Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA AIR

ANALISA LOGAM BERAT PB

PADA AIR SUNGAI TAMBAN

Oleh :

NAMA : MUTIA

NIM : AK1018033

KELOMPOK/SHIFT : 2/1

DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI

YAYASAN BORNEO LESTARI

BANJARBARU

2019
Judul praktikum : Analisa logam berat Pb pada air sungai Tamban

Hari/tanggal : Senin, 07 Oktober 2019

Tujuan : untuk mengetahui kadar logam berat Pb pada air sungai Tamban

Dasar Teori

Sungai merupakan salah satu sumber air yang telah lama dimanfaatkan oleh manusia untuk
berbagai aktifitas dalam menunjang kehidupan. Namun sejalan perkembangan, banyak fungsi
sungai yang semakin hari semakin beragam seiring dengan kemajuan peradaban dan kebudayaan
manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Penurunan kualitas sungai diantaranya
disebabkan oleh masuknya berbagai buangan limbah dari berbagai aktifitas manusia sehingga
menyebabkan terjadinya perubahan kualitas fisika, kimia, biologi dan estetik sungai tersebut.
Akibatnya fungsi dari sungai tidak sesuai lagi dengan peruntukannya dalam mendukung kehidupan
organisme akuatik yang ada dan juga kebutuhan masyarakat disekitar sungai (Yuliati, 2010 ).

Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat yang sering juga disebut dengan istilah
timah hitam. Timbal memiliki titik lebur yang rendah, mudah dibentuk, memiliki sifat kimia yang
aktif sehingga biasa digunakan untuk melapisi logam agar tidak timbul perkaratan. Timbal adalah
logam yang lunak berwarna abu-abu kebiruan mengkilat dan memiliki bilangan oksidasi +2
(Sunarya, 2007).

Timbal mempunyai nomor atom 82 dengan berat atom 207,20. Titik leleh timbal adalah
1740 0C dan memiliki massa jenis 11,34 g/cm3 (Widowati, 2008).

Palar(1994) mengungkapkan bahwa logam Pb pada suhu 500-600 0C dapat menguap dan
membentuk oksigen di udara dalam bentuk timbal oksida (PbO). Dibawah ini merupakan tabel
yang menunjukkan beberapa sifat fisika yang dimiliki timbal.

Timbal merupakan salah satu logam berat yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup
karena bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan mutasi, terurai dalam jangka waktu lama dan
toksisistasnya tidak berubah (Brass & Strauss, 1981). Pb dapat mencemari udara, air, tanah,
tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Masuknya Pb ke tubuh manusia dapat melalui makanan dari
tumbuhan yang biasa dikonsumsi manusia seperti padi, teh dan sayur-sayuran. Logam Pb terdapat
di perairan baik secara alamiah maupun sebagai dampak dari aktivitas manusia. Logam ini masuk
ke perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Selain itu, proses
korofikasi dari batuan mineral juga merupakan salah satu jalur masuknya sumber Pb ke perairan
(Palar, 1994).

Timbal secara alami terdapat sebagai timbal sulfida, timbal karbonat, timbal sulfat dan
timbal klorofosfat (Faust & Aly, 1981). Kandungan Pb dari beberapa batuan kerak bumi sangat
beragam. Batuan eruptif seperti granit dan riolit memiliki kandungan Pb kurang lebih 200 ppm.

Timbal (Pb) merupakan logam yang bersifat neurotoksin yang dapat masuk dan
terakumulasi dalam tubuh manusia ataupun hewan, sehingga bahayanya terhadap tubuh semakin
meningkat (Kusnoputranto, 2006). Menurut Underwood dan Shuttle (1999), Pb biasanya dianggap
sebagai racun yang bersifat akumulatif dan akumulasinya tergantung levelnya. Hal itu
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada ternak jika terdapat pada jumlah di atas batas
ambang. Lebih lanjut Underwood dan Shuttle (1999) mencantumkan batas ambang untuk ternak
unggas dalam pakannya, yaitu: batas ambang normal sebesar 1 – 10 ppm, batas ambang tinggi
sebesar 20 – 200 ppm dan batas ambang toksik sebesar lebih dari 200 ppm. Timbal (Pb) menurut
Lu (1995) dapat diserap dari usus dengan sistem transport aktif. Transport aktif melibatkan carrier
untuk memindahkan molekul melalui membran berdasarkan perbedaan kadar atau jika molekul
tersebut merupakan ion. Pada saat terjadi perbedaan muatan transport, maka terjadi pengikatan dan
membutuhkan energi untuk metabolisme ( Rahde, 1991).
Alat dan bahan
1. Alat
 Gelas beaker
 Gelas arloji
 Labu ukur
 Pipet ukur
 Pump pipet
 Corong
2. Bahan
 Aquades
 Air sampel
 HNO3

Cara Kerja

1. Masukkan 50 ml sampel ke dalam gelas beaker


2. Tambahkan reagen HNO3 sebanyak 5 ml dan tutup gelas beaker dengan gelas arloji
3. Panaskan sampel sampai tersisa 20 ml
4. Saring sampel ke dalam labu ukur dengan kertas saring
5. Tambahkan sampel dengan aquades sampai tanda batas miniskus bawah
Hasil Praktikum:

Sampel di masukkan kedalam gelas beaker sebanyak 50ml dan tambahkan

reagen HNO3 sebanyak 5ml kemudian tutup dengan gelas arloji

Panaskan sampel yang sudah di campur reagen tadi sampai tersisa 20ml

Sampel yang sudah tersisa 20ml di saring dengan kertas saring masukkan
kedalam labu ukur

Sampel yang sudah di campur reagen,di panaskan dan di saring dengan


kertas saring
Rumus yang di gunakan untuk menghitung jumlah logam berat PB adalah sebagai berikut:

𝑦−0,0059
X= 0,0519

0,033−0,0059
= 0,0519

0,0271
=0,0519

X=0,522mg/L (ppm)

Tabel Dan Grafik Konsentrasi Serta Absorbansi Logam Pb

Konsentrasi (ppm) Absorbansi


0 0
2 0.123
4 0.211
6 0.308
8 0.424
10 0.527
0.522 0.033

Grafik Hubungan Konsentrasi Logam


Pb Terhadap Absorbansi
0.6
y = 0.0519x + 0.0059
0.5
R² = 0.9987
0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 2 4 6 8 10 12
Pembahasan :

Seperti yang dikatakan oleh (Savendra Y, 2004) dalam (Joseph T, 2016) bahwa aktifitas
manusia dapat meningkatkan kosentrasi logam menjadi lebih tinggi. Pertambangan dan
pengolahan biji, limbah domestik, limbah air, limpasan air hujan dan pembuangan limbah industri
merupakan sumber utama pencemaran logam berat. Dalam banyak kasus, logam berat terdapat
secara alami dalam badan air pada tingkat dibawa ambang batas beracun, namun sifat logam yang
tidak bisa didegradasi walaupun dalam kosentrasi rendah masih mungkin menimbulkan resiko
kerusakan melalui penyerapan dan bioakumulasi oleh organisme

Kehadiran logam berat pada badan air yang terkontaminasi oleh logam berat mungkin
menyebabkan bioakumulasi dalam rantai makanan dari lingkungan muara. Biasanya, kontaminan
seperti diangkut dari sumber melalui sistem sungai dan disetorkan hilir. Karena sebagian besar
polutan bisa dicampur dan menjadi padatan tersuspensi dan sedimen bawah melalui sedimentasi,
oleh karena itu muara wastafel potensi polutan ini untuk periode waktu yang lama. (Morrisey et
al., 2003) dalam (Zaharin dkk, 2007).

Pada konsentrasi yang cukup tinggi, logam berat muncul menjadi racun bagi organisme
sehingga sangat penting untuk tahu seberapa banyak konsentrasi logam berat yang mungkin
meningkat di atas batas normal di lingkungan sebelum berefek pada organisme sungai (Muhammet
Boran, 2010) Pemerintah sepenuhnya sadar akan resiko dari keberadaan logam berat dalam
konsentrasi tinggi, maka pemerintah dunia telah membentuk lembaga dalam upaya pengontrolan
limbah berbahaya bagi lingkungan dan manusia.

Pada praktikum kali ini,sampel yang di uji adalah sampel air sungai Tamban sebanyak
50ml yang di campur dengan reagen HNO3 sebanyak 5ml kemudian keduanya di panaskan sampai
menjadi 20ml setelah itu di saring dengan kertas saring dan di masukkan kedalam labu ukur dengan
hasil perhitungan 0,522mg/L(ppm).Serta di dapatkan hasil nilai konsentrasi 0,522 dan nilai
absorbansi nya 0,033 kemudian di dapat kan hasil dari grafik adalah y = 0.0519x + 0.0059 dan
R² = 0.9987.
Nilai ambang batas baku mutu air yang di tentukan oleh KMNLH No.51 tahun 2004 yaitu
0,008 mg/l.Berdasarkan Permenkes 416/Menkes/Per/IX/1990 nilai ambang batas Cd untuk air
bersih adalah 0,005 mg/ L dan berdasarkan Permenkes 492/Menkes/Per/IV/2010 nilai ambang
batas Cd untuk air minum adalah 0,003 mg/L .
Kesimpulan :

Dari praktikum ini dapat kita simpulkan bahwa air sungai tamban mengandung logam Pb
yaitu 0,522 mg/L(ppm),nilai tersebut tidak sesuai dengan nilai logam Pb yang telah ditentukan
oleh Kemenkes atau nilai tersebut berada di ambang batas tinggi untuk air bersih maupun air
minum.Nilai normal ambang batas baku mutu air yang di tentukan oleh KMNLH No.51 tahun
2004 yaitu 0,008 mg/l. Jadi dapat di simpulkan bahwa air sungai Tamban Kurang layak jika
digunakan untuk air bersih ataupun air minum karena banyak mengandung logam berat Pb.
Daftar Pustaka

1. Rizki.S.I.2016.Analisa Kadar Logam Pada Sungai.Laporan Praktikum Kerja Lapangan


Malang:Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada.
2. Wanna.2017.Analisis Kualitas Air Dan Cemaran Logam Berat Merkuri.Jurnal Pendidikan
Teknologi Pertanian.Sumatera:Universitas Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai