Anda di halaman 1dari 3

Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan penentuan kadar besi secara

spektrofotmetri. Besi(Fe) merupakan salah satu logam berat dalam kadar rendah
yang sering ditemukan di air. Standar konsentrasi maksimum besi di dalam air
minum sesuai dengan peraturan menteri Kesehatan RI tahun 2010 yaitu <0.3
mg/L. jika kadar Fe melebihi batas dari yang ditetapkan pemerintah dikonsumsi
secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, maka dapat mengakibatkan
sirosis pada hati, hemochromatosis, diare, dll. Kadar besi yang ada di dalam air
tawar alami berkisar 0.5-50 mg/L. Ion Fe di dalam air minum menimbulkan rasa,
warna (kuning), pengendapan pada dinding-dinding pipa, pertumbuhan bakteri
besi dan kekeruhan.
Adapun metode untuk dapat mengukur tingkat konsentrat kadar besi di
dalam suatu air, metode analisis besi yang sering digunakan adalah mengukur
dengan spektrofotmetri sinar tampak, karena kemampuannya dapat mengukur
konsentrasi besi yang rendah. Adapun spektrofotometri adalah suatu metode
analisis yang berdasarkan pada penggunaan serapan sinar monokromatis oleh
suatu layer larutan berwarna pada Panjang gelombang yang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum photo
tube atau tabung foto hampa. Metode ini mengguanakan alat yang Bernama
spektrofotometer UV-Vis 1700.
Untuk dapat mengukurkada besi di dalam suatu sampel, praktikan pertama
kali melakukan kurva kalibrasi. Larutan baku Fe (dari NH4Fe(SO4)2.12H2O)
dibuat dengan menipiskan konsentrasi 10 kali yang dari 100 ppm menjadi 10 ppm
dengan akuades. Setelah itu praktikan membuat deret Fe dalam konsentrasi 0.0;
0.5; 1.0; 1.5; 2.0; 2.5; dan 3.0 ppm masing-masing dalam labu ukur 10 ml. setelah
membuat deret konsentrasi Fe, larutan diencerkan dengan akuades sampai tanda
batas.
Selanjutnya, larutan ditambakan 0.3 ml K2S2O8 dan 0.3 ml larutan KCNS
10% ke dalam masing-masing labu ukur kemudian dihomogenkan, dan didiamkan
selama 10-15 menit sampai pembentukan warna sempurna. Larutan standar yang
telah dibuat terlebih dahulu dicari Panjang gelombangnya dengan
spektrofotometer.
Adapun mencari Panjang gelombang dengan spektrofotometer dilakukan
dengan mengatur Panjang gelombang yang ingin diukur di alat spektrofotometer.
Setelah diatur Panjang gelombag yang ingin diukur, kuvet yang telah diisi dengan
air sampel dimasukkan ke dalam alat spektrofotometer dan ditekan tombol auto
zero. Setelah dipastikan bacaan serapan berada di angka nol, Tarik tuas hingga
batas pertama untuk mengukur sampel pertama dan tekan tombol start untuk
memulai membaca nilai serapan. Untuk mengukur nilai serapan sampel kedua
hingga keempat, hal tersebut diulang hingga sampel keterakhir. Semua Langkah
prosedur dalam mencari Panjang gelombang diulang untuk mencari nilai serapan
dari Panjang gelombang 450-530 nm. Setelah Panjang gelombang didapat lakukan
pembacaan absorbansi untuk masing-masing larutan konsentrasi,dibuat kurva
kalibrasi antara konsentrasi versus absorbans.
Untuk melakukan perlakuan sampel dan pembacaan absorbansi sampel,
praktikan mengambil 25 ml sampel dan memasukkannya ke dalam labu ukur 25
ml. setelah itu, praktikan menghomogenkannya larutan dengan menambahkan 0.3
ml K2S2O8 dan 0.3 ml KCNS 10% dan mendiamkan selama 10-15 menit sampai
pembentukan warna sempurna. Setelah itu, praktikan membaca absorbansi sampel
menggunakan Panjang gelombang maksimum yang sudah diperoleh sebelumnya
dan menentukan konsentrasi sampel dengan menggunakan kurva kalibrasi.

Grafik V.II: Hubungan Konsentrasi dan Ab-


sorbansi pada Panjang Gelombang 490 nm
0.6

0.5

0.4
Absorbansi

0.3

0.2

0.1

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Konsentrasi

Adapun standar baku mutu maksimal kadar besi (Fe) dalam media air
untuk keperluan higiene sanitasi telah ditentukan menurut PP No. 32 Tahun 2017
adalah 1 mg/L. Adapun kadar besi yang didapatkan dari praktikum ini adalah: air
sumur kampung Lampineung -1,286 mg/L; air sumur kampung Lamteh -0,454
mg/L; air sumur kampung Mulya -1,260 mg/L; dan air sumur kampung Neusu -
1,286 mg/L.

Anda mungkin juga menyukai