Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan 1.

 Dalam Kimia, senyawa organik adalah yang mengandung Atom karbon. Istilah
kebalikannya adalah Anorganik.
 Senyawa organik dapat mengandung selain C
kimia organik adalah ilmu yang menjelaskan bagaimana adalah molekul organik
dibuat, fisiknya dan sifat kimiawi
 Contoh senyawa organic:
1) DNA: molekul raksasa yang mengandung semua genetik informasi untuk
spesies tertentu.
2) Protein: darah, otot, dan kulit.
3) Enzim: mengkatalisasi reaksi yang terjadi di tubuh kita.
4) Petroleum: berikan energi itu menopang hidup.
5) Polimer: Kain, mobil, plastik,peralatan dapur
6) pengobatan
 Kimia organic sangat penting bagi farmasi karena obat2an yang di buat oleh
apoteker merupakan obat yang mengandung senyawa dengan struktur kaarbon
sebagai kimia organic berfungsi sebagai pengobatan ketika sakit.
 Perbedaan senyawa organic dan anorganik
Perbedaan utama antara senyawa organik dan senyawa anorganik ini adalah
senyawa organik selalu memiliki atom karbon sedangkan sebagian besar senyawa
anorganik tidak mengandung atom karbon di dalamnya. Hampir semua senyawa
organik mengandung karbon-hidrogen atau ikatan CH sederhana di dalamnya.
senyawa organik dari senyawa anorganik adalah bahwa senyawa organik terutama
dihasilkan dari aktivitas makhluk hidup. Sedangkan senyawa anorganik diperoleh
dari proses alam yang tidak berhubungan dengan bentuk kehidupan manapun di
bumi atau hasil percobaan manusia yang dilakukan di laboratorium.

Senyawa Organik Senyawa anorganik


Dicirikan adanya atom karbon Sebagian besa tidak memiliki atom
carbon (beberapa pengecualian memang
ada)
Terdiri dari hidrogen, oksigen, karbon, Tidak memiliki hydrogen atau oksigen,
dan turunan lainnya dan turunannya
Mudah menguap dan terbakar Tidak menguap dan terbakar
Berbentuk padat, gas, dan cairan Ini ada Sebagai padatan
Tidak larut dalam air larut dalam air dan juga tidak larut dalam
beberapa larutan organik
Ditemukan dalam makhluk hidup Ditemukan dalam makhluk tak hidup
Membentuk ikatan kovalen Membentuk ikatan ionik antara atom-
atom molekul
Kondukktor panas dan listrik yang buruk ( Kondukktor panas dan listrik yang baik
disebagian larutan berair) ( dalam cairan)
Tidak bisa membuat garam bisa membuat garam
Laju reaksi lambat, bersifat biologis Laju reaksi cepat, bersifat mineral
Titik leleh dan didih yang relative rendah Titik leleh dan didih yang relative rendah
disbanding organic
Contoh senyawa organik antara lain Contoh senyawa anorganik antara lain
lemak, asam nukleat, gula, enzim, non logam, garam, logam, asam, basa,
protein, dan bahan bakar hidrokarbon zat yang terbuat dari unsur tunggal

 Contoh senyawa organic dalam kefarmasian


1. rofecoxib (C17H1404S)
2. Asam mefenamat (C15H15NO2)
3. Aspirin (C9H8O4)

