NIM : PO.71.3.203.19.1.027
A. Tujuan Praktikum
B. Landasan Teori
Salinitas adalah kadar garam terlarut dalam air. Satuan salinitas adalah
per mil (0/00), yaitu jumlah berat total (gr) material padat seperti NaCl yang
terkandung dalam 1000 gram air laut. Salinitas merupakan bagian dari sifat
fisik kimia suatu perairan, selain suhu, pH, substrat dan lain-lain. Salinitas
dipengaruhi oleh pasang surut, curah hujan, penguapan, presipitasi dan
topografi suatu perairan. Akibatnya, salinitas suatu perairan dapat sama atau
berbeda dengan perairan lainnya, misalnya perairan darat, laut dan payau.
Kisaran salinitas air laut adalah 30-350/00, estuari 5-350/00 dan air tawar 0,5-50/00
(Nybakken, 1992).
a. Erlenmeyer
b. Buret
c. Pipet ukur
d. Ball filler
e. Klem dan statif
a. Sampel air
b. Indikator K2CrO4 10%
c. AgNO3
D. Prosedur Kerja
1) Hasil
Perhitungan :
Jawab :
( A−B ) × N AgNO 3 × 35,450
Kadar Salinitas (mg/L) Cl =
Volume
( 1,5−0 ) × 0,1 N ×35,450
=
100 mL
5,3175
=
100 mL
= 0,053175
= 0,053 mg/L
2) Pembahasan :
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam
air. Satuan untuk pengukuran salinitas air adalah satuan gram per kilogram
(ppt) atau permil (‰)..Pada versi yang lebih lengkap, salinitas merupakan
jumlah total dalam gram bahan-bahan terlarut dalam satu kilogram air laut
jika semua karbonat dirubah menjadi oksida, semua bromide dan yodium
dirubah menjadi klorida dan semua bahan-bahan organik dioksidasi.
Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air
alami sangat kecil (kurang dari 0,005 ppt) sehingga air di tempat ini
dikategorikan sebagai air tawar. Jika lebih dari itu, air dikategorikan
sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 30 ppt dan
dikatakan brine jika kobnsentrasinya lebih dari 50 ppt.
Pada Percobaan Salinitas digunakan larutan standar yang
digunakan adalah larutan garam asam. Karena terbentuk dari reaksi antara
asam nitrat (HNO3) yang merupakan asam kuat, dan perak hidroksida
(AgOH) yang menupakan basa lemah. Percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui kadar garam pada sampel air yang digunakan.
Mula-mula Sampel air yang ditambahkan indikator K2CrO4 10%
sebanyak 0,5 ml berubah warna menjadi kuning. Kemudian dititrasi
dengan larutan baku Standar AgNO₃ dan mengalami perubahan warna
menjadi agak kemerahan dan terbentuk endapan merah bata.
F. Kesimpulan
Dari praktikum ini, dapat dilihat sampel air yang ditambah dengan
indikator K2CrO4 10% mengalami perubahan warna menjadi kuning dan
setelah dititrasi dengan larutan baku standar AgNO₃ terjadi perubahan warna
dan terbentuk endapan merah bata sehingga diperoleh volume titrasi yaitu 0,1
ml yang kemudian dipakai untuk menghitung kadar salinitas. Jadi, hasil dari
kadar salinitas yang terkandung dalam sampel air adalah 0,053 mg/L.
DAFTAR PUSTAKA
Suprayogi I., Nadjnjdi, A., Dijatnol., & Mohammad, I. 2006. Fenomena Intrusi
Air Laut Di Estrusi Akibat Pengaruh Tinggi Pasang Air Laut Dengan
Debit Hulu Sungai Menggunakan Pendekatan Model Fisik. Parifikasi
Vol.7 No.2. Halaman 133 – 138
Makassar, 14 Desember 2020
Nur Azizah