PETA KONSEP
Menurut KBBI Disintêgrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah;
hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan. Adapun penyebab terjadinya disintegrasi bangsa
adalah karena rasa tidak puas dan ketidakadilan masyarakat terhadap pemerintahan yang
mengakibatkan separatisme atau pemborantakan.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945
bukan berarti negara Indonesia damai tanpa masalah, justru dengan kemerdekaan tersebut
munculah upaya-upaya memecah belah yang akan menghilangkan keutuhan NKRI.
Di daerah Sulawesi Selatan Pemberontakan dipimpin oleh Kahar Muzakar terjadi pada tanggal 7
Agustus 1953.Latar belakangnya adalah Kahar Muzakar meminta agar KGSS ( Komando
Gerilya Sulawesi Selatan) menjadi tentara dengan nama Brigade Hasanudin namun Pemerintah
menolak dan mengharuskan untuk menjadi anggota tentara harus memenuhi syarat dan lewat
seleksi.
Di daerah Kalimantan Selatan pemberontakan DI/TII dipimpin oleh Ibnu Hajar. Pemberontakan
bermula dari ALRI yang menjadi pasukan utama menghadapi Belanda di wilayah Kalimantan
Selatan mengalami penataan ketentaraan, namun beberapa anggotanya mengalami kekecewaan
dan memberontak salah satunya adalah Ibnu Hajar. Di akhir tahun 1954 Ibnu Hajar bergabung
dengan DI/TII Kartosuwiryo yang menawarkan jabatan tinggi. Pada tahun 1963 Ibnu Hajar
menyerah dan dijatuhi hukuman mati.
Di daerah Aceh pemberontakan di pimpin oleh Daud Beureuh. Peristiwa ini dilatar belakangi
oleh ketetetapan pemerintah yang menjadikan Aceh sebagai bagian dari Provinsi Sumatera Utara
dan kehilangan status Daerah Istimewa sehingga para ulama yang tergabung dalam Persatuan
Ulama Aceh menolak kebijakan tersebut.
4. Perempuan Pejuang
Opu Daeng Risaju adalah seorang tokoh pejuang perempuan yang menjadi pelopor gerakan
Partai Sarikat Islam yang menentang kolonialisme Belanda waktu itu. Nama kecil Opu Daeng
Risaju adalah Famajjah. Ia dilahirkan di Palopo pada tahun 1880, dari hasil perkawinan antara
Opu Daeng Mawellu dengan Muhammad Abdullah to Barengseng. Nama Opu menunjukkan
gelar kebangsawanan di kerajaan Luwu. Ia rela menanggalkan gelar kebangsawanannya serta
harus dijebloskan kedalam penjara selama 3 bulan oleh Belanda dan harus bercerai dengan
suaminya yang tidak bisa menerima aktivitasnya.