Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

PERCOBAAN 3a
REDOKS ( PERMANGANOMETRI)

NAMA : Gressilia Inggar Resti


NIM : 2000023231
KELAS : 2C
GOLONGAN : 3
KELOMPOK : 1
DOSEN : Dr. Hari Susanti, M.Si., Apt

LABORATORIUM KIMIA ANALISIS


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
PERCOBAAN 3a
REDOKS ( PERMANGANOMETRI)

A. TUJUAN PRAKTIKUM
• Menstandarisasikan larutan standard kalium permanganat (KMnO 4)
dengan asam oksalat (H2C2O4.2H2O)
• Menentukan kemurnian Besi (II) Sulfat

B. DASAR TEORI
Permanganometri adalah suatu cara penetapan kadar zat berdasarkan
atas reaksi oksidasi reduksi dengan KMnO4. Pemakaian KMnO4 sebagai
oksidator dalam suasana asam berlangsung mengikuti persamaan berikut
(Beckett, 1968)

MnO4- + 8 H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O

Dengan demikian berat ekivalennya adalah 1/5 dari BM-nya atau 31,606.
Asam di sini digunakan untuk mencegah terbentuknya mangan dioksida dan
untuk memenuhi ketersediaan ion hidrogen yang dipakai untuk mereduksi ion
permanganat (Jenkins,1957). Asam yang cocok digunakan adalah asam sulfat,
karena tidak bereaksi dengan KMnO4 . sedangkan dengan HCl akan terjadi
reaksi (Anonim, 1985):

2 MnO4- + 16 H+ + 10 Cl- → 2 Mn2+ + 5 Cl2 + 8 H2O

Dengan demikian HCl dapat memicu pembentukan klor. Tetapi kejadian ini
dapat diabaikan jika hanya ada sedikit kelebihan asam, larutan sangat encer,
suhu rendah dan titrasi dilakukan pelan-pelan dengan digojog terus menerus
Larutan KMnO4 sendiri dapat dipakai sebagai indicator dalam titrasi,
karena kelebihan sedikit saja KMnO4 akan membuat larutan bewarnaa merah
jambu terang (Jenkins, 1957). Sebanyak 0,01 ml KMnO4 0,01 M dalam 100 ml
larutan telah dapat dilihat warna ungunya.
Sejumlah senyawa organic yang terdapat dalam aquadest dapat merusak
KMnO4. Karenanya, setelah larutan KMnO4 dibuat, sebaiknya didiamkan
selama 2 hari agar reaksi dekomposisi berjalan sempurna. Larutan kemudian
disaring dengan penyaring asbes untuk membebaskan seluruh mangan
dioksida yang terbentuk, yang jika ada akan bersifat sebagai katalis yang
mempercepat pembentukan mangan dioksida lebih banyak lagi. Reaksi
pembentukan MnO2 dalam larutam netral ini sebagai berikut (Jenkins, 1957):
4 KMnO4 + 2 H2O → 4 KOH + 4 MnO2 + 3 O2
C. METODE CARA KERJA
a. ALAT : propipet, Erlenmeyer, tutup kaca buret, kaca arloji, corong pisah,
skala analitik, beaker glass, pipet tetes, pipet ukur, pipet volume, gelas
ukur, sendok plastik, thermometer
b. BAHAN : KMnO4, Natrium oksalat (Na2S2O4), H2SO4 pekat, H2SO4 encer,
Fe(II) sulfat, aquadest
c. CARA KERJA
• Pembutan larutan KMnO4 0,1 N

Sejumlah• KMnO4 dilarutkan dalam air Panaskan larutan sampai mendidih,


• hingga tiap 1000 ml
secukupnya pelan-pelan selama 15-30 menit,
larutan mengandung 3,161 g KMnO4 dinginkan pada suhu kamar

Saring larutan melalui corong yang Tampung tapisan dalam botol yang
diberi glasswool, atau melalui krus telah dicuci dengan campuran asam
Gooch yang diberi asbes atau kromat dan telah dibilas, kemudian
dengan penyaringan kaca masir. disimpan dalam botol coklat

