SALINITAS
SECARA
TITRIMETRI
Oleh: Eni Susana
Definisi
Air tawar
Fresh water < 0,5
Oligohaline 0,5 – 3,0
Air payau
Mesohaline Polyhaline 3,0 – 16,0
Air asin Marine 16,0 – 30,0
Air asin
Marine 30,0 – 40,0
Prinsip
Metode ini didasarkan pada reaksi reduksi oksidasi (redoks) antara ion
klorida (Cl-) dan ion perak (Ag+) dengan kalium kromat (K2CrO4)
berperan sebagai larutan indikator. Metode ini juga disebut metode
Mohr. Dalam hal ini, ion klorida yang terkandung dalam sampel air
laut diikat oleh perak nitrat (AgNO3) sehingga menghasilkan endapan
putih perak klorida (AgCl). Endapan ini kemudian direaksikan dengan
kalium kromat dan menghasilkan endapan merah perak kromat
(Ag2CrO4)
Titrasi klor
Reaksi
Tingkat keasaman (pH) larutan yang mengandung NaCl berpengaruh pada titrasi.
Titrasi dengan metode Mohr dilakukan pada pH 8. Jika pH terlalu asam (pH < 6),
sebagian indikator K2CrO4 akan berbentuk HCrO4-, sehingga larutan AgNO3 lebih
banyak yang dibutuhkan untuk membentuk endapan Ag2CrO4. Pada pH basa (pH
> 8), sebagian Ag+ akan diendapkan menjadi perak karbonat atau perak
hidroksida, sehingga larutan AgNO3 sebagai penitrasi lebih banyak yang
dibutuhkan.
Tahapan Analisa
Sampling Pengujian
Cara Kerja :
a) Pipet 25 mL larutan baku NaCl 0,282 N, masukkan ke dalam labu
Erlenmeyer 250 mL, tambahkan air bebas mineral hingga menjadi
100 mL;
b) Tambahkan 1 mL larutan indikator K2CrO4;
c) Titar dengan larutan AgNO3 sampai terbentuk warna kuning
kemerahan sebagai titik akhir, catat kebutuhan larutan AgNO3 (A mL);
d) Lakukan langkah a) sampai c) dengan menggunakan air bebas
mineral sebagai larutan blanko, catat kebutuhan larutan AgNO3 (B mL);
STANDARDISASI LARUTAN AgNO3 DENGAN LARUTAN STANDARD NaCl
�. �
� ����3 =
(�−�)
Keterangan:
A adalah volume larutan AgNO3 yang dibutuhkan untuk titrasi larutan NaCl, (mL);
B adalah volume larutan AgNO3 yang dibutuhkan untuk titrasi larutan blanko, (mL);
N adalah normalitas larutan NaCl;
V adalah volume larutan NaCl yang digunakan, (mL).
PENENTUAN KADAR SALINITAS DENGAN TITRASI
Cara Kerja :
1. Pipet 100 mL contoh uji atau sejumlah volume contoh uji
yang telah diencerkan menjadi 100 mL, masukkan ke dalam
labu Erlenmeyer 250 mL
2. Tambahkan 1,0 mL larutan K2CrO4 5% sebagai indikator
3. Titrasi dengan larutan standar AgNO3 sampaiterbentuk
warna kuning kemerahan sebagai titik akhir titrasi, catat
kebutuhan laran AgNO3
4. Lakukan langkah 1-3 dengan menggunakan air bebas
mineral sebagai blanko, catat kebutuhan larutan AgNO3
Perhitungan