PEWARNAAN SEDERHANA
NIM : PO713203191027
Kelompok :1
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
PRODI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2021
Nilai TTD
PEWARNAAN SEDERHANA
I. TUJUAN
Untuk mengetahui bentuk, ukuran, dan morfologi bakteri
V. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan objek glass yang bersih dan bebas lemak
2. Mengambil sampel dari kotoran telinga dengan menggunakan
cotton bud dan diletakkan di atas objek glass, kemudian
dikeringkan beberapa menit
3. Melakukan fiksasi diatas nyala api bunsen
4. Menyimpan di atas dua batang kawat horizontal atau bak
pewarna
5. Digenangi dengan methylene blue selama 1-3 menit
6. Membuang zat warna kemudian dicuci dengan air mengalir,
sampai tidak ada lagi tetesan warna birunya
7. Mengeringkan preparat dengan cara di miringkan
8. Setelah kering di tetesi dengan oil imersi sebanyak 1 satu tetes
9. Kemudian di amati dibawah mikroskop dengan perbesaran
lensa objektif 100x
10. Mendokumentasikan pengamatan yang telah dilakukan.
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pewarnaan bakteri berupa
pewarnaan sederhana. Pewarnaan sederhana merupakan
pewarnaan yang paling umum digunakan. Berbagai macam tipe
morfologi bakteri seperti coccus, bacillus, dan sebagainya dapat
dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana, yaitu
mewarnai sel-sel bakteri hanya menggunakan satu macam zat
warna saja.
Pada pewarnaan sederhana, bakteri diwarnai oleh reagen
tunggal. Pewarnaan dasar dengan kromogen (zat warna) muatan
positif disarankan selama asam nukleat bakteri dan komponen
dinding sel membawa muatan negatif yang menyerap dengan kuat
dan mengikat kation kromogen perlu diperhatikan lamanya waktu
pewarnaan tergantung pada jenis pewarnaan yang digunakan.
Misalnya methylen blue terserap selama 2-3 menit, dengan
demikian bakteri yang terdapat pada sampel akan menyerap zat
warna yang diberikan. Pengecetan sederhana digunakan untuk
memperlihatkan atau memperjelas kontras antara sel dan latar
belakangnya sehingga dapat mempertajam bentuk dari sel-sel
mikroba itu sendiri, dengan cara mewarnai sel-sel mikroba dengan
zat warna khususnya warna Kristal Violet.
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion
antarakomponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari
pewarna yangdisebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya
muatan listrik baik padakomponen seluler maupun pada
pewarnanya.
Pewarna karbol fuksin dan methylen blue termasuk kedalam
pewarnaan basa. Pewarnaan asam yaitu pewarnaan yang
menggunakan satu macam zat warna dengan tujuan hanya untuk
melihat bentuk selnya saja.Pewarna basa bisa terjadi bila senyawa
pewarna bersifat positif, sehingga akan diikat oleh dinding sel
bakteri dan sel bakteri ini jadi berwarna dan terlihat. Kebanyakan
bakteri mudah bereaksi dengan pewarna – pewarna sederhana,
karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa)
sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan
sederhana umumnya bersifat alkalin (komponen kromoforiknya
bermuatan positif). Kromofor merupakan bagian yang berperan
dalam memberikan warna.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dengan
mikroskop menggunakan perbesaran 100 x 10, maka dapat
disimpulkan bahwa pada sampel tersebut terdapat bakteri yang
berbentuk basil.
DAFTAR PUSTAKA
Volk & Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Jakarta
:Erlangga