Anda di halaman 1dari 5

Nama : Arijal Muhammad Kamil

Kelas : XII – MIPA 5


No. Absen : 05
Tanggal : 03/02/2021

TUGAS SEJARAH

Resensi Video
Melawan Lupa – Kejayaan Semu Orde Baru

Judul : Melawan Lupa – Kejayaan Semu Orde Baru


Channel Youtube : Melawan Lupa Metro TV
Tanggal Publikasi : 26 September 2017
Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=bHByUNlTf-U&t=71s

Sinopsis:

Pergantian Pemerintahan dalam perjalanan sejarah kenegaraan Indonesia,


selalu meninggalkan berbagai jejak yang bisa menjadi bahan pelajaran bagi
pemerintahan yang berkuasa sesudahnya. Salah satu masa pemerintahan di masa
lalu yang bisa menjadi cermin di masa kini adalah kisah kesuksesan pembangunan
pada masa pemerintahan orde baru serta berbagai kelemahan yang meruntuhkan
pencapaian-pencapaian yang pernah diraihnya.
Dalam kurang lebih sekitar 23 menit tayangan video tersebut, kita akan
disuguhkan sekilas mengenai rekam jejak keadaan Indonesia selama 32 tahun
masa pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden RI ke-2, Soeharto.
Saya membagi video ini kedalam tiga sesi/bagian, antara lain bagian 1,
bagian 2, dan bagian yang terakhir yaitu bagian 3.

Bagian 1 (menit 00:00 – 10.37)


Pemerintah Orde Baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang
berkuasa selama 32 tahun dari tahun 1966 hingga tahun 1968 banyak menorehkan
catatan dalam lembar sejarah Indonesia. Diantara catatan-catatan yang pantas
dikenang dan dijadikan sebagai bahan pelajaran adalah tentang kesuksesan
sejumlah program pembangunan yang pernah digagas dan diwujudkan pemerintah
Orde Baru.
Cerita kesuksesan ini bisa dilacak dari 12 tahun pertama masa pemerintahan
orde baru yang tercatat berhasil meningkatkan pembangunan ekonomi secara cukup
baik.. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sangat baik dari tahun 1971 hingga
tahun 1981 tingkat pertumbuhan tahunan produksi domestik bruto (PDB) berkisar di
angka 7,7% dan tidak pernah berada dibawah angka 5%. Kondisi ini sangat
dipengaruhi pendapatan negara dari sektor minyak yang tetap tinggi hingga tahun
1981 seiring berlangsungnya perang Iran dan Irak.
Pemerintah Orde Baru berhasil meningkatkan perbaikan nyata dalam standar
hidup rakyat meski diwarnai berbagai isu korupsi karena itu pemerintah berhasil
melakukan pembangunan infrastruktur dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Beberapa sektor kehidupan seperti sektor pertanian, pendidikan,
kependudukan, dan kesehatan mengalami kemajuan pesat.
Selama masa pemerintahan orde baru, sektor pendidikan juga mengalami
kemajuan signifikan. Pada masa ini lebih dari 100.000 sekolah terutama SD Inpres
dibangun hingga di daerah pedalaman. Hasilnya pada tahun 1984 tercatat 97% dari
anak usia 7 hingga 12 tahun dapat mengenyam bangku sekolah. Keberhasilan ini
membuat angka buta huruf menurun drastis.
Salah satu sukses terbesar pemerintahan Orde Baru adalah program
Keluarga Berencana (KB). saat itu berkat kampanye besar-besaran yang dilakukan
pemerintah terjadi penurunan angka kelahiran setiap tahun hasilnya jika
pertumbuhan penduduk tahunan turun dari 2,32% pada tahun 1960 dan menjadi
1,97% pada tahun 1980. Atas kesuksesan program KB ini Presiden Soeharto
dianugerahi penghargaan kependudukan PBB

Bagian 2 (menit 10.38 – 19.30)


Pembangunan yang berlangsung marak di Indonesia sejak awal tahun 1970
an hingga sepanjang 20 tahun kemudian dilihat dari beberapa indikator ekonomi
sukses membuahkan hasil yang luar biasa. Terutama bila dibandingkan dengan
kondisi pada masa pemerintahan sebelumnya ataupun pada masa penjajahan.
Namun perhatian yang besar terhadap berbagai aspek pembangunan ekonomi
selama masa orde baru kurang diikuti dengan upaya pembangunan politik dan
hukum yang sehat. Pemerintah Soeharto menjadikan politik dan hukum sebagai
instrumen untuk mengamankan kepentingan kepentingan kekuasaan mereka
sendiri. Salah satu langkah konsolidasi kekuasaan antara lain dilakukan pemerintah
Orde Baru lewat kebijakan penyederhanaan partai politik yang parah pada tahun
1973. Melalui kebijakan ini, semua partai politik yang ada pada saat itu dipaksa
produksi dalam salah satu dari tiga kekuatan politik, yakni Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan Golongan Karya
(Golkar). Lewat kebijakan ini, Golkar yang merupakan kekuatan politik penguasa di
masa orde baru sukses meraih kemenangan hingga 62,1% dalam Pemilu tahun
1977. Dengan perolehan suara Golkar yang selalu dominan dalam setiap pemilu,
pemerintah bukan hanya mendominasi suara di parlemen, namun juga semakin
percaya diri dan kurang menanggapi kritik dari masyarakat.
Tak hanya jadi permainan kekuasaan. Oposisi dan kelompok-kelompok kritis
yang berada di luar parlemen sejak pertengahan tahun 1970 an juga diberangus
oleh pemerintah. Misalnya menerapkan langkah dipolitisasi kampus melalui
penerapan kebijakan normalisasi kehidupan kampus badan koordinasi kampus
(NKKBKK). Pemberangusan terhadap suara kritis di kemudian hari semakin meluas
dan menyasar hampir semua institusi sipil, dengan memanfaatkan berbagai
perangkat perundang-undangan. Misalnya pers yang dibatasi sehingga tidak dapat
memberikan informasi yang objektif.
Dalam pemenuhan hak asasi manusia komitmen rezim orde baru juga sangat
rendah . Misalnya pada tahun 1977, amnesti internasional mencatat masih ada
55.000 hingga 100.000 politisi Indonesia yang ditahan tanpa jalur pengadilan sejak
terjadi peristiwa Gerakan 30 September tahun 1965. Puluhan ribu tahanan ini baru
dibebaskan mulai tahun 1977 setelah mendapat tekanan dari dunia internasional.
Sejak tahun 1980 pemerintah Orde Baru juga dituduh melakukan berbagai tindak
pelanggaran HAM terhadap banyak kelompok atau individu. Yang secara sepihak
dianggap sebagai anti Pancasila atau anti pembangunan.

Bagian 3 (menit 19.31-24.03)


Sukses pembangunan yang dicapai oleh pemerintah Orde Baru dalam
banyak hal memang bisa dibuktikan dengan berbagai indikator-indikator statistik.
Namun karena pembangunan pembangunan itu dilaksanakan pada kondisi stabilitas
politik yang represif, banyak hasil pembangunan itu tidak memiliki fondasi yang
kokoh. Berbagai praktik penyimpangan demokrasi yang dilakukan untuk
menegakkan stabilitas melahirkan berbagai ekses yang kian lama kian membesar
ekses-ekses ini tidak hanya melahirkan penderitaan atau merugikan kalangan
tertentu, namun di kemudian hari juga memicu kerusakan bangunan kesuksesan
pembangunan yang pernah dicapai rezim Orde Baru. Seiring lemahnya pengawasan
dan tidak terbentuknya dominasi kekuasaan pemerintah, praktek-praktek
penyelewengan kekuasaan yang tidak terkontrol seperti praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN) tumbuh subur, tak hanya di kalangan pejabat pemerintahan tapi
juga marak di kalangan pegawai rendahan.
Terpusatnya kekuasaan selama masa pemerintahan orde baru di lingkar tertentu
juga menyebabkan proses rekrutmen politik berlangsung tidak sehat dan gagal
melahirkan politisi-politisi yang autentik. Sistem perkaderan kepemimpinan nasional
dan proses suksesi politik juga tidak bisa berlangsung dengan baik. Dengan
berbagai penyakit yang menjangkiti tubuh kekuasaannya, pemerintah Orde Baru
bukan hanya kesulitan mempertahankan beberapa capaian kesuksesannya namun
juga menjadi kurang responsif dengan kritikan berbagai tuntutan perubahan. Ketika
krisis moneter terjadi pada tahun 1997-1998 ketidakpercayaan sebagian besar
rakyat pada pemerintahan orde baru meledak. Dan setelah berminggu-minggu
terjadi unjuk rasa mahasiswa besar-besaran menuntut pengunduran dirinya pada
tanggal 21 Mei 1958, Presiden Soeharto menyatakan mundur dari jawabatannya.
Bersama tumbangnya kepemimpinan Presiden Soeharto, warisan cerita kejayaan
yang pernah dibangunnya bertahun-tahun, runtuh.

Kelebihan & Kekurangan


Saya hanya ingin mengutip perkataan dari para ahli terkait salah satu dari banyak
keunggulan/kelebihan dan kekurangan pemerintahan pada masa kepemimpinan
Presiden Soeharto.
Keunggulan
Sumbangan yang terbesar adalah membuat pondasi ekonomi modern bagi
Indonesia yang lebih kokoh ketimbang di zaman sebelumnya. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tercatat sangat baik dari tahun 1971 hingga tahun 1981 tingkat
pertumbuhan tahunan produksi domestik bruto atau PDB berkisar di angka 7,7%
dan tidak pernah berada dibawah angka 5%. (Malaranggeng, Rizal. Melawan Lupa
– Kejayaan Semu Orde Baru)
BULOG dapat dikendalikan oleh pemerintah, sehingga sangat signifikan
dampaknya terhadap inflasi. Bahkan pada tahun 1984, Indoensia sempat
berswasembada pangan. (Hartati, Enny Sri. Melawan Lupa – Kejayaan Semu Orde
Baru)
Kelemahan
Arti demokrasi nampaknya pada masa itu belum bisa ditemukan. Masyarakat
yang ingin menyuarakan pendapatnya harus terbelenggu oleh otoritas yang dimiliki
pemimpinnya. Seperti apa yang diutarakan oleh salah satu ahli berikut ini.
Yang membuat orde baru itu sangat rawan adalah kenyataan bahwa
mekanisme suksesi itu diharamkan untuk dibahas. Orang ngomong mau ganti
presiden aja langsung ditangkap. Teman saya cuman ngomong dia mencalonkan
diri sebagai presiden dan langsung dicari. Jadi tidak ada mekanisme suksesi kita
tidak punya cara untuk menangani perubahan secara baik (Kusumaatmaja,
Surwono. Melawan Lupa – Kejayaan Semu Orde Baru).
Saran
Diharapkan dengan dibuatnya tayangan ini, dapat menjadi titik balik bagi
masyarakat Indonesia agar tidak hanya sebatas mengeluh-ngeluhkan kejayaan di
masa lalu, melainkan juga sebagai motivasi agar dapat menjadi bangsa yang lebih
lagi. Kemudian jangan sampai kesalahan-kesalahan yang terjadi di masa Orde Baru
itu terulang kembali di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai