Afra Putra W
Amalia Putri S
Lani
Rakhma Aprilia N
Tania Agustin W
Fisika
Organoleptis
Warna
Rasa
Bau
Kekeruhan
Daya hantar listrik
pH
Temperatur
Endapan (TDS)
Warna
Warna air adalah sifat fisik yang di sebabkan oleh
karakteristik zat zat yang terdapat di dalam air, air murni
ialah air yang tidak mengandung zat pengotor
3. Fenolftalein
Pengukuran berdasar SNI 06-2422-1991
100 2
100 2
Pengukuran berdasar SNI 06-2422-1991
a. Alkalinitas fenolftalein
100 2
b. Alkalinitas total
100 2
Derajat Kesadahan
Bahan : 1. buffer A
2. Kristal BaCl2
2. K2CrO4 10 %
3. HNO3 pekat
4. Kristal ZnO/MgO
Cara Kerja
Perhitungan
100 35,45
Zat Organik
Cara kerja :
1. 20 ml contoh air dimasukkan ke dalam labu refluks, tambahkan 0,4 gr serbuk HgSO4
3. Labu refluks dipasang pada kondensor dan dipanaskan selama 2 jam mendidih.
Setelah dingin, kondensor dibilas dengan aquadest. Labu refluks dilepas dari
kondensor, lalu encerkan dengan aquadest hingga volumenya 140 ml.
4. Setelah dingin, titrasi dengan larutan FAS 0,1N menggunakan 2 atau 3 tetes indikator
ferroin hingga terjadi perubahan warna dari hijau menjadi merah coklat
5. Diperlukan percobaan blanko dengan aquadest sebagai sampel, dengan cara kerja
seperti diatas.
Phospat
Senyawa phospat dalam air dapat berasal dari
libah domestik, pertanian, dan industri.
Data hasil pengukuran phospat sangat
diperlukan karena senyawa ini nutrien bagi
mikrooragnisme.
Untuk badan air yang banyak mengandung
senyawa ini akan menyebabkan tumbuh subur
plankton, phytoplankton, algae dan cyano
bacteria.
Prinsip : Orto fosfat dengan Ammonium Molibdat membentuk
senyawa kompleks berwarna kuning. Dengan penambahan
reduktor SnCl2 akan tereduksi membentuk senyawa kompleks
berwarna biru. Intensitas warna biru yang terjadi diukur
dengan alat spektrofotometer pada panjang gelombang
660nm.
Cara kerja
1. Kedalam contoh air yang jernih, ditambahkan
1 ml larutan ammonium molibdat dan 0.125ml SnCl2.
2. Kocok, dan dibiarkan 10 menit.
3. Ukur intensitas warna biru yang terjadi pada
panjang gelombang 660nm.
4. Untuk pembuatan kurva kalibrasi, dibuat
sederetan larutan stnadar fosfat dengan konsentrasi
0.1 sampai 1 mg P/L. kemudian dikerjakan sama
dengan contoh air.
fluorida
Persiapan contoh
1. Pipet 50 ml contoh uji secara duplo dan masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 100 ml;
2. Apabila contoh uji keruh, saring contoh uji dengan saringan membran berpori 0,45
mm;
3. Apabila contoh uji mengandung klorin tambahkan satu tetes larutan natrium arsenit,
setiap contoh uji mengandung 0,1 mg/l klorin;
Cara kerja
2. Siapkan standar fluorida dengan kepekatan 0 - 1,40 mg/l fluorida. Pipet 1,0; 2,0; 3,0;
4,0; 5,0 dan 6 ml larutan standar masukkan ke dalam labu 50 ml, tepatkan sampai
tanda tera dengan air suling dan kocok sampai serba sama
5. Baca absorben larutan standar dan contoh pada alat spektrofotometer pada panjang
gelombang 570 nm.
Sulfida
Sulfida (H2S) merupakan gas yang dihasil dari dekomposisi bahan
organik yang dilakukan oleh bakteri anaerob dan merupakan gas yang
sangat berbahaya bagi biota perairan serta menghasilkan bau yang
tidak enak. Penyumbang terbentuknya hidrogen sulfida berbesar yaitu
kawasan pemukiman, pelabuhan dan industri. Sulfida yang tidak
terionisasi bersifat toksik terhadap kehidupan biota perairan.
1. Pipet 50 ml larutan baku nitrit, 50 ml larutan KMnO4 0,05 M, dan 5 ml H2SO4 p.a
dan
2. masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml. Kocok dan panaskan di atas
pemanas listrik pada suhu 70oC - 80°C,
5. Lakukan hal yang sama terhadap air suling bebas nitrit yaitu langkah seperti cara
diatas dengan mengganti larutan baku dengan air suling.
Pengawetan contoh
Alat Pengambilan Contoh
Syarat :
- Mudah dicuci untuk menghilangkan kontaminasi
• Coliform grup bakteri indikator adanya polusi kotoran dan kondisi sanitasi
yang tidak baik terhadap air, minuman, atau produksi yang dapat dikonsumsi
jika ada maka kemungkinan adanya mikroorganisme yang bersifat
enteropatogenik dan toksigenik yang berbahaya cukup besar
Coliform
1. Merupakan bakteri aerob dan anaerob fakultatif
2. Gram negative
3. Tidak membentuk endospora
4. Berbentuk batang atau basil
5. Mempunyai kemampuan memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam
dan gas pada suhu 35 - 370C selama 24-48 jam
6. Membentuk koloni berwarna merah dan mengkilap logam dalam suhu 350C
selama 24 jam pada media Endo agar yang mengandung laktosa.
7. Dapat ditemukan di saluran pencernaan hewan, tanah, atau secara alami pada
lingkungan.