Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA LINGKUNGAN

“PENENTUAN KADAR NITRIT (SUNGAI KWAYANGAN)”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2 (OFF I)

Putri Pujiati (150332603599)**


Siti Maryam (150332600331)
Halimatus Sa’diyah (150332605024)
Luluk Qurrotul A (150332607535)**
Lutfiyah Findiani (1503326015990

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK

JURUSAN KIMIA

April 2018
Penetapan Kadar Nitrit

A. Tujuan Percobaan
Mampu menetapkan kadar nitrit dalam sampel air.
B. Dasar Teori
Analisa air dan mineral merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh
seorang analis kimia. Materi tersebut mempelajari prosedur analisis air, tanah dan
bebatuan. Parameter yang dianalisis dapat dibagi menjadi fisika dan kimia. Parameter
fisika seperti analisis pH, suhu, TSS, dll. Sedangkan parameter kimia seperti analisis
besi, mangan, fluor, sulfat, nitrat, nitrit, fosfat, dll.
Dalam mata pelajaran pada tingkat sebelumnya telah mempelajari cukup banyak
prosedur analisis air untuk penentuan ion-ion yang ada di dalam air. Diantaranya
adalah penentuan kadar besi, fluor, sulfat, krom dan aluminium dengan menggunakan
metode spektrofotometri. Metode spektrofotometri sering digunakan untuk analisa air
dikarenakan sangat cocok untuk menganalisis kandungan ion-ion dalam air yang
cukup kecil.
Untuk menanggulangi pencemaran air dan menjaga kesehatan masyarakat
pemerintah telah menetapkan nilai ambang batas kadar ion-ion yang terkandung
dalam air. Contohnya yaitu NAB besi adalah 0,3 mg/L, NAB aluminium adalah 0,2
mg/L, NAB kromium adalah 0,05 mg/L dan NAB fluorida adalah 1,5 mg/L.
Salah satu ion dalam air yang belum pernah menjadi bahan percobaan oleh praktikan
maupun rekan-rekan praktikan adalah ion nitrit. Oleh karena itu praktikan tertarik
untuk mencari bahan prosedur analisis nitrit dalam air untuk dipraktikkan di dalam
laboratorium sehingga dapat ditentukan kadar nitrit dalam air yang dianalisis. Selain
itu, praktikan juga dapat mengetahui nilai ambang batas ion nitrit yang diperbolehkan
oleh pemerintah sehingga dapat menambah wawasan praktikan dalam materi ini.

Nitrit dan nitrat merupakan senyawa nitrogen yang terbentuk dari hasil ikatan
nitrogen dan oksigen melalui siklus nitrogen dengan bantuan bakteriNitrosomonas
dan Nitrobacter, dan apabila melebihi standar kualitas air bersih maka kadar nitrit dan
nitrat ini akan menjadi bahan pencemar bagi air bersih yang diperoleh dari sumur
penduduk.
Kehadiran bahan polutan senyawa nitrogen dalam air sumur akan terus
berlangsung selama proses dekomposisi sampah belum berhenti dan pada proses
selanjutnya akan terbentuk nitrit dan nitrat yang mana kedua bahan tersebut dalam
konsentrasi melebihi standar kualitas air bersih dapat menimbulkan gangguan
kesehatan bagi manusia.
Pengaruh negatif nitrit dalam sampel air terhadap kesehatan sangat besar.
Nitrat dan nitrit seluruhnya diserap oleh tubuh, yang sangat penting dipertimbangkan
adalah bahwa nitrat dapat secara menyeluruh dikonversikan menjadi nitrit hasil
reduksi bakteri, dimana reduksi ini terjadi di dalam tubuh termasuk perut (sistem
pencernaan). Pada bayi dimana keasaman lambungnya kecil yaitu sekitar pH : 4
dihasilkan nitrit yang besar yang akan mengoksidasi haemoglobin darah menjadi
methaemoglobin dan akan menimbulkan methemoglobinemia. Pada bayi
methemoglobinemia ini akan menyebabkan bayi kekurangan oksigen sehingga
mukanya akan tampak membiru maka penyakit ini dikenal sebagai “blue baby”.
Di bawah kondisi tertentu nitrit bereaksi di dalam tubuh manusia dengan asam
amino membentuk nitrosamine yang merupakan karsinogenik. Nitrat dan nitrit dalam
jumlah besar dapat menyebabkan gangguan gastro intestinal antara lain diare campur
darah, disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak mendapatkan tindakan medis dapat
menimbulkan kematian. Keracunan kronis dapat menyebabkan depresi umum, sakit
kepala dan gangguan mental. Keracunan nitrat akut dan subakut dapat menyebabkan
methaemoglobinemia yang berakibat vasodilatasi pembuluh darah. Hypoksia akan
nampak bila methaemoglobinemia lebih dari 20%. Keracunan kronik dari nitrit dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan pada liver, jantung di mana sel-sel otot jantung
akan mengalami pengecilan dan fibrotik dan arteri koronaria akan mengalami
vasodilatasi, pada bronchus mengalami vasodilatasi dan infiltrasi limposit ke dalam
mukosa dan otot polos bronchus kemudian mengalami atropi dan akhirnya terjadi
empisema pulmonum.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :
416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal, 3 September 1990 tentang Persyaratan Kualitas
Air Bersih telah ditetapkan bahwa kadar maksimum yang diperbolehkan untuk nitrat
adalah sebesar 10 mg/l dan nitrit sebesar 1,0 mg/l, berdasarkan SK Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) nomor : KEP-02/MEN KLH/I/1988
untuk air golongan A konsentrasi nitrit yang dianjurkan/dibolehkan adalah nihil, untuk
nitrat dianjurkan 5 mg/l dibolehkan 10 mg/l.
Oleh karena nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka
nitrat adalah senyawa yang paling sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun
air yang terdapat di permukaan. Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia
anhidrat seperti juga sampah organic hewan maupun manusia, dapat meningkatkan
kadar nitrat di dalam air. Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya
larut dan dengan mudah bermigrasi dengan air bawah tanah.

C. Alat dan Bahan


1. Alat
 Spektronik 20D
 Labu ukur
 Erlenmeyer
 Pipet takar
 Pipet tetes
 Kuvet
 Gelas ukur
2. Bahan
 Sampel air
 Larutan baku nitrit
 Asam sulfanitalt
 1-Naftilamin
 Natrium asetat

D. Prosedur Kerja
1. Pembuatan kurva kalibrasi
a. disiapkan 5 buah labu ukur, 4 buah untuk larutan standar dan 1 buah
untuk pembuatan larutan blanko
b. diisi masing-masing labu ukur dengan larutan induk nitrit, sehingga setelah
pengenceran akan diperoleh konsentrasi nitritnya 0,1;0,2;0,4;0,6 dan 0,8 ppm.
c. ditambah ± 50 mg pereaksi nitrit ke dalam masing-masing labu ukur,
kemudian diencerkan dengan akuades hingga tanda batas.
d. dibiarkan larutan tersebut selama 10 menit.
e. diperlakukan hal yang sama untuk larutan blanko.
f. diukur absorbansi larutan standar pada panjang gelombang 512 nm, dibuat
kurva kalibrasinya, konsentrasi versus Absorbansi.
2. Pengukuran Sampel
a. disiapkan larutan sampel yang akan diukur kadar nitritnya.
b. ditambah ± 50 mg pereaksi nitrit, kemudian diencerkan larutan sampel
hingga tanda batas.
c. didiamkan larutan tersebut selama 10 menit.
d. diukur absorbans larutan tersebut pada panjang gelombang 512 nm,
dan dialurkan pada kurva kalibrasi yang sudah dieproleh.
E. Data Pengamatan
No Konsentrasi (ppm) Absorbansi

1 0.0 0.0

2 0.1 0.048

3 0.2 0.087

4 0.4 0.186

5 0.6 0.204

6 0.8 0.229

7 Sampel (Sungai Kwayangan) 0.092


F. Analisis Data dan Pembahasan
Kurva Kalibrasi yang didapat dari data diatas:

Dari grafik diatas diperoleh persamaan garis:

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari percobaan, kadar nitrit dari sampel air
sangat kecil, yatu sebesar 0.234 ppm. Menurut literatur, pada air kelas 1, kadar nitrit
minimum untuk menentukan kualitas airtersebut baik adalah 0.6 ppm. Jadi jika
sampel air yang digunakan termasuk kelas 1 maka air tersebut termasuk ke dalam
kategori baik untuk digunakan sesuai fungsinya. Namun sebenarnya sampel yang
digunakan adalah termasuk dalam klasifikasi kelas 4 yaitu untuk mengairi pertanaman
atau untuk kegunaan lainnya, maka penentuan kadar nitrit ini tidak digunakan sebagai
parameter kualitas air.

G. Kesimpulan
Kadar nirit dalam sampel air yaitu air dari sunga Kwayangan adalah 0.234
ppm.
H. Daftar Pustaka
Hendayana, S., Kadarohman, A., Sumarna, A., dan Supriatna, A., 1994 . Kimia
Analitik Instrumen, edisi ke-1 . IKIP Press . Semarang
Tim Dosen Pengajar Prektikum Kimia Lingkungan. 2016. Petunjuk Praktikum Kimia
Lingkungan. Malang: FMIPA UM

I. Pertanyaan
1. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan diatas!
 + - +
2NH4 + 3O2 → 2NO2 + 4H + 2H2O ; dengan bantuan bakteri Nitrosomonas
-
NH3 + O2 → NO2 + energy ; dengan bantuan bakteri Nitrosomonas

2. Sebutkan faktor-faktor yang menggangu dalam pemeriksaan kadar nitrit!


3+ 2+ 2+
Adanya ion-ion pengganggu seperti Fe , Hg , Pb , dll.
Menguapnya oksigen dalam air/jumlah oksigen bebas dalam air.

3. Mengapa pada penentuan kadar nitrit harus dilakukan sesegera mungkin?



karena nitrit pada sampel air merupakan hasil oksidasi senyawa ammonia yang
melibatkan oksigen bebas dalam air pada reaksinya.

Anda mungkin juga menyukai