Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

“Uji Nyala Api pada Alkali dan Alkali Tanah”

Disusun oleh :
Nama Kelompok 2
1. Eka Danis Saputri (14)
2. Nabila Chiquita Affandi (24)
3. Rahmadina Kurnia Savitri (26)
4. Tiara Setyo Arindya (30)
5. Azwa salsa Nabila (08)

SMA NEGERI 1 WARU


TAHUN PELAJARAN 2021-2022
A. Judul percobaan : Uji nyala api pada alkali dan alkali tanah

B. Tujuan percobaan : Mengetahui warna nyala pada logam alkali dan alkali tanah di
unsur periode ketiga dan keempat

C. Dasar teori :

★ Alkali
Alkali merupakan unsur-unsur golongan IA dalam sistem periodik
unsur. Disebut golongan alkali karena unsur-unsur dalam golongan ini, kecuali
Hidrogen, merupakan pembentuk basa kuat. Yang termasuk golongan alkali
adalah Hidrogen (H), Litium (Li), Natrium (Na), K (Kalium), Rubidium (Rb),
Cesium (Cs), dan Fransium (Fr).Unsur-unsur alkali ini sangat reaktif dengan
bilangan oksidasi +1, sehingga tidak dijumpai bebas di alam, melainkan dalam
bentuk senyawanya. Semua logam alkali merupakan logam lunak (mudah
diiris dengan pisau) dan mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik.

Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk hidroksida logam


alkali dengan melepaskan hidrogen dapat membentuk oksida, peroksida
bahkan superoksida yang ketiganya menghasilkan bentuk kilapan logamnya.
Selain lithium yang hanya dapat membentuk oksida maka logam alkali yang
lain dapat membentuk K, Rb, Cs dapat pula membentuk peroksida logam
alkali artinya reaktifitas logam alkali dengan oksigen meningkat dari atas ke
bawah dalam golongannya. Oksida logam alkali berbeda beda disebabkan oleh
kekuatan ikatan antara kation dan anion pembentuknya. Hal ini disebabkan
semua oksida, peroksida, superoksida adalah ionik. Logam-logam alkali akan
memperlihatkan spektrum emisi yang khas jika dibakar pada nyala api Bunsen.

★ Alkali Tanah
Alkali tanah merupakan unsur-unsur golongan IIA dalam sistem
periodik unsur. Disebut golongan alkali tanah karena unsur-unsur dalam
golongan ini bisa membentuk basa kuat dan umumnya ditemukan dalam tanah
berupa senyawa tak larut. Unsur alkali tanah meliputi Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium
(Ra).Unsur-unsur golongan ini bersifat reaktif dengan bilangan oksidasi +2.
Jika dibandingkan dengan unsur alkali, unsur alkali tanah memiliki sifat yang
lebih keras.
Alkali Tanah Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium membentuk
kelompok yang berkaitan secara reat di mana sifat kimiawi dan fisikanya
berubah secara teratur dengan kenaikan ukuran. Logam- logam Alkali Tanah
adalah Be, Ba, Mg, Ca, Sr. logam ini juga cukup reaktif namun tidak sereaktif
logam alkali.
Warna Nyala Alkali Tanah Pada uji nyala api, senyawa yang logam
golongan A, B dan transisi (dalam sistem periodik unsur) diuapkan dengan
oksidasi nyala api yang akan memberi warna tertentu pada nyala tertentu.
Semua logam alkali lunak, putih mengkilap seperti perak dengan titik leleh
rendah. Sifat ini dikarenakan atom-atom alkali hanya memiliki satu elektron
terluar yang terlibat dalam ikatan logam, sehingga energi kohesi antar atom
dalam kristal sangat kecil. Adapun warna- warna yang dihasilkan adalah Li
merah kamrin, Na kuning, K ungu, Rb merah, dan Cs biru. Logam alkali tanah
(Golongan II A) memiliki jari jari lebih kecil jika dibandingkan dengan
Golongan I A. Sehingga logam Alkali memiliki kerapatan serta energi ionisasi
yang lebih tinggi. Hal ini karena logam-logam alkali memiliki dua elektron
sehingga ikatan-ikatan antar atom lebih kuat. Garam-garam alkali tanah jika
dibakar pada nyala Bunsen akan menimbulkan spektrum emisi, antara lain : Ca
merah bata, Sr merah tua, Ba hijau kuning, Mg dan Be tidak memperhatikan
spektrum yang khas. Logam alkali tanah juga bersifat reduktor dan jika
bereaksi dengan air akan membentuk basa dan gas H2

D. Alat dan Bahan


1. Gelas breaker
2. Penjepit
3. Erlenmeyer
4. Amplas
5. Tripod dan kassa
6. Spatula
7. Pembakar spirtus
8. Botol semprot
9. Magnesium
10. NaCHO3
11. Aquades

E. Prosedur dan langkah percobaan

1. Letakkan kristal NaCl, KCl, CaCO3, SrCl2, BaCl2 NiSO4, KMnO4, FeCl3,
MgCl2, K2Cr2O7, CoCl3 pada krus porselin.
2. Nyalakan pembakar spirtus.
3. Tuangkan 25 ml larutan HCl kedalam gelas kimia. Celupkan kawat nikrom
kedalam larutan HCl dalam gelas kimia.
4. Bakar ujung kawat nikrom pada nyala api biru pembakar spirtus. Jika terjadi
perubahan nyala api, celupkan kembali kawat nikrom kedalam larutan HCl lalu
bakar lagi. Ulangi hingga tidak terbentuk warna nyala lain pada kawat nikrom.
5. Benamkan ujung kawat nikrom yang bersih kedalam kristal NaCl pada krus
porselin hingga kristal menempel pada kawat nikrom.
6. Bakar pada nyala api biru, amati warna nyala yang terjadi dan catat hasilnya.
7. Ulangi langkah 4 - 7 untuk kristal KCl, CaCO3, SrCl2, BaCl2 NiSO4, KMnO4,
FeCl3, MgCl2, K2Cr2O7, CoCl3.

