Anda di halaman 1dari 24

TITRASI REDOKS

METODE
PERMANGANOMETRI
Kelompok Zaky

Anggota Kelompok:
1. Ahmad Zaky Iyhab Iklil
2. Dio Dwi Juliansyah
3. Luna Alisya Putri
4. Dhanuarta Dwika Apriansyah
5. Pramudia Sri Rahayu Dwi Cahyani
Daftar isi

01 Prinsip 03 Penetapan Kadar

02 Pembakuan 04 Cara Kerja


Let’s Go !
01
Prinsip
Titrasi Redoks

Titrasi redoks merupakan kependekan dari titrasi


reduksi dan oksidasi. Reduksi adalah proses
pengambilan elektron dalam sebuah atom, ion,
maupun molekul. Sebaliknya, oksidasi adalah
proses pembebasan elektron dari sebuah atom,
ion, atau molekul. Faktanya, oksidasi selalu
dilanjutkan dengan reduksi, sehingga terjadilah
reaksi redoks.
Titrasi Redoks

Dalam reaksi redoks, jumlah elektron yang dibebaskan selalu sama dengan jumlah elektron
yang diambil. Bila dibandingkan dengan reaksi asam basa, konsepnya cukup mirip di mana
jumlah proton yang dibebaskan oleh asam selalu sama dengan jumlah proton yang diambil
oleh basa. Titrasi redoks terjadi saat ada perpindahan elektron di antara titran dan titrat.
Karena reaksi redoks umumnya terjadi di dalam air, maka diperlukan penyetaraan koefisien
terhadap reaksi air menggunakan H + atau OH-
Permanganometri

Permanganometri merupakan salah satu


metode titrimetri yang menggunakan
prinsip reaksi redoks. Permanganometri
merupakan oksidimetri, dimana larutan
titrannya bersifat oksidator. Larutan titran
yang digunakan dalam permanganometri
adalah kalium permanganat (KMnO4).
Permanganometri

Dalam permanganometri, KMnO4 bertindak sebagai indikator sehingga disebut sebagai


autoindikator. Kebanyakan permanganometri dilakukan dalam suasana asam karena daya
oksidasi KMnO4 sangat kuat dalam suasana asam. Sedangkan pada suasana basa, daya
oksidasi KMnO4 lebih lemah. Jadi larutan KMnO 4 yang ungu gelap jika digunakan sebagai
titran, akan menjadi tidak berwarna/bening , warna KMnO 4 yang ungu gelap tadi akan
muncul pada titik akhir. Warna titik akhir ini tidak stabil, karena setelah beberapa saat
kemudian akan hilang kembali.
Permanganometri

Permanganometri digunakan untuk beberapa penetapan kadar, dimana sampel bersifat reduktor
yang akan mereduksi KMnO4 (KMnO4 bertindak sebagai oksidator yang akan mengokidasi
sampel). Contoh penetapan kadar yang menggunakan prinsip permanganometri antara lain:
1. Penetapan kadar Fe (II)
2. Penetapan kadar Fe (II) yang tercampur dengan Fe (III)
3. Penetapan kadar hidrogen peroksida.
4. Penetapan kadar MnO2
5. Penetapan kadar Kalsium (Ca) dalam garam kalsium
6. Penetapan kadar Asam format
Sifat Permanganometri

Titrasi Redoks Metode Permanganometri Bersifat


Oksidator, karena :
1. Baku Sekundernya Kalium Permanganat (KMnO 4)
Bersifat Oksidator
2. Baku Primernya Natrium Oksalat (Na 2C2O4)
Bersifat Reduktor
3. Sampelnya yaitu FeSO4 7H2O dan H2O2 bersifat
Reduktor
Kalium Permanganat

Kalium permanganat (KMnO4) berbentuk


serbuk kristal berwarna ungu gelap, tidak stabil
terhadap cahaya, sangat mudah terksidasi
menjadi MnO2 Keberadaan MnO2 tidak boleh
ada dalam KMnO4 karena akan mempengaruhi
konsentrasinya. Mno2 merupakan katalisator
peruraian. Kalium permanganat mudah larut
dengan aquadest. Walaupun mudah larut dalam
aquades, untuk mempercepat proses oksidasi
zat-zat pereduksi yang mungkin terdapat dalam
pelarut maka setelah proses pelarutan,
dipanaskan sampai berembun pada suhu 70 -
80°C.
02
Pembakuan
Natrium Oksalat
Larutan kalium permanganat dapat ditentukan konsentrasinya dengan
mereaksikannya dengan larutan baku primer yaitu Natrium oksalat (Na 2C2O4).
Natrium oksalat berbentuk serbuk halus berwarna putih, namun agak sukar Jarut
dalam air. Penggunaan natrium oksalat lebih teliti dibandingkan dengan asam
oksalat, okarenakan bobot molekul natrium oksalat lebih besar dibandingkan dengan
asam oksalat.
Natrium Oksalat

Natrium oksalat bersifat sebagai reduktor sehingga dapat


digunakan untuk menentkan konsentrasi KMnO, dalam
suasana asam melalui proses tirasi permanganometri.
Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warma dari
tidakberwarna menjadi merah muda seulas.
Reaksi
●Reduksi MnO4-+ 8H+ + 5e-→Mn2++ 4H2O x 2

●Oksidasi C2O4-→2CO2 + 2e- x5

● 2MnO4-+ 16H+ + 10e-→2Mn2++ 8H2O

● 5C2O4-→10CO2 + 10e-

●Redoks 2MnO4-+ 16H++5C2O4- →2Mn2++ 8H2O+ 10CO2

●R. Keseluruhan 2KMnO4 +8H2SO4+5Na2C2O4 →2MnSO4+


8H2O+ 10CO2+K2SO4+5Na2SO4
03
Penetapan
kadar
Perhidrol (H2O2)
Hidrogen peroksida berbentuk cairan tidak berwarna dan tidak berbau, dengan
kemurnian 30 - 35% b/v. H202 sangat mudah mengalami reaksi peruraian menjadi
gasoksigen dan air.
2H202 → 2H20 + 02
Peruraian H2O2 ini terutama oleh suhu. Untuk mencegah peruraian
H2O2 pada penentuannya dapat dilakukan hal-hal berikut ini :

1. Sampel H2O2 yang ditetapkan berasal dari larutan encer

2. Penetesan larutan titran dalam titrasi secara perlahan, hal ini


untuk mencegah terbentuknya MnO2 yang dapat mengkatalis
peruraian H2O2
Reaksi
Reaksi antara KMnO, dengan H.O, yaitu sebagai berikut:
Reduksi MnO4-+ 8H+ + 5e-→Mn2++ 4H2O x 2

Oksidasi H2O2→ 2H++ O2 + 2e- x5

2MnO4-+ 16H+ + 10e-→2Mn2++ 8H2O

5H2O2→ 10H++ 5O2 + 10e-


Redoks
2MnO4- + 5H2O2+ 6H+ → 2Mn2++ 5O2+ 8H2O
R. Keseluruhan
2KMO4+ 5H2O2+ 3H2SO4→ 2MnSO4+ 5O2+ 8H2O+
K2SO4
Besi (II) Sulfat Heptahidrat (FeSO4 7H2O)

Untuk penetapan kadar kandungan FeSO 4 dalam sampel yang diujikan, prinsipnya tidak jauh
berbeda dengan standariasi larutan KMnO 4 . Sama-sama mengalami reaksi reduksi oksidasi.
KMnO4 berperan sebagai oksidator, akan mengoksidasi Ferro (Fe 2+) menjadi Ferri (Fe3+) dan
KMnO4nya sendiri akan mengalami reduksi menjadi ion Mn 2+ dalam suasana asam. Berikut
reaksinya:
04
Cara Kerja
Cara Kerja
Earth is the third planet from the Sun

Pembakuan Penetapan Kadar Penetapan Kadar


H2O2 FeSO4 7H2O
Ambil larutan Natrium oksalat 0,1 N Pipet 10 mL larutan sampel yang
Pipet 10 mL larutan sampel yang
yang sudah dibuat, tambahkan 25 mL tersedia, encerkan menjadi 100 mL.
tersedia, encerkan menjadi 100 mL.
larutan H2SO4 10%. Kemudian Mengambil larutan zat uji tersebut
Mengambil larutan zat uji tersebut
panaskan pada pemanas listrik hingga dengan pipet volume 25 mL, dengan pipet volume 25 mL,
suhu 70 - 80°C (hingga masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 masukkan ke dalam Erlenmeyer 250
berembun).Titrasi dengan KMnO4 mL dan tambahkan 10 mL larutan mL dan tambahkan 10 mL larutan
dan lakukan proses titrasi sebanyak 3 H2SO4 10%. Titrasi dengan KMnO4 H2SO4 10%. Titrasi dengan KMnO4
kali. Catat volume KMnO4 yang 0,1 N dan lakukan proses titrasi 0,1 N dan lakukan proses titrasi
digunakan untuk titrasi. Hitung sebanyak 3 kali. Catat volume sebanyak 3 kali. Catat volume
normalitas KMn04 KMnO4 yang digunakan untuk titrasi, KMnO4 yang digunakan untuk titrasi,
h itung Kadar H202 h itung Kadar FeSO4 7H2O
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai