Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM KIMIA

SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN


(STM PEMBANGUNAN YOGYAKARTA)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM


ANALISIS KADAR AIR DAN MINERAL

NOMOR DAN NAMA PRAKTIKUM


1. PENENTUAN KADAR PERMANGANAT DALAM AIR SUNGAI

DISUSUN OLEH:

NAMA : NUR’AINI
NIS/ABSEN : 16302/12
KELOMPOK :-
KELAS : XIII (TIGA BELAS)
PROGRAM KEAHLIAN : KIMIA ANALISIS
TGL. PRAKTIKUM : 07 FEBRUARI 2020
TGL. PENYERAHAN LAPORAN : 14 FEBRUARI 2020
GURU PEMBIMBING : SULASTRI, M.Pd.
LAPORAN PRAKTIKUM

I. ACARA
Penentuan Kadar Permanganat (MnO4-) dalam Sampel Air Sungai dengan Metode
Titrasi Permanganometri

II. TUJUAN
Dapat mengetahui kualitas air sungai dengan menentukan nilai permanganat
menggunakan metode titrasi permanganometri.

III. DASAR TEORI


Penelitian ini dilakukan pada air sungai yang terdapat di tempat wisata Lava
Bantal yang beralamat di desa Sumber Kidul, Jogotirto, Berbah, Slemaan,
Yogyakarta. Sungai yang terdapat dalam tempat ini dimanfaatkan oleh wisatawan
untuk berenang ataupun sebatas bermain air. Air sungai yang terdapat disini jika
dilihat secara fisik sangat kotor dan tidak sehat. Oleh karena itu, untuk
membuktikannya dilakukan penelitian kadar limbah yang terdapat dalam air sungai
tersebut dengan cara menentukan kandungan zat organik melalui titrasi
permanganometri. Sehingga akan diketahui seberapa layakkah air tersebut masih
bisa untuk dimanfaatkan.
Permasalahan air bersih yaitu adanya pencemaran yang terjadi pada
perairan yang mengakibatkan menurunnya kualitas perairan oleh masuknya bahan
pencemar yang berasal dari berbagai kegiatan. Bahan pencemar berasal dari
pemukiman pada umumnya dalam bentuk limbah organik maupun anorganik.
Zat organik adalah suatu senyawa yang tersusun dari senyawa atau
kombinasi Carbon, Hidrogen, Oksigen, dan Nitrogen. Kehadiran zat organik dalam
air dapat ditentukan dengan mengukur bilangan permanganat. Bilangan
permanganat menunjukkan banyaknya zat organik yang mampu teroksidasi oleh
KMnO4 dalam suasana asam dan pemanasan.
Adanya zat organik dalam air menunjukkan bahwa air tersebut telah
tercemar oleh kotoran manusia, hewan, atau sumber lain. Makin tinggi kandungan
zat organik dalam air, maka semakin jelas bahwa air tersebut telah tercemar. Angka
permanganat adalah jumlah KMnO4 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat
organik dalam satu liter air. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih ditetapkan
bahwa kadar maksimum zat organik (KMnO4) dalam perairan adalah 10mg/l.
Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat.
Kalium Permanganat dapat bertindak sebagai indikator, sehingga titrasi ini tidak
memerlukan indikator. Larutan ini merupakan oksidator yang kuat untuk
mereaksikan larutan sampel air yang nantinya juga akan direaksikan dengan asam
oksalat. Titrasi ini dilakukan hingga terjadi perubahan warna pada larutan dari tidak
berwarna menjadi merah muda.
Pemanasan dilakukan pada sampel berfungsi untuk menghancurkan
substansi yang dapat direduksi selain KMnO4. Zat organik dalam air dioksidasi oleh
KMnO4, direduksi oleh H2C2O4 berlebih.
IV. ALAT DAN BAHAN
ALAT : BAHAN :
1. Buret 1. Larutan KMnO4 0,01 N
2. Corong 2. Larutan H2C2O4 0,01 N
3. Erlenmeyer 3. Larutan H2SO4 8 N
4. Beaker Glass 4. Batu Didih
5. Gelas Ukur 5. Aquadest
6. Pengaduk 6. Sampel Air
7. Thermometer
8. Pipet Ukur
9. Pipet Volume
10. Hot Plate

