Anda di halaman 1dari 5

Bab II Rencana Kegiatan

Dokumen Andal Reklamasi Pantai Pulau Karajaan

BAB 2
RENCANA KEGIATAN

2.1. Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan reklamasi ini berada di pantai bagian utara Pulau
Karajaan, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Luas rencana
wilayah yang akan dilakukan kegiatan reklamasi seluas 25 Ha seperti yang tersaji
pada Gambar 2.1. berikut ini.

4
Bab II Rencana Kegiatan
Dokumen Andal Reklamasi Pantai Pulau Karajaan

Gambar 2.1. Lokasi Rencana Kegiatan Reklamasi Pantai Pulau Karajaan

5
Bab II Rencana Kegiatan
Dokumen Andal Reklamasi Pantai Pulau Karajaan

2.2. Tahap Pra Konstruksi


Kegiatan pada tahap pra konstruksi meliputi:
a. Survei dan Perizinan
Kegiatan ini meliputi peninjauan lokasi yang akan dilakukan reklamasi
serta mengurus administrasi guna jalannya kegiatan reklamasi.

b. Sosialisasi Rencana Kegiatan


Sosialisasi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menyamakan
kesepahaman kegiatan dari perusahaan terhadap masyarakat berada disekitar
lokasi kegiatan. Sosialisasi pelaksanaan kegiatan setelah dilakukan penyusunan
dokumen Amdal akan terus dilaksanakan agar tidak terjadi ketidak sepahaman
antara masyarakat dan pihak pemrakarsa yang dapat menimbulkan dampak negatif
baik terhadap masyarakat maupun pemrakarsa. Mengingat juga kegiatan
reklamasi pantai ini akan menimbulkan dampak positif maupun negatif penting
terhadap komponen lingkungan hidup baik fisik kimia, hayati, sosial ekonomi
budaya maupun kesehatan masyarakat, maka sejak dini perlu dilakukan kajian
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Penyusunan
Dokumen ini mengikuti persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

c. Pembebasan Lahan
Proses pengadaan dan pembebasan lahan yang dimaksud adalah meliputi
ganti rugi lahan masyarakat, termasuk penentuan harga dan sistem
pembayarannya. Ganti rugi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak,
sedangkan, penggunaan atas tanah Negara dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

2.3. Tahap Konstruksi


Secara garis besar pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahap
konstruksi reklamasi adalah sebagai berikut:
a. Rekrutmen Tenaga Kerja
Pada tahap konstruksi reklamasi, akan dilakukan rekrutmen tenaga kerja
yang diprioritaskan dari masyarakat Pulau Karajaan.

b. Mobilisasi Alat dan Bahan


Mobilisasi peralatan dan material adalah kegiatan pengadaan sarana dan
prasarana guna menunjang kegiatan reklamasi agar dapat berjalan dengan baik.

c. Konstruksi Pengurugan / Reklamasi


Pekerjaan reklamasi meliputi pengangkutan pasir ke lokasi yang akan
direklamasi, pengurugan pasir dan pembangunan tanggul. Aktivitas pengangkutan

6
Bab II Rencana Kegiatan
Dokumen Andal Reklamasi Pantai Pulau Karajaan

pasir dilakukan dari lokasi sumber material urug menuju lokasi menggunakan
TSHD. Kegiatan pengurugan dan pembangunan tanggul direncanakan bertahap,
dimana tanggul dilaksanakan pada tahap awal hingga mencapai sekitar elevasi
muka air laut dan selanjutnya diikuti oleh pemasangan bund dan pekerjaan
tanggul. Secara garis besar pekerjaan reklamasi dilakukan sebagai berikut:

- Pengurugan
(1) Uraian Tentang Pengerukan dan Proses Pengangkutan
Pasir dikeruk dari area konsesi lalu diangkut menggunakan Trailing
Suction Hopper Dredger (TSHD) ukuran sedang, TSHD menggunakan satu atau
dua pipa isap untuk mengeruk bahan pasir ini dan menempatkan kerukan ini ke
hopper. Air yang berlebih, yang digunakan untuk memompa pasir ke hopper
diarahkan ke pinggir kapal melalui sistem pelimpah. Dalam area galian pasir yang
bagus, TSHD ini akan terisi penuh dalam waktu 1 - 2 jam. Dalam area galian
dengan komposisi lanau dan lempung yang banyak, pengisian TSHD akan
berlangsung lebih lama, hingga beberapa jam, sementara bahan-bahan halusnya
akan dihanyutkan ke pinggir kapal. Setelah pengisian, TSHD menuju ke lokasi
reklamasi. Di tempat reklamasi TSHD ini mengeluarkan muatannya ke urugan
dengan mengguakan Pengeruk Isap (stasioner) dimana pasir akan menuju ke
sinker line, lalu ke urugan.

Gambar 2.2. Poonton Penyemprot Pasir

(2) Uraian Proses Pengurugan


Metode pengurugan dilakukan dengan sistem gravitasi. Pasir akan
diangkat dengan menggunakan TSHD dari lokasi borrow area ke lokasi proyek.
Setelah TSHD yang berisi muatan pasir sampai ke lokasi proyek, sistem
penyemprotan pasir akan disambungkan dengan TSHD. Pasir dipompa melalui
pipa untuk kemudian disebarkan pada lokasi penimbunan menggunakan spray
pontoon atau spray barge.

7
Bab II Rencana Kegiatan
Dokumen Andal Reklamasi Pantai Pulau Karajaan

Gambar 2.3. Ujung Jaringan Pipa, Pembuangan Campuran Secara Mendatar

2.4. Tahap Operasi


Secara garis besar pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahap
konstruksi reklamasi adalah sebagai berikut:
a. Keberadaan Lahan Reklamasi
Lahan reklamasi yang telah selesai dibangun adalah seluas ± 25 Ha dan
digunakan sebagai sarana bagi berbagai kegiatan seperti industri perikanan di
pantai Pulau Karajaan.

2.5. Tahap Pasca Operasi


Tahap pasca konstruksi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan
adalah:

a. Demobilisasi Peralatan
Kegiatan demobilisasi peralatan konstruksi reklamasi sebagian besar
dilakukan melalui laut dan sebagian kecil dilakukan melalui darat, misalnya
hopper barger (tongkang), kapal pengangkut pasir urug (pasir laut) jenis TSHD,
dan peralatan lain yang digunakan untuk kegiatan reklamasi. Kegiatan yang
termasuk dalam tahap pasca konstruksi adalah pencegahan dan penanggulangan
kebersihan laut. Pada tahap pasca konstruksi pemrakarsa akan melaksanakan
pengelolaan lingkungan areal hasil reklamasi tersebut untuk menjaga kondisi
lingkungan agar sesuai dengan peruntukannya.

b. Pemutusan Hubungan Kerja


Setelah kegiatan reklamasi berakhir maka dilakukan pemutusan hubungan
kerja dengan memberikan hak-hak kepada para pekerja berupa upah dan pesangon
yang telah disepakati sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai