Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN CO2 AGRESIF

A. Materi Praktikum
Penentuan angka CO2 agresif.

B. Tujuan
Untuk menentukan angka CO2 agresif.

C. Metode Analisis
Menggunakan analisis volumetrik secara titrasi asam-basa.

D. Prinsip Analisis
CO2 agresif akan diikat oleh molekul batu marmer (CaCO3) membetuk Kalsium
Bikarbonat Ca(HCO3)2.
Reaksi :
1. Penentuan CO2 kesetimbangan
PP
CO2 + OH-  HCO3-

2. Penentuan HCO3-
MO
HCO3- + H+  H2O + CO2

3. Reaksi dengan batuan marmer


CO2 + H2O + CaCO3  Ca(HCO3)2

E. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
1. Buret 1. Larutan NaOH 0,1 N
2. Statif 2. Larutan HCl 0,1 N
3. Corong gelas 3. Indikator PP 0,1 %
4. Labu erlenmeyer 250 ml 4. Indikator MO
5. Beacker Glass 300 ml 5. Air sampel
6. Botol semprot 6. Aquadest
7. Pipet tetes
8. Gelas ukut

F. Prosedur Kerja
1. Cara Grafik
Cara ini menggunakan bantuan grafik MUNDLEIN, yang terlebih dahulu harus
diketahui kandungan parameter CO2 jumlah HCO3-.
2. Penentuan Asiditas Jumlah (AJ)
a. Mencuci alat yang digunakan menggunakan aquadest.
b. Memasang buret dan statif dengan posisi tegak lurus.
c. Mengambil air sampel sebanyak 100 ml dengan menggunakan gelas ukur dan
memasukkan ke dalam labu erlenmeyer.
d. Menambahkan 1-3 tetes indikator PP ke dalam labu erlenmeyer, homogenkan
(tetap bening ).
e. Memasukkan larutan NaOH 0,1 N ke dalam buret dengan bantuan corong gelas.
f. Mencatat volume awal NaOH 0,1 N pada buret.
g. Meletakkan labu erlenmeyer yang telah terisi sampel asam di bawah buret.
h. Melakukan titrasi secara perlahan sampai terjadi perubahan warna (bening 
merah muda).
i. Mencatat volume akhir NaOH dan menghitung NaOH yang terpakai (p ml).
j. Menghitung asiditas jumlah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1000
𝐴𝐽 = × 𝑝 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑓 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑀𝑅 𝐶𝑎𝐶𝑂3
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑙)
𝑚𝑔
𝐴𝐽 = … ⁄𝑙𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝐶𝑎𝐶𝑂3
MR CaCO3 = 50
f NaOH = 0,96

3. Penentuan Konsetrasi Alkalinitas Jumlah (LJ)


a. Mencuci alat yang digunakan menggunakan aquadest.
b. Memasang buret dan statif dengan posisi tegak lurus.
c. Mengambil sampel larutan basa sebanyak 100 ml dengan menggunakan gelas ukur
dan memasukkan ke dalam labu erlenmeyer.
d. Menambahkan 1-3 tetes indikator MO ke dalam labu erlenmeyer, homogenkan
(berwarna kuning ).
e. Memasukkan larutan HCl 0,1 N ke dalam buret dengan bantuan corong gelas.
f. Mencatat volume awal HCl 0,1 N pada buret.
g. Meletakkan labu erlenmeyer yang telah terisi sampel basa di bawah buret.
h. Melakukan titrasi secara perlahan sampai terjadi perubahan warna (kuning jerami
 jingga).
i. Mencatat volume akhir HCl dan menghitung HCl yang terpakai.
j. Menghitung konsentrasi larutan basa yang dinyatakan dalam normalitas (N) dan
mg/l dengan rumus sebagai berikut :
1000
𝐿𝐽 = × 𝑝 𝐻𝐶𝑙 × 𝑁 𝐻𝐶𝑙 × 𝑓 𝐻𝐶𝑙 × 𝑀𝑅 𝐶𝑎𝐶𝑂3
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑙)
𝑚𝑔
𝐴𝐽 = … ⁄𝑙𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝐶𝑎𝐶𝑂3
MR CaCO3 = 50
f HCl = 0,98

4. Cara Membaca Grafik Mundlein


Hasil asiditas diplot pada sumbu Y dari grafik dan hasil perhitungan alkalinitas diplot
pada sumbu X tarik koordinat, dari titik koordinat yang ada tarik garis sejajar diagonal
grafik sampai menyentuh garis kesetimbangan. Dari titik pada garis kesetimbngan
tersebut tarik garis ke kiri sampai menyentuh sumbu Y. Maka CO 2 agresif adalah CO2
bebas dikurangi dengan angka pada sumbu Y tersebut. (Plot asiditas pada sumbu X
dikurangi dengan angka hasil bacaan grafik)
G. Hasil

Anda mungkin juga menyukai