B. Batas deteksi
C. Reagen pengompleks
2. Jelaskan cara penentuan panjang gelombang maksimum pada penentuan kadar zat
3. Jelaskan hal yang menyebabkan absorbansi sampel tidak berada dalam rentang
4. Jelaskan teknik preparasi analisis sampel yang mengandung logam Fe, Mn, dan Cd
JAWAB
menentukan konsentrasi suatu zat dalam suatu sampel yang tidak diketahui dengan
hasil pengukuran sehingga konsetrasi sampel larutan bisa diperoleh dengan mudah
B. Batas deteksi
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi
C. Reagen Pengompleks
memberikan warna tertentu terhadap bahan. Sinar yang dimaksud yakni bersifat
pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel.
2. Penentuan panjang gelombang maksimum
Bila tidak ada zat lain yang mengganggu, maka panjang gelombang yang
serapan), tetapi jika dalam larutan terdapat dua kompleks atau adanya pengganggun
yang dapat menyerap pada panjang gelombang yang lain, maka ini harus dipilih
kurva yang tidak saling mengganggu yang memberikan serapan maksimum untuk
3. Hal yang menyebabkan absorbansi sampel tidak berada dalam rentang absorbansi
Selain itu, tidak terjaganya sampel dari cahaya yang kurang stabil turut memberi
sampel sebanyak 50 mL ke dalam labu ukur 100 ml. Tambahkan Asam Klorida
ml, Kemudian dipanaskan hingga larutan menjadi bening sampai volume sampel
ditambahkan dengan aqua demin sampai garis tanda batas labu ukur 100 mL dan
dihomogenkan.
Preparasi Sampel
Sampel air minum dalam kemasan diperoleh dari KAN. Empat sampel air
minum dalam kemasan yaitu sampel A, B, C dan D telah memiliki nilai acuan
untuk masing-masing unsur yang ditentukan. Sampel air minum dalam kemasan
yang diperoleh diperkaya dengan logam Fe, Mn, Pb, Cu, Cd, As dan Hg dan
diawetkan dalam suasana HCl 0,1 M (pH =1). Analisis dilaksanakan dengan
mikro-Siemens/cm).
Standar yang digunakan untuk unsur Fe, Pb, dan Cd adalah standard tritisol
sedangkan untuk unsur Cu ialah CuO. Standar seri dibuat dari pengenceran secara
bertahap standar stok 1, stok 2 dan stok 3. Standar stok 1 untuk unsur Fe, Pb, dan
Cd dibuat dengan melarutkan standar tritisol dengan akuades dalam labu 250 ml
sehingga diperoleh standar stok 1, 4000 mg/L. Standar stok 1 untuk unsur Mn dan
dengan akuades hingga memiliki konsentrasi 4000 mg/L. Standar stok 2, 40 mg/L,
diperoleh dari standar stok 1 yang diencerkan 100 kali, yaitu 5 mL larutan standar
stok 1 dipipet dan diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 100 mL Standar
seri untuk pengukuran unsur Fe, Mn, Pb, Cu dan Cd dibuat dengan rentang
konsentrasi 0,2; 0,4; 0,8; 1,6 dan 3,2 mg/L. Larutan standar diasamkan hingga pH
< 2.
hanya untuk unsur As dan Hg, perlu dibuat standar stok 3, 400 ug/L, yang
diperoleh dari standar stok 2 yang diencerkan 100 kali. Standar seri untuk unsur
larutan standar dilakukan dalam suasana asam (pH < 2). Untuk mendapatkan
hubungan linear yang baik antara konsentrasi dengan absorbansi, standar seri
sebaiknya dibuat dengan menggunakan pipet seukuran atau pipet mikro dan labu
model GBC 932 AA. Pengukuran unsur Fe, Mn, Pb, Cu dan Cd menggunakan
Posisi lampu dan burner di set sedemikian rupa hingga mendapatkan signal yang
lampu, bila usia lampu sudah menua, arus lampu di set sedemikian rupa untuk
mendapatkan signal yang optimal dengan noise yang minimal. Penyetelan panjang