D I S U S U N O L E H
XII IPA 2
- Annisa Ika Novia - Cipta Railee - Deriandra Shifani Latifa
I.
TUJUAN
terjadi. Sebagai contoh, beberapa orang menggunakan kata "merah" beberapa kali untuk menunjukkan beberapa warna yang bisa sangat berbeda satu sama lain. Disamping itu, ada juga yang menggunakan kata seperti "merah padam" atau "merah tua" atau "merah gelap", tapi tidak semua orang mengetahui perbedaan antara kata-kata yang dipakai untuk menunjukkan warna ini.
warna nyala Li Na K Rb Cs Ca Sr Ba Cu Pb merah orange cemerlang terus menerus lilac (pink) merah (lembayung kemerah-merahan) biru lembayung orange-merah merah hijau pucat biru-hijau (sering disertai percikan berwarna putih) putih keabu-abuan
III.
A. ALAT:
1. Pembakar Bunsen 2. Kaca Arlohi 3. Kaca Kobalt 4. Pipet Tetes
B. BAHAN:
1. Kawat platina atau kawat nikrom 2. HCl Pekat 3. LiCl 4. NaCl 5. KCl 6. CaCl2 7. BaCl2 8. MgCl2 9. SrCl2 10. CuSO4
- tetesi dengan HCl pekat kemudian larutkan. - celupkan kawat platina kedalam larutan tsb kemudian bakar pada pembakar bunsen - Amati warna nyala api. - untuk kalium warna nyalanya dapat diamati dengan menggunakan kaca kobalt
V. DATA PENGAMATAN
NO
1 2 3 4
ZAT UJI
LiCl NaCl KCl CaCl2 Pink
WARNA NYALA
Orange Ungu -
5 6 7 8
dasar teori bahwa senyawa Li membuat warna nyala api menjadi merah. Tetapi seperti yang dikemukakan di teori dasar, bahwa beberapa orang menggunakan kata "merah" beberapa kali untuk menunjukkan beberapa warna yang bisa sangat berbeda satu sama lain. Disamping itu, ada juga yang menggunakan kata seperti "merah padam" atau "merah tua" atau "merah gelap", tapi tidak semua orang mengetahui perbedaan antara kata-kata yang dipakai untuk menunjukkan warna ini. 2. NaCl Pada nyala api dengan kawat yang sudah dilumuri NaCl sudah sesuai dengan dasar teori yaitu berwarna orange.
3. KCl Pada nyala api KCl kami menemukan warna nyala sedikit ungu di api tersebut. Dasar teori mengatakan bahwa senyawa KCl membuat nyala api menjadi warna pink. Menurut kami ini bisa saja dikarenakan pengadukan pada campuran larutan KCl dengan HCl pekat tidak merata. Pada gambar, nyala api hanya menunjukan warna orange. (warna ungu tidak tertangkap kamera)
4. BaCl2 Pada warna nyala api yang sudah diberi kawat yang dilumurkan BaCl2, nyala api berubah menjadi warna hijau pucat. Ini sangat sesuai dengan dasar teori yang mengatakan bahwa BaCl2 memang membuat nyala api menjadi warna hijau pucat.
5. SrCl2 Pada nyala logam SrCl2, kami menemukan warna merah bata sebagai warna nyala api. Ini sesuai dengan dasar teori pada table diatas.
6. CuSO4 Pada uji nyala logam di senyawa yang terakhir ini, kami menemukan warna hijau bercampur sedikit biru. Ini juga sesuai dengan dasar teori. Namun lagilagi, kelompok kami tidak mendapatkan gambar yang sesuai dengan apa yang kami lihat.
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan pada percobaan ini, reaksi nyala logam atau warnawarna yang kami lihat sebagian besar cocok dengan dasar teori.
Perbedaan beberapa warna yang kami dapat, bisa disimpulkan akibat pengadukan beberapa senyawa dengan HCl pekat yang kurang merata.
Daftar pustaka
http://aatunhalu.wordpress.com/2008/12/06/kumpulan-praktikum-2 http://mafiki.com/informasi-contoh-laporan-praktikum-reaksi-nyala-pada-senyawalogam