Anda di halaman 1dari 19

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Oleh Muhail, M.Pd


Guru SMA Negeri 1 Pecangaan
Masih ingatkan akan Keistimewaan Atom
Karbon?, bisa sebutkan dan Jelaskan?
• Iya…..
• Keistimewaan atom karbon disebabkan karena kemampuannya pada
electron valensinya yang mampu berikatan secara kovalen dengan atom lain.
• Termasuk yang unik adalah atom karbon mampu berkovalensi dengan
sesama atom karbon lainnya, sedang atom-atom yang lain jarang sekali
ditemukan, seandainya ada tetapi hanya mampu berikatan sebanyak 2 atau
3 atom saja (seperti H2, O2, N2, O3, dll),
• Atom karbon mampu membentuk ikatan rantai atom karbon membentuk
senyawa hidrokarbon dengan banyak atom karbon , bisa
2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,dst.
• Dalam jumlah atom C sama bisa berbentuk lurus, lurus bercabang, bisa
membentuk rantai tertutup dan rantai terbuka, mampu membentuk
isomer.
• Semuanya itu disebabkan karena electron valensi pada atom karbon
(C) yang khas. Kekhasan electron valensi pada atom C dapat dijelaskan
sbb:
• Atom C dengan nomor atom 6 bila dikonfigurasikan ,
6C = 2.4 atau

6C = 1s
2

2s2 2p2
Dilihat dari konfigurasinya sebenarnya atom C tidak menunjukkan
kesetabilannya, karena adanya 2 electron yang belum berpasangan.
*INGAT : kesetabilan unsur tercapai bila electron valensinya membentuk struktur
duplet (dua electron) atau octet(terdiri dari 8 electron).
Dalam atom 6C jika electron valensinya dikonfigurasikan ke sub kulit dan
orbitalnya adalah sebagai berikut :
2s2 2p2 = ↑↓ ↑ ↑

2s2 2p2
ada 2 electron yang berikatan (elktron boding) dan satu pasang elketron bebas
(non bodid pair electron). Dan jika elktron yang belum berpasangan untuk
dipasangkan dengan electron lain, maka jumlah electron valensinya 6 bukan 8,
jadi tidak mungkin stabil. Oleh karena kenyataannya atom C cukup stabil dialam,
maka para ahli melakukan penelitian dan ditetapkan bahwa agar membentuk 8
electron, maka satu electron pada 2s melakukan promosi ke 2p sehingga
diperoleh konfigurasi sbb.;
Konfigurasi yang baru menjadi,

↑ ↑ ↑ ↑
2s1 2p3
Jadi dengan demikian bila atom karbon bereaksi dengan atom lain, maka atom karbon
menyedikan 4 electron tak berpasangan, dan akan dipasangi dengan 4 electron dari atom lain
sehingga elktron valensi atom C dalam senyawa menjadi 8 elektron.,…… nah sekarang stabil
deh karena membentuk struk octet.
OK guyz…..dari uraian keistimewaan atom C tersebut dapat diramalkan bahwa jenis senyawa
karbon dialam jumlahnya pasti jauh lebih banyak dibanding dengan senyawa dari atom lain
(senyawa an organic).
Untuk itu agar mudah mempelajarinya para ahli kimia organic melakukan pengelompokan
senyawa hidrokarbon tersebut, diantaranya :
1. Di kelas XI anda sudah diajarkan pengelompokan senyawa karbon (senyawa organic)
berdasarkan deret homolognya, masih ingatkah ?.
2. Dikelas XII ini anda akan saya ajarkan pengelompokan senyawa hidrokarbon berdasarkan
gugus fungsinya.
• Banyak senyawa karbon yang mempunyai kemiripan sifat yang dapat
diketahui dari reaksi-reaksinya. Hal ini disebabkan oleh gugus
fungsional yang terdapat dalam molekul senyawa karbon. Gugus
fungsional adalah kelompok atom yang memberikan beberapa sifat
kimia yang khas dari senyawa yang molekulnya mengandung gugus
tersebut.
• Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang
menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa
ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap tiga, dan atom/
gugus atom. Meskipun senyawa-senyawa karbon mempunyai unsure
dasar sama yaitu karbon, tetapi sifat-sifatnya jauh berbeda satu
dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh gugus fungsi yang
diikat berbeda. Ketiga senyawa tersebut dibedakan oleh gugus –H,
gugus – C = C -, dan gugus – OH. Gugus inilah yang membedakan sifat
ketiganya, baik sifat fisika dan sifat kimia. Senyawa-senyawa karbon
yang mempunyai gugus fungsional yang sama dikelompokkan dalam
satu golongan.
• Pada abad ke-18 diketahui senyawa hidrokarbon hanya dapat
diperoleh dari makhluk hidup sehingga senyawa hidrokarbon disebut
senyawa organik. Di Kelas X Anda telah belajar sifat khas atom karbon
yang dapat berikatan dengan atom karbon dan atom-atom lain selain
atom hidrogen. Sifat inilah yang menjadikan senyawa karbon
melimpah di alam dengan berbagai sifat fisika dan sifat kimia.
Senyawa hidrokarbon memiliki sifat tertentu akibat adanya atom
selain atom karbon dan hidrogen di dalamnya. Atom-atom tersebut
dinamakan gugus fungsional senya a hidrokarbon.
• Gugus fungsional pada senyawa hidrokarbon tersebut berperan
penting dalam kereaktifannya terhadap senyawa atau atom lain. Oleh
karena itu, para Kimiawan banyak mensintesis senyawa hidrokarbon
yang mengandung gugus fungsi berbeda-beda untuk dimanfaatkan
dalam berbagai aplikasi. Kosmetik untuk wanita, cuka yang digunakan
pada makanan, dan pengawet bahan biologis merupakan contoh
aplikasi zat yang mengandung senyawa hidrokarbon dengan gugus
fungsi yang berbeda.
• Atom karbon, di samping memiliki kemampuan berikatan dengan atom
karbon lain, juga dapat berikatan dengan atom unsur-unsur lain. Dalam
hidrokarbon, atom karbon dapat berikatan dengan atom hidrogen
membentuk senyawa hidrokarbon. Selain itu, atom karbon dapat juga
berikatan dengan atom-atom lain, seperti oksigen, nitrogen, fosfor,
belerang, dan halogen. Atom atau gugus atom yang terikat pada
senyawa hidrokarbon dapat menentukan sifat-sifat senyawa karbon.
Atom atau gugus karbon tersebut lebih reaktif dari yang lainnya,
dinamakan gugus fungsi. Dengan kata lain, gugus fungsi adalah bagian
reaktif dari senya a karbon yang menentukan sifat fisika dan kimia
senyawa karbon. Jika atom halogen (F, Cl, Br, I) terikat pada senyawa
hidrokarbon maka senyawa yang terbentuk akan memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia yang ditentukan oleh gugus tersebut.
• Berikut beberapa contoh gugus fungsi yaitu:
1. ALKOHOL
• Merupakan kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi
hidroksil (-OH) dengan rumus umum R-OH atau CnH2n+1OH.
Senyawa ini mempunyai nama IUPAC alkanol karena dianggap sebagai
urutan alkana dengan mensubstitusi satu atom H dengan gugus –OH.
Untuk penamaan -na dirubah menjadi -nol.
• R - OH
2. ETER

• Atau dapat disebut alkoksi alkana berdasarkan aturan IUPAC, yang


dianggap sebagai turunan alkana, mempunyai rumus umum R-O-R’
atau CnH2n+2O. Bila R=R’ disebut eter sederhana, sedangkan bila R
bukan R’ disebut eter majemuk. R dan R' merupakan alkil. 
• R - O - R'
3. ALDEHIDA 

• Senyawa karbonil (-C=O). Aldehid merupakan singkatan dari alkohol


dehidrogenatus. Senyawa ini dianggap turunan dari alkana sehingga
disebut alkanal dan mempunyai rumus umum CnH2nO. Aldehid dapat
diperoleh dengan jalan oksidasi alkohol primer. untuk tatanama yaitu
akhiran -na ditambahkan -l menjadi -nal.

4. KETON 

Termasuk senyawa karbonil (-C=O). Senyawa ini dianggap turunan dari


alkana sehingga disebut alkanal dan mempunyai rumus umum CnH2nO.
Seperti halnya eter, R yang sama dengan R’ disebut katon sederhana,
sedangkan R yang tidak sama dengan R’ disebut keton majemuk. R dan
R' merupakan alkil.
5. ASAM KARBOKSILAT 

(Alkanoat) memiliki rumus umum CnH2nO2 atau R-COOH. Gugus


karboksilat (-COOH) merupakan gabungan dari gugus karbonil dan
hidroksil. Senyawa ini dianggap turunan alkana dan diberi nama asam
alkanoat atau dengan nama yang lebih lama, asam alkana karboksilat.
6. ESTER 
Memiliki rumus umum CnH2nO2 atau R-COO-R’. Nama IUPAC dari ester
adalah alkyl alkanoat. Kebanyakan senyawa ester berbau harum,
karena itu banyak digunakan sebagai pengharum (esens). Ester dibuat
dari asam dan alkohol melalui reaksi esterifikasi yang berupa reaksi
setimbang.
7. ALKILAMINA 

• Suatu senyawa karbon yang berikatan dengan gugus -NH2.


R – NH2
8. HALOALKANA 

• Suatu senyawa karbon atau alkil yang berikatan dengan salah satu
unsur halogen.
R-X
• x = unsur-unsur halogen atau VIIA ( F, Cl, Br, I, )

Anda mungkin juga menyukai