Dapat melakukan analisis secara fisika dan kimia terhadap air , memahami prinsip
pengolahan air dan dapat menginterpretasikan hasil analisis.
B. Tujuan Khusus
III. Metode
IV. Prinsip
MnO4- + 3e → MnO42-
MnO42- + 2H2 O + 2e → MnO2 + 4OH-
Reaksi ini lambat dalam larutan asam, tetapi sangat cepat dalam larutan netral.
Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan KMnO4
atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor
dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak
bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Pembakuan larutan KMnO4 dan
mendidihkannya selama beberapa jam dan kemudian didinginkan. Dibakukan dengan
menggunakan zat baku utama, yaitu asam oksalat. Pada pembakuan larutan KMnO4,
asam oksalat dilarutkan kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat yang kemudian
didiihkan terlebih dahulu, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai larutan berwarna
merah rosa. Setelah didapat volume titrasi, maka dapat dicari normalitas KMnO4.
Reaksi yang terjadi saat pembakuan pemanganat adalah
Reduksi : MnO4 - + 8H+ + 5e↔ Mn2+ + H2O
Oksidasi : H2C2O4 ↔ 2H+ + 2CO2+ 2e
2MnO4- + 6H+ + 5H2C2O4 ↔ 2 Mn2+ +8H2O + 10CO2
Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari titrasi cukup untuk
mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO2 .
VII. Alat
1. Buret + statif
2. Erlenmeyer
3. Pipet volume
4. Bola hisap
5. Beaker glass
6. Pipet tetes
7. Corong
VIII. Bahan
4. Aquadest
5. Sampel air
KMnO4 = 0,5 N
V1 x N1 = V2 x N2
V1 = 5 / 0,5
= 10 ml
2. H2C2O4 0,01 N
H2C2O4 = 0,1 N
V1 x N1 = V2 x N2
V1= 1 /0,1
V1 = 10 ml
- Dipipet 10ml larutan H2C2O4 dilarutkan dengan aquadest sampai dengan 100
ml
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 36 = 100 x4
V1 = 5,5 ml
- Dipipet 5,5 ml H2SO4 dan dilarutkan dengan aquadest sampai dengan 100 ml
X. Cara Kerja
Vol.titrasi I = 10 ml
Vol.titrasi II = 10 ml
Vol.titrasi III= 10 ml
Vol.titrasi rata-rata = 10 ml
• Kadar KMnO4
V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,01= vol.titrasi x N2
N2 = 0,01 N
Vol.titrasi I = 16 ml
Vol.titrasi II = 16,5 ml
Vol.titrasi III= 16 ml
Vol.titrasi I = 3,9 ml
Vol.titrasi II = 3,9 ml
Vol.titrasi III= 4 ml
= – x 0,316 mg/L
= – x 0,316
= 3,735 mg/L
XII. Pembahasan
Penetapan kadar zat dalam praktek ini berdasarkan reaksi redoks dengan KMnO4
atau dengan cara permanganometri. Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar reduktor
dalam suasana asam dengan penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak
bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Pembakuan larutan KMnO4 dan
mendidihkannya selama beberapa jam dan kemudian didinginkan. Dibakukan dengan
menggunakan zat baku utama, yaitu asam oksalat. Pada pembakuan larutan KMnO4,
asam oksalat dilarutkan kemudian ditambahkan dengan asam sulfat pekat yang kemudian
didiihkan terlebih dahulu, kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai larutan berwarna
merah rosa. Setelah didapat volume titrasi, maka dapat dicari normalitas KMnO4.
Reaksi yang terjadi saat pembakuan pemanganat adalah
Reduksi : MnO4 - + 8H+ + 5e↔ Mn2+ + H2O
Oksidasi : H2C2O4 ↔ 2H+ + 2CO2+ 2e
2MnO4- + 6H+ + 5H2C2O4 ↔ 2 Mn2+ +8H2O + 10CO2
Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari titrasi cukup untuk
mengakibatkan terjadinya pengendapan sejumlah MnO2 .