Pertemuan 2.
 KIMIA ORGANIK = KIMIA KARBON karena Sebanyak 30 juta senyawa kimia, 99
% mengandung atom karbon ,Karbon miliki 4 elektron valensi yang dapat
membentuk ikatan kovalen yang kuat, Karbon dapat berikatan dengan
sesamanya : rantai panjang maupun lingkar, Karbon dapat membentuk senyawa
yang sederhana : metana hingga kompleks : DNA (100 juta atom C)
 Penyusun utama senyawa organic : H, C ,N ,P,O, S, F, Cl, Br, I.
 Struktur atom terdiri dari inti atom (proton dan nucleon) dan kulit atom (electron
bermuatan negatif)
 Orbital adalah suatu tempat/suatu ruang dimana electron tersebut berputar atau
tingkat SUATU RUANG TEMPAT KEBOLEH-JADIAN DITEMUKANNYA
ELEKTRON (90-95 %)
 4 bentuk orbital: s (bulat) , p (dambel), d(bentuk bunga semanggi) , f.
 Urutan konfigurasi electron : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f
6d 7p
 Ikatan kimia: ikatan ionic dan ikatan kovalen.
Ikatan ionic: ikatan yang satu electron berasal dari satu atom
Ikatan kovalen: ikatan pemakaian bersama pasangan electron karena ikatan
terjadi oleh sumbang C atau satu atom meyumbang satu electron dan atom lain
menyumbang satu eletron yang kemudian terjadi pemakaian bersama
 Suatu atom harus mempunyai 4 tangan 2 pasang untuk stabil, total 8
 Atom dan JUMLAH H=1 , C=4, N=5, 0=6, F Br Cl I =7
 HIBRIDISASI Adalah proses pembentukan orbital karena adanya gabungan dua
atau
lebih orbital atom dalam suatu satuan atom.
 Hibridisasi terjadi sebagai bentuk penyetaraan tingkat energi melalui
penggabungan antar orbital senyawa kovalen
Pertemuan 3.
 Ikatan kovalen polar : ikatan kovalen dengan muatan elektron yang berbeda
yang
menyebabkan adanya pengkutuban muatan secara partial (δ+ dan δ-)
 Faktor penyebab terjadinya ikatan kovalen plar adalah adanya electron bebas
:dan penyebab utama adalah perbedaan elektronegativitas unsur organik
 Elektronegativitas : kemampuan suatu atom untuk menarik elektron
 Perbedaan harga elektronegativitas :
Kovalen non polar < 0.5
Kovalen polar 0.5 < x < 2.0
Ionink > 2.0
 Efek induksi : pergerakan elektron melalui ikatan σ (sigma) oleh karena
perbedaan harga elektronegativitas
 Efek resonansi : pergerakan elektron melalui ikatan π (phi) oleh karena
perbedaan harga elektronegativitas
 IKATAN KOVALEN POLAR akan menentukan sifat fisika kimia senyawa :
1. POLARITAS (MOMEN DIPOLE) : semakin tinggi momen dipole maka semakin
polar
Myu= QxR
“ Senyawa polar akan larut pada pelarut polar, senyawa nonpolar akan larut
pada pelarut non polar”

2. ASAM DAN BASA


ARRHENIUS
Asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H+.
Akibat kelebihan ion H+ maka air yang sudah ditambahkan zat asam disebut
sebagai larutan asam.
Basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH-.
Akibatelebihan ion OH- maka air yang sudah ditambahkan zat basa disebut
sebagai larutan basa.
Bronted-Lowry
Asam : zat yang memberi proton ( proton donor)
Basa: zat yang menerima proton (proton akseptor)
Lewis
Asam: zat yang menerima pasangan electron
Basa: zat yang memberi pasangan electron

3. NUKLEOFILISITAS DAN ELEKTROFILISITAS (REAKTIVITAS)


Reaktivitas : Nukleofilisitas dan Elektrofilisitas
Nukleofil : spesi yang “suka” pada muatan netral (nukleous=inti)
Nukleofil : bermuatan negatif (anion) atau netral dengan pasangan elektron
bebas\ (parsial negatif)
Elektrofil : spesi yang “suka” pada muatan negatif (elektron)
Elektrofil : bermuatan positif (kation) atau parsial positif
MERAH brrti kelebihan electron dan biru kekurangan electron

