Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM ANALISIS TS, TDS DAN TSS1.

TUJUAN PRAKTIKUM
1.1 Memahami prinsip pengukuran solid dengan
metode gravimetri1.2. Mengukur konsentrasi TS (Total
Solid), TDS (Total Dissolved Solid), danTSS (Total Suspended
Solid)
2. DASAR TEORI
2.1 Pendahuluan
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam
kehidupan manusia dandigunakan masyarakat untuk berbagai
kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan
pertanian, perikanan, peternakan, industri, pertambangan, rekr
easi, olahraga dan sebagainya. Dewasaini, masalah utama
sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak
mampumemenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat
dan kualitas air untuk keperluandomestik terus menurun
khususnya untuk air minum. Sebagai sumber air minum
masyarakat,air harus memenuhi beberapa aspek yang meliputi
kuantitas, kualitas dan kontinuitas (WHO,2004).
Jika kita tinjau dari segi kualitas, air bersih yang digunakan
harus memenuhi syaratsecara fisik, kimia, dan mikrobiologi.
Menurut Sutrisno dan Suciastuti (2002), persyaratansecara fisik
meliputi air harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa/tawar,
tidak berbau,temperatur normal dan tidak mengandung zat
padatan (dinyatakan dengan TS, TSS danTDS). Persyaratan
secara kimia meliputi derajat keasaman, kandungan oksigen,
bahanorganik (dinyatakan dengan BOD, COD, dan TOC),
mineral atau logam, nutrien/hara,kesadahan dan sebagainya
(Kusnaedi, 2002). Adapun Penilaian kualitas perairan
secara biologi dapat menggunakan organisme sebagai indikator
(Sutjianto, 2003).

Salah satu pengukuran yang dapat dilakukan untuk mengetahui


baku mutu air adalahmelalui pengukuran kandungan zat
padatan TSS (
Total Suspended Solid
) dan TDS (
Total Dissolve Solid
). Berikut bahasan lengkap tentang TSS dan TDS.

2|
P a g e
2.2. Zat Padat
Zat padat yang berada dalam air (solid) dapat didefinisikan
sebagai materi yangtersisa (residu) jika contoh air diuapkan
dan dikeringkan pada temperature 103-105
o
. Untuksenyawa-senyawa yang mudah menguap pada waktu
penguapan ataupun pada
waktu pengeringan pada temperature tersebut tidak termasuk
dalam definisi diatas. Residu dari penguapan dan pemanasan
tersebut dapat berupa senyawa organik atau anorganik, baik
dalam bentuk terlarut ataupun yang tersuspensi dalam air. Ada
pun pengukuran solid dalam airdibedakan atas : Total Solid
(TS), Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid(TDS),
Fixed Total Solid (FTS), Fixed Suspended Solid (FSS), Fixed
Dissolved Solid (FDS),Volatile Total Solid (VTS), Volatile
Suspended Solid (VSS), Volatile Dissolved Solid(VDS). Pada
percobaan kali ini, kita hanya akan membahas mengenai Total
Solid (TS), TotalSuspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid
(TDS).
2.2.1.
Total Solid
Total padatan (total solids) adalah semua bahan yang terdapat
dalam contoh airsetelah dipanaskan pada suhu 103-105C
selama tidak kurang dari 1 jam. Bahan initertinggal sebagai
residu melalui proses evaporasi. Total solid pada air terdiri dari
total padatan terlarut (total dissolved solids) dan total zat padat
tersuspensi (total suspendedsolids).
2.2.2.

Total Dissolved Solid


Total Dissolve Solid (TDS) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat
organik maupunanorganik) yang terdapat pada sebuah larutan.
TDS menggambarkan jumlah zat terlarutdalam part
per million (ppm) atau sama dengan milligram per liter (mg/L).
Umumnya berdasarkan definisi diatas seharusnya zat yang terl
arut dalam air (larutan) harus dapatmelewati saringan yang
berdiameter 2 micrometer (210
-6
meter). Aplikasi yang umumdigunakan adalah untuk mengukur
kualitas cairan pada pengairan, pemeliharaan aquarium,kolam
renang, proses kimia, pembuatan air mineral, dan lain-lain.
Total padatanterlarut (TDS) juga dapat diartikan sebagai
bahan dalam contoh air yang lolos melaluisaringan membran
yang berpori 2,0 m atau lebih kecil dan dipanaskan 180C
selama 1 jam.Total dissolved solids yang terkandung di dalam
air biasanya berkisar antara 20 sampai 1000mg/L. Pengukuran
total solids dikeringkan dengan suhu 103 sampai 105C.
Digunakan suhuyang lebih tinggi agar air yang tersumbat dapat
dihilangkan secara mekanis.

3|
P a g e
Analisa total padatan terlarut merupakan pengukuran kualitatif
dari jumlah ion terlarut,tetapi tidak menjelaskan pada sifat atau
hubungan ion. Selain itu, pengujian tidakmemberikan wawasan
dalam masalah kualitas air yang spesifik. Oleh karena itu,
analisa
total padatan terlarut digunakan sebagai uji indikator untuk me
nentukan kualitas umum dari air.Sumber padatan terlarut total
dapat mencakup semua kation dan anion terlarut
(Oram,B.,2010).Sumber utama untuk TDS dalam perairan
adalah limpahan dari pertanian,limbah rumahtangga, dan
industri. Unsur kimia yang paling umum adalah kalsium, fosfat,
nitrat, natrium,kalium dan klorida. Bahan kimia dapat berupa
kation, anion, molekul atau aglomerasi dariribuan molekul.
Kandungan TDS yang berbahaya adalah pestisida yang timbul
dari
aliran permukaan. Beberapa padatan total terlarut alami berasa
l dari pelapukan dan pelarutan batudan tanah.Sesuai regulasi

dari Enviromental Protection Agency (EPA) USA, menyarankan


bahwakadar maksimal kontaminan pada air minum adalah
sebesar 500 mg/L (500 ppm). Kini banyak sumbersumber air yang mendekati ambang batas ini. Saat angka penu
njukan TDSmencapai 1000 mg/L maka sangat dianjurkan untuk
tidak dikonsumsi manusia. Denganangka TDS yang tinggi maka
perlu ditindaklanjuti, dan dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.Umumnya, tingginya angka TDS disebabkan oleh
kandungan potassium, khlorida, dansodium yang terlarut di
dalam air. Ion-ion ini memiliki efek jangka pendek (
short-termeffect)
tapi ion-ion yang bersifat toksik (seperti timah arsenic,
kadmium, nitrat dan banyaklainnya) banyak juga yang terlarut
di dalam air. Air minum ideal adalah yang memiliki levelTDS 0

50 ppm, dihasilkan dengan proses reverse osmosis,


deionizationm microflitration,distillation, dan banyak lainnya.
Air gunung (mountain spring) dan yang melalui prosesfiltrasi
karbon berada di standar kedua. Rata-rata air tanah (air sumur)
adalah 150

300 ppm,masih dalam batas aman, namun bukan yang terbaik


terutama untuk para penderita penyakitginjal.
2.2.3.
Total Suspended Solid
Total suspended solid atau padatan tersuspensi total
(TSS)adalah residu dari padatan
total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel
maksimal 2m at
au lebih besar dariukuran partikel koloid. TSS menyebabkan
kekeruhan pada air akibat padatan tidak terlarutdan tidak
dapat langsung mengendap. TSS terdiri dari partikel-partikel
yang ukuran
maupun beratnya lebih kecil dari sedimen, misalnya tanah liat,
bahan-bahan organik tertentu, sel-selmikroorganisme, dan
sebagainya (Nasution, 2008) .

4|
P a

TSS merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia


yang heterogen,
dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling
awal dan dapat menghalangikemampuan produksi zat organik
di suatu perairan (Tarigan dan Edward, 2003). Penetrasicahaya
matahari ke permukaan dan bagian yang lebih dalam tidak
berlangsung efektif akibatterhalang oleh zat padat tersuspensi,
sehingga fotosintesis tidak berlangsung sempurna.
TSSumumnya dihilangkan dengan flokulasi dan penyaringan.
TSS memberikan kontribusi untukkekeruhan dengan membatasi
penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas di
perairan.Oleh karena itu nilai kekeruhan tidak dapat dikonversi
ke nilai TSS.Kekeruhan sendiri merupakan kecenderungan
ukuran sampel untuk menyebarkancahaya. Sementara
hamburan diproduksi oleh adanya partikel tersuspensi dalam
sampel.Kekeruhan adalah murni sebuah sifat optik.Pola dan
intensitas sebaran akan berbeda akibat perubahan dengan
ukuran dan bentuk partikel serta materi. Sebuah sampel yang
mengandung 1.000 mg/L dari fine talcum powderakan
memberikan pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel
yang mengandung 1.000mg/L coarsely ground talcum . Kedua
sampel juga akan memiliki pembacaan yang berbedakekeruhan
dari sampel mengandung 1.000 mg/L ground pepper, meskipun
tiga sampeltersebut mengandung nilai TSS yang sama.
TSS berhubungan erat dengan erosi tanah dan erosi dari
saluran sungai. TSS sangat bervariasi, mulai kurang dari 5 mg/L
yang yang paling ekstrem 30.000 mg/L di beberapasungai. TSS
ini menjadi ukuran penting erosi di alur sungai. TSS tidak hanya
menjadi ukuran penting erosi di alur sungai, juga berhubungan
erat dengan transportasi melalui sistem sungainutrisi (terutama
fosfor), logam, dan berbagai bahan kimia industri dan
pertanian.
2.3.Metode Gravimetri
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif
suatu zat atau komponenyang telah diketahui dengan cara
mengukur berat komponen dalam keadaan murni
setelahmelalui proses pemisahan, demgan kata lain metode
gravimetric menitikberatkan pada prinsip pemurnian dan
penimbangan. Selain itu juga, Analisis gravimetric dapat
didefinisikansebgai suatu proses isolasi dan pengukuran berat

suatu unsur atau senyawa tertentu.Bagian terbesar dari


penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi
unsuratau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera
diubah menjadi bentuk yang dapatditimbang dengan teliti.
Adapun kinerja metode ini yakni memerlukan waktu yang
cukuplama dalam pengerjaannya, selain itu memerlukan
peralatan yang cukup sederhana seperti

5|
P a g e
neraca dan oven, tidak memerlukan kalibrasi karena hasilnya
didasarkan pada berat molekul, berkerja pada padatan yang
mudah larut ataupun yang tidak mudah larut.Persiapan Larutan
Sampel dan pereaksi1.
Pengendapan2.
Penyaringan3.
Pencucian4.
Pengeringan atau pemijaran5.
Penimbangan6.
PerhitunganAnalisis gravimetric dapat berlangsung baik, jika
persyaratan berikut dapat terpenuhi :1.
Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap secara
sempurna, endapan yangdihasilkan stabil dan sukar larut2.
Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan
mudah dengan larutan(dengan penyaringan)3.
Endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan
stoikiometrik tertentu (dapatdiubah menjadi system senyawa
tertentu dan harus bersifat murni atau dapatdimurnikan lebih
lanjut
2.4. Dasar perhitungan kosentrasi TS, TDS dan TSS

TS = 1000/V x (EA) x 1000 = ..mg/L

TDS = 1000/V (F

B) 1000 = . mg/L

TSS = 1000/V {G

(C + D)} 1000 = . mg/L


Keterangan:A = berat Cawan penguap 1 (g)B = berat Cawan
penguap 2 (g)C = berat Cawan penguap 3 (g)D= berat Kertas
Saring (g)E = berat Cawan penguap 1 + residu total (g)F =
berat Cawan penguap 2 + residu terlarut (g)G= berat Cawan
penguap 3 + kertas saring filtrate (g)V = volume
sampel air (mL)

6|
P a g e
2.5. Pemanfaatan Data Solid dalam bidang teknik
Lingkungan
Pemanfaatan data Solid ini dalam bidang Teknik Lingkungan
adalahuntuk menentukan desain dari komponen-komponen dal
am unit pengolahanair bersih/minum maupun unit pengolahan
air kotor/buangan/limbah. Adapun secaraterperinci, adalah
sebagi berikut :1.
Total Solid merupakan ukuran penentu dalam proses stabilisasi
pH dan padakontrolkorosi, sebagaimana alkalinitas dan suhu,2.
Konsentrasi Total Suspended Solid merupakan salah satu
parameter perairan untukindicator tingkat sedimentasi. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui besarnyakonsentrasi Total

Suspended Solid di perairan sehingga dapat


diketahuikondisi perairan dan sebagai informasi awal untuk
penelitian terkait
stabilitas di perairan tersebut. Metode ini menggunakan contoh
air dan dianalisa berat TSSnyadengan didukung data
parameter hidrooceanografi dan sedimen Pendekatan
inid a p a t m e n g g a m b a r k a n s e b a r a n
k o n s e n t r a s i To t a l S u s p e n d e d S o l i d
d a n perkiraan laju sedimentasi yang terjadi pada lokasi perair
an. Sehinggadiduga dapat diperkirakan laju sedimentasi yang
terjadi,3.
Total Suspended Solid dan Volatile Suspended Solid digunakan
untuk mengevaluasikekuatan dari limbah industri dan
domestic.4.
To t a l S u s p e n d e d S o l i d d a n V o l a t i l e
Suspended Solid digunakan
u n t u k mengontrol padatan biologis pada pencemaran
sungai,5.
Total Dissolve Solid sangat berguna dalam menentukan tipe
prosedur softening padaunit water softening yang akan
didesain. Selain itu Total Dissolve Solid juga umumdigunakan
adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya
untuk pengairan,
pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, pembuat
an airmineral, dan lain-lain. Setidaknya, kita dapat mengetahui
air minum mana yang baikdikonsumsi.6.
Data solid secara umum, digunakan dalam menganalisa limbah
industri
yaituuntuk menentukan kebutuhan dan juga desain tangki pen
gendapan utama.Dalam pengolahan limbah, data ini dipakai
dalam mengukur tingkat efisiensi dari unitsedimentasi dan unit
pengolahan lainnya. Tak hanya itu, data solid diperlukan
dalammendesain dan mengoperasikan unit pengolahan lumpur,
vaccum filter, danunit pembakaran.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui nilai Total Solid (TS) Residu Total pada sampel air,
2. Untuk mengetahui nilai Total Suspended Solid (TSS) Residu Tersuspensi pada sampel air,
3. Untuk mengetahui nilai Total Disolved Solid (TDS) Residu terlarut pada sampel air.
B. PRINSIP PEKERJAAN
1. Pemeriksaan residu total dilaksanakan dengan cara menimbang berat contoh yang telah
dikeringkan pada suhu 103 105oC hingga diperoleh berat tetap,
2. Pemeriksaan residu tersuspensi dilakukan dengan cara menimbang berat residu di dalam
sampel yang tertahan pada kertas saring yang berpori 0,45 m dan telah dikeringkan pada
suhu 103 105 oC hingga diperoleh berat tetap,
3. Pemeriksaan residu terlarut dilakukan dengan cara menimbang berat residu yang lolos
melalui kertas saring dengan pori 0,45 m dan telah dikeringkan pada suhu 103 105 oC.
C. TEORI
Total padatan (total solids) adalah semua bahan yang terdapat dalam contoh air setelah
dipanaskan pada suhu 103-105C selama tidak kurang dari 1 jam. Bahan ini tertinggal
sebagai residu melalui proses evaporasi. Total solid pada air terdiri daritotal padatan terlarut
(total dissolved solids) dan total zat padat tersuspensi total suspended solids).
Total padatan terlarut (TDS) adalah semua bahan dalam contoh air yang lolos melalui
saringan membran yang berpori 2,0 m atau lebih kecil dan dipanaskan 180C selama 1 jam.
Total dissolved solids yang terkandung di dalam air biasanya berkisar antara 20 sampai 1000
mg/L. Tidak seperti pengukuran total solids yang dikeringkan dengan suhu 103 sampai
105C, analisis total dissolved solidsmenggunakan suhu 180C. Digunakan suhu yang lebih
tinggi agar air yang tersumbat dapat dihilangkan secara mekanis.
Sumber utama untuk TDS dalam perairan adalah limpahan dari pertanian,limbah rumah
tangga, dan industri. Unsur kimia yang paling umum adalah kalsium, fosfat, nitrat, natrium,
kalium dan klorida.Bahan kimia dapat berupa kation, anion, molekul atau aglomerasi dari
ribuan molekul.Kandungan TDS yang berbahaya adalah pestisida yang timbul dari aliran
permukaan. Beberapa padatan total terlarut alami berasal dari pelapukan dan pelarutan batu
dan tanah. Standar kualitas air minum yang telah ditentukan oleh Amerika Serikat sebesar
500 mg / l.
(Hartanto, 2004).
Sedangkantotal zat padat tersuspensi (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan
oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2,0 m atau lebih besar dari ukuran partikel
koloid. Total suspended solids dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton,
zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikelpartikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi

kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan
dapat menghalangikemampuan produksi zat organik di suatu perairan.Penetrasi cahaya
matahari ke permukaan dan bagian yang lebih dalam tidak berlangsung efektif akibat
terhalang oleh zat padat tersuspensi, sehingga fotosintesis tidak berlangsung sempurna.
TSS berhubungan erat dengan erosi tanah dan erosi dari saluran sungai.TSS sangat
bervariasi, mulai kurang dari 5 mg.L-1 yang yang paling ekstrem 30.000 mg.L-1 di beberapa
sungai.TSS tidak hanya menjadi ukuran penting erosi di alur sungai, juga berhubungan erat
dengan transportasi melalui sistem sungai nutrisi (terutama fosfor), logam, dan berbagai
bahan kimia industri dan pertanian.
(Tony Bird, 1987).
Selain total dissolved solids dan total suspended solids, juga terdapat volatile suspended
solids. Zat tersuspensi mudah menguap (volatile suspended solids) adalah jumlah padatan
yang menguap dari TSS yang sudah dipanaskan pada suhu 550C.Digunakan suhu 550C
karena pada suhu tersebut dekomposisi garam-garam anorganik paling minimal. Kehilangan
massa melalui oksidasi suhu tinggi dan penguapan ditafsirkan sebagai materi organik. Materi
organik yang disebut volatile organik ini dapat mudah dibersihkan dari larutan dengan aerasi
sederhana pada suhu kamar.Organik yang mudah menguap seperti itu tidak diukur oleh uji
padatan karena mereka hilang selama penguapan awal dan fase pengeringan. Pemanfaatan
data Solid ini dalam bidang Teknik Lingkungan adalah untuk menentukan desain dari
komponen-komponen dalam unit pengolahan air bersih/minum maupun unit pengolahan air
kotor/buangan/limbah. Adapun secara terperinci, adalah sebagi berikut :
1. Total Solid merupakan ukuran penentu dalam proses stabilisasi pH dan pada kontrolkorosi,
sebagaimana alkalinitas dan suhu,
2. Konsentrasi

Total

untuk i n d i k a t o r

Suspended
tingkat

Solid

merupakan

sedimentasi.

salah
Hal

satu

ini

parameter

perairan

bertujuan

untuk

m e n g e t a h u i b e s a r n y a konsentrasi Total Suspended Solid di perairan sehingga dapat


diketahui kondisi perairan dan sebagai informasi awal untuk penelitian terkait stabilitas di
perairant e r s e b u t . M e t o d e i n i m e n g g u n a k a n c o n t o h a i r d a n d i a n a l i s a
b e r a t T S S d e n g a n didukung data parameter hidrooseanografi dan sedimen (Siswanto,
2004;

Sulistyorini, 2004).

Pendekatan

ini

dapat

menggambarkan

sebaran

konsentrasi Total Suspended Solid dan perkiraan laju sedimentasi yang terjadi
pada lokasi perairan. Sehinggadiduga dapat diperkirakan laju sedimentasi yang terjadi,
3. Total Suspended Solid juga merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang
heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat
menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan (Tarigan etal, 2003),
4. Total Suspended Solid dan Volatile Suspended Solid digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan dari limbah industri dan domestic,

5. Total

Suspended

Solid

dan

Volatile

Suspended

Solid

digunakan

untuk

mengontrol padatan biologis pada pencemaran sungai,


6. Total Dissolve Solid sangat berguna dalam menentukan tipe prosedur softening padaunit
water softening yang akan didesain. Selain itu Total Dissolve Solid juga umumdigunakan
adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium,
kolam renang, proses kimia, pembuatan air mineral, dan lain-lain. Setidaknya, kita dapat
mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi.7.Data solid secara umum, digunakan
dalam menganalisa limbah industri yaitu untuk menentukan kebutuhan dan juga desain tangki
pengendapan utama. Dalam pengolahan limbah, data ini dipakai dalam mengukur tingkat
efisiensi dari unitsedimentasi dan unit pengolahan lainnya. Tak hanya itu, data solid
diperlukan dalammendesain dan mengoperasikan unit pengolahan lumpur, vaccum filter, dan
unit pembakaran.
D. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
a.

Cawan penguap berkapasitas 100 ml dan berdiameter 90 mm yang terbuat dari porselen atau
platina atau silica berkualitas tinggi,

b. Cawan Goch atau alat penyaring lain yang dilengkapi pengisap atau penekan,
c.

Tanur untuk pemanasan pada suhu 550 50 oC,

d. Kertas saring yang berpori 0,45 m misalnya Gelman tipe A/E atau Whatman tipe 934 AH
atau Millipore tipe AP40 atau yang sejenis,
e.

Penangas air,

f.

Tempat khusus untuk menaruh kertas saring yang terbuat dari baja nir karat atau aluminium,

g. Oven untuk pemanasan pada suhu 103 105 oC,


h. Desikator,
i.

Neraca analitik dengan kapasitas 200 gram dan ketelitian 0,1 mg,

j.

Pinset / penjepit.

2. BAHAN
a.

Sampel air

b. Aquadest
E. PROSEDUR KERJA
1. Langkah penimbangan cawan kosong :
a.

Memanaskan cawan kosong dalam tanur pada suhu 550 50 oC selama 1 jam, biarkan
hingga hampir dingin, namun sebelum dipanaskan cuci dulu dengan air kran dan bilas dengan
aquadest,

b. Kemudian mendinginkan dalam desikator selama 15 menit,


c.

Lalu memanaskan dalam oven selama 1 jam,

d. Berikutnya mendinginkan dalam desikator selama 15 menit,


e.

Lalu menimbang dengan neraca analitik,

f.

Kemudian ulangi langkah (c) sampai (e) hingga diperoleh berat tetap (kehilangan berat <4%)
misalnya B mg.

2. Langkah penimbangan kertas saring :


a.

Menaruh kertas saring ke dalam alat penyaring (corong + kertas dimasukkan ke erlenmeyer,

b. Membilas kertas saring dengan air suling sebanyak 20 ml dan operasikan alat penyaring
(triplo),
c.

Mengulangi pembilasan hingga bersih dari pertikel-partikel halus pada kertas saring,

d. Mengambil kertas saring dan taruh di atas tempat khusus kertas saring,
e.

Lalu mengeringkan kertas saring tersebut dalam oven pada suhu 103 oC 105 oC selama 1
jam,

f.

Mendinginkan dalam desikator selama 15 menit,

g. Menimbang dengan neraca analitik,


h. Lalu ulangi langkah (e) sampai (g) hingga diperoleh berat tetap (kehilangan berat <4%)
misalnya B mg.
3. Langkah penimbangan residu total :
a.

Pertama, sampel dikocok hingga serba sama dan diambil sebanyak 100 ml,

b. Menuangkan ke dalam cawan terebut diatas, kemudian uapkan di atas penangas air hingga
hamper kering,
c.

Mengeringkan di dalam oven hingga suhu 103 105oC selama 1 jam,

d. Mendinginkan di dalam desikator selama 15 menit,


e.

Menimbang dengan neraca analitik,

f.

Lalu ulangi langkah (c) sampai (e) hingga diperoleh berat tetap (kehilangan berat <4%)
misalnya A mg.

4. Langkah penyaringan contoh dan penimbangan residu tersuspensi :


a.

Menyiapkan kertas saring yang telah diketahui beratnya pada alat penyaring,

b. Kemudian contoh dikocok hingga merata dan memasukkan 100 ml ke dalam alat penyaring :
banyaknya contoh yang dimbil disesuaikan dengan kadar residu tersuspensi sehingga berat
residu tersuspensi antara 2,5 mg sampai 200 mg,
c.

Menyaring contoh, kemudian residu tersuspensi dibilas dengan air suling sebanyak 10 ml
dan dilakukan 3 kali pembilasan,

d. Mengambil kertas saring dan taruh di atas tempat khusus,


e.

Mengeringkan di dalam oven pada suhu 103 105 oC selama 1 jam,

f.

Mendinginkan dalam desikator selama 1 menit,

g. Menimbang dengan neraca analitik,

h. Kemudian ulangi langkah (e) sampai (g) hingga dipeoleh berat tetap (kehilangan berat <4%)
misalnya A mg,
i.

Lalu hasil tersebut dapat dilanjutkan untuk penetapan residu terlarut.

5. Langkah penyaringan residu terlarut :


a.

Menyiapkan kertas saring alat penyaring,

b. Menyaring contoh sebanyak 250 ml,


c.

Mengambil filtrat sebanyak 100 ml kemudian tuangkan ke dalam cawan yang telah diketahui
beratnya dan banyaknya contoh yang diambil disesuaikan dengan kadar residu terlaurt dalam
contoh uji sehingga berat residu terlarut diperoleh antara 2,5 mg sampai 200 mg,

d. Mengeringkan di dalam oven pada suhu 103 105 oC selama 1 jam,


e.

Mendinginkan dalam desikator selama 15 menit,

f.

Menimbang dengan neraca analitik,

g. Kemudian ulangi langkah (d) sampai (f) hingga dipeoleh berat tetap (kehilangan berat <4%)
misalnya A mg.

F. HASIL PERCOBAAN
1. Total Suspended Solid (TSS), Residu tersuspensi
Pengukuran kertas saring (20)
Kertas kosong
a.

Hasil pertama

: 1,1973gr

b. Hasil kedua

: 1,1904gr

c.

: 0,7609 gr

Hasil ketiga
Rata-rata

Kertas isi
d. Hasil keempat

: 1,1976 gr

e.

: 1,1943 gr

Hasil kelima
Rata-rata

2. Total Solid (TS), Residu total


Pengukuran cawan (14)
Cawan kosong
a.

Hasil pertama

: 31,0919 gr

b. Hasil kedua

: 31,0924 gr

c.

: 31,0936 gr

Hasil ketiga
Rata-rata

Cawan isi
d. Hasil keempat

: 31,0964 gr

e.

: 31,0969 gr

Hasil kelima
Rata-rata

3. Total Disolved Solid (TDS), Residu terlarut


Cawan kosong
a.

Hasil pertama

: 30,4794 gr

b. Hasil kedua

: 30,4801 gr

c.

: 30,4805 gr

Hasil ketiga
Rata-rata

Cawan isi
d. Hasil keempat

: 30,4832 gr

e.

