Anda di halaman 1dari 15

MENGAMATI REAKSI PEMBAKARAN LOGAM ALKALI

I. TUJUAN
Berdasarkan percobaan diharapkan siswa dapat menyebutkan warna khas dari senyawa
logam tertentu.

II. DASAR TEORI
Sifat Sifat Unsur
Penggunaan suatu bahan didasarkan pada sifat-sifat dari bahan tersebut. Dapat
dibedakan menjadi sifat fisis dan sifat kimia. Sifat fisis menyangkut penampilan ( wujud,
kekerasan, warna, bau), serta sifat-sifat yang tidak melibatkan pengubahan zat itu menjadi zat
lain ( jari-jari atom, titik leleh, titik didih dll). Sifat kimia berkaitan dengan reaksi-reaksi yang
dialami oleh zat itu, sperti kereaktifan, daya reduksi, sifat asm, dan sifat basa. Pada dasar teori
ini hanya akan dibahas logam alkali dan logam alkali tanah.

Logam Alkali
Logam alkali adalah unsur-unsur logam IA (kecuali hodrogen), yaitu litium Li, natrium Na,
kalium K, rubidium Rb, sesium Si, dan fransium Fr. Kata alkali berasal dari bahasa Arab yang
berarti abu. Air abu bersifat basa. Oleh karena logam-logam golongan IA membentuk basa-basa
kuat yang larut air, maka disebut logam alkali.
Sifat fisis
Kecenderungan logam alkali sangat beraturan. Dari atas ke bawah, jari-jari atom, dan
massa jenis (rapat ) bertambah, sedang titik cair dan titik didih berkurang. Sementara itu,
energy pengionan dan keelektronegatifan berkurang. Potensial electrode dari atas ke
bawah cenderung bertambah kecuali litium. Litium ternyata mempunyai potensial
electrode paling besar.
Sifat kimia
Logam alkali logam alkali adalah logam yang paling reaktief. Kereaktifan meningkat dari
atas ke bawah. Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan energy ionisasinya yang sanat
rendah, sehingga mudah melepas electron. Hamper semua logam alkali bersifat ionic dan
mudah larut dalam air.
Reaksi logam alkali
1. Reasi dengan air: dapat membentuk basa dan gas hydrogen., sesisium akan meledak jika
dimasukkan dalam air.
2. Reaksi dengan hydrogen: jika dipanaskan dapat bereaksi degan hydrogen dan
membentuk hibrida.
3. Reaksi dengan oksigen: akan terbakar dalam oksigen dan membentuk oksida.
4. Rekasi dengan halogen: akan membentuk garam halide.



Logam Alkali Tanah
Logam alkali tanahmeliputi berilium, magnesium, kalsium, strontium, barium, dan
radium. Dalam sitem periodic, keenam unsur itu teletak pada golongan IIA. Logam alkali tanah
jugan membentuk basa, tetapi lebih lemah dari logam alkali. Bebeda dengan golongan IA,
senyawa daro logam IIA banyak yang sukar larut dalam air. Unsur-unsur logam IIA umumnya
ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut. Oleh karena itu disebut olgam alkali tanah.

Sifat fisis

sifat Be Mg Ca Sr Ba
Nomor atom 4 12 20 38 56
Mr 9,01 24,
31
40,0
8
87,6
2
13
7,3
3
Jari-jari atom 1,11 1,6
0
1,97 2,15 2,1
7
Titik cair 1.278 64
9
839 769 72
5
Titik didih 2.970 1.0
90
1484 1.38
4
1,6
40
Densitas 1,85 1,7
4
1,54 2.6 3,5
1
Energy pengionan
I
II
III

899
1.757
14.84
8

73
8
1.4
51
7.7
33

590
1145
4912

590
1.06
4
4.21
0

50
3
96
5
34
30
Keelektronegatifan 1.5 1,2 1 1 0,9
Potensial redukdi -1,70 -
2,3
8
-
2,76
-
2,89
-
2,9
0
Kekerasan 5 2,0 1,5 1,8 2
Daya hantar listrik 8,8 36,
3
35,2 7 -

Sifat kimia
1. Reksi dengan air
Kalsium, stromsium, dan barium bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hydrogen
Mg bereaksi lambat dengan air, dan berilium tidak bereaksi
Ca + 2H
2
O Ca(OH)
2
+ H
2

2. Rekasi dengan udara
Logam alkali tanah bereaksi dengan udara membentuk oksida, hidroksida atau karbonat.
Kecuali berilium dan magnesium
2M + O
2
2MO
3. Reaksi dengan halogen
Reaksi dengan halogen akan membentuk garam halide
M + X
2
MX
2
4. Reaksi dengan asam dan basa
Jika bereaksi dengan asam kuat membentuk garam dan hydrogen
M + 2HCl MCl
2
+ H
2
5. Reaksi nyala logam alkali tanah
Unsur-unsur logam dapat dieksitasikan dengan memanaskan/membakar senyawa pada
nyala api. Warna nyala unsur-unsur alkali tanah ditabel sebagai berikut:
Unsur Warna nyala
Be Putih
Mg Putih
Ca Merah
Sr Merah tua
Ba Hijau

Reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah
a) Dengan oksigen
o Membentuk oksida
4M + O
2
2M
2
O
2L + O
2
2LO
(Be dan Mg harus dipanaskan)
o Membentuk peroksida
2M + O
2
M
2
O
2
(dipanaskan dengan udara)
L + O
2
LO
2

(Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, CaO
2
sulit)
Contoh :
4Na + O
2
2 Na
2
O
2Ca + O
2
2 CaO
2Mg + O
2
2 MgO
(dipanaskan)
2K + O
2
K
2
O
2
Ba + O
2
BaO
2

b) Dengan Halogen (X
2
)
o S Membentuk halida
2M + X
2
2MX
L + X
2
LX
2

Contoh:
2Na + Cl
2
2NaCl
Ca + F
2
CaF
2

c) Dengan Belerang
o Membentuk sulfida
2M + X
2
2MX
L + X
2
LX
2

Contoh
2Na + S Na
2
S
Mg + S MgS
d) Dengan Air
o Air tereduksi menjadi H
2
dan hasil lainnya adalah basa
M + H
2
O H
2
+ MOH
L + H
2
O H
2
+ L (OH)
2

Contoh
2Na + H
2
O H
2
+ NaOH
Ca + H
2
O H
2
+ Ca (OH)
2

e) Dengan Hidrogen
o Membentuk hidrida, bilangan oksida H = -1
2M + H
2
2MH
L + H
2
LH
2

Contoh
2K + H
2
2KH
Mg + H
2
MgH
2

f) Dengan Nitrogen
o Membentuk nitrida
6M + N
2
2M
3
N (hanya Li yang bisa)
3L + N
2
L
3
N
2
(dengan pemanasan)
Contoh
6Li + N
2
2Li
3
N
3 Mg + N
2
Mg
3
N
2

g) Dengan Asam
o Larut dengan cepat menghasilkan gas.
M + 2H
+
M
+
+ H
2

L + 2H
+
L
2+
+ H
2

Contoh
2K + 2HCl 2 KCl + H
2

Mg + 2HCl MgCl
2
+ H
2

Reaksi Nyala Logam Alkali dan Logam Alkali Tanah
Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spectrum emisinya.Unsur yang tereksitasi,
karena pemanasan ataupun karena sebas lainnya, memancarkan radiasi elektromagnetik yang
disebut spectrum emisi. Spectrum emisi teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna
tertentu, akan tetapi sesungguhnya spectrum itu terdiri atas beberapa garis warna (panjang
gelombang) yang khas bagi setiap unsur. Karena keunikannya, spectrum emisi dapat digunakan
untuk mengenali suatu unsur.
Unsur-unsur logam dapat dieksitasikan dengan memanaskan/membakar senyawanya
pada nyala api atau spiritus. Berikut adalah table warna nyala dari logam alkali dan alkali tanah:

Unsur alkali Warna nyala Unsur alkali tanah Warna nyala
Litium Merah Berilium Putih
Natrium Kuning Magnesium Putih
Kalium Ungu Kalsium Jingga-merah
Rubidium Merah Strontium Merah
sesium biru Barium Hijau


III. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
a. Cawan porselen a. Spiritus
b. Lampu spiritus b. NaCl
c. Spatula c. KCl
d. Pipet tetes e. CaCl
2
f. BaCl
2
g. SrCl
2


