TITRASI REDUKSI-OKSIDIMETRI
Tujuan Percobaan
1. Standarisasi larutan standar sekunder KMnO4.
2. Menentukan kadar Fe dalam suatu sampel secara Permanganometri.
3. Standarisasi larutan Iodin dengan larutan tiosulfat.
4. Penentuan kadar Cu dalam sampel secara iodimetri.
Dasar Teori
Titrasi redoks adalah jenis titrasi yang pada prosesnya reaksi reduksi-oksidasi.
Pengertian serta Berat Ekivalen (BE) didasarkan pada tiga konsep redoks yaitu:
A. PERMANGANOMETRI
Titrasi permanganometri adalah termasuk titrasi reduksi-oksidimetri dengan
menggunakan kalium permanganat (KMnO4) sebagai larutan standar. Dalam prosesnya,
KMnO4 bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator), maka Mn dalam hal ini akan
tereduksi. Reaksi dapat terjadi baik dalam suasana asam maupun dalam suasana basa
atau netral. Dalam suasana asam maka setengah reaksi reduksinya adalah sebagai
berikut:
MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O
Dari persamaan di atas maka bilangan oksidasi Mn turun sebesar lima satuan. Maka 1
mol ekivalen KMnO4 = 1/5 mol. Dengan demikian maka berat ekivalen KMnO4 adalah
sebagai berikut:
Untuk membuat suasan asam digunakan asam sulfat encer, karena bila digunakan asam
yang lebih pekat akan dapat bereaksi dengan KMnO4. Dalam proses permanganometri
tidak perlu penggunaan indikator karena larutan standar telah berwarna. Sekitar titik
ekivalen akan ditandai dengan mulai timbul warna rose dari larutan standar tersebut.
Larutan KMnO4 bukanlah merupakan suatu standar primer maka sebelum
digunakan, harus distandarisasi dengan larutan standar primer yang dalam hal ini biasa
digunakan adalah asam oksalat (H2C2O4) dengan persamaan reaksi adalah sebagai
berikut (Khopkar, 2010):
5C2O42- + 2MnO4- + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Pada titik ekivalen ion permanganat dapat juga bereaksi dengan ion Mn2+ yang akan
membentuk MnO2 yang dapat bertindak sebagai autokatalis, sehingga pengamatan titik
ekivalen harus cepat dilakukan sebelum terjadi reaksi sebagai berikut:
2Mn4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4H+
Reaksi di atas akan berlangsung lebih cepat dalam suasana asam sehingga proses
permanganometri sering dilakukan dalam suasana asam (Khopkar, 2010).
B. IODIMETRI
Iodimetri adalah titrasi terhadap iodium bebas, sedangkan iodometri adalah
proses titrasi dengan larutan standar iodium. Titrasi iodimetri biasanya dilakukan
dengan cara tidak langsung. Pengertian berat ekivalen (BE) pada proses iodo-iodimetri
adalah sebagai berikut:
Pertanyaan
1. Terangkan tentang tiga konsep redoks.
2. Jelaskan pengertian BE berdasarkan tiga konsep di atas.
3. Apa fungsi asam sulfat dan asam fosfat pada permanganometri?
4. Bagaimana BE KMnO4 dalam suasana basa dan bagaimana setengah reaksi
reduksinya?
Daftar Pustaka
Khopkar S M. 2010. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press