: 30,4884 gr

Hasil kelima
Rata-rata

G. PERHITUNGAN
1. Perhitungan TSS
Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah :
(A-B) x 100
Residu tersuspensi=

= . mg/l

ml contoh
Penjelasan :
A = Berat kertas saring berisi residu tersuspensi dalam mg
B = Berat kertas saring kosong dalam mg

Penyelesaian :
kertas saring (20) :
(1,1959-1,0495) mg
Residu tersuspensi=

=1,4640mg/l

0,1 l

2. Perhitungan TS
Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah :
(A-B) x 100
Residu total

= . mg/l

ml contoh
Penjelasan :
A = Berat cawan berisi residu dalam mg

B = Berat cawan kosong dalam mg

Penyelesaian :
Cawan (14) :
(31,0966-31,0926) mg
Residu total

= 0,0400 mg/l

0,1 l
Cawan (29) :
(30,4858-30,4800)mg
Residu total

= 0,0580 mg/l

0,1 l
3. Perhitungan TDS
Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah :
(A-B) x 100
Residu terlarut

= . mg/l

ml contoh
Penjelasan :
A = Berat cawan berisi residu terlarut dalam mg
B = Berat cawan kosong dalam mg

Penyelesaian :
Cawan (14) :
(31,0966-31,0926) mg
Residu total

= 0,0400 mg/l
0,1 l

Cawan (29) :
(30,4858-30,4800) mg
Residu total

= 0,0580 mg/l
0,1 l

H. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini kami melakukan pemeriksaan TS, TSS, dan TDS dengan alat
dan bahan utama berupa cawan dan kertas saring yang dilakukan perhitungan terhadap benda
tersebut menggunakan tanur, oven, desikator, serta neraca analitik untuk menimbang atau
menghitung massa benda tersebut, perhitungan dilakukan selama lima kali hingga
menghasilkan nilai yang diusahakan cuma berbeda 0,0002 antar perhitungannya, namun
sayang sekali kebanyakan hasil perhitungan menghasilkan nilai angka perbedaan yang cukup

jauh. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk menentukan TS, TSS, dan TDS dengan salah
satunya berupa nilai cawan atau kertas saring yang berisi residu dan yang kosong tersebut.
I.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
a.

Praktikum dilakukan untuk mengetahui nilai Total Solid (TS),

b. Praktikum dilakukan untuk mengetahui nilai Total Suspended Solid (TSS),


c.

Praktikum dilakukan untuk mengetahui nilai Total Dissolved Solid (TSS),

d. Hasil perhitungannya adalah :


1. Total Solid
Cawan (14) = 0,0400 mg/l

Cawan (29) = 0,0580 mg/l

2. TSS
Kertas saring (20) = 1,4640 mg/l
3. TDS
Cawan (14) = 0,0400 mg/l

Cawan (29) = 0,0580 mg/l

2. SARAN
a.

Dalam melakukan praktikum agar berhati-hati dan teliti, supaya hasil yang didapatkan benar,

b. Dalam menghitungpun juga agar lebih teliti, supaya apa yang dikerjakan menghasilkan nilai
yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya,
Patuhi semua petunjuk dan lakukan dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan pada hhasil

praktikum nanti.

eraturan Menteri Negara


Lingkungan Hidup
Nomor : 03 Tahun 2010 Tanggal : 18 Januari 2010

No.

Parameter

Satua
n

pH

Kadar Maksimum
6-9

TSS

mg/L

150

BOD

mg/L

50

COD

mg/L

100

Sulfida

mg/L

Amonia

mg/L

20

Fenol

mg/L

Minyak & Lemak

mg/L

15

MBAS

mg/L

10

10

Kadmium

mg/L

0,1

11

Kromheksavalen

mg/L

0,5

12

Krom total

mg/L

13

Tembaga

mg/L

14

Timbal

mg/L

15

Nikel

mg/L

0,5

16

Seng

mg/L

10

17

Kuantitas air limbah


max

0,8L/s lahan kawasan


terpakai

Anda mungkin juga menyukai