Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“Percobaan Reaksi Nyala”

Anggota Kelompok:

 Agnes Sabilla Putri Kusmawan


 Riza Awis Renova
 M. Rizky Fadilah
Kelas : XII IPA 8
Dasar Teori
 Alkali

Logam alkali mempunyai energi resonansi rendah dan kecenderungannya kuat


melepaskan elektron valensi tunggalnya, cukup reaktif sehingga jarang ditemukan secara bebas
di alam. Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk hidroksida logam alkali dengan
melepaskan gas hidrogen dapat membentuk oksida, peroksida bahkan superoksida yang
ketiganya menghilangkan bentuk kilapan logamnya. Selain litium yanga hanya dapat membentuk
oksida maka logam alkali yang lain dapat membentuk peroksida dan untuk K, Rb, Cs dapat pula
membentuk peroksida logam alkali artinya reaktifitas logam alkali dengan oksigen meningkat
dari atas ke bawah dalam golongannya.
Oksida logam alkali berbeda-beda disebabkan oleh kekuatan ikatan antara kation dan
anion pembentuknya. Hal ini disebabkan semua oksida, peroksida dan superoksida adalah ionik.
Misalnya litium kestabilan oksidanya lebih besar dan bentuk peroksidanya yang sangat tidak
stabil sehingga bentuk peroksida litium sulit sekali ditemukan stabil dan eksis di alam. Demikian
pula logam alkali yang lain seperti natrium dapat membentuk oksida, peroksida dan superoksida,
bahkan K, Rb dan Cs selain dapat membentuk oksida dan peroksida juga peroksida karena
kestabilannya
Logam-logam alkali sangat elektropositif dan bereaksi langsung dengan sebagian besar
unsur lain dan banyak senyawaan dengan pemanasan. Litium biasanya yang paling kurang
reaktif sedangkan yang paling reaktif adalah sesium
Kelarutan logam-logam golongan I dan sampai batas tertentu bagi Ca, Sr, Ba, Eu dan Yb
larut amonia memberikan larutan berwarna biru bila diencerkan. Larutan-larutan ini
menghantarkan listik dan pembawa arus yang utama adalah elektron tervoltasi. Sementara umur
elektron tersolvasi dalam air sangat pendek dalam ammonia cair yang sangat murni umurnya
cukup panjang

 Alkali tanah

Kalsium, stronsium, barium dan radium membentuk kelompok yang berkaitan secara erat
diaman sifat kimiawi dan fisikanya berubah secara teratur dengan kenaikan ukuran. Contohnya
adalah kenaikan dari Ca ke Ra dalam sifat keelektropositifan dalam logam, energi hidrasi
garamnya, ketidaklarutan hampir semua garamnya terutama sulfat dan kestabilan termal dari
karbonat dan nitrat. Seperti dalam golongan I kation-kation yang lebih besar dapat menstabilkan
anion-anion yang lebih besar, karena kemiripan dalam muatan dan jari-jari, ion ion +2 dari
lantanida mirip dengan ion-ion Sr sampai Ra.
Berilium terdapat di dalam mineral beryl Be3Al2(SiO3). Senyawaan berilium sangat
beracun khususnya bila terhirup bila mana menyebabkan degenerasi jaringan paru-paru, mirip
seperti penyakit silikosis pada pekerja tambang, senyawaan-senyawaan tersebut harus ditangani
secara hati-hati. Magnesium, kalsium, stronsium dan barium tersebar luas dalam mineral-mineral
dan di dalam laut. Semua isotop radium adalah radioaktif. 226Ra, 1600th yang terdapat dalam
deret peluruhan 238U pertama kali diisolasi oleh Pierre dan Marie Curie dari batuan uranium
pitchblende. Unsur ini dikumpulkan dari larutan dengan kompresipitasi dengan BaSO4 dan nitrat
serta diikuti oleh kristalisasi bertingkat. Kegunaan unsur-unsur tersebut dalam pengobatan
kanker telah disaingi oleh radiasi bentuk lain.
Logam-logam alkali tanah adalah Be, Mg, Ca, Sr dan Ba, logam ini juga cukup reaktif
namun tidak sereaktif jika dibandingkan dengan logam alkali. Konfigurasi elektron terluarnya
memiliki kecenderungan melepaskan kedua elektron terluarnya membentuk ion M2+ dengan
bentuk konfigurasinya menyerupai konfigurasi gas mulia yang stabil dan karakter ini meningkat
dari berilium ke barium. Energi ionisasi pertama dan kedua dari logam ini menurun dari berilium
sampai ke barium dan khusus berilium di alam lebih cenderung membentuk molekular dibanding
berbentuk ionik terutama oksidanya berbentuk oksida amfoter bukan oksida logam yang bersifat
basa.
Sejumlah kecil sifat bervariasi secara teratur disepanjang periode. Kemampuan
menghantar kalor dan lisrik adalah dua sifat yang bervariasi dan teratur. Jadi diatara unsur
periodi ketiga, logam natrium, magnesium dan aluminium mempunyai selektivitas termal dan
listrik yang baik. Kecenderungan suatu sifat memiliki arah yang terbalik dalam periode (serupa
dengan kecenderungan titik leleh hidrogen halide yang memiliki arah terbalik.

Warna Nyala alkali dan alkali tanah :

Warna nyala logam alkali adalah sebagai berikut :


Logam Alkali Warna
Li Merah
Na Kuning
K Ungu
Rb Merah
Cs Biru

Warna nyala logam alkali tanah adalah sebagai berikut:


Logam Alkali Tanah Warna
Be Putih
Mg Putih
Ca Orange
Sr Merah Tua
Ba Hijau
PROSEDUR PENELITIAN
Alat dan Bahan
A. Alat :
1. Pinggan
2. Pipet tetes
3. Baker glass
4. Sendok
5. Korek api
B. Bahan :
1. 5 garam :
 NaCL
 BaCl2
 KCl
 SrCl2
 CaCO3
2. Alkohol

Cara kerja
1) Ambil garam seujung sendok kemudian masukkan ke dalam pinggan.
2) Tetesi garam dengan alkohol hingga semua garam terkena alkohol.
3) Nyalakan api, dan masukkan dalam pinggan secara perlahan.
4) Amati warna yang dominan.
5) Ulangi cara 1 – 4 pada semua garam
6) Untuk membesarkan api dapat ditambahkan tetesan alkohol dan intuk memperjelas warna
ditambahkan garam yang diujikan.
PEMBAHASAN
 Tabel Pengamatan

No Senyawa Warna Nyala Mengandung Golongan


unsur
1. NaCl Orange - Kuning Na+ Alkali
2. BaCl2 Hijau pucat Ba2+ Alkali tanah
kekuningan
3. KCl Ungu K+ Alkali
4. SrCl2 Merah tua Sr2+ Alkali tanah
5. CaCO3 Orange kemerahan Ca2+ Alkali tanah

Pada percobaan alkali dan alkali tanah dilakukan dua uji yaitu uji nyala dan uji
kelarutan. Uji nyala adalah uji warna nyala untuk golongan alkali, alkali tanah dan transisi dalam
sistem periodik unsur. Jika suatu atom diberi energi (panas, radiasi, listrik) maka elektron yang
terletak pada kulit terluar akan tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Untuk kembali ke
tingkat dasar, atom tersebut akan melepaskan energi dengan cara memancarkan emisi yang khas
untuk atom tertentu. Energi yang dilepaskan dapat dideteksi dengan mata atau menggunakan alat
spektrofotometer yang terlihat sebagai warna nyala, yang mana setiap atom akan menghasilkan
warna nyala tertentu.
Pada percobaan ini dilakukan uji nyala dengan cara memasukkan sampel ke dalam
pinggan dan menambahkannya beberapa tetes alkohol. Kemudian dibakar dengan korek api.
Warna nyala yang dihasilkan Senyawa NaCl berwarna Kuning, Senyawa BaCl2 berwarna Hijau
pucat kekuningan, Senyawa KCl berwarna Ungu, Senyawa SrCl2 berwarna Merah tua,
Senyawa CaCO3 berwarna Orange kemerahan.
Warna nyala yang dihasilkan pada masing-masing sampel berbeda-beda. Hal ini karena
konfigurasi electron garis spektrum tiap-tiap atom tersebut berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai