Anda di halaman 1dari 8

Praktikum 2

Judul Praktikum : Penetapan Kadar Alkalinitas Dalam Sampel Air

Hari dan Tanggal : Senin, 14 Desember 2020

Nama Praktikan : Nur Azizah

NIM : PO.71.3.203.19.1.027

Dosen Pembimbing : 1. Rahman, S.Si., M.Si

2. Artati, S.Si., M.Si

3. Mawar, S.Si., M.Kes

4. Zulfian Armah, S.Si., M.Si

A. Tujuan Praktikum

Untuk menentukan kadar alkalinitas dalam sampel air.

B. Landasan Teori

Alkalinitas adalah pengukuran kapasitas air untuk menetralkan asam-


asam lemah, meskipun asam lemah atau basa lemah juga dapat sebagai
penyebabnya. Penyusun alkalinitas perairan adalah anion bikarbonat (HCO 3-),
karbonat (CO3-), dan hidroksida (OH-). Garam dari asam lemah lain seperti
Borat (H2BO3-), silikat (HSiO3-), fosfat (HPO42- dan H2PO4-), sulfida (HS-), dan
amonia  (NH3) juga memberikan kontribusi terhadap alkalinitas dalam jumlah
sedikit (Limbong, 2008).
Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan
yang mampu menetralisir kemasamaan dalam air. Secara khusus, alkalinitas
sering disebut sebagai besaran yang menunjukkan kapasitas pem-bufffer-an
dari ion bikarbonat, dan sampai tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida
dalam air. Ketiga ion tersebut di dalam air akan bereaksi dengan ion hidrogen
sehingga menurunkan kemasaman dan menaikan pH. Alkalinitas diukur
dengan cara titrasi dengan asam yang distandarisasi sampai titik akhir methyl
orange (MO) pada sekitar pH 4.3 dan dicerminkan sebagai mg/L sebagai
CaCO3. Sebagian besar air beralkalinitas tinggi juga mempunyai pH alkalin
(pH >7) dan konsentrasi TDS yang tinggi (Hidayati, 2012).

Kandungan alkalinitas yang rendah, akan berdampak negatif pada


produktifitas suatu organisme seperti akan mempengaruhi kesehatan dan
pertumbuhan untuk kelangsungan hidupnya serta akan memepengaruhi
kuantitas kadar parameter lainya diantaranya CO2, pH dan parameter lainya.
penyebab yang mempengaruhi terjadinya penurunan pH salah satunya yaitu
terhadap bahan organik dimana  akibat pH yang kurang stabil maka konsentrasi
total alkalinitas juga akan terpengaruh. Hal ini disebabkan karena pada keadaan
asam banyak tersedia ion hidrogen bebas yang kemudian hidrogen bebas
tersebut akan membentuk senyawa asam dengan mengikat basa-basa bebas
seperti karbonat maupun bikarbonat yang merupakan unsur pembentuk total
alkalinitas air, akibatnya menurunkan konsentrasi total alkalinitas (Gusrina,
2008).

C. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan :

a. Labu erlenmeyer
b. Beaker glass / gelas kimia
c. Gelas ukur
d. Pipet ukur
e. Pipet pasteur / Pipet tetes
f. Buret
g. Klem dan Statif

2. Bahan yang digunakan:

a. Asam Klorida (HCl) 0,1 N


b. Indikator pp
c. Sampel air

D. Prosedur Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Dipipet sampel air sebanyak 100 ml
3. Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
4. Ditambahkan indicator pp sebanyak 2-3 tetes
5. Di titrasi dengan HCl 0,1 N sampai terjadi perubahan warna. (tidak
berwarna)

E. Hasil dan Pembahasan

1) Hasil

Sebelum titrasi Setelah Titrasi


Sampel air + Indikator pp Dititrasi dengan HCl 0,1 N

Merah Muda Tidak berwarna


Dik : Volume titrasi = 0,525 ml
N.NaOH = O,1 N
BE CO2 = 44
Dit : Berapa alkalinitasnya...?

