BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
blogID=3325167907862637424#_ftn1]
unsur yaitu litium (Li), natrium (Na), rubidium (Rb), sesium (Cs) dan
fransium (Fr).
1
Logam alkali tanah meliputi berilium, magnesium, kalsium, stronsium,
barium dan radium. Dalam sistem periodik, keenam unsur itu terletak
pada golongan IIA. Logam alkali tanah juga membentuk basa, tetapi lebih
lemah dari logam alkali. Berbeda dengan golongan IA, senyawa dari
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
http://faradillahchemistry09.blogspot.co.id/2012/06/laporan-alkali-dan-alkali-tanah.html 1/19
10/25/2017 Laporan Alkali dan Alkali Tanah
logam golongan IIA banyak yang sukar larut dalam air. Unsur-unsur
golongan IIA umumnya ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut.
Unsur-unsur logam dapat dieksitasikan dengan
memanaskan/membakar senyawanya pada nyala api, misalnya pada
pembakar bunsen atau pembakar spiritus. Unsur IA dan IIA memberi
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini, yaitu :
C. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini, yaitu :
1. Mengetahui warna nyala yang dihasilkan oleh logam alkali dan
alkali tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Logam Alkali
Unsur-unsur dalam sistem periodik yang bersifat logam yaitu
blogID=3325167907862637424#_ftn3]
4
Logam biasanya dipikirkan sebagai padatan yang rapat, keras dan tidak
nomor atom. Litium (Li) dapat dipotong dengan pisau, tetapi kalium (K)
danpanas yang tinggi dimana hal ini merupakan sifat khas dari logam.
Pipa yang diisi natrium (Na) digunakan untuk penghantar (konduktor)
listrik yang pendek berskala besar. Natrium (Na) yang meleleh digunakan
blogID=3325167907862637424#_ftn5]
Tabel 1. Sifat fisika logam alkali (tak termasuk fransium)[6]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3325167907862637424#_ftn6]
Li Na K Rb Cs
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
http://faradillahchemistry09.blogspot.co.id/2012/06/laporan-alkali-dan-alkali-tanah.html 3/19
10/25/2017 Laporan Alkali dan Alkali Tanah
2. Hidrasi ion; semakin tinggi densitas muatan ion, semakin kuat ion
terhidrasi karena logam-logam alkali mempunyai densitas yang sangat
rendah daripada densitas logam-logam pada umumnya, maka energi
hidrasi senyawaan logam alkali juga sangat rendah. Untuk ion litium
blogID=3325167907862637424#_ftn7]
nomor atom kecuali kalsium (Ca) (Tabel 2). Ikatan metalik logam-logam
alkali tanah lebih kuat daripada ikatan metalik logam alkali sebagaimana
ditunjukkan oleh data entalpi, atomisasi, data titik leleh dan kekerasan
yang lebih besar pula. Walaupun densitas naik dengan naiknya nomor
atom seperti halnya golongan alkali, titik leleh dan entalpi atomisasi
berubah hanya sedikit saja berbeda dari golongan alkali. Logam alkali
tanah kurang reaktif, artinya kurang elektropositif daripada logam alkali,
Berbagai data fisis logam alkali tanah diberikan dalam tabel 2.,
dari kalsium (Ca) ke barium (Ba), akan tetapi berilium (Be) menunjukkan
penyimpangan karena potensial elektodenya relatif kecil. Hal itu
disebabkan energi ionisasi berilium (Be) (tingkat pertama + tingkat
kedua) relatif besar. Titik cair dan titik didih cenderung menurun dari atas
ke bawah. Sifat-sifat fisis, seperti titik cair, rapatan dan kekerasan logam
alkali tanah lebih besar jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode.
Hal itu disebabkan logam alkali tanah mempunyai dua elektron valensi
sehingga ikatan logamnya lebih kuat.[9]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3325167907862637424#_ftn9]
jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil, sehingga energi pengionan
lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah mempunyai dua elektron valensi,
sedangkan logam alkali hanya satu. Kereaktifan kalsium (Ca), sronsium
(Sr) dan barium (Ba) tidak terlalu berbeda dari logam alkali, tetapi
berilium (Be) dan magnesium (Mg) jauh kurang aktif. Beberapa reaksi
logam alkali tanah berikut menggambarkan kecendrungan sifat unsur-
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
http://faradillahchemistry09.blogspot.co.id/2012/06/laporan-alkali-dan-alkali-tanah.html 6/19
10/25/2017 Laporan Alkali dan Alkali Tanah
blogID=3325167907862637424#_ftn11]
dengan air (H2O) membentuk basa dan gas hidrogen (H2). Magnesium
(Mg) bereaksi sangat lambat dengan air (H2O) dingin dan sedikit lebih
baik dengan air (H2O) panas, sedangkan berilium (Be) tidak bereaksi.
dipanaskan kuat, semua logam alkali tanah, termasuk berilium (Be) dan
magnesium (Mg), terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida.
garam halida.
Lelehan halida dari berilium (Be) mempunyai daya hantar listrik yang
buruk. Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium (BeX2) bersifat
kovalen.
4. Reaksi dengan asam dan basa
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat seperti asam
klorida (HCl) membentuk garam dan gas hidrogen (H2). Reaksi makin
Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spektrum emisinya.
akan tetapi sesungguhnya itu terdiri atas beberapa garis warna (panjang
gelombang) yang khas bagi setiap unsur. Karena keunikannya, spektrum
lebih baik jika yang digunakan garam klorida karena relatif mudah
blogID=3325167907862637424#_ftn12]
Tabel 4. Warna nyala unsur-unsur alkali dan alkali tanah[13]
[http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3325167907862637424#_ftn13]
Unsur Warna Nyala Unsur Warna Nyala
Litium Merah Berilium Putih
Natrium Kuning Magnesium Putih
Kalium Ungu Kalsium Jingga-merah
Rubidium Merah Stronsium Merah
Sesium Biru Barium Hijau
memberi warna-warna yang khas pada nyala api biasa. Dalam pekerjaan
nyala kuning terhadap natrium (Na) adalah salah satu yang paling peka;
natrium (Na) yang lebih sedikit daripada satu bagian per milyar bagian
blogID=3325167907862637424#_ftn14]
D. Kelarutan
Pengertian kelarutan digunakan dalam beberapa paham.
demikian ada batas jumlah tertentu dari solut yang dapat terlarut dalam
jumlah solven yang tertentu. Larutan yang dalam keadaan terbatas ini
disebut larutan jenuh dan konsentrasi dari larutan jenuh disebut kelarutan
[http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftn15]
Salah satu perbedaan logam alkali dari alkali tanah adalah dalam
hal kelarutan
senyawanya. Senyawa logam alkali pada umunya mudah larut dalam air
(H2O), sedangkan senyawa logam alkali tanah banyak yang sukar larut.
Ba2+ 5 x 10-3 1.1 x 10- 1.2 x 10- 5.1 x 10-9 1.6 x 10-7
10 10
barium sulfat (BaSO4). Dalam hal ini, berilium sulfat (BeSO4) dan
blogID=3325167907862637424#_ftn17]
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Alat
Alat - alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas kimia
250 mL, lampu spiritus, rak tabung reaksi, botol semprot, tabung reaksi,
2. Bahan
14
Bahan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah aquades (H2O),
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini, yaitu sebagai berikut :
1. Uji Warna
a. Membersihkan kawat platina dengan menyelupkan kawat ose ke dalam
digunakan.
2. Uji Kelarutan
BAB IV
A. Hasil
1. Tabel Pengamatan
a. Uji Nyala
Laporan Penentuan
b. Uji Kelarutan
MgCl2 CaCl2 SrCl2 BaCl2
Laporan Titrasi Kom
No. Pereaksi
0,01 N 0,01 N 0,01 N 0,01 N
Na2CO3 0,01 17
Laporan Krom 3 3. larut larut larut
larut
N
Laporan Penentuan
2. Reaksi
B. Pembahasan
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
http://faradillahchemistry09.blogspot.co.id/2012/06/laporan-alkali-dan-alkali-tanah.html 13/19
10/25/2017 Laporan Alkali dan Alkali Tanah
nyala dari logam alkali dan alkali tanah serta kelarutan logam alkali tanah
ke dalam larutan asam klorida (HCl) dimana larutan ini berfungsi untuk
membersihkan kotoran yang melekat pada kawat ose, selain itu larutan
dilakukan satu per satu setelah melakukan pembersihan pada kawat ose
dengan larutan asam klorida (HCl). Fungsi dari larutan uji adalah untuk
mengetahui warna yang dihasilkan oleh logam alkali dan alkali tanah
dimana pada uji nyala, sebuah unsur yang mengalami pemanasan akan
berwarna hijau. Hasil yang diperoleh ini sudah sesuai dengan teori dimana
bata, stronsium (Sr) berwarna merah tua dan barium (Ba) berwarna hijau.
[18] [http://www.blogger.com/blogger.g?
alkali dan alkali tanah dapat pula dilihat pada tabel 4 yang menunjukkan
perbedaan warna nyala pada setiap logam alakali dan alkali tanah.
Perbedaan warna nyala disebabkan karena perbedaan spektrum emisi
yang dihasilkan oleh setiap unsur logam. Hal ini didasarkan pada nomor
dalam tabung reaksi yang telah berisi larutan logam alkali tanah berfungsi
yang sedikit larut. Kelarutan logam alkali tanah dengan pereaksi natrium
sulfat (Na2SO4) menurun dari atas ke bawah, begitu pula kelarutan logam
dari atas ke bawah. Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan teori dimana
sulfat (Na2SO4) telah sesuai dengan teori dimana kelarutan garam sulfat
tidak sesuai karena berdasarkan teori semua garam karbonat sukar larut.
[19] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftn19]
mungkin disebabkan karena larutan sampel dan pereaksi yang sudah tidak
bagus dimana larutan sampel seperti barium klorida (BaCl2) telah terdapat
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini, yaitu sebagai berikut :
1. Uji nyala
2. Uji Kelarutan
1)
22
Magnesium sulfat (MgSO4) 0,01 N : larut
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
[1] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref1] Suharno Pikir, Reaksi-reaksi Kimia
(Surabaya: Universitas Airlangga Surabaya, 1990), h. 1
[2] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref2] Ratna, et. al., Logam Alkali dan Alkali
Tanah, Chem-is-try.org - Situs Kimia Indonesia. 7 Februari 2009. http://www.chem-
is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/logam-alkali-dan-alkali-tanah/ (27 Mei
2012)
[3] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref3] Kristian H. Sugiyarto, Kimia Anorganik II
(Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2003), h. 81
[4] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref4] Ibid
[5] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref5] Charles W. Keenan, Donald C. Kleinfelter
dan Jesse H. Wood, Ilmu Kimia untuk Universitas (Jakarta Erlangga, 1986), h. 151-
152
[6] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref6] Ibid
[7] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref7] Kristian H. Sugiyarto, op. cit., h. 103
[8] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref8] Ibid
[9] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref9] Allensius Karelsta Harefa, Golongan IIA
(Alkali Tanah), scribd.com. 9 April 2010.
http://www.scribd.com/doc/29662413/Golongan-IIA (27 Mei 2012)
[10] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref10] Ibid
[11] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref11] Ibid
[12] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref12] Ibid
[13] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref13] Ibid
[14] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref14] Charles W. Keenan, Donald C.
Kleinfelter dan Jesse H. Wood, op. cit., h. 153
[15] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref15] Hardjono Sastrohamidjojo, Kimia Dasar
(Yogyakarta: UGM-Press, 2008), h. 238
[16] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref16] Allensius Karelsta Harefa, loc. cit.
[17] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref17] Ibid
[18] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref18] Kristian H. Sugiyarto, op. cit., h. 82 dan
103
[19] [http://www.blogger.com/blogger.g?
blogID=3325167907862637424#_ftnref19] Allensius Karelsta Harefa, loc. cit.
0 Tambahkan komentar