Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan akan air semakin meningkat seiring bertambahnya kebutuhan air untuk
irigasi, sumber energi, produksi industri, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan
banyaknya kebutuhan manusia akan air minum terus meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber-sumber air konvensional yang berupa air permukaan semakin tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Oleh karena itu, untuk
mendapatkan air bersih dilakukan beberapa cara mengolah air permukaan (air sungai,
danau) agar dapat digunakan sebagai air bersih sesuai standard kesehatan dan
alternatif lain untuk mendapatkan air bersih dilakukan dengan menggunakan air tanah
yaitu membuat sumur bor.
Banyak kendala yang harus dihadapi, seperti semakin terbatasnya sumber air baku
maupun penurunan mutu air baku itu sendiri sehingga perlu adanya proses pengolahan
tertentu yang memerlukan biaya tinggi untuk memenuhi persyaratan kualitas air
minum. Kendala ini semakin terasa di daerah yang padat penduduknya seperti di
Kabupaten Bantul Yogyakarta khususnya di Kecamatan Bantul. Permasalahan air
yang dihadapi masyarakat yang berada di Kecamatan Bantul tersebut yaitu sebanyak
16 desa di 5 kecamatan di Bantul menjadi langganan krisis air bersih dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir. Minimnya sumber air layak konsumsi menjadi permasalahan
utama karena semakin menipis sumber air yang ada saat musim kemarau. Untuk
mengantisipasi dampak kekeringan maka dilakukan kerja sama dengan Taruna
Tanggap Bencana (Tagan) Bantul melakukan droping air bersih ke daerah yang
terdampak.
Permasalahan berikutnya yaitu penurunan kualitas air tanah selama dua tahun
terakhir yang disebabkan oleh kandungan bakteri Escherichia coli (E-coli).
Penurunan kualitas air bersih di Kecamatan Bantul tersebut yaitu 27,8% yang
diperoleh oleh Dinas Kesehatan dari sampel air 1900 sumur warga di Bantul pada
tahun 2015. Kandungan sumber air baku yang berasal dari sungai juga terdapat adanya
kandungan bakteri Escherichia coli (E-coli) yang disebabkan masih adanya perilaku
Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di sekitaran Sungai Progo tersebut serta
limbah dari kotoran ternak dan limbah lain warga juga dibuang di sungai tersebut.
Di Kecamatan Bantul terdapat banyak alih fungsi lahan dari yang awalnya
pertanian kini digunakan untuk pemukiman. Selain itu pengembangan wisata di
daerah Bantul itu sendiri sudah cukup banyak yang digunakan untuk menunjang
perekonomian daerah dan masyarakat sekitar. Banyaknya pemukiman, restoran,
pertokoan serta pariwisata tersebut menambah kebutuhan air di Kecamatan Bantul.
Hal ini juga harus diimbangi dengan perbaikan sistem penyaluran yang baik
sehingga sistem penyaluran air bersih baik untuk industri maupun domestik dapat
tersalur ke konsumen dengan baik. Melalui pembuatan jaringan atau sistem perpipaan
maka dapat diatasi permasalahan kebutuhan air bersih untuk suatu daerah yang
letaknya cukup jauh dari sumber air. Hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan dan pembuatan jaringan atau sistem perpipaan ini adalah jumlah
kepadatan penduduk, kondisi fisik daerah perencanaan, keadaan topografinya, tata
guna lahan dan kemungkinan perkembangannya di masa yang akan datang.

1.2 Maksud dan Tujuan


Perencanaan sistem penyediaan air minum di Kecamatan Bantul ini dimaksudkan
untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat Kecamatan Bantul akan air bersih,
yang mana masyarakat lebih mudah mendapatkan air bersih tanpa harus mengambil
langsung dari sumbernya dan dapat memperoleh air bersih dengan kondisi yang
memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Tujuan dari perencanaan sistem penyediaan air minum ini adalah untuk
menyediakan dan menyalurkan air minum secara merata ke seluruh masyarakat di
daerah pelayanan sehingga kebutuhan air masyarakat dapat terpenuhi secara:
1. Kualitas, air tersebut baik secara fisik, kimia dan bakteriologis.
2. Kuantitas, jumlah air dapat memenuhi kebutuhan yang ada.
3. Kontinuitas, kebutuhan air dapat terpenuhi setiap waktu.
1.3 Ruang Lingkup
Batasan atau ruang lingkup dalam tugas perencanaan Sistem Penyediaan Air
Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK), dimana perencanaannya menyangkut :
1. Daerah Pelayanan

Daerah pelayanan ditentukan dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi,


kepadatan penduduk, dan kemungkinan pengembangan serta tata guna lahan.
Daerah pelayanan adalah sebagian dari daerah proyek yang benar-benar
mendapatkan pelayanan. Daerah yang dilayani di Kecamatan Bantul sebesar 70%
dengan total desa yang dilayani yaitu 4 Desa.
2. Proyeksi Penduduk dan Fasilitas Umum
Jumlah penduduk dan fasilitas umum diproyeksikan hingga 10 tahun kedepan
untuk mengetahui dan memenuhi jumlah kebutuhan air yang harus didistribusikan
pada tahun yang direncanakan tersebut.
3. Alternatif Pemilihan Jaringan Distribusi Air Minum
4. Jaringan distribusi air minum menggunakan sistem melingkar atau loop yang
direncanakan disesuaikan dengan kondisi jalan yang ada dan perkembangan daerah
pelayanan.
5. Perhitungan Kebutuhan Air
Kebutuhan air dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dan fasilitas umum
pada tahun perencanaan yang meliputi kebutuhan domestik dan non domestik
termasuk juga untuk kebocoran.
6. Perhitungan Dimensi Pipa
Dimensi pipa direncanakan sesuai dengan kebutuhan air pada tahun perencanaan.
7. Analisa Kualitas Air Baku dan Alternatif Unit Pengolahan
Sumber dan karakteristik air baku yang diperoleh sehingga dapat memilih unit
pengolahan yang tepat sesuai karakteristik air bakunya.
8. Perencanaan Unit Pengolahan Air (IPA)
Merencanakan unit pengolahan air yang sesuai dengan karakteristik air baku.
9. Pembuatan Detail Junction dan Bangunan Pelengkap
Terdapat sambungan perpipaan, aksesoris dan bangunan pelengkap (pompa,
reservoar, hidran umum, jembatan pipa, dll).

10. Bill of Quality dan Rencana Anggaran Biaya


Dari sistem distribusi air minum yang direncanakan dapat dihitung jenis dan
banyaknya pipa serta aksesoris yang dibutuhkan dapat pula diperkirakan total
anggaran biayanya.
11.Gambar-Gambar
Gambar-gambar yang diperlukan dalam perencanaan sistem distribusi air minum
ini adalah :
a. Peta daerah
b. Peta daerah pelayanan
c. Peta pembagian blok
d. Peta jaringan pipa induk dan tapping

Anda mungkin juga menyukai