Jawab :

Perhitungan :

1000
Alkalinitas = × Vtitrasi × N HCl × BE HCO3
100

1000
= × 0,525 × 0,1 × 61
100

= 10 × 0,525 × 0,1 × 61

= 32,025 mg/L

Jadi kadar alkalinitas dalam sampel air tersebut adalah 32,025


mg/L.

2) Pembahasan

Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau


kuantitas anion di dalam air yang dapat menetralkan kation hidrogen.
Alkalinitas juga diartikan sebagai kapasitas penyangga terhadap penurunan
pH perairan. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang
menunjukkan kapasitas penyanggahan ion bikarbonat, dan sampai dengan
tahap tertentu, juga menunjukkan penyanggahan terhadap ion karbonat dan
hidroksida dalam air. Makin tinggi alkalinitas, makin tinggi kemampuan air
untuk menyangga Yulfiperius, dkk: Pengaruh Alkalinitas terhadap
kelangsungan Hidup: 38 - 43 39 sehingga fluktuasi pH perairan makin
rendah. Alkalinitas biasanya dinyatakan dalam kalsium karbonat dengan
satuan ppm (mg/L).

Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kadar alkalinitas dalam


sampel air. Pertama-tama sampel air sebanyak 100 ml ditambah dengan
indikator pp sehingga campuran larutan tersebut akan berwarna merah muda
kemudian di titrasi dengan HCl 0,1 N sampai menjadi tidak berwarna. Hasil
dari titrasi tersebut yaitu 0,525. Kemudian hasil titrasi tersebut digunakan
untuk menghitung kadar alkalinitas dalam sampel air sehingga hasil yang
diperoleh yaitu 32,025 mg/L.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, karena berdasarkan literatur bahwa


perairan yang mengandung alkalinitas ≥20 ppm menunjukkan bahwa
perairan tersebut relatif stabil terhadap perubahan asam/basa sehingga
kapasitas buffer atau basa lebih stabil. Melihat dari hasil alkalinitas yang
diperoleh pada sampel air yang digunakan pada praktikum ini adalah relatif
stabil terhadap perubahan asam/basa sehingga kapasitas buffer atau basa
lebih stabil karena memiliki nilai alkalinitas ≥20 ppm atau nilai alkalinitas
alami tidak pernah melebihi 500 mg/liter CaCO3.

Tinggi atau rendahnya alkalinitas dalam suatu perairan tidak lepas dari
pengaruh  parameter lain seperti seperti pH, atau kesadahan. Di mana
semakin tinggi alkalinitas, maka kedua parameter tersebut akan mengikuti.
Konsentrasi total alkalinitas sangat erat hubungannya dengan konsentrasi
total kesadahan air. Umumnya total alkalinitas mempunyai konsentrasi yang
sama dengan konsentrasi total kesadahan. Selain bergantung pada pH,
alkalinitas juga dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu, dan kekuatan
ion. Unsur-unsur alkalinitas juga dapat  bertindak sebagai buffer
(penyangga) pH.

F. Kesimpulan
Penentuan alkalinitas ini dilakukan untuk mengetahui berapa kadar
alkalinitas dalam sampel air yang digunakan. Dalam praktikum ini, perubahan
warna dari merah muda ke tidak berwarna terjadi setelah dititrasi menggunakan
HCl 0,1 N dengan hasil titrasi yang diperoleh yaitu 0,525. Kemudian
digunakan untuk menghitung kadar alkalinitas sehingga kadar alkalinitas dari
sampel air yang digunakan diperoleh sebanyak 32,025 mg/L.
DAFTAR PUSTAKA

Gusrina, 2008. Budidaya Ikan Jilid I. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah


Kejuruan. Jakarta

Hidayati, Rahmi. 2012. Asiditas. Universitas Andalas. Padang

Limbong, Aquarina. 2008. Alkalinitas : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air


Industri. Universitas Sumetera Utara. Medan
Makassar, 14 Desember 2020

Nur Azizah

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Rahman, S. Si, M. Si Artati, S. Si, M. Si

Dosen Pembimbing III Dosen Pembimbing IV

Mawar, S. Si, M. Kes Zulfian Armah, S. Si, M. Si

Anda mungkin juga menyukai