Anda di halaman 1dari 3

ADSORPSI LOGAM BERAT MENGGUNAKAN ADSORBEN NON

KONVENSIONAL (ABU SEKAM PADI) SEBAGAI METODE PENGOLAHAN


LIMBAH

Putri Pujiati 1)

1) Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang

Industri merupakan salah satu sektor penting yang menopang perekonomian masyarakat
di Indonesia. Akan tetapi, limbah hasil industri – industri tersebut memberikan dampak
terhadap lingkungan. Limbah logam berat yang mencemari lingkungan dapat membahayakan
bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Limbah industri tanpa penanganan sebelum dibuang
ke perairan dapat merusak ekosistem perairan. Efek limbah logam berat secara lagsung dapat
mempengaruhi rantai makanan sehingga akan berpengaruh pada kesehatan manusia meskipun
dalam waktu yang lama. Unsur-unsur anorganik yang berupa logam berat seperti kadmium
(Cd), kromium (Cr), kobalt (Co), tembaga (Cu), zink (Zn), paladium (Pd), raksa (Hg), nikel
(Ni), dan perak (Ag). Metode penanganan limbah logam berat seperti pertukaran ion (Ion
exchange), pemisah dengan membrane, presipitasi, oksidasi-reduksi, penguapan dan adsorpsi
telah dicoba untuk menghilangkan logam berat dalam limbah. Penanganan limbah dengan
metode adsoprsi lebih banyak diminati dan telah banyak diteliti karena mempunyai beberapa
keuntungan, yaitu lebih ekonomis dan tidak menimbulkan efek samping bagi lingkungan serta
mampu menghilangkan bahan-bahan organik. Adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan
dipermukaan oleh suatu adsorben (zat penyerap).
Adsorben yang digunakan dalam proses adsorpsi dibagi menjadi dua yaitu adsorben
konvensional dan adsorben non konvensional. Penggunaan adsorben konvensional seperti
alumina, karbon aktif, silica gel dan zeolit memerlukan biaya operasional dan regenerasi yang
relatih lebih mahal sehingga adsorben ini tidak ekonomis. Adsorben nonkonvensional
merupakan adsorben yang berasal dari alam dan memiliki kemampuan adsorpsi yang lebih baik
dan juga bersifat lebih ekonomis. Hal ini disebabkan sifat sekam padi yang rendah nilai gizinya,
tahan terhadap pelapukan, memiliki kandungan abu yang tinggi, bersifat abrasive menyerupai
kandungan kayu, serta memiliki kandungan karbon yang cukup tinggi.
Sekam padi merupakan limbah pertanian yang tidak digunakan lagi sebagai hasil
samping pengolahan padi. Penggunaan sekam padi sebagai biomassa akan membantu
menyelesaikan masalah pembuangan limbah. Abu sekam padi dapat digunakan sebagai
adsorben karena merupakan material berpori dan mempunyai gugus aktif yaitu Si-O-Si dan Si-
OH. (Riapanitra, Setyaningtyas, & Riyani, 2006). Pembakaran sekam padi dapat menghasilkan
abu yang merupakan sumber silica dalam bentuk amorf. Abu sekam padi yang diperoleh dari
pembakaran sekam padi sekitar 20% dari sekam padi yang dibakar. (Hadiwidodo, 2008). Hasil
analisis X-ray fluorescence menunjukan bahwa kandungan SiO2 pada abu sekam padi
98,61%.(Junaedi et al., n.d.).
Pembuatan abu sekam padi menjadi adsorben diawali dengan proses pengabuan sekam
padi. Pengabuan sekam padi yang efisien dilakukan pada suhu 700oC dalam tanur selama 6
jam hingga seluruhnya menjadi abu. Abu kemudian didinginkan dalam desikator. Penghalusan
abu sekam padi dilakukan untuk memperluas luas permukaan kemudian diayak dengan ayakan
200 mesh. Abu sekam padi juga dapat diaktif dengan perendaman asam fosfat 0,1 N atau asam
asetat 0,5 N selama 36 jam dan dikarbonasi selama 90 menit pada suhu 650oC. (Engineering &
Msscet, 2015). Proses karbonasi ini dapat meningkatkan daya serap adsorben terhadap ion-ion
logam.
Kemampuan penyerapan adsorben juga dipengaruhi oleh beberapa factor seperti waktu
kontak, pH, berat adsorben, ukuran adsorben dan konsentrasi . Waktu kontak adalah waktu
yang dibutuhkan adsorben sekam padi untuk menyerap logam. Waktu kontak yang lama
menyebabkan kemuingkinan proses difusi dan penempelan ion logam pada adsorben semakin
besar. (Junaedi et al., n.d.). Pada efek pH awal yang berbeda untuk menentukan kesetimbangan
menunjukan bahwa pada tingkat pH rendah penyerapan logam berat juga tidak efektif.
Penyerapan lebih effektif pada pH 5,60-5,80. (Junaedi et al., n.d.).
Kapasitas adsorben dan luas permukaan atau lebih banyak lokasi adsorpsi meningkat
dengan meningkatkan dosis adsorben untuk logam awal tertentu. Penurunan kapasitas adsorpsi
dengan peningkatan di situs adsorben disebabkan oleh interaksi partikel, seperti agregasi yang
dihasilkan dari konsentrasi sorben yang tinggi. Agregasi akan menyebabkan penurunan total
luas permukaan aktif adsorben (El-Said, Badawy, Abdel-Aal, & Garamon, 2011). Ukuran
adosrben juga dapat mempengaruhi kemampuan penyerapan. Ukuran adsorben yang seragam
dan kecil dapat meningkatkan luas permukaan sehingga kemampuan penyerapan meningkat.
Berdasarkan data yang telah dipaparkan tentang kemampuan abu sekam padi dapat
disimpulkan bahwa abu sekam padi dapat digunakan sebagai adsorben logam berat.
Kemampuan adsorben abu sekam padi ditingkatkan dengan cara karbonasi dan modifikasi
permukaan silica. Peningkatan kemampuan adsorben dapat menyebabkan semakin banyak ion
logam yang terjerap dalam adsorben, sehngga pencemaran limbah logam berat dapat diatasi.
DAFTAR RUJUKAN
El-Said, A. G., Badawy, N. A., Abdel-Aal, A. Y., & Garamon, S. E. (2011). Optimization
parameters for adsorption and desorption of Zn(II) and Se(IV) using rice husk ash:
Kinetics and equilibrium. Ionics, 17(3), 263–270. https://doi.org/10.1007/s11581-010-
0505-3
Engineering, C., & Msscet, K. L. E. (2015). REMOVAL OF LEAD ( II ) FROM AQUEOUS
SOLUTION USING NATURAL AND ACTIVATED RICE HUSK, (Ii), 1677–1686.
Fe, L. (n.d.). PENYISIHAN LOGAM BESI ( Fe ) PADA AIR SUMUR DENGAN
KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KEMIRI, 5(2), 33–41.
Hadiwidodo, M. (2008). Penggunaan Abu Sekam Padi Sebagai Adsorben dalam Pengolahan
Air Limbah yang Mengandung Logam Cu. Jurnal Teknik Lingkungan Universitas
Diponegoro, 29(1), 55–62.
Junaedi, N. F., Prodi, M., Lingkungan, T., Sipil, J. T., Hasanuddin, U., Pengajar, D., …
Hasanuddin, U. (n.d.). PEMANFAATAN ARANG SEKAM PADI SEBAGAI
ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN ION LOGAM BERAT DALAM AIR
LIMBAH TIMBAL (Pb).
Riapanitra, A., Setyaningtyas, T., & Riyani, K. (2006). Penentuan Waktu Kontak dan pH
Optimum Penyerapan Metilen Biru Menggunakan Abu Sekam Padi. Molekul: Jurnal
Ilmiah Kimia, 1(1), 41–44. https://doi.org/10.20884/1.jm.2006.1.1.22

Anda mungkin juga menyukai