Anda di halaman 1dari 16

Total Suspended Solid (TSS)

Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari
padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2m
atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur,
tanah liat, logam oksida, sulfida, ganggang, bakteri dan jamur. TSS umumnya
dihilangkan dengan flokulasi dan penyaringan. TSS memberikan kontribusi untuk
kekeruhan (turbidity) dengan membatasi penetrasi cahaya untuk fotosintesis
dan visibilitas di perairan. Sehingga nilai kekeruhan tidak dapat dikonversi ke
nilai TSS. Kekeruhan adalah kecenderungan ukuran sampel untuk menyebarkan
cahaya. Sementara hamburan diproduksi oleh adanya partikel tersuspensi dalam
sampel. Kekeruhan adalah murni sebuah sifat optik. Pola dan intensitas sebaran
akan berbeda akibat perubahan dengan ukuran dan bentuk partikel serta materi.
Sebuah sampel yang mengandung 1.000 mg / L dari fine talcum powder akan
memberikan pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel yang mengandung
1.000 mg / L coarsely ground talc . Kedua sampel juga akan memiliki pembacaan
yang berbeda kekeruhan dari sampel mengandung 1.000 mg / L ground pepper.
Meskipun tiga sampel tersebut mengandung nilai TSS yang sama.
Perbedaan antara padatan tersuspensi total (TSS) dan padatan terlarut total
(TDS) adalah berdasarkan prosedur penyaringan. Padatan selalu diukur sebagai
berat kering dan prosedur pengeringan harus diperhatikan untuk menghindari
kesalahan yang disebabkan oleh kelembaban yang tertahan atau kehilangan bahan
akibat penguapan atau oksidasi.
Prinsip analisa TSS sebagai berikut :
Contoh uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang telah
ditimbang. Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai mencapai
berat konstan pada suhu 103C sampai dengan 105C. Kenaikan berat saringan
mewakili padatan tersuspensi total (TSS). Jika padatan tersuspensi menghambat
saringan dan memperlama penyaringan, diameter pori-pori saringan perlu
diperbesar atau mengurangi volume contoh uji. Untuk memperoleh estimasi TSS,
dihitung perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan total.
TSS (mg/L) = (A-B) X 1000 / V
Dengan pengertian
A = berat kertas saring + residu kering (mg)
B = berat kertas saring (mg)

V = volume contoh (mL)


Daftar Pustaka
1. SNI 06-6989.3-2004 TSS Gravimetri
2. Weiner E. Applications of Environmental Aquatic Chemistry (2ed)
3. http://www.in-situ.com/Technical_notes diakses hari rabu tanggal 11 Januari
2012 Jam
21:12

PEMERIKSAAN TS, TSS, DAN TDS

A. TUJUAN PERCOBAAN
1.

Untuk mengetahui nilai Total Solid (TS) Residu Total pada sampel air,

2.

Untuk mengetahui nilai Total Suspended Solid (TSS) Residu Tersuspensi pada
sampel air,

3.

Untuk mengetahui nilai Total Disolved Solid (TDS) Residu terlarut pada sampel
air.

B.

PRINSIP PEKERJAAN

1.

Pemeriksaan residu total dilaksanakan dengan cara menimbang berat contoh


yang telah dikeringkan pada suhu 103 105 oC hingga diperoleh berat tetap,

2.

Pemeriksaan residu tersuspensi dilakukan dengan cara menimbang berat residu


di dalam sampel yang tertahan pada kertas saring yang berpori 0,45 m dan
telah dikeringkan pada suhu 103 105 oC hingga diperoleh berat tetap,

3.

Pemeriksaan residu terlarut dilakukan dengan cara menimbang berat residu


yang lolos melalui kertas saring dengan pori 0,45 m dan telah dikeringkan pada
suhu 103 105 oC.

