Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan dengan judul “Sistem Periodik Unsur”. Tujuan dari
percobaan ini adalah untuk mempelajari sifat dari logam alkali dan alkali tanah.
Prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah analisa kualitatif, yaitu analisa
untuk mengetahui kandungan zat dalam suatu larutan. Hasil dari percobaan
didapatkan terjadinya perubahan warna pada saat NaOH dan Mg(OH)2 ditetesi
dengan 6 macam larutan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa logam alkali bersifat
lebih reaktif daripada logam alkali tanah.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana yang dapat ditemukan di alam
bebas ataupun di dalam tanah. Ada pula unsur yang belum dapat ditemukan di
alam bebas. Wujud unsur pun berbeda-beda sesuai dengan tempat ditemukannya.
Unsur dapat berbentuk dalam zat padat, cair, atau gas. Sampai saat ini sudah
ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk setiap unsur.
Ketika unsur yang dikenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat
pengelompokan sehingga unsur-unsur tertata dengan baik.
Konfigurasi elektron unsur-unsur menunjukan suatu keragaman periodik
dengan bertambahnya nomor atom. Unsur-unsur juga akan menunjukan
keragaman periodik dalam perilaku fisis dan kimianya. Pada umumnya, unsur-
unsur yang segolongan dalam sistem periodik unsur mempunyai sifat yang hampir
mirip. Unsur-unsur tersebut sifatnya akan bertambah atau berkurang dari atas ke
bawah. Begitu pula juga jika unsur-unsur itu membentuk senyawa.
Sifat-sifat senyawa yang terbentuk juga mirip, namun ada perbedaan sifat
pada senyawa ini yang disebabkan oleh perbedaan ukuran atom atau ion unsur-
unsur tersebut. Dengan menentukan kekuatan oksidasi relatif unsur-unsur
golongan halogen, maka akan diperoleh suatu pengertian mengenai kecendrungan
unsur-unsur untuk menarik elektron. Kecenderungan untuk menarik elektron itu
dapat dihubungkan dengan berubahnya ukuran atom dan ukuran ion. Logam alkali
dan alkali tanah mempunyai warna yang khas. Pada percobaan ini akan dipelajari
reaksi logam alkali dan alkali tanah dalam air. Perbedaan kelarutan senyawa-
senyawa logam alkali dapat digunakan untuk membedakan ion-in logam alkali
tanah.

1.2. Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari daya oksidasi halogen
terhadap ion besi (II) dan daya pereduksi terhadap ion besi (III) serta untuk
mempelajari sifat dari logam alkali dan alkali tanah

1.3. Manfaat Percobaan


Dapat memahami pengertian dari analisa kualitatif dan mampu membedakan
sifat dari logam alkali dengan logam alkali tanah.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Sistem periodik modern dikenal juga dengan sistem periodik bentuk panjang
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem
periodik modern lajur mendatar yang disebut periode dan vertikal yang disebut
golongan. Jumlah golongan dalam sistem periodik unsur ada 8 dan ditandai
dengan angka romawi. Ada 2 golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama)
dan golongan B (golongan transisi). Golongan B terletak antara golongan II A dan
golongan III A. Nama- nama golongan pada unsur golongan A yaitu : Golongan I
A (alkali), golongan II A (alkali tanah), golongan III A ( boron), golongan IV A
(karbon), golongan V A (nitrogen), golongan VI A (oksigen), golongan VII A
(halogen), dan golongan VIII A (gas mulia) (Chang, 2004).
Golongan adalah kelompok unsur-unsur dalam tabel periodik unsur modern
yang tersusun dalam kolom vertical kecuali golongan lantanida dan actinida yang
disusun secara horizontal. Unsur-unsur yang satu golongan mempunyai sifat-sifat
kimia yang mirip namun sifat fisik maupun kimia unsur tersebut berubah secara
periodik. Periode adalah kelompok unsur-unsur dalam tabel periodik unsur
modern yang tersusun dalam baris horizontal. Unsur-unsur dalam satu periode
memiliki keteraturan sifat fisik maupun kimia. Dalam tabel periodik unsur
modern ada 7 periode yang diberi nomor 1-7 (Surakiti, 1989).
Berdasarkan sifat kelogamannya, secara unsur dibedakan menjadi tiga
kategori, yaitu :  unsur logam, unsur nonlogam, dan unsur metaloid. Jika dilihat
dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur logam cenderung melepaskan elektron
(energi ionisasi kecil). Sedangkan unsur-unsur nonlogam cenderung menangkap
elektron (energi ionisasi yang besar). Dengan demikian, dapat dilihat
kecenderungan sifat nonlogam dalam sitem periodik, yaitu :   dalam satu perioda,
sifat logam dari kiri ke kanan semakin kecil, dan dalam satu golongan, sifat
logam dari atas ke bawah semakin besar. Logam-logam alkali mempunyai
beberapa sifat antara lain: semuanya lunak, boleh mengkilat, dan mudah dipotong.
Jika logam-logam tersebut di udara terbuka maka pemuaiannya akan menjadi
kusam karena logam-logam mudah bereksi dengan air dan oksigen, dan biasanya
disimpan dalam minyak tanah. Logam –logam alkali tanah kecuali berilium
berwarna putih, mudah dipotong dan tampak mengkilat jika dipotong, serta cepat
kusam di udara reaktivitasnya terhadap air berbeda-beda. Berilium dapat bereaksi
dengan air dingin secara lambat dan semakin cepat bila semakin panas. Logam
-logam alkali tanah yang lain sangat cepat bereksi dengan air dingin menghasilkan
gas -gas hidrogen dan hidoksid serta menghasilkan banyak panas (Petrucci, 2007).
Logam alkali dalam I A dan logam alkali tanah dalam II A
dinamakan demikian karena kebanyakan oksida dan
hidroksidanya termasuk diantara basa yang paling kuat dan
dikenal. Beberapa sifat fisika penting dari unsur golongan I A dan
II A. unsur dari kedua keluarga ini memiliki kilap keperekan
logam yang khas, pada permukaan yang baru dipotong. Unsur-
unsur ini juga meliliki daya hantar (konduktifitas) listrik dan
panas yang tinggi yang merupakan khas logam. Beberapa titik
lelehnya yang relatif rendah rapatannya dan kelunakannya. Ciri
khas yang paling mencolok dari logam akali dan akali tanah
adalah kereaktifannya yang luar biasa besar. Pada alkali dan
alkali tanah terdapat tes nyala logam yaitu untuk menentukan
warna-warna unsur. Logam alkali dan alkali tanah adalah zat
pereduksi yang sangat kuat karena mudah kehilangan elektron.
Semua unsur alkali terdapat dalam senyawa alam sebagai ion
(+1), sedangkan unsur alkali tanah terdapat sebagai ion (+2)
(Keenan, 1986).

