‘
Reaksi Senyawa Organik
13. Nukleofil: spesi (ion/molekul) yang tertarik kuat ke sebuah
daerah yang bermuatan positif. Dapat berupa ion
negative/berperilaku sebagai basa Lewis.
14. Reaksi Substitusi Nukleofilik : suatu kelompok dasar reaksi
substitusi, di mana sebuah nukleofil yang "kaya" elektron,
secara selektif berikatan dengan atau menyerang muatan
positif dari sebuah gugus kimia atau atom yang disebut gugus
lepas (leaving group).
15. Reaksi Substitusi Nukleofilik Bimolekuler (SN2) : merupakan
reaksi dalam satu langkah, dimana serangan nukleofilik
terhadap substrat bersamaan dengan proses substitusi.
16. Karbon alfa (Cα) : Atom Cyang terikat langsung dengan
gugus pergi/karbon pertama yang melekat pada sebuah gugus
fungsi.
17. Inversi konfigurasi/inversi Walden: suatu reaksi yang
menghasilkan senyawa dengan konfigurasi yang berlawanan
dengan konfigurasi reaktan/adalah pembalikan pusat kiral
dalam molekul dalam reaksi kimia.
18. Reaksi Substitusi Nukleofilik Unimolekuler (SN1) : reaksi
dengan dua tahap dimana tahap pertama substrat akan terurai
membentuk karbokation dan tahap kedua produk dihasilkan.
19. Karbokation: karbon yang yang bermuatan positif.
20. Elektrofilik : adalah atom yang menyandang muatan positif
(misalnya sebuah atom karbon karbokation).
21. Reaksi substitusi elektrofilik (SE): adalah reaksi kimia di
mana suatu elektrofil menggantikan sebuah gugus fungsional
dalam suatu senyawa, yang biasanya, tapi tidak selalu,
merupakan atom merupakan suatu reaksi yang ditandai
dengan adanya pergantian satu atau lebih atom hidrogen pada
cincin senyawa aromatis (benzena) dengan satu atau lebih
substituen.
22. Gugus pengaktivasi merupakan gugus yang menstabilkan zat
antara kationik yang terbentuk saat substitusi dengan
menyumbangkan elektron ke dalam sistem cincin, baik oleh
efek induktif atau efek resonansi. Contoh cincin aromatik
teraktivasi adalah toluena, anilina dan fenol.
23. Reaksi Eliminasi: yaitu reaksi penghilangan dua substituen
dari suatu molekul. Reaksi eliminasi biasanya ditandai dengan
berubahnya ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap melalui
terlepasnya molekul kecil seperti air, HCl, atau HBr.
24. Reaksi eliminasi Bimolekuler (E2): Mekanisme reaksi
eliminasi yang berlangsung satu-tahap/serentak.
25. Reaksi Eliminasi Unimolekuler (E1): Mekanisme reaksi
eliminasi yang berlangsung dua-tahap.
26. Reaksi Adisi: reaksi yang menghasilkan produk dengan suatu
tambahan gugus atau substituen tanpa adanya gugus pergi
yang diusir seperti pada reaksi substitusi. Biasanya terjadi
pada senyawa tidak jenuh atau berikatan rangkap dua ataupun
tiga.
27. Aturan Markovnikov: aturan yang menyatakan jika suatu
alkena direaksikan dengan asam halida (HX), maka atom H
dari HX akan masuk pada atom C rangkap yang mengikat H
lebih banyak”.
28. Anti-Markovnikov: aturan yang hanya berlaku pada reaksi
alkena dengan HBr yang dibantu oleh kehadiran suatu
peroksida, dimana terjadi pembentukan radikan Br yang akan
masuk pada posisi karbon yang terikat pada atom hydrogen
yang lebih banyak.
29. Reaksi oksidasi pada senyawa organic: molekul memperoleh
oksigen atau kehilangan hydrogen
30. Reaksi reduksi pada senyawa organic: molekuil memperoleh
hydrogen atau kehilangan oksigen