● Data hasil percobaan

No. Nama Senyawa Unsur yang diamati Warna nyala

1 NaCl Na Orange-merah

2 KCl K Biru

3 CaCO3 Ca Orange-kuning

4 SrCl2 Sr Merah

5 BaCl2 Ba Kuning

6 NiSO4 Ni Orange-merah

Mg7 KMnO4 Mn Ungu

8 FeCl3 Fe Kuning terang

9 MgCl2 Mg Oranye-merah
10 K2Cr2O7 Cr Putih

11 CoCl3 Co Kuning terang

F. Analisis data dan perhitungan

Reaksi unsur :

1. NaCl → Na+ + Cl-


2. KCl → K+ + Cl-
3. CaCO3 → Ca²⁺ + CO₃²⁻
4. SrCl2 → Sr²⁺ + 2Cl⁻
5. BaCl2 → Ba²⁺ + 2Cl⁻
6. NiSO4 → Ni²⁺ + SO₄²⁻
7. KMnO4 → K+ + MnO4-
8. FeCl3 → Fe3+ + 3Cl-
9. MgCl2 → Mg2+ + 2Cl-
10. K2Cr2O7 → 2K+ + Cr2O7²⁻
11. CoCl3 → Co3⁺ + 3Cl-

Pada percobaan uji nyala ini, HCL (pekat) berguna sebagai pembersih zat pengotor. Pemilihan
HCL (pekat) ini karena dapat membersihkan zat pengotor yang masih menempel di kawat
nikrom sehingga pengotor tersebut akan menguap dari kawat, nantinya kawat akan bersih dan
bisa digunakan untuk mengamati warna lain pada senyawa lainnya. Indikator kawat nikrom
bersih adalah jika nyala api warna nya kembali pada warna semula yaitu orange.

Percobaan ini menggunakan beberapa senyawa dengan unsur yang diamati yaitu golongan IA
(alkali) (Na,K), golongan IIA (alkali tanah) (Mg,Ca, Sr, Ba), dan periode ke-4 (Ni, Mn, Fe, Cr,
dan Co). Pada saat pembakaran, didapatkan warna yang berbeda-beda, yaitu NaCL (orange),
KCL (biru), CaCO3 (orange), SrCL2 (merah), BaCl2 (kuning), NiSO4 (orange-merah), kMnO4
(ungu), FeCl3 (Kuning terang), MgCl2 (orange-merah), K2Cr2O7 (putih), dan CoCl3 (kuning).
Terjandinya perbedaan warna ini dikarenakan setiap unsur memiliki sifat yang berbeda pula
dilihat dari spektrum emisi yang berbeda pula. Khusus untuk unsur periode ke-4 (unsur transisi),
warna senyawa ditentukan oleh jenis ion logam transisi dalam suatu senyawa, Dapat dilihat dari
percobaan di atas, contohnya kita ambil saja yang FeCl3. Ion atau biloks yang terbentuk dari
unsur Fe berjumlah +3, yang mana nantinya menghasilkan warna kuning. Jika biloks (Fe) yang
terbentuk berjumlah +2, maka nantinya akan menghasilkan warna hijau muda. Jadi, nantinya
untuk logam periode ke-4 (unsur transisi) akan menghasilkan warna yang berbeda-beda atau
sangat banyak tergantung dari banyak ion yang dihasilkan.

1. Mengapa unsur yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda pula?

Karena setiap spektrum emisi elemen berbeda karena setiap elemen memiliki satu
set yang berbeda dari tingkat energi elektron. Garis emisi sesuai dengan perbedaan antara
berbagai pasangan dari banyak tingkat energi. Garis (foton) dipancarkan sebagai elektron
jatuh dari orbital energi yang lebih tinggi ke energi yang lebih rendah.
Ketika atom tereksitasi, mereka memancarkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu yang sesuai dengan warna yang berbeda . Cahaya yang dipancarkan dapat
diamati sebagai serangkaian garis berwarna dengan ruang gelap di antaranya; rangkaian
garis berwarna ini disebut garis atau spektrum atom . Setiap elemen menghasilkan
serangkaian garis spektral yang unik.
G. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah memiliki warna nyala yang khas. Natrium
memiliki warna orange, kalium warna orange, kalsium warna merah, stronsium warna
merah bata, dan barium kuning.

Saran
Pengamatan dapat lebih jelas menggunakan kaca kobalt sebagai alat bantu pengamatan
karena dapat menyerap polutan cahaya. Dan perhatikan warna yang dihasilkan saat
pembakaran dengan cermat karena mempengaruhi warna nyala unsur alkali dan alkali
tanah

H. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai