Halimatus Sa’diyah 1), Lutfiyah Findiani 2), Luluk Qurrotul 3), Putri Pujiati 4), Siti Maryam 5)
Program Studi Kimia Lingkungan
Program Sarjana Kimia Universitas Negeri Malang / Jalan Semarang 5 Malang 65145,
Website : um.ac.id
Abstrak
Sungai Kasin merupakan sungai yang terletak di Kelurahan Kauman, Kota Malang. Di
sungai kasin ini terdapat keramba ikan yang dibudidayakan oleh Kelompok Tani Singa
Mandiri, adapun ikan yang di budidayakan yaitu jenis ikan koi dan tombro yang berkualitas.
Kondisi sungai kasin saat ini sedikit mengalami penurunan kualitas air akibat aktivitas
manusia seperti membuang sampah ke sungai yang dapat menyebabkan ikan di keramba
menjadi mati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kualitas air sungai Kasin,
menghitung beban pencemaran yang berasal dari aktivitas permukiman, pertanian dan
industri serta memberikan informasi mengenai kelayakan sungai Kasin. Analisis kualitas air
sungai ditunjukkan dengan parameter temperature, kekeruhan, penetapan total padatan,
penetapaan residu tersuspensi, pH, kadar CO2 terlarut, DO, BOD, TOC, COD, kesadahan
air, kadar nitrit dan besi. Kualitas air sungai kasin berdasarkan criteria sungai kelas…
menurut PP nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolahan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air. Nilai indeks pencemaran sungai Kasin berkisar antara… sampai … Status
mutu air sungai Kasin telah tercemar dengan status cemar ringan.
Kata kunci : kualitas air, indeks pencemaran, beban pencemaran, sungai Kasin
1. Pendahuluan
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup
orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber
daya air tersebut harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik
oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagai
kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang (Nugroho, 2008).
Salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya yaitu sungai. Sungai
merupakan ekosistem yang sangat penting bagi manusia. Sungai juga
menyediakan air bagi manusia baik untuk berbagai kegiatan seperti
pertanian, industri maupun domestik (Siahaan dkk., 2011).
Di dalam suatu sistem Daerah Aliran Sungai, sungai yang berfungsi
sebagai wadah pengaliran air selalu berada di posisi paling rendah dalam
landskap bumi. Oleh karena itu kondisi sungai tidak dapat dipisahkan dari
kondisi Daerah Aliran Sungai (PP 38 Tahun 2011 tentang Sungai ).
Perubahan pola pemanfaatan lahan menjadi lahan pertanian, tegalan dan
permukiman serta meningkatnya aktivitas industri akan memberikan
dampak terhadap kondisi hidrologis dalam suatu Daerah Aliran Sungai.
Perubahan pola pemanfaatan lahan berarti telah terjadi perubahan jumlah
dan jenis vegetasi penutup tanah (Asdak, 2010). Suatu sungai dikatakan
terjadi penurunan kualitas air , jika air tersebut tidak dapat digunakan sesuai
dengan status mutu air secara normal. Status mutu air adalah tingkat kondisi
mutu air yang menunjukan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu
sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu
air yang ditetapkan. Penentuan status mutu air dapat dilakukan salah satunya
dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran. Indeks
Pencemaran(Pollution Index) digunakan untuk menentukan tingkat
pencemaran relatif terhadap parameter kualitas air yang diizinkan. Indeks
Pencemaran (IP) ditentukan untuk suatu peruntukan, kemudian dapat
dikembangkan untuk beberapa peruntukan bagi seluruh bagian badan air
atau sebagian dari suatu sungai (KLH, 2003).
Sungai Kasin merupakan sungai yang memiliki keramba ikan koi dan
tombro yang terletak di Kelurahan Kauman, Kota Malang. Sungai Kasin
sendiri merupakan golongan air kelas II yaitu air yang peruntukannya dapat
digunakan untuk prasarana atau sarana rekreasi, pembudidayaan ikan dan
peternakan serta irigasi dan atau peruntukan yang lain yang sama dengan
kegunaan tersebut. Berbagai aktivitas, pertanian dan industri diperkirakan
telah mempengaruhi kualitas air Sungai Kasin. Disamping itu, kegiatan
masyrakan yang menghasilkan buangan air limbah domestic serta
keberadaan sungai kasin di tengah kota akan berpengaruh terhadap kualitas
air sungai. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini mengkaji kondisi kualitas
air sungai dan status mutu air Sungai Metro, serta kesesuaiannya terhadap
baku mutu air sesuai peruntukannya.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Februari 2018 sampai dengan April 2018,
bertempat di Kota Malang tepatnya di Sungai Kasin yang berada di
Kelurahan Kauman.
2.1.1 Pemeriksaan Kualitas Air secara Fisik
Pemeriksaan kualitas air secara fisik dilakukan dengan mengukur
temperature, kekeruhan, penetapan total padatan (TDS), TSS dan
penetapan residu tersuspensi.
a. Temperatur
Pengukuran suhu atau temperature sampel air dilakukan
menggunakan thermometer. Termometer diletakkan pada air sungai
yang dianalisis kemudian dibiarkan beberapa menit hingga diperoleh
nilai temperature yang konstan.
b. Penetapan Kekeruhan
Pengukuran kekeruhan sampel air sungai dilakukan menggunakan
alat turbidimeter yang telah dikalibrasi terlebih dahulu dengan
larutan standar, kemudian diukur sampel air dengan memasukkan
kedalam kuvet hingga penuh dan jangan sampai ada gelembung
udara, kemudian ditekan tombol test pada turbidimeter.
c. Penetapan Total Padatan
Penetapan total padatan dilakukan dengan mengatur furnance pada
suhu 550℃ kemudian dimasukkan cawan penguapan ke dalamnya
selama ± 1 jam. Diambil cawan penguapan dengan tang krusibel,
dinginkan dalam desikator. Kemudian ditimbang dan disimpan dalam
desikator. Dituangkan sampel air ± 50 mL ke dalam cawan
penguapan dan diuapkan hingga habis. Keringkan cawan + sampel
air yang telah diuapkan dalam oven pada temeperatur ± 103℃ -
105℃ selama 1 jam. Setelah 1 jam cawan diambil, lalu dinginkan
dalam desikator. Ditimbang cawan tersebut dan diulangi hingga
diperoleh berat konstan. Perhitungan penetapan total padatan sebagai
berikut:
(𝐴−𝐵)×1000
Total padatan = 𝑚𝐿 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑚𝑔/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Dimana,
A = berat sampel yang dikeringkan +cawan
B = berat cawan kosong
Dimana,
A = berat kertas saring + residu
B = berat kertas saring
Dimana,
V1 = volume Na2S2O3 yang digunakan untuk titrasi
Nthio = Konsentrasi larutan Na2S2O3
V2 = volume sampel air yang diperiksa
Dimana,
a =Volume KMnO4 0,01 n yang ditambahkan selama dididihkan
b =Volume KMnO4 0,01 yang terpakai dalam titrasi
f = faktor koreksi KMnO4 0,01 N
31,6 = berat ekivalen KMnO4
1000
Kadar COD (mg/L) = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 |𝐴 − 𝐵| × 𝑁 × 8
dimana,
A = Volume FAS yang digunakan dalam titrasi blanko
B = Volume FAS yang digunankan dalam titrasi sampel air
N = Normalitas FAS
8 = Berat ekivalen oksigen
2.1.5 Penetapan Kesadahan Air
2.1.6 Penetapan Kadar Nitrit
2.1.7 Penetapan Kadar Besi
Daftar Pustaka