• Pembakuan larutan KMnO4 0,1 N

Timbang• saksama 100 mg Tambahkan 7 ml H2SO4 pekat,


natrium •oksalat, yang panaskan hingga suhu 70oC dan titrasi
sebelumnya telah dikeringkan perlahan-lahan dengan larutkan KMnO4
pada suhu 1100C hingga bobot dari buret tertutup kaca, sambil
tetap, larutkan dalam 50 ml air. digoyang-goyang., hingga terjadi warna
merah jambu pucat yang mantap selama
15 detik
Suhu akhir titrasi tidak boleh
kurang dari 60oC

Reaksi:
2 MnO4- + 16 H+ + 5 C2O42+ → 2 Mn2+ + 8 H2O + 10 CO2
Perhitungan :
mg ( H2C2O4 atau Na2C2O4)
Normalitas KMnO4 = ml KMnO4 x (45 atau 67)
• Penetapan kadar besi (II) Sulfat

Reaksi :
Timbang saksama 200
mg besi (II) sulfat, MnO4- + 8 H+ + 5e → Mn2+ + 4 H2O
larutkan dalam 25 ml air
5 Fe2+ → Fe3+ + 5e
dan 25 ml asam sulfat
encer, titrasi dengan MnO4- + 8 H+ + 5 Fe2+ → Mn2+ + 4 H2O + 5 Fe3+
KMnO4 0,1 N hingga
warna merah muda Perhitungan :
mantap 𝑚𝑙 𝐾𝑀𝑛𝑂4 𝑋 𝑁 𝐾𝑀𝑛𝑂4 𝑋 (27,80 𝑎𝑡𝑎𝑢 15,19)
Kadar = 𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 0,1
𝑥 100%

D. RANCANGAN ANALISIS
1. Pembakuan KMnO4 0,1 N
No Berat sampel (mg) Volume KMnO4 (mL) N KMnO4
1 100 mg 0,1 N
2
3

2. Penetapan Kadar Besi (II) Sulfat


No Berat sampel (mg) Volume KMnO4 (mL) Kadar (%)
1 200 mg
2
3

3. Perhitungan
• Pembakuan KMnO4 0,1 N
mg ( H2C2O4 atau Na2C2O4)
Normalitas KMnO4 = ml KMnO4 x (45 atau 67)

• Penetapan Kadar Besi (II) Sulfat

𝑚𝑙 𝐾𝑀𝑛𝑂4 𝑋 𝑁 𝐾𝑀𝑛𝑂4 𝑋 (27,80 𝑎𝑡𝑎𝑢 15,19)


Kadar = 𝑥 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 0,1

4. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Ekstra Farmakope Indonesia, DepKes RI, Jakarta, 1974.


Anonim, Farmakope Indonesia, Edisi III, DepKes RI, Jakarta, 1979.
Anonim, Pengantar Kimia Farmasi Analitik Volumetri dan Gravimetri, A.M. Fatah dan A.
Mursyidi (Editors), Fak Farmasi UGM, Yogyakarta, 1985.
Anonim, Farmakope Indonesia, Edisi IV, DekKes RI, Jakarta, 1995.
Beckett. A.H. and Stenlake., J.B., Practical Pharmaceutical Chemistry, Second Edition,
Part One, The Athlone, London, 1968
Bodin., J.I. et all., Pharmaceutical Analysis, Higuchi., T. and Hansem., E.B.(Eds.),
Interscience Publisher, New York, Inc., 1961.
Jenkins, G.L, et. al., Quantitative Pharmaceutical Chemistry, Fifth edition, Mc-Graw-Hill
Book Company, Inc., New York, 1957.
Sumarno, M.Sc, Apt, dkk, Petunjuk Praktkum Kimia Analisis, Universitas Ahmad
Dahlan, Yogyakarta, 2021.

Anda mungkin juga menyukai