Anda di halaman 1dari 12

UNSUR-UNSUR ALKALI TANAH

I.

TUJUAN
Mempelajari sifat unsur alkali tanah

II.

TEORI
Logam golongan 2 dari berilium Be, sampai radium, Ra, disebut juga

logam-logam alkali tanah. Berilium merupakan komponen beril atau emeral.


Emeral adalah mineral yang mengandung 2%, Cr, dalam beril, Be3Al2Si6O18.
Logam berilium bewarna putih keperakan dan digunakan dalam paduan khusus
dan untuk jendela dalam tabung sinar-X, atau sebagai moderator dalam reaktor
nuklir, dsb. Senyawa Be2+ mirip dengan senyawa Mg2+ atau Al3+. Karena berilium
sangat beracun, berilium harus ditangani dengan sangat hati-hati.
Tabel 1 sifat unsur alkali tanah

(Taro Saito. 1996)


Beberapa karakteristik logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut.
Sifat unsur
Nomor atom
Konfigurasi elektron
Massa atom relatif, Ar
Titik leleh / K
Kerapatan (gcm-3)
Entalpi peleburan (kJ mol-1)
Titik didih / K
Entalpi penguapan (kJ mol-1)
Energi ionisasi pertama (kJ
mol-1)
Energi ionisasi kedua (kJ
mol-1)
Keelektronegatifan
Jari-jari kovalen/pm

Be

Mg

Ca

Sr

Ba

4
2s2
9,01216
1553
1,86
11,6
3040
293

12
3s2
34,305
924
1,74
9,0
1380
129

20
4s2
40,08
1124
1,55
8,0
1710
150

38
5s2
87,62
1073
2,54
9,2
1650
139

56
6s2
137,34
1123
3,59
7,7
1910
151

900

740

590

548

502

1760

1450

1150

1061

836

1,5
90

1,2
130

1,0
174

1,0
192

0,9
198
1

Jari-jari ion/pm (M2+)


3
Potensial elektroda standard
-1,70
(V)M2+/M
Entalpi hidrasi M2+ (kJ mol-1)
-2981

65

99

113

135

-2,34

-2,87

-2,89

-2,90

-2082

-1760

-1600

-1450

90,0
106,1
cm2mol-1)
Jumlah isotop di alam
1
3
Sumber: Kimia Unsur dan Radiokimia; 2001: 108

119,0

118,9

127,2

Daya hantar molar (ohm1

Unsur-unsur ini mempunyai dua elektron valensi yang terlibat dalam


ikatan logam. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan unsur golongan I, maka
unsur-unsur ini lebih keras, energi kohesinya lebih besar dan titik lelehnya lebih
tinggi.
Titik leleh tidak berubah secara teratur karena mempunyai struktur kristal
yang berbeda. Be dan Mg memeliki susunan heksagonal terjejal; Ca memiliki
susunan heksagonal terjejal, kubus berpusat muka; Sr memiliki susunan kubus
berpusat muka; dan Ba memiliki susunan kubus berpusat badan.
(Ahmad Hiskia. 2001)
Jari-jari logam meningkat dengan bertambahnya nomor atom, sebagaimana
yang diharapkan. Jari-jari ion lebih kecil dari jari-jari logam karena ion
memebawa muatan bersih +2. Ion logam IIA (M 2+) jauh lebih kecil dari ion logam
IA (M+) yang berhubungan karena adanya tambaha logam ion positif. Karena
muatannya yang tinggi dan kecilnya jari-jari, ion logam IIA mempunyai rapatan
muatan positif yang tinggi. Energi yang diperlukan untuk melepas dua elektron
valensi dari atom logam alkali tanah sangat besar. Melepas satu elektron dapat
dilakukan dengan energi yang jauh lebih kecil.
Ion logam

IIA, sulit direduksi menjadi logam bebas, karena harga

potensial reduksinya besar dan negatif. Tetapi sebagaimana golongan IA, proses
elektrolisis merupakan metode komersial yang penting dalam pembuatanya.
(Petrucci. 1987)
Reaksi Logam Alkali Tanah
1. Reaksi dengan hidrogen

Semua logam alkali tanah bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida


logam. Berikut adalah contoh dari reaksi:
Ca (s) + H2 (g) CaH2 (s)
2. Reaksi dengan oksigen
Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan oksida
logam. Ini adalah contoh reaksi lain dari logam alkali tanah dengan oksigen.
Sr (s) + O2 (g) SrO2 (s)
3. Reaksi dengan nitrogen
Reaksi ini tidak dapat terjadi jika tidak dalam kondisi ekstrim. Sebagai
contoh, suatu senyawa dapat dibuat melalui suhu sangat tinggi. Persamaan
reaksinya adalah:
3Mg (s) + N2 (g) Mg3N2 (s)
4. Reaksi dengan halogen
Ketika bereaksi dengan halogen, logam alkali tanah akan membentuk halida
logam. Persamaan reaksi kimianya adalah :
Mg (s) + Cl2 (g) MgCl2 (s)
5. Reaksi dengan air
Be tidak bereaksi dengan air. Hanya Mg, Ca, Sr, dan Ba yang dapat bereaksi
dengan air membentuk ion hidroksida atau basa. Contoh reaksinya adalah:
Ba (s) + 2H2O (l) Ba(OH)2 (aq) + H2 (g)
(Anonim. 2011)
III.

Prosedur Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
Alat :

Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung
Pipa penyalur gas
Corong

Bahan :

Larutan indikator
Logam kalsium
Kalsium oksida

Kaca arloji
Spatula
Gelas ukur
Gelas kimia 400 mL

Magnesium karbonat
Barium karbonat
Kertas indikator
3

Pita magnesium
Magnesium oksida

Barium hidroksida
Kalsium karbonat

3.2 Skema Kerja


1. Reaksi dengan air

air dingin
dimasukkan kedalam gelas kimia

kalsium
ditambahkan kedalam gelas kimia
sekeping logam

diamati

2. Sifat
asam basa
hasil

dimasukkkan kedalam tabung reaksi 1


0,01 gram magnesium oksida

dimasukkan
0,01 gram kalsium
hidroksida kedalam tabung reaksi 2

ditambahkan kedalam masing-masing reaksi


10 mL air

dikocok

2 tetes larutan indikator universal

ditambahkan
kedalam
masing-masing
tabung reaksi

di periksa pH masing-masing tabung

hasil
3. Hidrolisis klorida

dimasukkan kedalam tabung reaksi yang


magnesium, kalsium, dan barium klorida
berbeda-beda

dilakukan pemanasan didalam lemari asam

diperiksa asam klorida yang terbentuk

hasil
4. Kestabilan termal karbonat

dimasukkan kedalam tabung reaksi yang


garam karbonat kering dari magnesium, kalsium, dan barium
berbeda-beda

di panaskan beberapa menit

dicatat waktu timbul gas

hasil
5. Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah

2 mL larutan 0,1 M ion logam alkali tanah

dimaasukkan kedalam tabung reaksi yang

larutanberbeda
ion hidroksida 0,1 M

di

tambahkan

kedalam

masing-masing

tabung
ion sulfat dan ion karbonat

digunakan sebagai pengganti hidroksida

hasil

IV.

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil
1. Reaksi dengan air

Sampel
Pita

magnesium

Perlakuan
Dimasukkan

kedalam

air dingin

Hasil
Terdapat

gelembunggelembung disekitar

Pita

magnesium

Dimasukkan

pita Mg
kedalam
Terdapat

air panas

gelembunggelembung disekitar
corong

2. Sifat asam basa

ampel
n

M
gO

a(OH)2

Perlakua

+ 10 mL

air + PP
C

Hasil
Terdapat endapan, warna larutan

ungu, lakmus biru berubah menjadi merah,

pH = 8-9
+ 10 mL
Terdapat endapan, warna larutan

air + PP

ungu muda, lakmus biru berubah menjadi


merah, pH=12

3. Hidrolisis klorida

Barium klorida dipanaskan terbentuk uap, pH 7

4. Kestabilan thermal karbonat


Ba(NO3)2, MgO, CaSO4 dipanaskan
Hasil : tidak sesuai dengan penuntun percobaan gagal

5. Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah

Sampel

Hasil

erlakuan
mL larutan
+

Pertama warna campuran

Ba(NO3)2

KOH

keruh, terdapat dua lapisan, lapisan


atas putih pekat,lapisan bawah
terdapat serbuk-serbuk endapan.
Lama-kelamaan

mL larutan

CaSO4

KOH

semua

endapan

turun kedasar tabung reaksi.