Sifat-sifat dari sistem periodik adalah jari-jari atom dalam satu periode makin
ke kanan letak suatu unsur maka semakin kecil, sedangkan dalam satu golongan
makin ke bawah letak suatu unsur, jari-jari atom semakin besar. Energi ionisasi
dalam satu periode makin ke kanan letak suatu unsur makin besar, sedangkan
dalam satu golongan makin ke bawah makin kecil. Afinitas elektron dalam satu
periode makin ke kanan letak suatu unsur makin besar, sedangkan dalam satu
golongan makin ke bawah makin kecil. Keelektronegatifan dalam satu periode
makin ke kanan letak suatu unsur makin besar, sedangkan dalam satu golongan
makin ke bawah makin kecil. Suatu atom menunjukkan sifat-sifat magnetik jika
ditempatkan dalam medan magnetik. Atom dapat dikelompokkan dalam dua
golongan berdasarkan sifat magnetiknya. Suatu atom dikatakan memiliki gejala
diamagnetisme jika interaksi elektron yang berpasangan dengan medan magnetik
akan total menolak. Sifat diamagnetik ini dapat dikalahkan oleh sifat
paramagnetik, yaitu gejala yang disebabkan apabila suatu atom mempunyai
elektron yang tidak berpasangan. Makin banyak elektron yang tidak berpasangan
makin kuat gaya tarik medan magnetiknya (Barsasella, 2012).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, gelas kimia,
pipet tetes, pembakar spiritus, sampan kertas dan erlenmeyer. Bahan yang
digunakan adalah larutan FeCl3 0,1 M, larutan PP 0,1 M, larutan CuSO 4 0,1 M,
larutan AgNO3 0,1 M, larutan HgCl 2 0,1 M, larutan Pb( NO¿ ¿3)2 ¿ ) 0,1 M, logam
Na dan logam Mg.

3.2. Konstanta Fisik dan Tinjauan Keamanan


Tabel 3.1 Konstanta Fisik
Nama Berat Titik Titik Tinjauan
bahan molekul didih ( leleh keamanan
(gr/mol) ℃¿ (℃ )
FeCl3 162.21 316 306 Berbahaya
PP 318.82 32 260 Beracun
CuSO 4 159.6 150 110 Beracun
AgNO3 169.887 444 212 Korosif
HgCl 2 217.5 304 25 Toxsik
Pb( NO¿ ¿3)2 ¿331 - 470 Beracun
)
Logam Na 23 881.4 97.8 Sangat Reaktif
Logam Mg 24.30 1107 648.8 Reaktif

3.3. Cara Kerja


3.3.1. Logam Alkali

Logam Na

dimasukkan air ke dalam gelas beker


diletakkan sampan kertas diatas gelas beker
dimasukkan ke dalam sampan kertas

ditambah ditambah ditambah ditambah ditambah ditambah


kan 3 tetes kan 2 mL kan 3 mL kan 2 mL kan 2 mL kan 2 mL
larutan pp larutan larutan larutan larutan larutan
CuSO 4 AgNO3 Pb(NO3)2 FeCl3 HgCl2
Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil
Hasil

NaOH
3.3.2. Logam Alkali Tanah

Logam Mg

diisi air kedalam gelas beker secukupnya


dimasukkan ke dalam gelas beaker
ditunggu dan diamati selama 5 menit
dimasukkan MgO ke dalam air

Hasil
ditambahka ditambah ditambah ditambah ditambah ditambah
n 3 tetes kan 2 mL kan 3 mL kan 2 mL kan 2 mL kan 2 Ml
larutan pp larutan larutan larutan larutan larutan
CuSO 4 AgNO3 Pb(NO3)2 FeCl3 HgCl2

Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil

Mg(OH)2
DAFTAR PUSTAKA

Barsasella, Diana. 2012. Buku Wajib Kimia Dasar. Jakarta : Trans Info Media
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar : Konsep-konsep Inti jilid 1/ Edisi Ketiga.
Terjemahan dari General Chemistry : The Essential Concepts oleh
Abdulkadir Martoprawiro, Muhammad, dkk. Jakarta : Erlangga
Keenan, Charles W. 1986. Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid 2.
Terjemahan dari Chemistry For University Sixth Edition oleh
Pudjaatmaka, Aloysius Hadyana. Jakarta: Erlangga

Petrucci, Ralph. 2007. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern.


Terjemahan dari General Chemistry Principles and Modern Application
oleh Setiati Achmadi, Suminar. Jakarta : Erlangga

Surakiti. 1989. Kimia Dasar 1. Bandung : Institut Teknologi Bandung


LAMPIRAN II

1. Uji Logam Na
2. Uji Logam Mg

Anda mungkin juga menyukai