C. TEORI
Total padatan (total solids) adalah semua bahan yang terdapat dalam contoh
air setelah dipanaskan pada suhu 103-105C selama tidak kurang dari 1 jam.
Bahan ini tertinggal sebagai residu melalui proses evaporasi. Total solid pada air
terdiri daritotal padatan terlarut (total dissolved solids) dan total zat padat
tersuspensi total suspended solids).
Total padatan terlarut (TDS) adalah semua bahan dalam contoh air yang lolos
melalui saringan membran yang berpori 2,0 m atau lebih kecil dan dipanaskan
180C selama 1 jam. Total dissolved solids yang terkandung di dalam air
biasanya berkisar antara 20 sampai 1000 mg/L. Tidak seperti pengukuran total

solids yang dikeringkan dengan suhu 103 sampai 105C, analisis total dissolved
solidsmenggunakan suhu 180C. Digunakan suhu yang lebih tinggi agar air yang
tersumbat dapat dihilangkan secara mekanis.
Sumber

utama

untuk

TDS

dalam

perairan

adalah

limpahan

dari

pertanian,limbah rumah tangga, dan industri. Unsur kimia yang paling umum
adalah kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium dan klorida.Bahan kimia dapat
berupa kation, anion, molekul atau aglomerasi dari ribuan molekul.Kandungan
TDS yang berbahaya adalah pestisida yang timbul dari aliran permukaan.
Beberapa padatan total terlarut alami berasal dari pelapukan dan pelarutan batu
dan tanah. Standar kualitas air minum yang telah ditentukan oleh Amerika
Serikat sebesar 500 mg / l.
(Hartanto, 2004).
Sedangkantotal zat padat tersuspensi (TSS) adalah residu dari padatan total
yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2,0 m atau
lebih besar dari ukuran partikel koloid. Total suspended solids dapat berupa
komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi,
ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel anorganik.
Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling
awal dan dapat menghalangikemampuan produksi zat organik di suatu
perairan.Penetrasi cahaya matahari ke permukaan dan bagian yang lebih dalam
tidak berlangsung efektif akibat terhalang oleh zat padat tersuspensi, sehingga
fotosintesis tidak berlangsung sempurna.
TSS berhubungan erat dengan erosi tanah dan erosi dari saluran sungai.TSS
sangat bervariasi, mulai kurang dari 5 mg.L -1 yang yang paling ekstrem 30.000
mg.L-1 di beberapa sungai.TSS tidak hanya menjadi ukuran penting erosi di alur
sungai, juga berhubungan erat dengan transportasi melalui sistem sungai nutrisi
(terutama fosfor), logam, dan berbagai bahan kimia industri dan pertanian.
(Tony Bird, 1987).
Selain total dissolved solids dan total suspended solids, juga terdapat
volatile suspended solids. Zat tersuspensi mudah menguap (volatile suspended
solids) adalah jumlah padatan yang menguap dari TSS yang sudah dipanaskan
pada suhu 550C.Digunakan suhu 550C karena pada suhu tersebut dekomposisi

garam-garam anorganik paling minimal. Kehilangan massa melalui oksidasi suhu


tinggi dan penguapan ditafsirkan sebagai materi organik. Materi organik yang
disebut volatile organik ini dapat mudah dibersihkan dari larutan dengan aerasi
sederhana pada suhu kamar.Organik yang mudah menguap seperti itu tidak
diukur oleh uji padatan karena mereka hilang selama penguapan awal dan fase
pengeringan. Pemanfaatan data Solid ini dalam bidang Teknik Lingkungan adalah
untuk menentukan desain dari komponen-komponen dalam unit pengolahan
air bersih/minum maupun unit pengolahan air kotor/buangan/limbah. Adapun
secara terperinci, adalah sebagi berikut :
1.

Total Solid merupakan ukuran penentu dalam proses stabilisasi pH dan pada
kontrolkorosi, sebagaimana alkalinitas dan suhu,

2.