Warna campuran keruh,


terdapat dua lapisan sama seperti
Ba(NO3)2. Perbedaanya endapan Ca

lebih sedikit dari pada Ba.

Campuran bening,

MgO

Ba(NO3)2

KOH

terdapat endapan.

Warna campuran bening,

PbSO4

tidak

CaSO4

MgO

ada

lapisan,

dan

tidak

tidak

terbentuk endapan.

Warna campuran bening,

PbSO4

tidak ada lapisan, dan tidak terdapat

endapan juga.

Terdapat

PbSO4

endapan

yang

berada diatas permukaan larutan


dalam tabung, membutuhkan waktu
yang lama untuk endapan turun

ketabung reaksi.

4.2 Pembahasan
1) Reaksi dengan air
Pada percobaan ini, magnesium di masukkan kedalam air dingin dan air
panas. Saat Mg dimasukkan kedalam air dingin, dari hasil pengamatan terdapat
gelembung- gelembung disekitar pita Mg, ini menandakan bahwa adanya gas
hidrogen yang keluar. reaksi yang terjadi yaitu :
Mg (s) + H2O (l) MgO (s) + H2 (g)
Saat Mg dimasukkan kedalam air panas, dari hasil pengamatan terdapat
gelembung-gelembung disekitar corong. Gelembung ini juga menandakan adanya
gas hidrogen yang keluar. Reaksi yang terjadi yaitu :
Mg (s) + 2 H2O (l) Mg(OH)2 (s) + H2 (g)
Yang membedakan kedua reaksi diatas adalah kecepatan reaksi yang
terjadi. Pada pencampuran magnesium dengan air dingin reaksi berlangsung
lambat, sedangkan pada air panas reaksi berlangsung cepat. Hal ini dikarenakan
adanya pengaruh suhu yang membantu mempercepat reaksi. Logam magnesium
merupakan unsur elektron positif dan reduktor kuat serta kurang reaktif. Zat yang
direduksi dalam reaksi ini adalah air.
Sebagai perbandingan, logam Ca yang direaksikan dengan air dingin
mengalami reaksi yang cepat, hal ini sangat berbanding terbalik dengan reaksi Mg
terhadap air dingin. Hal ini disebabkan karena kelarutan Ca dalam air lebih besar
dibandingkan Mg.

2) Sifat asam basa


Pada percobaan ini, reaksi antara MgO dan air menghasilkan endapan
berwarna putih, dan larutan berwarna ungu, dan saat di uji pHnya dengan kertas
indikator pH berada diantara 8-9. Dari uji pH diketahui bahwa larutan bersifat
basa lemah. Reaksi yang terjadi yaitu :
MgO (s) + H2O (aq)
Mg(OH)2 (s)

Mg2+ + 2OH

Mg(OH)2 (s)

Jika MgO diganti dengan Mg(OH)2 maka hasilnya akan sama


yaitu Mg(OH)2 larut dalam air, karena hidroksida larut dalam
air dan kelarutannya makin besar dengan bertambahnya
nomor atom. Reaksi MgO dengan air menghasilkan endapan
putih yaitu Mg(OH)2, hal ini dikarenakan larutan tersebut
lewat jenuh atau Ksp larut < hasil kali konsentrasi ion-ionnya
sehingga larut dalam air.