V. LANGKAH KERJA DAN HASIL PENGAMATAN

1. Pembuatan Larutan KMnO4 0,01 N


NO LANGKAH KERJA HASIL PENGAMATAN
1. Menimbang sebanyak 0,0316 gram KMnO4 berbentuk serbuk berwarna
padatan KMnO4 ungu
2. Melarutkan KMnO4 dengan KMnO4 sudah larut dalam akuades
akuades menggunakan gelas kimia
3. Mengencerkan larutan KMnO4 Volume larutan 100 ml
sampai volume 100 ml

2. Pembuatan Larutan H2C2O4 0,01 N


NO LANGKAH KERJA HASIL PENGAMATAN
1. Menimbang sebanyak 0,0645 gram H2C2O4 berbentuk serbuk berwarna
padatan H2C2O4 putih
2. Melarutkan H2C2O4 dengan H2C2O4 sudah larut dalam akuades
akuades menggunakan gelas kimia
3. Mengencerkan larutan H2C2O4 Volume larutan 100 ml
sampai volume 100 ml

3. Pembuatan Larutan H2SO4 8 N


NO LANGKAH KERJA HASIL PENGAMATAN
1. Mengambil sebanyak 22,24 ml H2SO4 tidak berwarna dan memiliki
H2SO4 pekat bau yang menyengat
2. Menampung H2SO4 ke dalam labu Penampungan larutan berada di
ukur yang sudah diberi akuades lemari asam
sepertiga bagian
3. Mengencerkan larutan H2SO4 Volume larutan 100 ml
sampai volume 100 ml
4. Penetapan Kenormalan Larutan Baku KMnO4
NO LANGKAH KERJA HASIL PENGAMATAN
1. Memasukkan 100 ml air suling Air tidak berasa dan berbau
secara duplo ke dalam erlenmeyer
2. Memanaskan erlenmeyer beserta Suhu sudah mencapai 70o C
akuades sampai suhu 70o C
3. Menambahkan 5 ml larutan H2SO4
8N
4. Menambahkan 10 ml larutan
H2C2O4 0,01 N
5. Menintrasi dengan larutan KMnO4 Warna larutan mencapai titik
sampai timbul warna merah muda ekivalen
6. Mencatat banyaknya pemakaian Volume 1 = 11,2 ml
KMnO4 Volume 2 = 11,1 ml

5. Pengujian Sampel Air


NO LANGKAH KERJA HASIL PENGAMATAN
1. Memasukkan 100 ml sampel air Sampel air agak keruh dan berbau
secara duplo ke dalam erlenmeyer
2. Menambahkan beberapa tetes Warna sampel menjadi merah muda
larutan KMnO4 sampai timbul
warna merah muda
3. Menambahkan 5 ml larutan H2SO4
8N
4. Memasukkan 2 buah batu didih ke
dalam erlenmeyer
5. Memanaskan sampai suhu 95oC Warna larutan jernih kembali
6. Menambahkan 10 ml larutan
H2C2O4 0,01 N
7. Menitrasi larutan dengan larutan Warna larutan menjadi merah muda
KMnO4 sampai timbul warna
merah muda
8. Mencatat banyaknya pemakaian Volume 1 = 10,9 ml
KMnO4 Volume 2 = 11,2 ml

VI. PERSAMAAN REAKSI


Reaksi dalam suasana netral :
MnO4 + 4H+ + 3e- ----> MnO4- + 2H2O
Kenaikan ion hidrogen akan menggeser reaksi ke kanan.
Reaksi dalam suasana alkalis :
MnO4- + 3e- ----> MnO42-
MnO42- + 2H2O + 2e- ----> MnO2 + 4OH-
MnO4- + 2H2O + 3e- ----> MnO2 + 4OH-
Redoks :
Oksidasi = H2C2O4 ----> CO2 + 2H+ +2e-
Reduksi = MnO4 + 8H+ ----> Mn2+ + 4H2O
VII. PERHITUNGAN
1. Penetapan Kenormalan Larutan Baku KMnO4
ml H2C2O4 x N H2C2O4
N KMnO4 =
ml KMnO4
10 ml x 0,01 N
=
11,15 ml
= 0,0089 N
2. Nilai permanganat dalam sampel air
mg/lt KMnO4 = {(10+A)B – 0,1 } x 316 x fp
Keterangan A : ml Larutan Baku KMnO4
B : N Larutan Baku KMnO4
C : Faktor Pengenceran
mg/lt KMnO4 = {(10+A)B – 0,1 } x 316 x fp
= {(10+11,15)0,0089 – 0,1} x 316 x 1
= {(21,15)0,0089 – 0,1} x 316 x 1
= 27,8820 mg/l

VIII. GAMBAR KERJA (TERLAMPIR)

IX. PEMBAHASAN
Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat.
Kalium Permanganat dapat bertindak sebagai indikator, sehingga titrasi ini tidak
memerlukan indikator. Larutan ini merupakan oksidator yang kuat untuk
mereaksikan larutan sampel air yang nantinya juga akan direaksikan dengan asam
oksalat. Titrasi ini dilakukan hingga terjadi perubahan warna pada larutan dari tidak
berwarna menjadi merah muda.
Pemanasan dilakukan pada sampel berfungsi untuk menghancurkan substansi
yang dapat direduksi selain KMnO4. Zat organik dalam air dioksidasi oleh KMnO4,
direduksi oleh H2C2O4 berlebih.
Angka permanganat adalah jumlah KMnO4 yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat organik dalam satu liter air. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air
Bersih ditetapkan bahwa kadar maksimum zat organik (KMnO4) dalam perairan
adalah 10mg/l. Makin tinggi kandungan zat organik dalam air, maka semakin jelas
bahwa air tersebut telah tercemar.

X. KESIMPULAN
Kadar permanganat dalam sampel air sungai sesuai dengan praktikum yang
dilakukan adalah sebesar 27,8820 mg/l. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat
disimpulkan bahwa air sungai tersebut mengandung permanganat yang melebihi
ambang batas sehingga menunjukkan bahwa air tersebut telah tercemar.

Mengetahui, Depok,13 Februari 2020


Guru Pembimbing Praktikan

Sulastri, M.Pd. Nur’aini


GAMBAR KERJA
1. Pembuatan Larutan H2C2O4 0,1 N

1. Menimbang padatan 2. Melarutkan H2C2O4 yang 3. Mengencerkan larutan


H2C2O4 sebanyak 0,0645 telah ditimbang dengan sampai volume 100 ml.
gram. akuades

2. Pembuatan Larutan H2SO4 8 N

1. Mengambil H2SO4 pekat 3. Menampung ke dalam labu


sebanyak 22,24 ml ukur dan mengencerkannya
sampai volume 100 ml

3. Pembuatan Larutan KMnO4 0,01 N

1. Mengambil sebanyak 2. Melarutkan KMnO4 dengan 3. Mengencerkan larutan


0,0316 gram KMnO4 akuades sampai volume 100 ml
4. Penetapan Kenormalan Larutan Baku KMnO4

1. Mengambil sampel air 2. Menuangkan sampel air ke 3. Memanaskan sampel


sungai sebanyak 100 ml dalam erlenmeyer sampai suhu 70o celcius

4. Menambahkan 5 ml larutan 5. Menambahkan 10 ml 6. Menitrasi sampel dengan


H2SO4 8 N larutan H2C2O4 0,01 N larutan KMnO4 0,01 N sampai
timbul warna merah muda

5. Pengujian Sampel Air

1. Mengambil sampel air 2. Memasukkan sampel air ke 3. Menambahkan 3 tetes


sebanyak 100 ml dalam erlenmeyer larutan KMnO4 sampai timbul
warna merah muda
4. Menambahkan 5 ml larutan 5. Memasukkan 2 buah batu 6. Memanaskan sampel
H2SO4 8 N didih ke dalam erlenmeyer sampai suhu 95o celcius
(selama ± 1 menit)

7. Menambahkan 10 ml 8. Menitrasi sampel dengan


larutan H2C2O4 0,01 N larutan KMnO4 0,01 N

Anda mungkin juga menyukai