DISUSUN OLEH:
NAMA : NUR’AINI
NIS/ABSEN : 16302/12
KELOMPOK :-
KELAS : XIII (TIGA BELAS)
PROGRAM KEAHLIAN : KIMIA ANALISIS
TGL. PRAKTIKUM : 07 FEBRUARI 2020
TGL. PENYERAHAN LAPORAN : 14 FEBRUARI 2020
GURU PEMBIMBING : SULASTRI, M.Pd.
LAPORAN PRAKTIKUM
I. ACARA
Penentuan Kadar Permanganat (MnO4-) dalam Sampel Air Sungai dengan Metode
Titrasi Permanganometri
II. TUJUAN
Dapat mengetahui kualitas air sungai dengan menentukan nilai permanganat
menggunakan metode titrasi permanganometri.
IX. PEMBAHASAN
Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat.
Kalium Permanganat dapat bertindak sebagai indikator, sehingga titrasi ini tidak
memerlukan indikator. Larutan ini merupakan oksidator yang kuat untuk
mereaksikan larutan sampel air yang nantinya juga akan direaksikan dengan asam
oksalat. Titrasi ini dilakukan hingga terjadi perubahan warna pada larutan dari tidak
berwarna menjadi merah muda.
Pemanasan dilakukan pada sampel berfungsi untuk menghancurkan substansi
yang dapat direduksi selain KMnO4. Zat organik dalam air dioksidasi oleh KMnO4,
direduksi oleh H2C2O4 berlebih.
Angka permanganat adalah jumlah KMnO4 yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat organik dalam satu liter air. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air
Bersih ditetapkan bahwa kadar maksimum zat organik (KMnO4) dalam perairan
adalah 10mg/l. Makin tinggi kandungan zat organik dalam air, maka semakin jelas
bahwa air tersebut telah tercemar.
X. KESIMPULAN
Kadar permanganat dalam sampel air sungai sesuai dengan praktikum yang
dilakukan adalah sebesar 27,8820 mg/l. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat
disimpulkan bahwa air sungai tersebut mengandung permanganat yang melebihi
ambang batas sehingga menunjukkan bahwa air tersebut telah tercemar.