Selanjutnya, reaksi Ca(OH)2 dengan air menghasilkan endapan yang


berwarna putih, dan larutannya berwarna ungu muda, dan saat di uji pHnya
dengan kertas indikator pH=12. Hal ini menunjukkan bahwa larutan bersifat basa
kuat. Reaksi yang terjadi yaitu :
Ca(OH)2
Ca2+ + 2 OH Ca2+(aq) + 2 H2O(aq)
Ca(OH)2 (s) + H2 (g)
Dengan bertambahnya nomor atom dan makin besarnya jari-jari
sehingga makin mudah melepas ion OH-. Urutan kebasaan alkali tanah
Mg(OH)2 < Ca(OH)2.
3) Hidrolisis klorida
Pada percobaan ini, barium klorida di panaskan menghasilkan uap dan
pHnya 7. Reaksi yang terjadi yaitu :
BaCl2 (s) + 2 H2O

Ba(OH)2 + 2 HCl
Dari reaksi diatas, dapat dilihat bahwa ada HCl yang terbentuk
seharusnya larutan bersifat asam.
Untuk reaksi hidrolisis klorida yang lainnya tidak dilakukan, teteapi
menurut literatur, reaksi berlangsung sebagai berikut :
CaCl2 (s) + 2 H2O

Ca(OH)2 + 2 HCl
Begitu juga yang dilakukan pada pembakaran CaCl 2 gas HCl dari
percobaan diperoleh pH pada pembakaran CaCl2 yaitu 2.
ketika MgCl2 dipanaskan larutan menjadi padat yang berwarna putih dan
cepat meleleh. Saat asam mulai terbentuk barulah diuji pH-nya dengan
memasukkan kertas indikator pada tabung reaksi. Dari hasil percobaan didapat pH
yang dihasilkan dari pembakaran MgCl sebesar 1. Hal ini menunjukkan larutan
bersifat asam.
Dalam percobaan ini Mg mempunyai kekuatan hidrolisis klorida alkali
tanah yang lebih besar dibandingkan dengan Ca dan Ba. Ini dapat dilihat pada pH

gas HCl yang dihasilkan oleh klorida hidrat dari magnesium (MgCl 2.6H2O) yang
paling asam (pH = 1) daripada lainnya.
4) Kestabilan termal karbonat
Pada percobaan ini, dipanaskan magnesium, kalsium dan barium
karbonat tidak dilakukan sesuai prosedur, jadi percobaan ini gagal. Tapi menurut
literatur, reaksi yang terjadi yaitu :
CaCO3 (s)

CaO (s) + CO2 (g)


BaCO3 (s)

BaO (s) + CO2 (g)


MgCO3 (s)

MgO (s) + CO2 (g)


Urutan kecepatan timbul gelembung gas : CaCO3 < BaCO3 MgCO3.

5) Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah


a. Reaksi antara logam alkali tanah dengan ion KOH
Dalam reaksi ion hidroksida dengan Ba2+ menghasilkan pertama warna
campuran keruh, terdapat dua lapisan, lapisan atas putih pekat,lapisan bawah
terdapat serbuk-serbuk endapan. Lama-kelamaan semua endapan turun
kedasar tabung reaksi.. Reaksinya adalah:
Ba2+(aq) + 2OH- (aq)

Ba(OH)2 Ksp = 5 x 10-3


2+
Reaksi ion Ca dengan ion hidroksida akan menghasilkan Warna campuran
keruh, terdapat dua lapisan sama seperti Ba(NO3)2. Perbedaanya endapan Ca
lebih sedikit dari pada Ba. . Reaksinya adalah:
Ca2+(aq) + 2OH- (aq)

Ca(OH)2 Ksp = 10-6


2+
Pada reaksi logam Mg dengan ion hidroksida menghasilkan campuran yang
bening dan tidak tedapat endapan. Reaksi yang terjadi yaitu :
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq)

Mg(OH)2 (s)
Ksp = 9 x10-12
Dari ketiga percobaan percobaan diatas, endapan yang dihasilkan Ba(OH) 2
lebih banyak dibanding Ca(OH)2 atau Mg(OH)2 . Hal ini dapat dilihat dari harga
Ksp masing-masing senyawa. Semakin kecil harga Ksp, maka semakin sukar zat
melarut dan semakin mudah pula zat mengendap, sehingga dapat ditulis bahwa
ion-ion alkali tanah dalam ion hidroksida yaitu:
Mg2+ < Ca2+ < Ba2+
Dapat disimpulkan bahwa ion Ba2+ lebih mudah larut dalam hidroksida
dibandingkan Ca2+ dan Mg2+.