Konsentrasi Total Suspended Solid merupakan salah satu parameter perairan


untuk i n d i k a t o r
untuk

tingkat

mengetahui

sedimentasi.

Hal

ini

bertujuan

b e s a r n y a konsentrasi Total Suspended Solid di

perairan sehingga dapat diketahui kondisi perairan dan sebagai informasi awal
untuk

penelitian

menggunakan

terkait

stabilitas

contoh

air

di

perairant e r s e b u t .
dan

dianalisa

Metode
berat

ini
TSS

d e n g a n didukung data parameter hidrooseanografi dan sedimen (Siswanto,


2004; Sulistyorini, 2004). Pendekatan ini dapat menggambarkan sebaran
konsentrasi Total Suspended Solid dan perkiraan laju sedimentasi yang
terjadi

pada

lokasi

perairan.

Sehingga diduga dapat diperkirakan laju

sedimentasi yang terjadi,


3.

Total Suspended Solid juga merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi


kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang
paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu
perairan (Tarigan etal, 2003),

4.

Total Suspended Solid dan Volatile Suspended Solid digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan dari limbah industri dan domestic,

5.

Total Suspended Solid dan Volatile Suspended Solid digunakan untuk


mengontrol padatan biologis pada pencemaran sungai,

6.

Total Dissolve Solid sangat berguna dalam menentukan tipe prosedur softening
padaunit water softening yang akan didesain. Selain itu Total Dissolve Solid juga
umumdigunakan adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk

pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, pembuatan air


mineral, dan lain-lain. Setidaknya, kita dapat mengetahui air minum mana yang
baik dikonsumsi.7.Data solid secara umum, digunakan dalam menganalisa
limbah industri yaitu untuk menentukan kebutuhan dan juga desain tangki
pengendapan

utama.

Dalam pengolahan

limbah,

data

ini

dipakai

dalam

mengukur tingkat efisiensi dari unitsedimentasi dan unit pengolahan lainnya. Tak
hanya itu, data solid diperlukan dalammendesain dan mengoperasikan unit
pengolahan lumpur, vaccum filter, dan unit pembakaran.

D. ALAT DAN BAHAN


1.

ALAT

a.

Cawan penguap berkapasitas 100 ml dan berdiameter 90 mm yang terbuat dari


porselen atau platina atau silica berkualitas tinggi,

b.

Cawan Goch atau alat penyaring lain yang dilengkapi pengisap atau penekan,

c.

Tanur untuk pemanasan pada suhu 550 50 oC,

d.

Kertas saring yang berpori 0,45 m misalnya Gelman tipe A/E atau Whatman
tipe 934 AH atau Millipore tipe AP40 atau yang sejenis,

e.

Penangas air,

f.

Tempat khusus untuk menaruh kertas saring yang terbuat dari baja nir karat
atau aluminium,

g.

Oven untuk pemanasan pada suhu 103 105 oC,

h.

Desikator,

i.

Neraca analitik dengan kapasitas 200 gram dan ketelitian 0,1 mg,

j.

Pinset / penjepit.

2.

BAHAN

a.

Sampel air

b.

Aquadest

E.

PROSEDUR KERJA

1.

Langkah penimbangan cawan kosong :

a.

Memanaskan cawan kosong dalam tanur pada suhu 550 50 oC selama 1 jam,
biarkan hingga hampir dingin, namun sebelum dipanaskan cuci dulu dengan air
kran dan bilas dengan aquadest,

b.

Kemudian mendinginkan dalam desikator selama 15 menit,

c.

Lalu memanaskan dalam oven selama 1 jam,

d.

Berikutnya mendinginkan dalam desikator selama 15 menit,

e.

Lalu menimbang dengan neraca analitik,

f.

Kemudian ulangi langkah (c) sampai (e) hingga diperoleh berat tetap
(kehilangan berat< 4%) misalnya B mg.

2.

Langkah penimbangan kertas saring :

a.

Menaruh kertas saring ke dalam alat penyaring (corong + kertas dimasukkan ke


erlenmeyer,

b.

Membilas kertas saring dengan air suling sebanyak 20 ml dan operasikan alat
penyaring (triplo),

c.

Mengulangi pembilasan hingga bersih dari pertikel-partikel halus pada kertas


saring,

d.

Mengambil kertas saring dan taruh di atas tempat khusus kertas saring,

e.

Lalu mengeringkan kertas saring tersebut dalam oven pada suhu 103 oC 105
o

C selama 1 jam,

f.

Mendinginkan dalam desikator selama 15 menit,

g.

Menimbang dengan neraca analitik,

h.

Lalu ulangi langkah (e) sampai (g) hingga diperoleh berat tetap (kehilangan
berat< 4%) misalnya B mg.

3.

Langkah penimbangan residu total :

a.

Pertama, sampel dikocok hingga serba sama dan diambil sebanyak 100 ml,

b.

Menuangkan ke dalam cawan terebut diatas, kemudian uapkan di atas


penangas air hingga hamper kering,

c.

Mengeringkan di dalam oven hingga suhu 103 105 oC selama 1 jam,

d.

Mendinginkan di dalam desikator selama 15 menit,

e.

Menimbang dengan neraca analitik,

f.

Lalu ulangi langkah (c) sampai (e) hingga diperoleh berat tetap (kehilangan
berat< 4%) misalnya A mg.

4.

Langkah penyaringan contoh dan penimbangan residu tersuspensi :

a.

Menyiapkan kertas saring yang telah diketahui beratnya pada alat penyaring,

b.

Kemudian contoh dikocok hingga merata dan memasukkan 100 ml ke dalam


alat penyaring : banyaknya contoh yang dimbil disesuaikan dengan kadar residu
tersuspensi sehingga berat residu tersuspensi antara 2,5 mg sampai 200 mg,

c.

Menyaring contoh, kemudian residu tersuspensi dibilas dengan air suling


sebanyak 10 ml dan dilakukan 3 kali pembilasan,

d.

Mengambil kertas saring dan taruh di atas tempat khusus,

e.

Mengeringkan di dalam oven pada suhu 103 105 oC selama 1 jam,

f.

Mendinginkan dalam desikator selama 1 menit,

g.

Menimbang dengan neraca analitik,

h.

Kemudian ulangi langkah (e) sampai (g) hingga dipeoleh berat tetap
(kehilangan berat< 4%) misalnya A mg,

i.

Lalu hasil tersebut dapat dilanjutkan untuk penetapan residu terlarut.

5.

Langkah penyaringan residu terlarut :

a.

Menyiapkan kertas saring alat penyaring,

b.

Menyaring contoh sebanyak 250 ml,

c.

Mengambil filtrat sebanyak 100 ml kemudian tuangkan ke dalam cawan yang


telah diketahui beratnya dan banyaknya contoh yang diambil disesuaikan
dengan kadar residu terlaurt dalam contoh uji sehingga berat residu terlarut
diperoleh antara 2,5 mg sampai 200 mg,

d.

Mengeringkan di dalam oven pada suhu 103 105 oC selama 1 jam,

e.

Mendinginkan dalam desikator selama 15 menit,

f.

Menimbang dengan neraca analitik,

g.

Kemudian ulangi langkah (d) sampai (f) hingga dipeoleh berat tetap (kehilangan
berat< 4%) misalnya A mg.

F.

HASIL PERCOBAAN

1.

Total Suspended Solid (TSS), Residu tersuspensi


Pengukuran kertas saring (20)
Kertas kosong

a.

Hasil pertama

b.

Hasil kedua

: 1,1904gr

c.

Hasil ketiga

: 0,7609 gr

Rata-rata

: 1,1973gr

Kertas isi
d.

Hasil keempat

: 1,1976 gr

e.

Hasil kelima
Rata-rata

2.

: 1,1943 gr
:

Total Solid (TS), Residu total


Pengukuran cawan (14)
Cawan kosong

a.

Hasil pertama

b.

Hasil kedua

: 31,0924 gr

c.

Hasil ketiga

: 31,0936 gr

Rata-rata

: 31,0919 gr

Cawan isi
d.

Hasil keempat

: 31,0964 gr

e.

Hasil kelima

: 31,0969 gr

Rata-rata
3.

Total Disolved Solid (TDS), Residu terlarut


Cawan kosong

a.

Hasil pertama

b.

Hasil kedua

: 30,4801 gr

c.

Hasil ketiga

: 30,4805 gr

Rata-rata

: 30,4794 gr

Cawan isi
d.

Hasil keempat

: 30,4832 gr

e.

Hasil kelima

: 30,4884 gr

Rata-rata

G. PERHITUNGAN
1.

Perhitungan TSS
Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah :
(A-B) x 100
Residu tersuspensi=

= . mg/l

ml contoh
Penjelasan :
A = Berat kertas saring berisi residu tersuspensi dalam mg
B = Berat kertas saring kosong dalam mg
Penyelesaian :

kertas saring (20) :


(1,1959-1,0495) mg
Residu tersuspensi=

=1,4640mg/l

0,1 l

2.

Perhitungan TS
Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah :
(A-B) x 100
Residu total

= . mg/l

ml contoh
Penjelasan :
A = Berat cawan berisi residu dalam mg
B = Berat cawan kosong dalam mg

Penyelesaian :

Cawan (14) :
(31,0966-31,0926) mg
Residu total

= 0,0400 mg/l

0,1 l

Cawan (29) :
(30,4858-30,4800)mg
Residu total

= 0,0580 mg/l

0,1 l
3.

Perhitungan TDS
Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah :
(A-B) x 100
Residu terlarut

= . mg/l

ml contoh
Penjelasan :
A = Berat cawan berisi residu terlarut dalam mg
B = Berat cawan kosong dalam mg
Penyelesaian :

Cawan (14) :
(31,0966-31,0926) mg
Residu total

= 0,0400 mg/l
0,1 l

Cawan (29) :
(30,4858-30,4800) mg
Residu total

= 0,0580 mg/l
0,1 l

H. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini kami melakukan pemeriksaan TS, TSS, dan TDS
dengan alat dan bahan utama berupa cawan dan kertas saring yang dilakukan
perhitungan terhadap benda tersebut menggunakan tanur, oven, desikator, serta
neraca analitik untuk menimbang atau menghitung massa benda tersebut,
perhitungan dilakukan selama lima kali hingga menghasilkan nilai yang
diusahakan cuma berbeda 0,0002 antar perhitungannya, namun sayang sekali
kebanyakan hasil perhitungan menghasilkan nilai angka perbedaan yang cukup
jauh. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk menentukan TS, TSS, dan TDS
dengan salah satunya berupa nilai cawan atau kertas saring yang berisi residu
dan yang kosong tersebut.

I.

KESIMPULAN DAN SARAN

1.

KESIMPULAN

a.

Praktikum dilakukan untuk mengetahui nilai Total Solid (TS),

b.

Praktikum dilakukan untuk mengetahui nilai Total Suspended Solid (TSS),

c.

Praktikum dilakukan untuk mengetahui nilai Total Dissolved Solid (TSS),

d.

Hasil perhitungannya adalah :

1.

Total Solid

Cawan (14) = 0,0400 mg/l

Cawan (29) = 0,0580 mg/l

2.

TSS

Kertas saring (20) = 1,4640 mg/l

3.

TDS

Cawan (14) = 0,0400 mg/l

Cawan (29) = 0,0580 mg/l

2.

SARAN

a.

Dalam melakukan praktikum agar berhati-hati dan teliti, supaya hasil yang
didapatkan benar,

b.

Dalam menghitungpun juga agar lebih teliti, supaya apa yang dikerjakan
menghasilkan nilai yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya,
Patuhi semua petunjuk dan lakukan dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan
pada hasil praktikum nanti.

Pengertian padatan tersuspensi total


TDS dan TSS
Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan total
yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2m atau lebih besar dari ukuran
partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida, sulfida, ganggang, bakteri
dan jamur. TSS umumnya dihilangkan dengan flokulasi dan penyaringan. TSS memberikan
kontribusi untuk kekeruhan (turbidity) dengan membatasi penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan
visibilitas di perairan. Sehingga nilai kekeruhan tidak dapat dikonversi ke nilai TSS. Kekeruhan adalah
kecenderungan ukuran sampel untuk menyebarkan cahaya. Sementara hamburan diproduksi oleh
adanya partikel tersuspensi dalam sampel. Kekeruhan adalah murni sebuah sifat optik. Pola dan
intensitas sebaran akan berbeda akibat perubahan dengan ukuran dan bentuk partikel serta materi.
Sebuah sampel yang mengandung 1.000 mg/L dari fine talcum powder akan memberikan pembacaan
yang berbeda kekeruhan dari sampel yang mengandung 1.000 mg/L coarsely ground talc . Kedua
sampel juga akan memiliki pembacaan yang berbeda kekeruhan dari sampel mengandung 1.000
mg/L ground pepper. Meskipun tiga sampel tersebut mengandung nilai TSS yang sama.
Perbedaan antara padatan tersuspensi total (TSS) dan padatan terlarut total (TDS) adalah
berdasarkan prosedur penyaringan. Padatan selalu diukur sebagai berat kering dan prosedur
pengeringan harus diperhatikan untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh kelembaban
yang tertahan atau kehilangan bahan akibat penguapan atau oksidasi.

Prinsip analisa TSS sebagai berikut :


Contoh uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang telah ditimbang. Residu
yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai mencapai berat konstan pada suhu 103C sampai
dengan 105C. Kenaikan berat saringan mewakili padatan tersuspensi total (TSS). Jika padatan
tersuspensi menghambat saringan dan memperlama penyaringan, diameter pori-pori saringan perlu
diperbesar atau mengurangi volume contoh uji. Untuk memperoleh estimasi TSS, dihitung perbedaan
antara padatan terlarut total dan padatan total.
TSS (mg/L) = (A-B) X 1000 / V
Dengan :
A = berat kertas saring + residu kering (mg)
B = berat kertas saring (mg)
V = volume contoh (mL)

Pengukuran TDS dan TSS


TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic maupun anorganic,
mis : garam, dll) yang terdapat pada sebuah larutan. TDS meter menggambarkan jumlah zat terlarut
dalam Part Per Million (PPM) atau sama dengan milligram per Liter (mg/L). Umumnya berdasarkan
definisi diatas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati saringan yang
berdiameter 2 micrometer (210-6 meter). Aplikasi yang umum digunakan adalah untuk mengukur
kualitas cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia,
pembuatan air mineral, dll. Setidaknya, kita dapat mengetahui air minum mana yang baik dikonsumsi
tubuh, ataupun air murni untuk keperluan kimia (misalnya pembuatan kosmetika, obat-obatan,
makanan, dll). Sampai saat ini ada dua metoda yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas suatu
larutan. Ada pun dua metoda pengukuran TDS (Total Dissolve Solid) tersebut adalah :

1. Gravimetry
2. Electrical Conductivity

Diantara kedua metoda pengukuran TDS tersebut, yang akan dibahas


pada makalah ini adalah metode ke-dua, yaitu menggunakan prinsip Electrical
Conductivity. Namun sebagai informasi, bahwa sebenarnya cara yang paling baik
dan

paling

akurat

untuk

mengukur

TDS

adalah

menggunakan

metoda Gravimetry sebab keakuratannya bisa sampai 0.0001 gram.

Anda mungkin juga menyukai