IV. CARA KERJA
1) Menyiapkan cawan porselen yang bersih dan kering, kemudian masukkan kedalamnya
kurang lebih 10 tetes spiritus.
2) Membakarlah spiritus tersebut, amati dan catat warna nyala spiritus yang dibakar.
3) Memasukkan kurang lebih 10 tetes spiritus dalam cawan porselen dan bakarlah, sambil
ditambahkan 1 spatula kristal NaCl, amati dan cacat warna nyalanya.
4) Membersihkan cawan porseken, ulangi percobaan no: 3 dengan mengganti kristal NaCl
dengan berturut = KCl, CaCl
2
, BaCl
2
, SrCl
2
. Amati warna nyala dan catat dalam lembar
pengamatan

V. DATA PERCOBAAN
No Senyawa Namanya
Ion
pembentuk
Warna nyala logam
1. CH
3
OH Spiritus - Biru Non logam
2. NaCl Natrium clorida Na
+
+ Cl
-
Orange Logam (Na)
3. KCl Kalium clorida K
+
+ Cl
-
ungu Logam (K)
4. CaCl
2
Kalsium clorida Ca
+2
+ 2Cl
-
Biru Logam (Ca)
5. BaCl
2
Barium clorida Ba
+2
+ 2Cl
-
kuning Logam (Ba)
6. SrCl
2
Stronsium klorida Sr
+2
+ 2Cl
-
merah Logam (Sr)

VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini akan dibahas salah satu ciri dari unsur, yaitu spectrum emisi (
spectrum warna). Pada percobaan pertama yaitu pembakaran CH
3
OH (spiritus) saat 10 tetes
spiritus dimasukkan dalam cawan poreselen dan dibakar dengan menggunakan lampu spiritus
warna nyala spiritus adalah biru.Spiritus adalah golongan nonlogam sehingga warna nyala
spiritus menjadi acuan untuk percobaan selanjutnya. Jika warna nyala suatu unsur sama dengan
warna nyala spiritus maka unsur tersebut bukan logam (nonlogam). Pada percobaan selanjutnya
adalah pembakaran senyawa NaCl (Natrium clorida).Senyawa NaCl terbentuk dari ion
pembentuk Na
+
+ Cl
-
. Setelah 10 tetes spiritus dimasukkan kedalam cawan porselen dan dibakar
kemudian dimasukkan 1 spatula senyawa NaCl, warna nyala NaCl adalah orange. Hal ini sesuai
dengan dasar teori, yaitu warna nyala dari Na adalah kuning (dengan kata lain orange). Hal ini
menunjukkan bahwa Na adalah golongan logam.
Pada percobaan ketiga adalah pembakaran senyawa KCl (Kalium clorida).Senyawa KCl
terbentuk dari ion pembentuk K
+
+ Cl
-
. Setelah 10 tetes spiritus dimasukkan kedalam cawan
porselen dan dibakar kemudian dimasukkan 1 spatula senyawa KCl, warna nyala KCl adalah
ungu. Hal ini sesuai dengan dasar teori, yaitu warna nyala dari unsur K adalah ungu.Hal ini
menunjukkan bahwa K adalah golongan logam.Pada percobaan selanjutnya adalah pembakaran
senyawa CaCl
2
(Kalsium clorida). Senyawa CaCl
2
terbentuk dari ion pembentuk Ca
+2
+ 2Cl
-
.
Setelah 10 tetes spiritus dimasukkan kedalam cawan porselen dan dibakar kemudian dimasukkan
1 spatula senyawa CaCl
2
, warna nyala CaCl
2
adalah biru. Warna nyala dari CaCl
2
ini sama
dengan warna nyala spiritus yaitu biru. Pada hasil percobaan Ca memberikan warna nyala
biru.Dalam dasar teori unsur Ca termasuk unsur logam seharusnya Ca memberikan warna nyala
jingga-merah. Hal tersebut menandakan enegi yang diterima oleh atom elektron Ca lebih tinggi
sehingga panjang gelombang rendah dan masuk dalam panjang gelombang warna biru dan belum
mencapai panjang gelombang jingga-merah
Pada percobaan kelima adalah pembakaran senyawa BaCl
2
(Barium clorida). Senyawa
BaCl
2
terbentuk dari ion pembentuk Ba
+2
+ 2Cl
-
. Setelah 10 tetes spiritus dimasukkan kedalam
cawan porselen dan dibakar kemudian dimasukkan 1 spatula senyawa BaCl
2
, warna nyala BaCl
2

adalah kuning. Pada hasil percobaan Ba memberikan warna nyala kuning.Dalam dasar teori
unsur Ba termasuk unsur logam seharusnya Ba memberikan warna nyala hijau.Hal tersebut
menandakan enegi yang diterima oleh atom elektron Ba berada pada tingkat energy yang rendah
dengan panjang gelombang yang panjang yakni masuk pada warna kuning, sehingga atom
electron tersebut belum menempati panjang gelombang warna hijau.
Pada percobaan selanjutnya adalah pembakaran senyawa SrCl
2
(Stronsium
klorida).Senyawa SrCl
2
terbentuk dari ion pembentuk Sr
+2
+ 2Cl
-
.Setelah 10 tetes spiritus
dimasukkan kedalam cawan porselen dan dibakar kemudian dimasukkan 1 spatula senyawa
SrCl
2
warna nyala SrCl
2
adalah merah.Hal ini sesuai dengan dasar teori, yaitu warna nyala dari
Sr adalah merah.Hal ini menunjukkan bahwa Sr adalah golongan logam.

VII. PERTANYAAN
1) Warna nyala spiritus yang dibakar adalah biru
2) Berdasarkan percobaan identifikasi logam dengan warna nyala maka untuk logam: Na
warnanya orange, K warnanya ungu, Ca warnanya biru, Ba warnanya kuning, dan Sr
warnanya merah
3) Tuliskan konfigurasi electron
11
Na,
19
K,
20
Ca,
56
Ba,
38
Sr dan dalam SPU terletak pada
golongan/ peroide berapa?
Jawab:
11
Na = 1s
2
2s
2
2p
6
3s
1
= golongan IA/ Periode 3
19
K = 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
4s
1
= golongan IA/ Periode 4
20
Ca = 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
4s
2
= golongan IIA/ Periode 4
56
Ba = 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
4s
2
3d
10
4p
6
5s
2
4d
10
5p
6
6s
2
= golongan IIA/ Periode 6
38
Sr = 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
4s
2
3d
10
4p
6
5s
2
= golongan IIA/ Periode 5
4) Amati dan catatlah apa yang terjadi jika pita Mg dibakar diudara? Tulis persamaan
reaksinya!
Jawab:
Pada pembakaran magnesium di udara menghasilkan energy yang sangat besar, ditandai
dengan pancaran cahaya yang sangat terang.hal tersebut menyebabkan Nitrogen bebas di
udara tertangkap dan bereaksi dengan magnesium. Persamaan reaksinya
2Mg
(s)
+ O
2(g)
2MgO + Energi
3Mg
(s)
+ N
2(g)
Mg
3
N
2
+ Energi

5) Jika hasil pembakaran ditetesi dengan 5 tetes air, kemudian ditambah 3 tetes indicator PP.
Amati apa yang terjadi catatlah, tulis persamaan reaksinya?
Jawab:
Pada pembakaran magnesium di udara menghasilkan energy yang sangat besar, ditandai
dengan pancaran cahaya yang sangat terang.hal tersebut menyebabkan Nitrogen bebas di
udara tertangkap dan bereaksi dengan magnesium. Ketika bereaksi dengan air akan
menghasilkan gas NH
3
. Berikut adalah reaksi terjaadinya gas NH
3

2Mg
(s)
+ O
2(g)
2MgO + Energi (menghasilkan enegi yang besar dapat menangkap
Nitrogen bebas).
3Mg
(s)
+ N
2(g)
Mg
3
N
2
+ Energi
Apabila reaksi tersebut ditambah dengan air maka:
MgO + H
2
O Mg(OH)
2

Mg
3
N
2
+ H
2
O Mg(OH)
2
+ NH
3
(Terbentuk gas NH
3
)
Apabila ditambah indicator PP akan berubah warna menjadi merah. Karena NH
3

memberikan sifat basa.Sehingga merubah warna menjadi merah.
6) Berapa jumlah orbital penuh, setengah penuh dan orbital kosong dari unsur
11
Na,
25
Mn,
29
Cu,dan
38
Sr!
Jawab:
a.
11
Na : 1s
2
2s
2
2p
6
3s
1
3p 3d


Orbital penuh : 5
Orbital penuh : 1
Orbital kosong : 4

b.
25
Mn : 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
4s
2
3d
5



4p 4d 4f


Orbital penuh : 10
Orbital penuh : 5
Orbital kosong : 15

c.
29
Cu : 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
4s
1
3d
10




4p 4d 4f


Orbital penuh : 14
Orbital penuh : 1
Orbital kosong : 15

d.
38
Sr : 1s
2
2s
2
2p
6
3s
2
3p
6
4s
2
3d
10



























































4p
6
5s
2
4d 4f 5p



5d 5f


Orbital penuh : 19
Orbital penuh : -
Orbital kosong : 27

VIII. KESIMPULAN

a) Spiritus adalah senyawa nonlogam dengan warna nyala biru.
b) Berdasarkan percobaan identifikasi logam dengan warna nyala maka untuk logam: Na
warnanya orange, K warnanya ungu, Ca warnanya biru ( seharusnya orange), Ba warnanya
kuning (seharusnya hijau), dan Sr warnanya merah
c) Reaksi pembakaran magnesium diudara menghasilkan MgO karena bereaksi dengan O
2

dan Mg
3
N
2
karena bereaksi dengan N
2
serta energi. dengan persamaan reaksi sebagai
berikut:
2Mg
(s)
+ O
2(g)
2MgO + Energi
3Mg
(s)
+ N
2(g)
Mg
3
N
2
+ Energi
d) Abu pembakaran magnesium jika ditetesi air menghasilkan Mg(OH)
2
dan gas NH
3
dengan
reaksi sebagai berikut:
MgO + H
2
O Mg(OH)
2

Mg
3
N
2
+ H
2
O Mg(OH)
2
+ NH
3

e) Jika abu hasil pembakaran ditetesi dengan indicator PP, maka berubah warna menjadi
merah. Ini menunjukkan bahwa abu pembakaran magnesium bersifat basa. Sifat basa ini
dari gas NH
3
hasil reaksi dengan N
2.


IX. DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Haryanto, Untung Tri.2006.LKS Kreatif Kimia.Klaten:Viva Pakarindo.
www.google.com
















LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA




OLEH :
Alfiani Nur Mudrikah
XII IPA 2 / 21


III. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
e. Penjepit a .Air suling
f. Lampu spiritus b. Pita magnesium
g. Ampelas c. Indicator PP
h. Cawan porselen
i. Tabung reaksi

IV. CARA KERJA
5) Memotong pita spiritus kira-kira 10 cm, dan mengampelasnya hingga bersih.
6) Menjepit salah satu ujung pita magnesium dengan penjepit, kemudian membakar ujung
yang satu dengan lampu spiritus. Tampung abu pembakaran dalam sebuah cawan
porselen.
7) Memindahkan abu hasil pembakaran ke dalam sebuah tabung reaksi yang kering.
Kemudian menambahkan setetes air, letakkan tabung reaksi dalam posisi tegak. Teteskan
indicator PP. Mengamati perubahan yang terjadi.

V. DATA PERCOBAAN
No Hasil pengamatan Keterangan
1.
a. penampilan logam Mg
sebelum diampelas
Bentuk: pita Mg
Warna: hitam

b. penampilan logam Mg
setelah diampelas
Bentuk: pita Mg
Warna: putih keperakan

c. jelaskan jika ada
perbedaan
Ada. Warna sebelum dan sesedah diampelas. Ini
terjadi karena pengampelasan berguna untuk
menghilangkan karat yang menempel pada logam
Mg.
2.
Reaksi pembakaran Mg di
udara
2Mg
(s)
+ O
2(g)
2MgO + Energi
3Mg
(s)
+ N
2(g)
Mg
3
N
2
+ Energi
3.
Warna abu hasil
pembakaran
Abu berwarna abu-abu
4.
Perubahan warna saat
ditetesi indicator PP
Warna berubah menjadi merah

VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Percobaan kali ini kami mengamati pembakaran magnesium di udara. Pertama tama
pita magnesium yang telah dipotong mula- mula berwarna hitam, kemudian diampelas.
Pengampelasan bertujuan untuk menghilangkan karat-karat yang menempel pada pita
magnesium, karena pita magnesium mudah sekali berkarat. Setelah pita magnesium diampelas
warnanya berubah menjadi putih perak, karena karat sudah hilang.
Kemudian pita magnesium tersebut dijepit salah satu ujungnya dan ujung yang lain
dibakar dengan lampu spiritus. Pada saat pembakaran ini menimbulkan pancaran cahaya yang
sangat radioaktif. Ini menunjukkan energi yang dihasilkan sangat besar. Energi yang sangat
besar ini mengakibatkan dapat menangkap nitrogen bebas di udara sehingga nitrogen dapat
bereaksi dengan magnesium.
Berikut adalah reaksinya:
2Mg
(s)
+ O
2(g)
2MgO + Energi
3Mg
(s)
+ N
2(g)
Mg
3
N
2
+ Energi
Dari persamaan reaksi diatas terlihat saat magnesium dibakar dan bereaksi dengan
udara O
2
menghasilkan MgO dan energy. Energy inilah yang menyebabkan nitrogen dari udara
bebas dapat bereaksi dengan magnesium. Dapat dilihat dari persamaan reaksi yang ke dua.
Yaitu saat magnesium bereaksi dengan nitrogen menghasilkan Mg
3
N
2
dan energi.
Setelah pembakaran selesai kemudian abu yang berwarna abu abu, hasil pembakaran
ini diletakkan pada sebuah cawan porselen dan kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Setelah dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan setetes air dan indikator PP.
Saat ditambahkan dengan indikator PP larutan berubah warna menjadi merah. Ini menunjukkan
bahwa abu hasil pembakaran magnesium bersifat basa.
Persamaan reaksi dengan air adalah sebagai berikut:
MgO + H
2
O Mg(OH)
2

Mg
3
N
2
+ H
2
O Mg(OH)
2
+ NH
3
Dari persamaan reaksi diatas dapat terlihat saat MgO bereaksi dengan air menghasilkan
Mg(OH)
2
. Sedang saat Mg
3
N
2
bereaksi dengan air menghasilkan Mg(OH)
2
dan gas NH
3
. Gas NH
3

inilah yang memberikan sifat basa.

VII. PERTANYAAN
1) Apakah magnesium tergolong logam aktif? Jelaskan!
Jawab:
Ya. Karena logam magnesium termasuk logam yang mudah bereaksi dengan unsur lain
2) Gas apakah yang terbentuk ketika abu hasil pembakaran magnesium ditetesi dengan air?
Jelaskan!
Jawab:
Pada pembakaran magnesium di udara menghasilkan energy yang sangat besar, ditandai
dengan pancaran cahaya yang sangat terang.hal tersebut menyebabkan dapat Nitrogen
bebes di udara tertangkap dan bereaksi dengan magnesium. Ketika bereaksi dengan air
akan menghasilkan gas NH
3
. Berikut adalah reaksi terjaadinya gas NH
3

2Mg
(s)
+ O
2(g)
2MgO + Energi (menghasilkan enegi yang besar dapat
menangkap Nitrogen bebas).
3Mg
(s)
+ N
2(g)
Mg
3
N
2
+ Energi
Apabila reaksi tersebut ditambah dengan air maka:
MgO + H
2
O Mg(OH)
2

Mg
3
N
2
+ H
2
O Mg(OH)
2
+ NH
3
(Terbentuk gas NH
3
)
3) Zat apakah yang terbentuk ketika magnesium dibakar di udara? Jelaskan!
Jawab:
Zat yang terbentuk ketika magnesium dibakar di udara adalah
MgO : karena bereaksi dengan O
2
Mg
3
N
2
: Karena bereaksi dengan N
2
4) Tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi magnesium dan udara!
Jawab:
2Mg
(s)
+ O
2(g)
2MgO + Energi
3Mg
(s)
+ N
2(g)
Mg
3
N
2
+ Energi

VIII. KESIMPULAN
f) Reaksi pembakaran magnesium diudara menghasilkan MgO karena bereaksi dengan O
2
dan
Mg
3
N
2
karena bereaksi dengan N
2
serta energi. dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2Mg
(s)
+ O
2(g)
2MgO + Energi
3Mg
(s)
+ N
2(g)
Mg
3
N
2
+ Energi
g) Abu pembakaran magnesium jika ditetesi air menghasilkan Mg(OH)
2
dan gas NH
3
dengan
reaksi sebagai berikut:
MgO + H
2
O Mg(OH)
2

Mg
3
N
2
+ H
2
O Mg(OH)
2
+ NH
3

h) Jika abu hasil pembakaran ditetesi dengan indicator PP, maka berubah warna menjadi
merah. Ini menunjukkan bahwa abu pembakaran magnesium bersifat basa. Sifat basa ini
dari gas NH
3
hasil reaksi dengan N
2
.

IX. DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Haryanto, Untung Tri.2006.LKS Kreatif Kimia.Klaten:Viva Pakarindo.
www.google.com

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA




OLEH :
Alfiani Nur Mudrikah
XII IPA 2 / 21

Anda mungkin juga menyukai