b. Reaksi logam alkali tanah dengan ion SO42 Reaksi antara ion Ba2+ dengan ion sulfat menghasilkan Warna campuran
bening, tidak ada lapisan, dan tidak terbentuk endapan. Reaksi yang
terbentuk adalah :

Ba2+ (aq) + SO42- (aq)


BaSO4 (s) Ksp = 1. 10-9
Reaksi anatara logam Ca2+ denngan ion sulpat menghasilkan Warna
campuran bening, tidak ada lapisan, dan tidak terdapat endapan juga. Reaksi
yang terjadi sebagai berikut :
Ca2+(aq) + SO42- (aq)

CaSO4 (aq) Ksp = 2.10-4


Reaksi ini menghasilkan kalsium sulfat CaSO4,yang merupakan zat padat
putih dan banyak ditemui dalam bentuk kristal sebagai anhidrat dan dehidrat
CaSO4. H2O (gibs atau alabaster).
Reaksi antara ion Mg2+ dengan ion sulfat menghasilkan Terdapat endapan
yang berada diatas permukaan larutan dalam tabung, membutuhkan waktu
yang lama untuk endapan turun ketabung reaksi. Reaksi yang terbentuk :
Mg2+ (aq) + SO42- (aq)
MgSO4 (aq) Ksp = besar
Dilihat dari analisis diatas dan harga Ksp dapat disimpulkan bahwa
Mg2+mudah larut dalam SO42+, Ca2+ sedikit larut, dan Ba2+ sukar larut dalam ion
SO42-.
Jadi garam-garam sulfat alkali tanah menunjukkan fenomena yang
sebaliknya dari garam-garam hidroksida yaitu kelarutannya menurun dengan
kenaikan nomor atom atau makin kebawah makin sukar larut.
Kelarutan ion alkali tanah dalam ion sulfat (SO42-) adalah :
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+

V.

Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan :
1. Magnesium bereaksi lambat dengan air dingin dan sedikit lebih

cepat dengan air panas (suhu mempengaruhi laju reaksi)


2. Logam alkali tanah yang berupa senyawa oksida atau hidroksida bila
direaksikan dengan air menghasilkan larutan yang bersifat basa. Sifat

basa semakin meningkat dengan bertambahnya nomor atom dalam 1

golongan.
3. Pada hidrolisis klorida menghasilkan gas asam klorida (HCl) urutan
keasaman yaitu MgCl2 > CaCl2. Semakin kecil jari-jari atom unsur alkali

tanah sifat keasamannya semakin meningkat.


4. Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari atas ke bawah seiring

dengan meningkatnya nomor atom.


5. Kelarutan senyawa alkali tanah yaitu:
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin mudah larut dalam
ion hidroksida.

Mg2+ < Ca2+ < Ba2+

b. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin sukar larut dalam ion
sulfat

Mg2+ > Ca2+ > Ba2+

5.2 Saran
Ada baiknya saat praktikum praktikan benar-benar melakukan percobaan

VI.

dengan teliti, agar tidak terjadi kesalahan.

Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Unsur alkali tanah. Diakses tanggal 22 april 2014
http://radelyrachemistry.blogspot.com/2011/07/makalah-kimia-anorganik-

unsur-alkali-tanah
Hiskia, Ahmad. 2001. Kimia Larutan. Bandung : Citra Aditya Bakti
Ralph, Petrucci. 1987. Kimia Terapan dan Modern. Jakarta : Erlangga.
Saito, Taro, diterjemahkan dari versi Bahasa Inggrisnya oleh Ismunandar.
1996. Buku Teks Kimia Anorganik Online. Tokyo: Iwanami Shoten Publishers

Anda mungkin juga menyukai