Anda di halaman 1dari 5

BAB 3.

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi


Penelitian sedimentologi ini dilaksanakan pada tanggal 25 november 2019
– 28 november 2019 di Perairan Sungai Dua Laut, Kecamatan Sungai Loban
Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Analisis sedimen dan
pengerjaan laporan dilaksanakan selama ±25 hari di Laboratorium Oseanografi

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.


Gambar 3.1. Lokasi Pengambilan Titik Sampel Sedimen
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam pengambilan data sedimen saat di
lapangan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Alat yang Digunakan Saat di Lapangan
No. Nama Alat Kegunaan
Untuk mengambil sampel sedimen di
1. Grab sampler
permukaan dasar laut
Untuk memerangkap sedimen di daerah
2. Sedimen trap
pesisir pantai
Untuk menandai letak pengambilan
3. Hand GPS
sedimen
4. Kantung sampel Untuk menyimpan sampel sedimen

12
13

Alat-alat yang digunakan dalam menganalisa sampel di laboratorium adalah


sebagai berikut:
Tabel 2. Alat yang Digunakan Saat di Laboratorium
No. Nama Alat Kegunaan
1. Timbangan digital Untuk mengukur berat sedimen
Satu set saringan pengayak
2. Untuk memisahkan ukuran sedimen
sedimen
3. Oven Untuk membantu mengeringkan sedimen
4. Kompor Untuk membantu mengeringkan sedimen
Untuk membersihkan sisa sedimen di
5. Kuas/sikat berbulu halus
pengayak sedimen
6. Gelas ukur Untuk mengukur volume sedimen
Untuk menghaluskan sedimen yang
7. Mortar dan alu
mengeras
8. Sendok Untuk memindahkan sedimen ke wadah lain
9. Alat tulis Untuk menulis hasil pengukuran

3.2.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada analisis saat sampel adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. Bahan yang Digunakan Saat Penelitian
No. Nama Alat Kegunaan
1. Sedimen Sebagai sampel
2. Air Untuk mencuci alat
3. Tisu Untuk membersihkan alat

3.3. Metode Pengambilan Data


3.3.1. Penentuan Titik Sampling
Penentuan titik sampling diawali dengan pembuatan pada peta kerja. Untuk
sedimen trap diletakkan secara tegak lurus dari pantai dan muara sungai dengan
memperhitungkan arah datang gelombang. Untuk titik pengambilan grab sampler
dilakukan saat melakukan pengambilan data eksitu saat batimetri.
3.3.2. Oseanografi (arus dan gelombang)
1. Arus
Kecepatan arus diukur menggunakan layang-layang arus, dengan terlebih
dahulu menentukan arah arus dengan menggunakan kompas, yakni menentukan
posisi titik awal layang-layang arus ketika dilepas sampai jarak terakhirnya.
2. Gelombang
Pengukuran tinggi, periode dan arah gelombang dilakukan dengan
menggunakan tiang skala, stopwatch, kompas dan alat tulis menulis. Pengukuran
tinggi gelombang dilakukan dengan cara membaca pergerakan naik (puncak) dan
turun (lembah) permukaan air laut pada tiang berskala. . Dari perbedaan pembacaan
puncak dan lembah gelombang yang terukur, maka serangkaian tinggi gelombang
14

dapat dihitung. Pengukuran perioda gelombang dilakukan dengan menggunakan


stopwatch dengan cara menghitung banyaknya waktu yang diperlukan pada posisi
puncak dan lembah gelombang bagi sejumlah gelombang datang. Arah datang
gelombang di ukur dengan menggunakan kompas.
3.3.3. Sedimen Dasar
Pengambilan contoh sedimen dasar menggunakan bottom grab sampler
pada beberapa stasiun yang posisinya dicatat. Sampel sedimen yang diperoleh
selanjutnya dianalisis (laboratorium) untuk penentuan besar ukuran butirnya
menggunakan sieve net serta beberapa analisis parameter fisik sedimen lainnya.
3.3.4. Transport Sedimen
Pengukuran transport sedimen menggunakan sedimen trap yaitu sebagai
berikut:
1) Menentukan posisi stasiun pengambilan sampel
2) Meletakkan sedimen trap di dasar perairan pada suatu titik yang telah ditentukan
dan mengarahkan tabung-tabungnya tepat ke keempat arah mata angin.
3) Memberi tanda agar mudah ditemukan ketika ingin mengangkatnya kembali
seperti pelampung.
4) Setelah empat hari, sedimen yang ada di dalam tabung diambil secara perlahan
agar tidak tercecer.
5) Memasukkan masing-masing sampel sedimen tersebut ke dalam kantung sampel
yang berbeda dan memberi tanda berdasarkan arah mata angin.

3.4. Metode Analisis Data


3.4.1. Oseanografi (arus dan gelombang)
1. Arus
Untuk menghitung kecepatan arus dengan menggunakan persamaan :
s
v 
t
Dimana;
v = Kecepatan arus (meter/detik)
s = Jarak (meter)
t = Waktu tempuh (detik)
2. Gelombang
Untuk menghitung tinggi dan periode gelombang dengan menggunakan
metode CERC
3.4.2. Analisis Ukuran Butir
Analisis data sedimen dengan metode megaskopis adalah dengan
mengidentifikasi secara umum jenis sampel sedimen yang diperoleh dari lokasi
penelitian. Prosedur kerja metode ini adalah sebagai berikut :
1. Sampel sedimen yang diperoleh di lapangan dikumpulkan sesuai dengan lokasi
masing-masing sampel, kemudian dijemur dan dioven sampai kering, setelah itu
di masukkan ke dalam gelas ukur.
2. Sedimen kering tersebut diambil dan kemudian ditimbang untuk dianalisa
seberat 100 gr sebagai berat awal.
15

3. Sampel dimasukkan ke dalam ayakan untuk diguncang melalui mesin


pengguncang saringan atau secara manual, sehingga didapatkan pemisahan
ukuran masing-masing partikel sedimen berdasarkan ukuran ayakan.
4. Sampel dipisahkan dari ayakan (untuk antisipasi tertinggalnya butiran pada
ayakan disikat dengan perlahan). Hasilnya kembali ditimbang untuk
mendapatkan berapa gram hasil masing-masing tiap ukuran ayakan.
5. Untuk perhitungan data ukuran butir sedimen menggunakan software gradistat.

3.4.3. Transport Sedimen (pengukuran dan prediksi)


Pada penelitian ini, perhitungan angkutan sedimen yang digunakan adalah
angkutan sedimen akibat gelombang dan angkutan sedimen akibat arus. Besar
angkutan sedimen akibat gelombang dapat dihitung melalui persamaan flusk energi
sebagai berikut:

𝜌√g 5
𝑄1 = 𝐾𝑟𝑚𝑠 [( 1 ] 𝐻𝑏2 sin(2𝛼𝑏 )
16γ2b (ρs – ρ)(1 − n)

dimana:
s = Massa jenis sedimen
 = Massa jenis air laut
b = Indeks gelombang pecah
n = Porositas sedimen
b = Sudut gelombang pecah
Dari hasil pengukuran volume masing-masing stasiun sedimen trab, maka
dihitung volume transport sedimennya, dengan menggunakan persamaan berikut:

Vu-Vs Vt-Vb
Qy = dan Qx =
t t
keterangan:
Qx = volume transport sedimen sejajar pantai
Qy = volume transport sedimen tegak lurus pantai
Vu = volume sedimen arah utara pada sediment trap
Vs = volume sedimen arah selatan pada sediment trap
Vt = volume sedimen arah timur pada sediment trap
Vb = volume sedimen arah barat pada sediment trap
Perhitungan arah transpor sedimen dapat menggunakan persamaan sebagai
berikut:

dimana:
Arc tg = arah transpor sedimen
Qx = volume transport sedimen sejajar pantai
Qy = volume transport sedimen tegak lurus pantai
Perhitungan resultan transpor sedimen dapat menggunakan persamaan
sebagai berikut:
16

r = √(𝑄𝑋 )2 + (𝑄𝑌 )2

dimana:
r = arah transpor sedimen
Qx = volume transport sedimen sejajar pantai
Qy = volume transport sedimen tegak lurus pantai
3.4.4. Pemetaan Sebaran Sedimen
Peta sebaran sedimen di wilayah studi yaitu dilakukan dengan
menggunakan aplikasi Surfer 13 menggunakan metode natural neigbourt agar
mendapatkan sebaran spasial daerah yang diteliti. Sebaran spasial tersebut
menggambarkan keadaan sebaran sedimen di lokasi studi.

Anda mungkin juga menyukai