Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Rafi Kamil Firdaus

Kelas : XII MIPA 2


Rangkuman Kimia Karbon

A. Pengertian Senyawa Karbon


Senyawa karbon adalah senyawa yang komponen utamanya tersusun dari atom karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), dan unsur organik lainnya.
Karbon merupakan komponen terbesar dalam senyawa ini. Hal ini disebabkan oleh
keistimewaan atom karbon. Elektron valensi atom karbon yang berjumlah 4, memungkinkan karbon
dapat mengikat 4 atom karbon atau unsur lainnya. 
Karbon juga bisa membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Keistimewaan
ini membuat atom karbon mampu membentuk rantai karbon. 

B. Penggolongan Senyawa Karbon


Karena kemampuan atom karbon yang bisa membentuk rantai karbon dan mengikat gugus
fungsi yang beragam, senyawa karbon pun memiliki cakupan yang luas. Nah, supaya lebih mudah
mempelajarinya, senyawa karbon digolongkan berdasarkan gugus fungsi yang dimiliki.

Berdasarkan gugus fungsinya, inilah penggolongan senyawa karbon:

C. Golongan Senyawa Karbon dan Karakteristiknya


1. Alkohol (Alkanol)

a. Pengertian dan Penggolongan Alkohol

Alkohol merupakan senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH (gugus hidroksi). Rumus
umumnya ialah R- OH. Alkohol gampang larut dalam air dan titik didihnya relatif tinggi, karena
adanya ikatan hidrogen. Berdasarkan letak gugus hidroksinya, alkohol dibedakan jadi 3 jenis, yakni
alkohol primer, sekunder, dan tersier.

b. Tata Nama Senyawa Alkohol .

 Rantai terpanjang yang menjadi nama alkoholnya harus mengikat gugus fungsi   -OH. 
 Penomoran atom karbon dimulai dari yang paling dekat dengan atom karbon pengikat gugus
fungsi -OH. 
 Jika terdapat lebih dari satu gugus hidroksil, digunakan penandaan di, tri, dan   seterusnya
sebelum akhiran -ol.
 Contoh : CH3 – CH2 – CH2 – OH : 1 propanol = propil alkohol

c. Reaksi pada Alkohol

2. Eter (Alkoksi Alkana)

a. Pengertian Eter

Eter ialah senyawa karbon dengan rumus molekul R-O-R’, dengan R dan R’ merupakan gugus
alkil, baik alkil sejenis atau tidak. Atom oksigen pada rumus molekul eter bertindak sebagai gugus
fungsi. Eter sukar larut dalam air, karena sifatnya yang nonpolar. Eter bersifat mudah terbakar dan
titik didihnya relatif rendah. 

b. Tata Nama Eter 

 Rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai gugus fungsi
alkoksinya.
 Rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai senyawa alkananya. Untuk nama trivial,
penamaan eter dilakukan dengan menyebutkan nama kedua gugus alkil yang mengapit
gugus –O–, kemudian diberi akhiran eter.
 Contoh :
CH3 – O – CH3 : dimetil eter = metoksi metana
CH3 – CH2 – O – CH3 : etil metil eter = metoksi etana
CH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 : dietil eter = etoksi etana

c. Reaksi pada Eter

3. Aldehid (Alkanal)

a. Pengertian Aldehid

Aldehid ialah senyawa karbon dengan rumus molekul R-CHO yang mengandung gugus
karbonil. Gugus karbonil adalah suatu gugus fungsi yang terdiri atas sebuah atom karbon dan atom
oksigen yang berikatan rangkap. 
Aldehid bisa larut dalam air, karena sifatnya yang polar, Quipperian. Aldehid juga bisa
dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Dengan pereaksi Fehling, aldehid menghasilkan
endapan merah bata. Sementara dengan pereaksi Tollens, aldehid menghasilkan cermin perak. 

b. Tata Nama Aldehid 

 Rantai terpanjang yang menjadi nama alkanalnya harus mengikat gugus - CHO. 
 Penomoran atom karbon dimulai dari atom karbon pengikat gugus - CHO. 

4. Keton (Alkanon)

a. Pengertian Keton

Keton merupakan senyawa karbon dengan rumus umum R–CO–R’. Keton disebut juga
sebagai senyawa karbonil karena memiliki gugus fungsi C= O. Keton dapat dibuat dari oksidasi
alkohol sekunder. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens, sehingga dapat
dibedakan dari aldehid. 

b. Tata Nama Keton

 Rantai karbon terpanjang yang menjadi nama alkanon harus mencakup gugus fungsi –CO–.
 Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin. Untuk nama trivial keton,
kedua gugus alkil yang terikat pada gugus karbonil disebutkan terlebih dahulu menurut
alfabet, kemudian diikuti dengan kata keton.

5. Asam Karboksilat (Asam Alkanoat)

a. Pengertian Asam Karboksilat

Asam karboksilat adalah senyawa karbon dengan rumus umum R-COOH (gugus karboksil).
Gugus karboksil yang terdapat pada asam karboksilat merupakan gabungan dari gugus karbonil dan
gugus hidroksil. Asam karboksilat dapat dibuat melalui oksidasi kuat alkohol primer. Asam
karboksilat bersifat larut dalam air, karena sifatnya yang polar. 

b. Tata Nama Asam Karboksilat

 Mengganti akhiran -ana dengan -anoat pada rantai karbon terpanjang pengikat gugus
karboksil.
 Memberi awalan asam pada nama alkanoatnya. 

c. Reaksi pada Asam Karboksilat

6. Ester (Alkil Alkanoat)

a. Pengertian Ester

Ester merupakan senyawa kabron dengan rumus umum R-COO-R’. Ester dapat dibuat
dengan mereaksikan alkohol dengan asam karboksilat. Reaksi pembentukan ester disebut sebagai
reaksi esterifikasi  yang mengikuti persamaan berikut.

R-COOH + R’-OH → R-COO-R’ + H2O

b. Tata Nama Ester


Menurut IUPAC, penamaan ester dilakukan dengan menyebutkan gugus alkilnya terlebih dahulu,
kemudian diikuti dengan gugus alkanoat. 

c. Reaksi pada Ester

Salah satu reaksi substitusi pada ester yang penting adalah reaksi trigliserida basa yang  menghasilkan
sabun (garam alkanoat) dan gliserol. Reaksi ini disebut dengan reaksi penyabunan atau saponifikasi yang
mengikuti persamaan berikut.

7. Alkil Halida (Haloalkana) 

a. Pengertian Alkil Halida

Alkil halida adalah senyawa turunan alkana yang terbentuk dari reaksi substitusi atom
hidrogen oleh unsur dari golongan halogen (golongan VII A). Rumus umumnya adalah R-X, dengan
X adalah halogen (F, Cl, Br, I)

b. Tata Nama Alkil Halida

 Rantai terpanjang yang memiliki gugus -X dipilih sebagai rantai utama. Nomor gugus -X
dibuat serendah mungkin.
 Jika jumlah atom sejenis lebih dari satu, digunakan awalan di-, tri-, dan seterusnya. 
 Menentukan rantai utama, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen
(X = F, Cl, Br, I).
 Memberi nomor. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai sedemikian sehingga posisi
atom halogen mendapat nomor terkecil. Catatan: Jika terdapat lebih dari satu atom halogen,
maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br, dan I.
 Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai cabang.
 1-kloropropana

D. Isomer pada Senyawa Karbon


Isomer adalah senyawa dengan rumus molekul atau atom penyusun sama, tetapi punya
struktur yang berbeda. Keisomeran yang terjadi pada senyawa-senyawa karbon ialah isomer struktur
dan isomer ruang.

1) Isomer Struktur

Isomer struktur bisa berupa isomer angka, isomer posisi, dan isomer gugus fungsi.
 Isomer rangka adalah dua senyawa dengan rumus molekul yang sama, tetapi rantai
utamanya berbeda. Contoh: n-butana dengan 2-metil propana.
 Isomer posisi adalah dua senyawa dengan rumus molekul dan rantai induk yang sama,
tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Contoh: 1-propanol dengan 2-propanol.
 Isomer fungsi  adalah isomer yang rumus molekulnya sama, tetapi gugus fungsinya berbeda.
Contoh: propanal dengan propanon (aldehid dan keton).

Satu hal yang perlu diingat ialah pada isomer rangka yang berbeda susunan / kerangka rantai
karbonnya. Sedangkan pada isomer posisi yang berubah posisi gugus fungsinya.

2) Isomer Ruang

Isomer ruang dapat berupa isomer geometri dan isomer optik.


 Isomer geometri adalah isomer yang terjadi pada senyawa yang mempunyai bagian  molekul
tetap, seperti ikatan rangkap atau cincin. Ada dua bentuk isomer geometri, yaitu bentuk cis
dan trans. Senyawa cis terbentuk ketika gugus sejenis berada di satu sisi. Sementara
senyawa trans terbentuk ketika gugus sejenis berada di sisi yang berseberangan. Contoh: cis
- dikloro etena dan trans-dikloro etena.
 Isomer optik adalah isomer yang terjadi pada senyawa yang mempunyai atom karbon
asimetris atau atom karbon kiral (C kiral). C kiral artinya atom karbon tersebut mengikat 4
gugus atau unsur yang berbeda. Senyawa dengan isomer optik disebut senyawa optis aktif.
Senyawa optis aktif memiliki ciri dapat memutar bidang polarisasi. Contoh: asam amino
alanin dengan rumus molekul CH(NH2)(COO)(CH3).

E. Reaksi Senyawa Karbon


Berikut ini ialah reaksi-reaksi umum yang terjadi pada senyawa karbon.
Kegunaan Senyawa Karbon

1. Alkohol
Metanol banyak digunakan sebagai pelarut dan juga bahan bakar alternatif

2. Eter
Senyawa eter biasanya dimanfaatkan sebagai pelarut organik dan senyawa dietil eter
digunakan untuk anestesi pada operasi.

3. Keton
Jenis aseton banyak digunakan sebagai pelarut dan nail polish remover, dan jenis
keton siklik digunakan pada industri parfum

4. Aldehida
Jenis aldehida yang terkenal yaitu formaldehid, digunakan untuk membuat plastik
tahan panas dan pengawet

5. Asam karboksilat
Jenis asam asetat digunakan sebagai bumbu dapur (cuka), sedangkan jenis asam
format digunakan untuk membentuk gumpalan lateks dari getah karet

6. Ester
Senyawa ester banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan sabun dan
juga sebagai bahan makanan
7. Haloalkana
Senyawa metil klorida digunakan sebagai refrigeran

Anda mungkin juga menyukai