Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.
TUJUAN
Mempelajari sifat unsur alkali tanah
II.
TEORI
Logam golongan 2 dari berilium Be, sampai radium, Ra, disebut juga
Be
Mg
Ca
Sr
Ba
4
2s2
9,01216
1553
1,86
11,6
3040
293
12
3s2
34,305
924
1,74
9,0
1380
129
20
4s2
40,08
1124
1,55
8,0
1710
150
38
5s2
87,62
1073
2,54
9,2
1650
139
56
6s2
137,34
1123
3,59
7,7
1910
151
900
740
590
548
502
1760
1450
1150
1061
836
1,5
90
1,2
130
1,0
174
1,0
192
0,9
198
1
65
99
113
135
-2,34
-2,87
-2,89
-2,90
-2082
-1760
-1600
-1450
90,0
106,1
cm2mol-1)
Jumlah isotop di alam
1
3
Sumber: Kimia Unsur dan Radiokimia; 2001: 108
119,0
118,9
127,2
potensial reduksinya besar dan negatif. Tetapi sebagaimana golongan IA, proses
elektrolisis merupakan metode komersial yang penting dalam pembuatanya.
(Petrucci. 1987)
Reaksi Logam Alkali Tanah
1. Reaksi dengan hidrogen
Prosedur Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung
Pipa penyalur gas
Corong
Bahan :
Larutan indikator
Logam kalsium
Kalsium oksida
Kaca arloji
Spatula
Gelas ukur
Gelas kimia 400 mL
Magnesium karbonat
Barium karbonat
Kertas indikator
3
Pita magnesium
Magnesium oksida
Barium hidroksida
Kalsium karbonat
air dingin
dimasukkan kedalam gelas kimia
kalsium
ditambahkan kedalam gelas kimia
sekeping logam
diamati
2. Sifat
asam basa
hasil
dimasukkan
0,01 gram kalsium
hidroksida kedalam tabung reaksi 2
dikocok
ditambahkan
kedalam
masing-masing
tabung reaksi
hasil
3. Hidrolisis klorida
hasil
4. Kestabilan termal karbonat
hasil
5. Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah
larutanberbeda
ion hidroksida 0,1 M
di
tambahkan
kedalam
masing-masing
tabung
ion sulfat dan ion karbonat
hasil
IV.
4.1 Hasil
1. Reaksi dengan air
Sampel
Pita
magnesium
Perlakuan
Dimasukkan
kedalam
air dingin
Hasil
Terdapat
gelembunggelembung disekitar
Pita
magnesium
Dimasukkan
pita Mg
kedalam
Terdapat
air panas
gelembunggelembung disekitar
corong
ampel
n
M
gO
a(OH)2
Perlakua
+ 10 mL
air + PP
C
Hasil
Terdapat endapan, warna larutan
pH = 8-9
+ 10 mL
Terdapat endapan, warna larutan
air + PP
3. Hidrolisis klorida
Sampel
Hasil
erlakuan
mL larutan
+
Ba(NO3)2
KOH
mL larutan
CaSO4
KOH
semua
endapan
Campuran bening,
MgO
Ba(NO3)2
KOH
terdapat endapan.
PbSO4
tidak
CaSO4
MgO
ada
lapisan,
dan
tidak
tidak
terbentuk endapan.
PbSO4
endapan juga.
Terdapat
PbSO4
endapan
yang
ketabung reaksi.
4.2 Pembahasan
1) Reaksi dengan air
Pada percobaan ini, magnesium di masukkan kedalam air dingin dan air
panas. Saat Mg dimasukkan kedalam air dingin, dari hasil pengamatan terdapat
gelembung- gelembung disekitar pita Mg, ini menandakan bahwa adanya gas
hidrogen yang keluar. reaksi yang terjadi yaitu :
Mg (s) + H2O (l) MgO (s) + H2 (g)
Saat Mg dimasukkan kedalam air panas, dari hasil pengamatan terdapat
gelembung-gelembung disekitar corong. Gelembung ini juga menandakan adanya
gas hidrogen yang keluar. Reaksi yang terjadi yaitu :
Mg (s) + 2 H2O (l) Mg(OH)2 (s) + H2 (g)
Yang membedakan kedua reaksi diatas adalah kecepatan reaksi yang
terjadi. Pada pencampuran magnesium dengan air dingin reaksi berlangsung
lambat, sedangkan pada air panas reaksi berlangsung cepat. Hal ini dikarenakan
adanya pengaruh suhu yang membantu mempercepat reaksi. Logam magnesium
merupakan unsur elektron positif dan reduktor kuat serta kurang reaktif. Zat yang
direduksi dalam reaksi ini adalah air.
Sebagai perbandingan, logam Ca yang direaksikan dengan air dingin
mengalami reaksi yang cepat, hal ini sangat berbanding terbalik dengan reaksi Mg
terhadap air dingin. Hal ini disebabkan karena kelarutan Ca dalam air lebih besar
dibandingkan Mg.
Mg2+ + 2OH
Mg(OH)2 (s)
Ba(OH)2 + 2 HCl
Dari reaksi diatas, dapat dilihat bahwa ada HCl yang terbentuk
seharusnya larutan bersifat asam.
Untuk reaksi hidrolisis klorida yang lainnya tidak dilakukan, teteapi
menurut literatur, reaksi berlangsung sebagai berikut :
CaCl2 (s) + 2 H2O
Ca(OH)2 + 2 HCl
Begitu juga yang dilakukan pada pembakaran CaCl 2 gas HCl dari
percobaan diperoleh pH pada pembakaran CaCl2 yaitu 2.
ketika MgCl2 dipanaskan larutan menjadi padat yang berwarna putih dan
cepat meleleh. Saat asam mulai terbentuk barulah diuji pH-nya dengan
memasukkan kertas indikator pada tabung reaksi. Dari hasil percobaan didapat pH
yang dihasilkan dari pembakaran MgCl sebesar 1. Hal ini menunjukkan larutan
bersifat asam.
Dalam percobaan ini Mg mempunyai kekuatan hidrolisis klorida alkali
tanah yang lebih besar dibandingkan dengan Ca dan Ba. Ini dapat dilihat pada pH
gas HCl yang dihasilkan oleh klorida hidrat dari magnesium (MgCl 2.6H2O) yang
paling asam (pH = 1) daripada lainnya.
4) Kestabilan termal karbonat
Pada percobaan ini, dipanaskan magnesium, kalsium dan barium
karbonat tidak dilakukan sesuai prosedur, jadi percobaan ini gagal. Tapi menurut
literatur, reaksi yang terjadi yaitu :
CaCO3 (s)
Mg(OH)2 (s)
Ksp = 9 x10-12
Dari ketiga percobaan percobaan diatas, endapan yang dihasilkan Ba(OH) 2
lebih banyak dibanding Ca(OH)2 atau Mg(OH)2 . Hal ini dapat dilihat dari harga
Ksp masing-masing senyawa. Semakin kecil harga Ksp, maka semakin sukar zat
melarut dan semakin mudah pula zat mengendap, sehingga dapat ditulis bahwa
ion-ion alkali tanah dalam ion hidroksida yaitu:
Mg2+ < Ca2+ < Ba2+
Dapat disimpulkan bahwa ion Ba2+ lebih mudah larut dalam hidroksida
dibandingkan Ca2+ dan Mg2+.
b. Reaksi logam alkali tanah dengan ion SO42 Reaksi antara ion Ba2+ dengan ion sulfat menghasilkan Warna campuran
bening, tidak ada lapisan, dan tidak terbentuk endapan. Reaksi yang
terbentuk adalah :
V.
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan :
1. Magnesium bereaksi lambat dengan air dingin dan sedikit lebih
golongan.
3. Pada hidrolisis klorida menghasilkan gas asam klorida (HCl) urutan
keasaman yaitu MgCl2 > CaCl2. Semakin kecil jari-jari atom unsur alkali
b. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin sukar larut dalam ion
sulfat
5.2 Saran
Ada baiknya saat praktikum praktikan benar-benar melakukan percobaan
VI.
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Unsur alkali tanah. Diakses tanggal 22 april 2014
http://radelyrachemistry.blogspot.com/2011/07/makalah-kimia-anorganik-
unsur-alkali-tanah
Hiskia, Ahmad. 2001. Kimia Larutan. Bandung : Citra Aditya Bakti
Ralph, Petrucci. 1987. Kimia Terapan dan Modern. Jakarta : Erlangga.
Saito, Taro, diterjemahkan dari versi Bahasa Inggrisnya oleh Ismunandar.
1996. Buku Teks Kimia Anorganik Online. Tokyo: Iwanami Shoten Publishers