Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH

Disusun oleh:
Febri Tri Rahayu ( 11 )
XII IPA 2

I. Judul : Logam Alkali dan Alkali Tanah


II. Tujuan :
a. Mempelajari sifat logam alkali dan alkali tanah.
b. Menyebutkan nama dari logam senyawa.
III. Standar Kompetensi : memahami karakteristik unsure penting di alam, cara
pembuatannya, dan kegunaannya.
IV. Kompetensi Dasar :
a. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di aam dan
produk yang mengandung usur tersebut..
b. Mendiskripsokan kecenderungan sifat dan kimia unsur utama dan unsur
transisi.
V. Dasar Teori :
Golongan IA disebut juga logam alkali. Logam alkali melimpah
dalam mineral dan terdapat di air laut. Khususnya Na (natrium), di kerak bumi
termasuk logam terbanyak keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan
ion natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk
mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang
tinggi pada air. Akhirnya Na (natrium) dan juga Kalium (1807) bisa diisolasi
dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke19. Kemudian Li (litium) ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy
segera setelah itu mengisolasinya dari Li2O dengan metode elektrolisis. Setelah
itu pada tahun 1861, Rb (rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai unsur
baru dengan teknik spektroskopi. Fr (fransium) ditemukan dengan menggunakan
teknik radiokimia tahun 1939, kelimpahan alaminya sangat rendah karena
memiliki waktu paro 21 menit. Logam-logam ini juga bersifat sebagai reduktor
dan mempunyai warna nyala yang indah sehingga dipakai sebagai kembang api.
Pada pembuatann logam alkali dari senyawanya, merupakan reaksi
reduksi. Logam alkali dapat dibuat dengan mengelektrolisis lelehan garamgaramnya, biasanya digunakan garam halida. Logam Li dibuat dengan
mengelektrolisis campuran LiCl-KCl cair (KCl berfungsi menurunkan titik leleh).
Logam Na diperoleh dengan mengelektrolisis campuran NaCl-NaF cair. Logam K
diperoleh dengan cara mengelektrolisis campuran KCl-CaCl2 cair.
Semua logam alkali lunak, putih mengkilap seperti perak dengan titik leleh
terendah. Sifat ini karena atom-atom alkali hanya memiliki satu elektron terluar
yang terlibat dalam ikatan logam, sehingga energi kohesi antar atom dalam kristal
sangatlah kecil. Logam logam alkali akan memperlihatkan warna spektrum emisi
yang khas jika dibakar. pada nyala api bunsen. Adapun warna-warna yang
dihasilkan adalah Li merah karmin, Na kuning, K ungu, Rb merah, Cs biru.
Pada sifat kimianya, logam-logam alkali bersifat reduktor kuat. Hal
ini tercermin dari EO yang sangat negatif. Sifat inilah yang menyebabkan logamlogam alkali dapat lansung bereaksi dengan halogen-halogen. Semua senyawa

alkali berikatan ionik dengan atom logam alkali memiliki bilangan oksidasi +1.
Adapun kegunaan logam alkali antara lain sinar emisi Na dipakai untuk penerang
di jalan-jalan raya atau pada kendaraan. Serta sebagai reduktor dalam pembuatan
logam titanium dari senyawanya dan juga pembuatan tetra etil timbal, yaitu zat
anti ketukan yang ditambahkan pada bensin.
Golongan II A (2) dalam sistem periodik dikenal sebagai logamlogam alkali tanah. Logam alkali tanah adalah kelompok unsur kimia Golongan 2
pada tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg),
kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Radium kadang tidak
dianggap sebagai alkali tanah karena sifat radioaktif yang dimilikinya.
Senyawa-senyawa alkali tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah
kalsium dan magnesium. Dan yang paling sedikit dijumpai adalah radium karena
bersifat radioaktif. Pada pembuatannya, logam-logam alkali tanah juga diperoleh
dengan cara elektrolisis lelehan garam-garamnya. Logam-logam golongan II A
memiliki jari-jari yang lebih kecil jika dibandingkan dengan golongan I A,
sehingga logam-logam alkali memiliki kerapatan serta energi ionisasi yang lebih
tinggi. Hal ini karena logam-logam alkali memiliki dua elektron sehingga
ikakatan antar atom lebih kuat. Garam garam alkali tanah jika dibakar pada
nyala bunsen akan menimbulkan spektrum emisi antaralain. Ca merah bata, Sr
merah tua, Ba hijau kuning. Mg dan Be tidak memberikan spektrum emisi yang
khas. Logam alkali tanah juga bersifat reduktor dan jika bereaksi dengan air akan
membentuk basa dan gas H2.Logam golongan 2 dari berilium Be, sampai radium,
Ra, disebut juga logam-logam alkali tanah .
VI. Alat dan Bahan :
Alat :
Pipet tetes
Cawan porselin
Spatula
Korek
Bahan :

Spiritus

NaCl

KCl

CaCl2

BaCl2

SrCl2
VII. Langkah Kerja :
Siapkan cawan porselin yang bersih dan kering, kemudian memasukkan

kedalamnya 10 tetes spiritus.


Bakar 10 tetes spiritus tersebut dan amati serta mencatat nyala spirtus

yang dibakar.
Masukan 10 tetes spirtus dalam cawan porselin dan membakarnya

sambil menambahkan 1 spatula kristal atau padatan NaCl, lalu mengamati


dan mencatat warna nyalanya.

Ulangi percobaan terakhir dengan mengganti kristal atau padatan NaCl


dengan berturut-turut dari KCl, CaCl2, BaCl2, SrCl2
Amati warna nyala dan dicatat dalam lembar pengamatan

Lembar Pengamatan :

VIII.
No

Senyaw
a

Nama

Ion
Pembent
uk

Warna
Nyala

Loga
m

CH3OH

Spiritus

Biru

NaCl

Natrium
Klorida

Na+ +
Cl

Orange

L.
Alkali

KCl

Kalium
Klorida

K+ + Cl

Keungua
n

L.
Alkali

CaCl2

Kalsium
Klorida

Ca2+ +
2Cl

Biru

L.
Alkali
Tanah

BaCl2

Barium
Klorida

Ba2+ +
2Cl

Kehijaua
n

L.
Alkali
Tanah

SrCl2

Sromsium
Klorida

Sr2+ +
2Cl

Merah

L.
Alkali
Tanah

IX.

Pemabahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan kita dapat mengamati,
sifat-sifat logam alkali dan alkali tanah melalui warna nyala yang dihasilkan oleh
berbagai macam padatan atau senyawa dari logam alkali dan alkali tanah yang
dipanaskan pada api.
Pada pemanasan yang pertama yaitu Spiritus sendiri yang menghasilkan
warna biru. Hal ini sesuai dengan data yang ada pada literatur yaitu warna biru.
Pada pemanasan yang kedua yaitu NaCl menghasilkan warna orange pada nyala
api. Hal ini mendekati literatur yaitu warna kuning. Pada pemanasan yang ketiga
yaitu KCl menghasilkan warna ungu. Hal ini sesuai dengan literatur yaitu warna
ungu. Pada pemanasan yang keempat yaitu CaCl2 menghasilkan warna biru namun
menurut literatur seharusnya warna yang muncul adalah Merah
Pada hasil percobaan diatas senyawa tersebut jelas mengeluarkan warna
nyala Biru.Mungkin banyak hal yang menyebabkan kesalahan bisa terjadi, seperti
kesalahan peneliti dalam mengamati hasil percobaan, kristal( CaCl2 ) yang sudah
rusak atau sudah terkontaminasi dengan zat kimia lain, tempat yang digunakan

(cawan petri) masih kotor karena pencucian pada percobaan sebelumnya kurang
bersih, atau maupun faktor lain yang tidak disengaja oleh peneliti. Pada pemanasan
yang kelima yaitu BaCl2 yang menghasilkan warna kehijauan. Hal ini sesuai dengan
data yang ada pada literatur yaitu warna hijau. Pada pemanasan yang keenam yaitu
SrCl2 yang menghasilkan warna merah. Hal ini sesuai dengan data yang ada pada
literatur yaitu warna merah.
X.

Pertanyaan :

1. Warna nyala spiritus yang dibakar adalah Biru


2. Berdasarkan percobaan identifikasi logam dengan warna nyala maka untuk
logam, Na warnanya Orange ( kekuningan ) , Ca warnanya Merah , Sr warnanya
Merah , K warnanya Ungu ( keunguan ) , Ba warnanya Hijau ( kehijauan ).
3. Tulis konfigurasi elektron 11Na, 19K, 20Ca, 56Ba, 38Sr dan dalam SPU terletek pada
golongan/periode berapa ?
Na = 1s2 2s2 2p6 3s1 (Golongan IA Periode 3)

11

K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 (Golongan IA Periode 4)

19

Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 (Golongan IIA Periode 4)

20

Sr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 (Golongan IIA Periode 6)

38

Ba = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 (Golongan IIA Periode 5)

56

4. Amati dan catatlah apa yang terjadi jika pita Mg di bakar diudara ? tulis persamaan
reaksinya ?
Pada suhu tinggi magnesium terbakar di udara dan bereaksi dengan nitrogen
menghasilkan nitrida, Mg3N2. Logam magnesium terbakar dengan nyala yang
sangat terangd an di saat pita Mg di bakar diudara adalah mengahasilkan debu putih
yang berupacampuran magnesium okisida dan magnesium nitrida.
Reaksi, 3Mg(s) + N2(g) Mg3N2(s)
5. Jika hasil pembakaran ditetesi dengan 5 tetes air, kemudian ditambah 3 tetes
indikator PP. Amati apa yang terjadi dan tulis persamaan reaksinya ?
Pada perlakuan ini logam magnesium (Mg) sebagai sampel dimasukkan ke dalam
cawan berisi air, setelah diamati tampak logam Mg tidak larut dalam air. Setelah
ditambahkan dengan larutan indikator PP, larutan mengalami perubahan warna dari
bening menjadi merah muda. Hal ini menunjukkan bahwa air yang telah bereaksi
dengan logam Mg bersifat basa. Secara sederhana, reaksinya dapat ditulis dengan :
Mg + 2H2O ---> Mg(OH)2 + H2

6. Berapa jumlah orbital penuh, setengah penuh, dan orbital kosong dari 11Na, 25Mn,
29Cu, 38Sr
Jawab,
2
2
6
1
11Na = 1s 2s 2p 3s
Orbital penuh = 5 , orbital setengah penuh = 1 , orbital kosong = 8
Mn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
Orbital penuh = 10 , orbital setengah penuh = 5 , orbital kosong = 15
25

Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10


Orbital penuh = 14 , orbital setengah penuh =1 , orbital kosong = 15
29

Sr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2


Orbital penuh = 19 , orbital setengah penuh = 0 , orbital kosong = 15
Beberapa Warna Nyala Unsur-Unsur Alkali dan Alkali Tanah
38

Unsur

Warna nyala

Unsur

Warna nyala

Litium ( Li )

Merah

Berilium ( Be )

Putih

Natrium ( Na )

Kuning

Magnesium( Mg )

Putih

Kalium ( K )

Ungu

Kalsium ( Ca )

Jinggamerah

Rubidium ( Rb )

Merah

Strontium ( Sr )

Merah

Biru

Barium ( Ba )

Hijau

Sesium ( Cs )

Anda mungkin juga menyukai