B. TUJUAN
Mengamati nyala api dari uap logam unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah.
C. LANDASAN TEORI
Alkali merupakan unsur-unsur golongan IA dalam sistem periodik unsur. Disebut
golongan alkali karena unsur-unsur dalam golongan ini, kecuali Hidrogen, merupakan
pembentuk basa kuat. Yang termasuk golongan alkali adalah Hidrogen (H), Litium (Li),
Natrium (Na), K (Kalium), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr).
Setiap atom, jika diberi energi akan mengalami perubahan kedudukan elektron
(akan mengalami eksitasi) dan memancarkan energi radiasi elektromagnetik untuk
kembali ke tingkat dasar (keadaan stabil). Menurut Niels Bohr, besarnya energi yang
dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantisasi) dalam bentuk spektrum
emisi. Sebagian anggota spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan
memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap atom. Litium menghasilkan
warna merah, Natrium warna kuning, Kalium warna ungu, Rubidium warna merah, dan
Cesium warna biru.
Alkali tanah merupakan unsur-unsur golongan IIA dalam sistem periodik unsur.
Disebut golongan alkali tanah karena unsur-unsur dalam golongan ini bisa membentuk
basa kuat dan umumnya ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut. Unsur alkali
tanah meliputi Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium
(Ba), dan Radium (Ra).
Seperti unsur logam alkali, unsur golongan alkali tanah juga memberikan warna-
warna khas jika garam dari unsur-unsur logam tersebut dibakar. Pembakaran unsur
Kalsium menghasilkan warna merah oranye, Stronsium warna merah tua, dan Barium
warna hijau.
F. HASIL PENGAMATAN
Unsur Warna Nyala
Na Kuning
K Ungu
Ca Merah oranye
Sr Merah tua
Ba Hijau
G. ANALISA
Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah (Na, K, Ca, Sr, Ba) memiliki warna
nyala api yang berbeda-beda. Saat Kristal NaCl dibakar, menghasilkan warna nyala api
kuning, dikarenakan adanya kandungan natrium (Na) pada Kristal NaCl. Saat Kristal KCl
dibakar, menghasilkan warna nyala api ungu, dikarenakan adanya kandungan kalium (K).
saat Kristal CaCl2 dibakar, menghasilkan warna nyala api merah oranye dikarenakan
adanya kandungan kalsium (Ca). saat Kristal SrCl2 dibakar, menghasilkan warna nyala
api merah tua dikarenakan adanya kandungan stronsium (Sr) di dalam Kristal SrCl2. Saat
Kristal BaCl2 dibakar, menghasilkan warna nyala api hijau, dikarenakan adanya
kandungan barium (Ba) di dalam Kristal BaCl2.
H. JAWABAN PERTANYAAN
1. Mengapa warna nyala dapat digunakan untuk uji adanya unsur tertentu dalam
senyawa ?
Jawaban :
Karena setiap senyawa memiliki warna nyala yang khas dan berbeda. Hal ini
dikarenakan setiap senyawa memiliki energy yang berbeda ketika electron tereksitasi,
sehingga menghasilkan panjang gelombang yang berbeda.
2. Bagaimana terjadinya spectrum nyala yang khas pada unsur-unsur alkali dan alkali
tanah ?
Jawaban :
Terjadinya spectrum nyala yang khas berhubungan erat dengan peristiwa penyerapan
energy antara sub kulit s dan p. Ketika energy ini dikenai api, energy terluar akan
tereksitasi dan melompat ke energy orbital yang lebih tinggi. Elektron kemudian jatuh
dan memancarkan energy dalam bentuk cahaya. Warna cahaya yang berbeda
tergantung pada seberapa banyak energy atau seberapa jauh energy lebih rendah.
I. KESIMPULAN
Setiap unsur alkali dan alkali tanah memiliki warna nyala yang berbeda, karena
electron tereksitasi dan memancarkan panjang gelombang yang berbeda.