Pertemuan 4.
 Gugus fungsi: satu kumpulan dari atom atau unsur, terdiri dari lebih dua
suatu atom atau unsur yang akan menentukan sifat fisika kimia dri suatu
senyawa organic atau disebut juga sebagai gugus yang berfungsi.
 Pusat reaksi gugus fungsi :
 Terletak pada gugus fungsi
 Identifikasi kemungkinan terjadinya polarisasi
 Identifikasi sisi nukleofil dan elektrofil
 Reaksi terjadi jika :
nukleofil ‘menyerang’ elektrofil
 1. REAKSI ADDISI
 Dua reaktan ‘bergabung bersama’ membentuk satu produk
 Pada produk terjadi penambahan gugus atau atom
 Tidak ada perubahan dari jumlah dan jenis atom/gugus reaktan
2. REAKSI ELIMINASI
 Pada produk terjadi pengurangan gugus atau atom
 Ada perubahan dari jumlah dan jenis ato/gugus reaktan
 Terbentuk by produk sebagai hasil samping eliminasi
3. REAKSI SUBSTITUSI
 Dua reaktan ‘bertukar tempat’
 Pada produk terjadi penggantian gugus atau atom
 Ada perubahan dari jumlah dan jenis ato/gugus reaktan
 Terbentuk dua produk
4. REAKSI PENATAAN ULANG (REARRANGEMENT)
 Pada produk terjadi re-organisasi ikatan/atom untuk membentuk produk
isomer
 Tidak ada perubahan dari jumlah dan jenis ato/gugus reaktan
 Tidak terbentuk by produk
 MEKANISME REAKSI : menggambarkan detail suatu reaksi dapat terjadi hingga
membentuk produk,yang meliputi :
a. Pemutusan ikatan (Bond breaking)
b. Pembentukan ikatan (Bond making)
c. Perpindahan/transfer electron
 1. REAKSI RADIKAL : PERPINDAHAN SATU ELEKTRON
2. REAKSI POLAR : PERPINDAHAN ELEKTRON DARI 2 UNSUR
 BEBERAPA PETUNJUK DALAM MEKANISME REAKSI
ATURAN 1. Elektron bergerak dari spesi nukleofilik ke kantong elektrofil
ATURAN 2. Nukleofil dapat bermuatan negatif ataupun netral
ATURAN 3. Elektrofil dapat bermuatan positif ataupun netral
ATURAN 4. Selalu mengikuti aturan oktet (Oktet rule)
Pertemuan 5
 Alkane rangkap 1, alkena rangkap 2, alkuna rangkap 3.
 Senyawa organic=Hidrokarbon terdiri dari senyawa alipatis (struktur panjang)
dan aromatis ( struktur ada ikatan rangkap)
 Senyawa alipatis: jenuh (alkane dan sikloalkana) ,tak jenuh (alkena dan alkuna)
 Alkana
Rumus struktur CnH2n+2, n=1,2,3,..
Rangkap satu ,rangkap kovalen
Dikenal sebagai hidrokarbon jenuh karena mengandung jumlah maksimum atom
hidrogen (H) yg dpt berikatan dg sejumlah atom yang ada.
idrokarbon jenuh :
(1) Alkana : asiklik
- Alkana yang paling sederhana (n=1) : Metana (CH4)
- Alkana dengan atom C lebih banyak : etana (C2H6), Propana (C3H8)
2) Sikloalkana : siklik kolesterol
Rumus umum sikloalkana CnH2n dimana n = 3,4,...
 Isomer: rumus kimia sama, struktur berbeda
 Metana, etana, propana, butana, pentana, heksana, heptana, oktana, nonana,
dekana.
 Alkena
Alkena memiliki rumus umum CnH2n dimana n = 2,3,...
Alkena sering disebut olefin & merupakan hidrokarbon tak jenuh (unsaturated).
Memiliki tangan rangkap 2 sehingga tak jenuh
Alkena paling sederhana: etena (hormon tumbuhan) menyebabkan benih
berkecambah, bunga bersemi, buah menjadi masak dan gugur; daun dan
kelopak menjadi layu serta berubah menjadi coklat.
Senyawa dengan 2 ikatan rangkap disebut alkadiena (diena)
Senyawa triena, tetraena dan poliena (banyak ikatan rangkap)
Contoh senyawa poliena : β–karoten (senyawa berwarna pada wortel) & likopen
(tomat).
 Alkuna
Alkuna memiliki rumus umum CnH2n-2 dimana n = 2,3,4,...
Memiliki sedikitnya satu ikatan rangkap tiga karbon-karbon
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh
 Tata nama iupac

1. Alkana
1. Nama induk senyawa hidrokarbon ditentukan oleh rantaikarbon
terpanjang atom-atom dalam molekul & diakhiri dengan kata “ana”
2. Gugus yang melekat pd rantai utama dinamakan substituen( CABANG).
Substituen jenuh yg hanya mengandung karbon & hidrogen dinamakan
gugus alkil. Gugus alkil dinamai dengan mengambil nama alkane dan
mengubah akhiran –ana menjadi –il
3. Bila 1 atau lebih atom H digantikan gugus lain nama senyawanya harus
menandai tempat atom C yg disubstitusi. Penomoran dimulai dari ujung
rantai terpanjang yang terdekat dengan atom karbon yang mengandung
gugus substituen.
4. Digunakan awalan di-, tri-, tetra-, bila > 1 cabang alkil yang sama.
5. Untuk gugus substituen lainnya, dinamai menurut nama substituennya,
dengan mengubah akhiran –in dari unsurnya dengan –o
2. Sikloalkana
1.Sikoalkana dinamai dengan menempatkan awalam siklo- di depan
alkana yang sesuai dengan banyaknya atom karbon dalam cincin.
2.Penamaan adanya substituen alkil/ halogen
* Jika hanya ada 1 substituen, tidak diperlukan penomoran
• Jika ada beberapa substituen maka diperlukan nomor
• Satu substituen ditempatkan pada C no 1 & sisa C cincin Lainnya diberi
no berurutan.
• Jika jenis substituennya berbeda, prioritas abjad tertinggi diberikan pada
atom karbon1
3. Alkena dan alkuna
1. Digunakan akhiran –ena untuk ikatan rangkap C–C
- Apabila ikatan rangkap > 1 akhiran –diena, triena..dst
- Untuk ikatan rangkap 3 akhiran –una (-diuna untuk 2
ikatan rangkap 3..dst
- Senyawa yang mempunyai ikatan rangkap & rangkap 3
disebut enuna.
2. Nama induk senyawa hidrokarbon ditentukan oleh rantai C terpanjang
atom-atom dalam molekul. Cabang dinamai seperti biasanya.
3. Penomoran ditentukan oleh nomor terkecil dari lokasi yg terdapat ikatan
rangkap/ikatan rangkap tiga. Jika ikatan rangkap/ikatan rangkap tiga
berjarak sama dari kedua ujung rantai, maka diberi nomor dari ujung yang
terdekat dengan titik cabang.
4. Jika terdapat > 1 ikatan rangkap/ikatan rangkap tiga diberi nomor dari
ujung terdekat dengan ikatan rangkap pertama.
5. Jika ikatan rangkap dan ikatan rangkap 3 sama jauhnya dari ujung
rantai ikatan rangkap mendapat nomor terendah.
4. Selain aturan IUPAC juga harus dipelajari nama-nama umum. Anggota
paling sederhana dari deret alkena dan alkuna sering disebut dengan
nama umum (etilena, asetilena dan propilena) Gugus vinil dan alil juga
mempunyai nama umum
5. Untuk hidrokarbon siklik, penomoran dimulai pada cincin dengan karbon
yang membawa ikatan rangkap
 Sifat Fisika–Kimia Alkana
Sifat-sifat fisika
(1) Alkana tidak larut dalam air (non polar)
Alkana rantai lurus s.d butana : gas pada T kamar
Alkana C5 – C17 : cairan
Alkana rantai lurus dengan 18 atom C/ lebih : zat padat
(2) Alkana bersifat non-polar : semua ikatan C–C dan C–H (ikatan kovalen murni)
Menguntungkan bagi tumbuhan :
- sebagai lapisan pelindung pada daun dan buah
- mencegah hilangnya air
* Kulit apel : mengandung lilin (n-alkana C27H56 & C29H60)
* Daun tembakau : alkana n-C31H64
(3) Alkana memiliki titik didih lebih rendah daripada kebanyakan senyawa organik
lain dengan BM yang sama. >
Karena sifatnya non-polar : molekul senantiasa bergerak, elektronnya tersebar
merata di dalam molekul mempunyai ujung (+) parsial & ujung (-) parsial (disebut
polarisasi).>
Polarisasi molekul tersebut juga mengakibatkan tetangganya terpolarisasi
sementara & tertarik satu sama lain secara lemah (gaya tarik van der Waals)>
Karena tarikannya yang lemah (mengubah cairan ke gas) energi sedikit, sehingga
titik didih rendah.
• Kenaikan titik didih terjadi karena membesarnya gaya Tarik van der Waals antar
molekul yang makin panjang. (rantai semakin panjang,titik didih semakin besar)

Sifat-sifat Kimia
Alkana dan sikloalkana tidak reaktif (inert) dibandingkan dengan senyawa organik
yang memiliki gugus fungsional.
Umumnya, alkana dan sikloalkana tidak bereaksi dengan asam kuat, basa, zat
pengoksid dan zat pereduksi.
Karena sifatnya kurang reaktif, alkana kadang2 disebut parafin (Latin, parum affins :
afinitas kecil sekali)
Alkana dapat bereaksi dengan senyawa lain pada kondisi yang sesuai.

 Sifat Fisika–Kimia Alkena dan Alkuna


Sifat-sifat fisika
• Sifat fisika alkena dan alkuna identik dengan alkana induknya.
• Titik didih deret homolog alkena dan alkuna naik ± 30C tiap gugus CH2
.• Adanya percabangan alkena: menurunkan sedikit titik didihnya.
• Alkena dianggap non polar, namun sedikit lebih mudah larut
dalam air daripada alkana padanannya.
>Elektron π (agak terbuka) ditarik oleh hidrogen (dari air) yang bermuatan positif
parsial.
Sifat-sifat kimia
• Alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mudah mengalami
reaksi.
• Alkena mudah mengalami reaksi adisi dan oksidasi,
• Alkuna juga mudah mengalami reaksi adisi.

Pertemuan 6.
Distilasi: proses pemisahan berdasarkan perbedaan titk didih

Anda mungkin juga menyukai