MODUL 8
ANALIS KADAR TEMBAGA PADA AIR KRAN DENGAN ATOMIC
ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER (AAS)
Dosen Pengampu :
Dra. Yunismar, Msi., M.Phil
Disusun Oleh :
Roger Agustinus Pakpahan
(2107024450)
Kelompok 7 :
Tembaga (Cu) merupakan salah satu jenis logam berat yang dapat kita temui
di alam. Umunya logam Cu berwarna kuning kemerahan (orange). Logam Cu
memiliki titik didih yang tinggi, sekitar 2595ºC dan titik leleh 1083ºC (MSDS,
2013). Logam Cu merupakan salah satu logam dari golongan transisi IB, dengan
nomor atom 29. Di dalam larutan, logam Cu dapat membentuk ion Cu2+ dengan
jari-jari ion 0,96 A°. Logam ini dalam kadar yang melebihi ambang batas normal,
dapat menyebabkan keracunan (MSDS, 2017).
Air (H2O) terutama air yang bisa diminum perlu menjadikan perhatian, air
merupakan sumber kehidupan yang dibutuhkan seluruh makluk hidup. Air yang
bisa diminum air yang mengandung unsur-unsur tertentu atau mineral tertentu yang
diperlukan tubuh manusia. Bahan mineral yang terkandung meliputi kalsium,
magnesium, natrium, besi maupun mineral lainnya (Sulaksono dan Prasetyo, 2014).
Dalam hal persyaratan kualitas air harus sesuai dengan ketentuan yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
492/MENKES/PER/IV/2010 dimana ada dua parameter yaitu parameter wajib dan
parameter tambahan yang meliputi persyaratan kimia, mikrobiologi, fisik dan
radioaktivitas. Persyaratan kimia yaitu air minum tidak mengandung senyawa
kimia yang beracun dan setiap zat yang terlarut dalam air mempunyai batas tertentu
yang diperkenankan (Khaira, 2014).
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji kandungan logam
berat di dalam batuan adalah metode Atomic Absorption Spectrophotometry atau
yang biasa dikenal dengan istilah AAS. Prinsip kerja alat ini adalah mendeteksi
radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang tertentu yang dapat diserap
oleh atom-atom unsur dalam nyala dan juga mendeteksi radiasi yang diteruskan.
Rasio energi yang diserap dan diteruskan tersebut disebut sebagai absorbansi (S. P.
D. Kunti, 2009).
AAS adalah suatu alat analisa untuk penentuan unsur-unsur logam dan
metaloid yang berdasarkan pada penyerapan radiasi oleh atom-atom bebas tersebut.
Berbagai unsur dapar ditentukan dengan alat ini mulai dari analisa runutan(trace
element) sampai dengan analisa komponen utama. Alat ini sangat spesifik dimana
batas deteksinya sangat rendah, dari satu larutan contoh dapat ditentukan langsung
unsur lain tanpa pemisahan terlebih dahulu dan output data dapat dibaca langsung
yang sangat ekonomis. Dalam laboraturium alat ini telah banyak membantu
penyederhanaan prosedur dan efektivitas waktu, terutama dalam analisa
logamlogam berat. Peralatan spektrofotomoeter serapan atom terdiri dari enam
komponen utama: sumber radiasi (cahaya), nebulizer, sistem pemasukan sampel
(sampel introduction system), monokromator, sistem detektor dan mesin pembaca
(sihotang, 2018).
Alat yang digunakan pada percobaan Analisa kadar tembaga (Cu) pada air kran
yaitu Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), cawan alumunium,
corong, gelas kimia 250 ml, gelas ukur 50ml, labu ukur 1000 ml dan 100 ml,
kertas saring, spatula. Adapun bahan yang digunakan pada percobaan yang
dilakukan adalah air kran, aquadest, larutan standar Cu 50 ppm.
Dipipet masing-masing larutan standar induk sebanyak 2ml; 4ml; 6ml; 8ml;
10 ml; dan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml. Kemudian ditambahkan
aquades hingga tanda batas dan dihomogenkan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3.1 Data pengukuran besar Absorbansi pada larutan induk Cu dan
Samep pada alat Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).
Nama Bahan Konsentrasi (ppm) Absorbansi
Larutan Blanko - 0,0008
Standar 1 2 0,0074
Standar 2 4 0,0208
Standar 3 6 0,0305
Standar 4 8 0,0490
Standar 4 10 0,0613
Sampel 0,3194444 0,0460
0.0500 0.0490
0.0400
0.0300 0.0305
0.0200 0.0208
0.0100
0.0074
0.0000
2.0000 4.0000 6.0000 8.0000 10.0000
3.2. Pembahasan
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Adapun saran pada saat percobaan analisis kadar Cu pada air kran
yaitu Praktikan menggunakan APD yang lengkap dan sesuai keperluan.
Sebelum melakukan praktikum hendaklah memahami modul. Praktikan
hendaklah teliti dan hati-hati dalam penggunaan bahan kimia pada saat
di Lab. Dan dalam pengolahan data diharapakan teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Khaira, K. (2014). Analisis Kadar Tembaga (Cu) dan Sengm(Zn) Dalam Air
Minum Isi Ulang Kemasan Galon di Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah
Datar. Jurnal Saintek, 2(6):1-2.
b.1 Perhitungan R
∑(𝒙−𝒙)(𝒚−𝒚)
𝑹=
√∑(x−𝑥)2 −∑(y−𝑦)2
𝟎,𝟐𝟕𝟐
𝑹=
√𝟒𝟎 . 𝟎,𝟎𝟎𝟏𝟖𝟔𝟗𝟓𝟒
𝟎,𝟐𝟕𝟐
𝑹=
𝟎,𝟐𝟕𝟑𝟒𝟔𝟐𝟐𝟒𝟔
𝑹 = 0,9946528414
b. 2 Perhitungan Slope
∑(𝒙−𝒙)(𝒚−𝒚)
𝒃= ∑(𝒙.𝒙)𝟐
𝟎,𝟐𝟕𝟐
𝒃=
𝟒𝟎
b = 0,0068
b. 3 Perhitungan nilai a
y = a + bx
0,0356 = a + 0,0068 . 6
0,0356 = a + 0,0408
a = 0,0356- 0,0408
a = -0,0052
b. 4 Konsentrasi Korelasi
2 ppm
= -0,0052 + 0,0068 . 2
= 0,0084
4 ppm
= -0,0052 + 0,0068 . 4
= 0,022
6 ppm
= -0,0052 + 0,0068 . 6
= 0,0356
8 ppm
= -0,0052 + 0,0068 . 8
= 0,0492
10 ppm
= -0,0052 + 0,0068 . 10
= 0,0628
b.5 Perhitungan sampel air kran
abs = 0,0460
y = a + bx
0,0512
X =
0,0068
X = 7,5294117647
50 𝑝𝑝𝑚 (7,5294117647)10−3
Air kran = 100%
10000