetri didapatkan kesimpulan :

 Total suspended solid (TSS) atau total padatan tersuspensi adalah residu
daripada padatan total yang tertahan jaringan dengan ukuran partikel
maksimal 2 µm atau lebih besar dari partikel koloid.
 Rumus yang digunakan untuk menghitung TSS adalah:

( A−B) x 1000
Mg tss perliter =
volume contohuji , ml

 Keterangan:
A= berat kertas saringan sudah melalui proses residu
B= berat kertas saring yang hanya melalui proses saring
 TSS berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan paling awal dan dapat
menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan
 TSS dapat menyebabkan kekeruhan dan mengurangi cahaya yang dapat
masuk ke dalam air. oleh karena itu, manfaat air dapat berkurang dan
organisme yang butuh cahaya dan akan mati
VII. DAFTAR PUSTAKA
Gudarwati N. 2021. Sebaran Tokat Suspended Solid (TSS). dan endapan
Cadimen di Perairan Kecamatan Parisian Kabupaten Lumajang
(Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surmbaya).
Rohmah J., & Rini, C. S. 2020. Buku Ajar kimia Analisis UMSIDA
PRESS 1441.
Harahap. M.R., Amanda, L. D., & Matondang, A.H. 2020. ANALISIS
KADAR COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) DAN TSS
(TOTAL SUSPENDED SOLID) PADA LIMBAH CAIR DENGAN
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UK VIS. AMINA, 2(3),
49-83.
Hariyanto, T., & Krisananda, H. R. 2010. Pemantauan Perairan taluk
lamong dengan pergambangan algoritmas total suspended sonid (TES)
dari data citra Satelit multi temporal dan data insitu. Goord, 14(2), 69-
77.
Kamajaya, 6 Y.. Putra, 1.0.M, M. & Pueraa, 1. M.G. 2021. Analisis
Sebaran Total Suspended Solid (TSS) Berdasarkan Citra Landsat 8
Menggunakan Tige Algorisma Roberta of Perairan Tewk Benom Bali.
Journal of Marine and Aquatic Sciences, 7(1), 18-24
KHAIRIYYAH, 1 N. 2018. GAMBARAN FADAR TOTAL SUSPENDED
SOLID (TSS) PADA LIMBAH CAIR LAUNDRY DENGAN
SERBUK BUI BUAH KELOR (Moringa Oleifera La (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).
Lestari, A., & Samsurar, S. 2021. Analisis Kadar Padaan Tersuspensi Total
(TSS) Dan logam Krom Total (Cr) Pada Limbak Tekstil Di Dinas
Lingpungan Hidup Sukoharjo. INDONESIAN JOURNAL OF
CHEMICAL RESEARCH, 6(1), 32-441.
Muslim, B. Seimei, S... Gusti, A., & Sugrinto. E. 2010. Kajian Distribusi
Spasial Dan Temporane Kinder BOD: TSS dan Oksigen Temmnux
(00) Air cungai Batang Harow Kota Padang, Jurnal Kecamatan
Lingkungan, 10(2), 41-51.
Masciatini, R., Sari, M, & Sari, N., & Imtiruan, .2010. Analisa Kualitas
Fisik Air Sungai Lamatang di Kabupaten Lahat. Jurnal Redoks, 4(1),
27-35.

Sinaga, B. B., SUERA Y., & Dharma, I. G. B. S. 2020. Fluktuaci Total


Padaran Tersuspensi (Total Suspended Solid) dan Kakaruhan d: Selat
Lombok. Journal of Marine. Aquatic Sciences, 0(2), 238-245.

VIII. LAMPIRAN
VIII.I LAMPIRAN Soal
1. Bagaimana perbedaan TDS ,TSS dan turbidity ?
 TDS merupakan (total dissolved solid) padatan yang terlarut dalam larutan
baik berupa zat organik maupun anorganik sedangkan TSS (total
suspended solid) merupakan padatan yang terdapat dalam larutan namun
tidak terlarut dapat menyebabkan larutan menjadi keruh dan tidak dapat
langsung menjadi keruh dan tidak dapat langsung menghadap pada dasar
larutan dan turbidity merupakan keadaan dimana transparansi suatu cairan
berkurang (menjadi mendung atau kabur) akibat kehadiran zat-zat tak
terlarut. Kekeruhan pada air atau suatu perairan terkait dengan kadar TSS
(Total Suspended Solid)

2. Apa saja material TSS ?


 Material yang termasuk ke dalam TSS antara lain bakteri, jamur,
Ganggang, tanah liat, lumpur, sulfida dan logam oksida.

3. Apa dampak TSS bagi manusia ?


 Dampak TSS bagi manusia yaitu tidak dapatnya manfaat air yang
berkurang dan hasil akuatik di dalam air akan mati dan manusia tidak
dapat menikmati.
4. Baku mutu pada peraturan Pemerintah RI Nomor 82 tahun 2001 Tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran

PARAMETER SATUAN Baku Mutu PP 82/2001


Residu terlarut mg/L 1000
Residu Mg/L 50
tersuspensi
VIII.II LAMPIRAN PERHITUNGAN

Perhitungan :

( A−B) x 1000
Mg TSS perliter :
volume contohuji , ml

Kererangan :

A : berat kertas saring yang sudah melalui proses residu

B: berat kertas saring yang hanya melalui proses saring

1. Hasil perhitungan dari sempel air sungai krueng aceh (fajar studio ) adalah
( A−B) x 1000
Mg TSS perliter :
volume contohuji , ml
(211−190)x 1000
100 ml
= 210 mg/l
2. Hasil perhitungan dari sempel air sungai krueng aceh (matahari) adalah
( A−B) x 1000
Mg TSS perliter :
volume contohuji , ml
(220−190)x 1000
=
100 ml
= 310 mg/l
3. Hasil perhitungan dari sempel air sungai krueng aceh (simpang 5) adalah
( A−B) x 1000
Mg TSS perliter :
volume contohuji , ml
(231−190) x 1000
=
100 ml
= 410 mg/l

Massa perhitungan rata-rata

p 1+ p 2+ p 3
=
3
210+310+ 410
=
3

= 211 mg

Anda mungkin juga menyukai